Pertemuan dengan Aldo membuat hati Almira sangat senang, bagaimana tidak sahabat kecilnya yang selama ini di cari sudah ketemu. Seharian mereka jalan jalan di mall dan mengunjungi beberapa tempat kenangan bagi mereka di waktu SD.
"Ra, kamu sekarang udah punya cowok belum".
"Belum nih, sepertinya nggak ada yang mau sama aku". celoteh Almira
"Masa,sih gak ada yang mau sama kamu".
"Gak percaya pokoknya".
"Beneran nih,suerrr...cowok di sekolahku seleranya tinggi tinggi, kalau aku kan pendek orangnya..mana ada yg mau". Almira menunjukkan jarinya membentuk huruf V pada Aldo sambil tersenyum manis. Senyum itulah yang setiapkali membuat Aldo teringat sampai dewasa dan sulit untuk melupakannya.
"Aku mau Ra, jadi cowok kamu," kata Aldo lirih.
"Iiih,ngaco lu..gak usah bercanda..gak lucu tau," Almira menepuk pundak Aldo, ia sama sekali tidak percaya dengan perkataan lelaki di depannya itu.
"Udah ya ,ni udah sore pulang yuuk ntar mamah khawatir".
Almira berjalan mendahului Aldo menuju tempat parkir.
"Di omongin serius malah ngelonyor pergi".gumam Aldo
Di dalam mobil Almira memutar lagu kesukaannya, sambil bersenandung ria tampak sesekali Aldo meliriknya. Lelaki itu sangat senang hari ini bisa jalan-jalan dengan gadis idamannya.
Ia berbelanja cukup banyak, semuanya untuk orang terkasihnya. Baju, tas, boneka lucu-lucu ia beli untuk menyenangkan gadisnya.
*****
Hari ini Almira les menggambar, memang dari kecil menggambar adalah hobby nya.
"Oke hari ini kita akan coba menggambar tema pemandangan alam, buatlah se natural mungkin ".
"Ingat seni itu pakai hati, sehingga karya yang dihasilkan akan nampak luwes dan alami". terang Pak Guntur guru Seni Rupa
"Siap pak"!jawab anak anak les kompak
Murid - murid mulai serius dengan buku gambarnya, mereka mulai membuat sketsa gambar pemandangan alam.
"Ssst...Ra pinjam pensilmu satu", tiba tiba seseorang dari belakang goyangin kursi Almira
"iih ngagetin aja". balas Almira
"Kamu".
"Hemm".jawab Sky
"Nih, buat kamu aja aku masih punya banyak".
"Hemm". jawab Sky singkat
"Kamu ini bisa bahasa manusia gak sih, dari tadi hemm.. melulu".
Sky hanya diam mendengar celotehan Almira.
Dia masih asyik menggambar sketsanya. Sikapnya cuek dan acuh membuatnya tidak memiliki banyak teman.Karena sepertinya dengan cara inilah ini dia memang memberikan batas pertemanannya.
Almira tanpa sadar menggambar sesuatu yang asing baginya, akan tetapi tangannya terus bergerak tanpa bisa dia kendalikan.
"Kenapa aku bisa menggambar seperti ini" gumamnya dalam hati
"Dalam gambar itu terlihat seorang putri yang berjalan jauh menghindari pertempuran.Disisi lain ada gambar dua orang pemuda tengah duduk memperhatikan seorang gadis yang meninggal di hadapannya".
"Apa maksud gambar ini,kenapa aku bisa menggambarnya seperti ini".
"Ra,ini pensilmu..makasih." tiba tiba Sky sudah ada di depan meja Almira.
Tanpa sadar Sky melihat gambar Almira, tapi tiba tiba mukanya berubah pucat.
"Kenapa gambarmu jauh, dari tema Ra".
ungkap Sky keheranan
"Eh,ini ..gak tau juga kenapa tiba tiba aku pingin gambar kayak gini".
