"Bell, aku mohon kamu gantikan aku sekarang juga menjadi pengantin wanita untuk Arseen. Bell, aku selama ini cuman terobsesi saja. Aku tidak pernah bersungguh-sungguh mencintai Arseen. Bell, aku mohon gantikan aku. Bell, bukankah kamu mencintai Arseen?"
Pertanyaan Angel membuat Bella bingung. Dari mana Angel bisa mengetahui kalau Bella mencintai Arseen.
"Kenapa kamu menyuruhku untuk menggantikan kamu menjadi pengantin wanita untuk Arseen?" tanya Bella dengan tatapan serius.
Namun, Angel tidak menjawab pertanyaan Bella. Angel malah menyerahkan gaun pengantinnya kepada Bella. "Aku pergi. Gantikan aku! Jangan membuat malu keluarga Arseen karena gagalnya pernikahan ini."
"T-tapi Jel?" Belum selesai Bella berbicara. Angel sudah keluar saja dari kamar pengantin. Angel keluar melalui pintu belakang gedung pernikahan.
"Bagaimana ini?" lirih Bella seraya mencengkrama gaun pengantin milik Angel dalam pelukannya.
"Aku tidak punya lilihan lain lagi. Arseen dan keluarganya pasti sangat malu jika pernikahan ini batal."
Bella pun pada akhirnya memakai gaun pengantin milik Angel tanpa bantuan tim make-up. Emang tadi Angel itu sudah selesai di rias. Namun, dirinya mendadak berubah pikiran dan membuka gaun pengantinnya kembali dan menghubungi Bella untuk secepatnya datang ke kamar pengantin. Entah alasan apa kenapa Angel ingin lari dari pernikahan ini.
Bella sudah memakai gaun pengantinnya, sebisa mungkin Bella merias dirinya agar terlihat cantik seperti Ratu.
Acara akad nikah akan segera di mulai.
"Arseen mana pengantin wanitamu?" tanya Nyonya Karin mamanya Arseen. "Cepat panggilkan dia. Mama sudah tidak sabar rasanya ingin melihat Angel memakai gaun pengantin pilihan mama," seru Nyonya Karin yang sudah tidak sabar rasanya ingin melihat Angel menantunya memakai gaun pengantin pilihannya.
Arseen menyuruh seseorang yang bekerja sebagai tim WO untuk memanggil pengantinnya.
"Baik Tuan Arseen. Saya akan panggilkan pengantin wanitanya."
Di dalam kamar pengantin Bella menutup wajahnya menggunakan selendang pengantin. Bella tidak mau para tamu undangan mengetahui kalau pengantin wanitanya beda dari foto undangan dan foto prewedding.
Klek
suara pintu kamar pengantin terbuka. Bella langsung menutup wajahnya. Bella tampak sangat tegang, Bella terus mengatur nafasnya agar tidak terlihat nerpus.
"Non Angel ayo kita turun kebawah," sahut Nuri salah satu pekerja di tim WO.
Bella mengangguk. Bella langsung beranjak dari duduknya. Nuri mengkerutkan dahinya kala dirinya melihat wanita pengantin menutup wajahnya.
"Non Angel kenapa di tutup seperti itu wajahnya?" tanya Nuri.
Bella hanya diam saja. Karena sudah di tunggu oleh Arseen, penghulu dan janaran KUA. Nuri tidak terlalu kepo. Nuri menuntun wanita pengantin itu berjalan.
Saat pengantin wanita berjalan menuruni anak tangga bersama Nuri menjadi pusat perhatian karena wajah pengantin wanitanya kenapa di tutup.
Arseen menghampiri pengantin wanitanya yang masih berjalan di anak tangga. Saat Arseen sudah saling berhadapan dengan pengantin wanitanya. Nuri pun melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga.
"Sayang kenapa wajah kamu di tutup?" tanya Arseen. "Sayang aku buka ya?"
"Jangan!"
Deg~
Arseen sangat mengenal suara Bella.
"Bella?"
Bella memeluk tubuh Arseen. Niat Bella cuman ingin berbisik kepada Arseen.
"Angel pergi Arseen!"
Deg~
Bagai tersambar petir di siang bolong kala Arseen mendengar kalau Angel pergi.
"Dia menyuruhku untuk menggantikan dirinya menjadi pengantin," bisik Bella kepada Arseen.
"Aku tidak tahu alasan Angel apa?"
Hati Arseen semakin sakit. Kakinya rasanya tidak kuat untuk berdiri tegak. Kala Arseen mau jatuh, Bella menahannya dengan sangat kuat.
"Bella hati aku hancur," lirih Arseen yang masih dalam pelukan Bella.
"Arseen, aku akan menggantikan Angel sebagai pengantin wanitanya. Arseen sekarang kamu cari alasan bagaimana caranya agar kita menikah di tempat tertutup. Arseen, nama aku Bella bukan Angel. Gimana nanti saat kamu mengucapkan ikral janji suci pernikahan."