"Lain kali gambarnya jangan seram gitu". bisik Sky
"Iih,apaan sih..ini putrinya cantik tau".
"Cantik,tapi dia meninggal kayaknya".ujar Sky
"Gimana, kamu bisa tau".
"Feeling aja".kata Sky sambil berlalu kembali ke tempat duduknya.
Sepulang dari les menggambar, pikiran Almira tidak tenang.Dia melamun memikirkan kata kata Sky. "Apa benar putri yang aku gambar akhirnya meninggal, benarkah itu".gumam Almira dalam hati
Kenapa aku malah memikirkan kata kata Sky, bisa saja kan kalau dia hanya bercanda saja.
"Ikut aku"! Tiba tiba seseorang menarik tangan Almira
"Sakit,tau..lepasin"! teriak Almira
"Maaf, aku hanya ingin bertanya sesuatu". ujar Sky lirih
Almira pun menoleh keheranan, walaupun mereka sering bertemu di sekolah akan tetapi mereka juga jarang bicara apalagi bertegur sapa. Liat muka Sky saja sudah horor.
"Yuk,kita ke taman di depan itu".ajak Sky sambil berjalan menuju taman kota mendahului langkah Almira.
Perlahan namun masih menyimpan tanda tanya Almira mengikuti langkah cowok itu dari belakang. Akhirnya mereka tiba di taman, dan Sky sudah duduk di kursi taman.
Almira duduk di samping Sky akan tetapi mengambil jarak berjauhan sekitar satu meter. Sesaat keduanya terdiam, dan sedikit canggung satu sama lain.
"Maaf, mungkin kamu heran karena tiba tiba aku mengajakmu kemari".
"Ada yang ingin aku tanyakan padamu". terang Sky lirih
"Apa yang mau kau tanyakan"?
"Apa kau mempunyai tanda lahir yang sedikit aneh di sekitar anggota tubuhmu, maaf klo pertanyaanku tidak sopan".
"Misalnya, semacam bentuk bintang".
"Maaf, aku tidak punya tanda lahir seperti yang kau maksud".
"Ooh, mungkin aku salah orang, maaf". ungkap Sky kecewa
"Ya sudah, aku mau pulang dulu".
"BUGH".Tiba tiba Almira terjatuh..rupanya karena tergesa gesa dia tidak melihat ada sebuah batu yang menghalangi jalannya.
"Aduh,sakit sekali kakiku". rintih Almira menahan sakit
Terlihat Sky beranjak dari tempat duduknya, mendapati Almira sudah kesakitan sambil memegang kakinya.
"Kamu kenapa"!
"Kakiku tersandung batu, kayaknya terkilir nih". Almira meringis menahan sakit
"Sebentar, maaf ak pegang kakimu".Sky menyentuh ujung kaki Almira, tiba tiba dia tersentak kaget melihat sebuah tanda kecil mirip bintang di area mata kaki Almira.
Kemudian dia menatap lekat - lekat gadis itu yang masih meringis kesakitan.
"Udah lepasin tanganmu dari kakiku, liatnya jangan lama lama".
Almira menghempaskan tangan Sky dari pegangannya.
Almira yg berjalan terpincang pincang, menahan kakinya yang sakit. Tiba tiba ada sebuah tangan merangkul pinggangnya.
"Kamu jangan kurangajar ya"!
"Aku hanya membantumu berjalan, jangan berpikir macam macam".jelas Sky lirih
Kemudian Sky mengambil tangan Almira dan meletakkannya di pinggangnya Sky, dan tangan Sky beralih pelan memegang pundak Almira.
Almira agak kikuk melihat situasi ini, dia tidak menyangka Sky yang selalu cuek tiba tiba perhatian padanya. Dia tidak berani menoleh ke arah Sky mengingat jarak mereka sangat dekat.
"Aku akan selalu melindungimu, Tuan Putri". batin Sky
Karena keadaan,Almira menurut saja ketika Sky mengantarnya pulang dengan motor sport.
"Kalau kau tidak pegangan kau bisa jatuh".
"Kakimu sudah sakit, apa kamu ingin badanmu juga ikut sakit semua"!
"Iiih, iya iya.Tapi Kali ini saja ya". perlahan Almira merangkulkan tangannya di pinggang Sky.Pengendara motor sport itu tersenyum tipis memandang jari jari tangan Almira yang menarik jaketnya kencang.
"Ya Ampun, orang ini benar benar aneh. Sudah lama aku tidak mendengar suaranya, ini malah boncengin aku, mau nganterin pulang. Apa kata dunia nanti kalau tau. Teman _teman akan menyangka kami sepasang kekasih".gumam Almira dalam hati
Sepanjang perjalanan kami hanya diam, tidak ada yang bicara. Semuanya fokus dengan pikiran masing masing,mungkin dia juga fokus melihat jalan yang begitu ramai dengan lalu lalang kendaraan.
"Arah rumahmu mana"? tanya Sky tiba tiba
"Eh, di jalan Sadewa". jawab Almira terkejut karena dari tadi dia melamun.
"Oke"!
"Sekarang kita sudah sampai, apa perlu ak menggendongmu". gurau Sky tersenyum
Baru kali ini aku lihat senyum di bibirnya, dia nampak bertambah tampan dengan senyum manisnya.
"Hei, kenapa bengong menatapku, apakah aku terlihat begitu tampan sehingga kau terkagum kagum padaku".sindir Sky
"PD kamu"!! memangnya kamu kesambet apa senyum senyum gitu". ujar Almira mengalihkan perhatian.
Senyum Sky hilang seketika, agaknya dia malu karena entah kenapa dia mulai merasa nyaman dengan gadis itu. Padahal dia baru saja mengenalnya walaupun setiap hari bertemu di kelas, tapi baru kali ini dia berbicara dengannya.
"Ya sudah aku masuk dulu maaf tidak mempersilahkan kamu mampir karena aku ingin istirahat kaki ku sakit".
"Oke, besok di sekolah kita ketemu lagi".
"Ya Sudah aku pamit dulu".
Almira..mengangguk pelan, kemudian dia melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah.
**********
Tidak seperti biasanya hati Sky gundah. Bagaimana tidak hari ini Almira tidak masuk sekolah. Mungkin karena kakinya terkilir kemarin. Sky menjadi baadmood , padahal biasanya setiap hari ada atau tidak dia biasa saja.
Sepulang sekolah, Sky berencana mampir menjenguk Almira di rumahnya. Dia masih ingat jalan yang dia lewati bersama Almira kemarin. Akhirnya motorsport Sky berhenti di depan rumah yang sudah tidak asing baginya.
Sky menekan bel yang ada di tembok pagar Almira. Akhirnya ada wanita paruh baya yang keluar dari balik pintu rumah itu dengan berjalan tergopoh gopoh.
"Maaf den, cari siapa".
"Cari Almira, Bi".
"Oh, masuk Den, sebentar saya panggilkan".
Tanpa menaruh curiga Bi Inah langsung membukakan pintu gerbangnya. Halamannya cukup luas sehingga kalau jalan kaki ke arah rumah cukup lumayan.
"Motornya di bawa masuk ke dalam saja, Den".
Sky mengangguk pelan menaruh motornya di parkiran yang di tunjuk Bi Inah dekat pos satpam. Hari ini Mang Ujang tidak berangkat jaga di pos satpam karena istrinya baru melahirkan.
"Non, Almira sedang di taman Den bersama temannya". kata Bi Inah sambil menunjuk ke arah taman
Sesampainya di taman Sky nampak tidak senang melihat pemandangan di depannya.
"Maaf, Non ada tamu sepertinya teman sekolah nona". terang Bi Inah
"Saya permisi dulu, akan saya buatkan minuman".