"Baik Bell. Aku akan pikirkan caranya."
Bella dan Arseen berteman sejak masa putih abu. Bella sudah menyukai Arseen kala masih SMA dulu. Tapi Bella tidak punya keberanian untuk mengungkapkan cintanya kepada Arseen hingga terpendam hingga sampai kini usia Arseen dan Bella menginjak 25 tahun. Selama hampir 8 tahun Bella cuman bisa memendam cintanya. Kala itu, Arseen dan keluarganya pindah ke luar negri. Bella semakin sulit untuk mengungkapkan cintanya.
Bella dan Arseen di pertemukan kembali di tempat kerjanya. Ternyata Arseen adalah atasannya. Bella bekerja menjadi seketaris Arseen. Namun, Bella kembali harus memendam perasaannya karena Angel dan Arseen saling suka. Angel sahabat Bella sejak kuliah. Angel mempunyai Butik. Kala itu Angel di pertemukan dengan Arseen lewat Bella.
○ Pesta pernikahan sudah selesai.
"Kemana menantuku itu pergi? Kenapa menantuku jadi kamu. Pokoknya saya ingin Angel yang menjadi menantuku bukan dia!" ketus Nyonya Karin seraya menunjuk kearah Bella dengan sinis.
"Dan kamu?" Nyonya Karin kembali menunjuk Bella. "Buka gaun pengantin itu. Gaun pengantin itu hanya untuk Angel bukan untuk kamu," katanya yang masih sinis.
Bella dan Arseen emang sudah menikah. Saat akad nikah hanya di ruang tertentu yang di saksikan oleh wali dan para saksi. Bella sudah hidup sebatang kara. Bella begitu ketergantungan dengan keluarga Angel. Mangkanya Bella selalu mengalah.
Nyonya Karin tidak terima dengan pernikahan Arseen dan Bella yang terlahir dari kalangan kaum remahan. Bella bisa kuliah dan mempunyai pekerjaan itu berkat keluarga Angel.
Bella bangkit dari duduknya. Bella bergegas menuju ke kamar Hotel untuk melepas gaun pengantinnya. Setelah itu Bella kembali dan menyerahkan gaun pengantin itu kepada Nyonya Karin.
"Arseen ayo kita pulang?" ajak Nyonya Karin kepada Arseen.
"Ayo Mom," ucap Arseen lirih.
Bella pun dengan percaya diri mengikuti langkah Nyonya Karin dan Arseen. Karena Bella berfikir kalau dirinya itu sudah menjadi istri Sahnya Arseen. Ketika sudah berada di parkiran mobil. Bella di larang masuh, bahkan tubuh Bella di dorong kasar oleh Nyonya Karin dan yang lebih menyakitkan bagi Bella, Arseen cuek saja ketika Bella di perlakukan seperti itu oleh Nyonya Karin.
"Kamu mau kemana? Kamu pulang saja ke rumah kamu. Kamu itu bukan menantu saya," sentak Nyonya karin.
"Bella lebih baik kamu pulang saja ke rumah kamu," sahut Arseen dengan wajah datarnya.
Bella hanya bisa mengelus-ngelus dadanya.
Sementara Angel sudah berada di dalam pesawat. Sore ini Angel akan penerbangan ke Amerika.
"Arseen pasti sudah menikah dengan Bella. Arseen sayang, maafkan aku! Aku emang harus pergi. Aku tidak mau nantinya membuat kamu semakin sedih," lirih Angel.
Angel pergi karena di kabarkan oleh Dokter kalau dirinya mengalami penyakit kanker otak. Angel akhir-akhir ini sering mengalami pusing yang luar biasa. Ketika Angel mendapat kabar dari dokter tadi pagi. Angel seketika langsung saja membuka gaun pengantinnya. Angel tidak mau merepotkan Arseen yang semasa hidupnya sibuk merawatnya yang sakit-sakitkan. Angel tidak mau membuat Arseen sedih yang nantinya melihat Angel pergi untuk selama-lamanya.
Aaahhh...
Jerit Arseen di dalam kamarnya. Arseen menghempaskan tubuhnya secara kasar di atas ranjang. Tak pernah Arseen bayangkan sebelumnya kalau pernikahannya dengan Angel akan kacau seperti ini.
"Angel kenapa kamu tega pergi di saat hari pernikahan kita," lirih Arseen.
"Apa salah aku sayang? Sehingga kamu menyakiti hati aku sesakit ini."
Aaahhh...
Arseen mengacak-ngacak rambutnya secara kasar. Arseen mulai stres dan prustasi Arseen begitu sangat mencintai Angel.
Sementara di dalam rumah kontrakan, Bella terus saja menangis. Bella bermimpi terlalu tinggi. Bella mengira kalau dirinya akan di terima sebagai istri penggati oleh Arseen.
"Mangkanya Bell, jangan mimpi terlalu tinggi. Kamu tidak ada apa-apanya di bandingkan Angel."
Kedua orangtua Angel juga masih penasaran dengan kepergian Angel di hari pernikahannya. Dan akan mulai mencari tahu.
1 minggu telah berlalu. Arseen selama 1 minggu ini lebih memilih diam di rumah mengurung dirinya di dalam kamar. Arseen masih terpuruk. Hati Arseen hancur kala dirinya teringat di hari pernikahannya tanpa alasan yang jelas Angel menyuruh Bella menggantikan Angel menjadi pengantin wanita, otomatis menjadikan Bella istri pengganti. Arseen lebih memilih diam dan melamun. Arseen sering mabuk-mabukan di dalam kamar sendirian jika dirinya teringat hari menyakitkan itu.
"Angel kamu jahat!" pekik Arseen seraya melempar botol bekas minuman keras. Kamar Arseen sangat berantakan. Tidak ada yang berani masuk ke kamar Arseen. Nyonya Karin sebagai ibu sekaligus ayah buat Arseen sudah angkat tangan untuk menenangkan hati Arseen. Nyonya Karin membiarkan Arseen melakukan apa yang dia mau.
Selama 1 minggu ini Nyonya Karin mencoba mencari tahu soal Angel. Namun, sampai saat ini belum mendapatkan titik terang.
"Bell, kira-kira kemana perginya Angel dan dengan siapa Angel pergi?" tanya Amara mamanya Angel.
Amara menemui Bella di tempat Bella bekerja. Ini waktunya jam istrihat. Amara dan Bella berbincang membahas masalah Angel di kantin yang berada di dalam kantor.
"Maaf tante, Bella tidak tahu! Angel tidak bicara apapun kepada Bella. Dia cuman menyerahkan gaun pengantinnya kepada Bella, katanya Angel tidak mencintai Arseen. Angel cuman terobsesi. Setelah itu Angel pergi," jelas Bella apa adanya.
"Lalu bagiamana pernikahan kamu dengan Arseen?" tanya Amara.
"Cuman status. Bella kan cuman istri pengganti. Jadi kita masing-masing saja. Arseen di rumahnya, dan Bella masih tinggal di Kosan," ucap Bella dengan senyuman berat. Rasanya, Bella enggan untuk tersenyum setelah terjadinya pernikahan antara Arseen dan dirinya.
"Selama 1 minggu ini, Arseen tidak masuk kerja," sambung Bella.
"Bell, tante mohon kamu temui Arseen. Kamu lihat kondisi Arseen. Bagaimanapun Arseen adalah suami kamu, Bell." Amara memohon dengan lirih kepada Bella.
Bella yang tidak bisa menolak permintaan Amara, Bella pun meng-iyakannya.
"Nanti setelah pulang kerja, Bella akan menemui Arseen," ucap Bella.
"Terimakasih Bell." Amara meraih kedua tangan Bella dan menggenggamnya dengan sangat erat.
•Jam menunjukan pukul 5 sore. Setelah pulang kerja Bella memenuhi janjinya kepada Tante Amara untuk menemui Arseen, melihat kondisi Arseen. Nyonya Karin sedang tidak ada di rumah. Nyonya Karin masih disibukan dengan pekerjaan kantornya. Bella sampai di rumah Arseen yang megah bagaikan istana pukul 6 petang.
"Mpok, apakan Pak Arseen ada?" tanya Bella kepada salah satu pembantu rumah tangga kala pintu rumah sudah di buka oleh Mpok Ati.
"Den Arseen di dalam kamar Non. Selama 1 minggu ini Den Arseen memilih untuk berdiam diri di kamar Non. Nyonya besar sampai kewalahan. Den Arseen sangat frustasi ketika di tinggal pergi oleh pengantin wanitanya," jawab Mpok Ati menceritakan kondisi Arseen selama 1 minggu ini.
Bella langsung berjalan gontai menuju ke kamarnya Arseen. Di dalam kamar, Arseen sudah mabok parah. Dia sampai menghabiskan 3 botol minuman. Arseen benar-benar sangat frustasi.
"Angel ... aku sangat mencintaimu," pekik Arseen dengan nada suara terdengar lagi mabok.
Klek
Bella membuka pintu kamar Arseen. Bella di kejutkan dengan kamar Arseen yang sangat berantakan. Apalagi melihat Arseen yang sudah tidak berdaya. Arseen tergeletak di atas lantai.
"Arseen ... " pekik Bella yang langsung menghampiri Arseen.
Bella mengangkat kepala Arseen dalam dekapannya. Bella kini posisinya duduk di atas lantai.
Arseen memandang wajah Bella seperti melihat Angel.
"Angel sayang... kamu sudah kembai," ucap Arseen yang masih terdengar suara orang mabok.
"Arseen, aku Bella. Bukan Angel."
"Kamu Angel. Sayang, istriku ... malam ini adalah malam pengantin untuk kita."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!