"Bagaimana keadaanmu sekarang". sapa Sky sambil melirik cowok di sebelah Almira
"Baik, kamu kenapa kesini ".
"Kenapa"?
Bodoh sekali kenapa aku kesini jelas jelas aku juga baru saja mengenalnya kemarin. Ah, bodo amat ah sudah terlanjur sampai disini. batin sky kebingungan antara malu dan gengsi.
"Aku cuma pingin lihat keadaanmu saja".
"Keadaanku baik, cuman kakiku masih sedikit sakit".
"Auuw"!! Aldo kamu kok jahil banget sih cubit aku". kata Almira kesal karena ulah Aldo
"Yaah, dari tadi kamu cuekin aku sayang".
"Sayang, sayang kepala lo peyang". balas Almira sambil cubitin Aldo kecil kecil.
"Aku rela kok kamu cubitin terus, asal kamu makin sayang sama aku". celoteh Aldo
"Ehm2"!
Sky tiba tiba terbatuk, meskipun sebenarnya batuknya hanya pura pura karena tidak nyaman berada di antara Aldo dan Almira.
"Eh, maaf kenalin ini temanku Aldo namanya".
"Aldo, ini Sky dia teman sekelasku".
"Hai, apa kabar saya Aldo teman masa kecilnya Almira, mungkin sebentar lagi jadi teman di hatinya". kata Aldo cengengesan
sambil melirik gadis disampingnya.
Almira hanya terdiam, dia bingung kenapa Aldo terus mengatakan seolah olah dia kekasihnya. Padahal Almira hanya menganggapnya sebagai seorang kakak.
"Saya, Sky..maaf klo saya datang di saat waktu yang tidak tepat".
"Ah, tidak masalah saya juga mau pulang karena mau mengantar kakekku kontrol di rumah sakit".
"Pulang dulu ya, Ra".
"Besok mas kesini lagi, kalo kamu kesulitan ke sekolah bisa mas anterin, okey".
Almira mengangguk tersenyum mendengar tawaran Aldo. Dia sangat terharu temannya begitu perhatian, sama seperti dulu ketika mereka masih kecil.
Kemudian Aldo pergi berlalu dari rumah Almira.Hingga tinggal Almira dan Sky saja di taman itu.
"Maaf Den, ini teh hangatnya".
"Makasih, Bi".
"Silahkan di minum Den, Bibi permisi dulu kembali ke dapur".
"Iya, Bi".Kemudian Bi Inah sudah pergi meninggalkan taman melanjutkan pekerjaan lainnya yang belum dia selesaikan.
"Ra, gimana keadaanmu".
"Baik".
Keduanya akhirnya terdiam lagi bingung memulai percakapan darimana, karena memang mereka bukanlah teman yang akrab.
"Ra ijinkan aku menyembuhkan kakimu".
"Aku sudah berobat kemarin".
"Percayalah aku bisa menyembuhkannya seperti sedia kala".
"Apa yang kamu lakukan"! Jangan kurangajar"!! Tiba tiba Sky berjongkok dan menarik kaki Almira pelan
Ada seberkas cahaya keluar dari telapak tangan Sky.Cahaya itu begitu hangat menyinari kaki Almira yang terkilir. Kemudian Cahaya itu meredup dan hilang. Almira benar benar takjub di buatnya. Seperti cerita di negeri dongeng saja.
"Bagaimana kau melakukannya".
"Hei, kakiku sembuh total benar benar ajaib".
Almira terkesima melihat keajaiban itu, dia masih tidak percaya dengan kejadian tadi.
Sky kemudian duduk di hadapannya, melihat Almira lekat lekat. Almira menjadi salah tingkah. Sky menarik tangan Almira, dan tiba tiba memeluknya.
"Tolong jangan pergi lagi". bisiknya lirih
Almira dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Sky, namun dekapan cowok itu begitu kuat.
"Lepaskan, aku tidak tahu maksudmu".
"Lepaskan".. kata Almira memohon
Akhirnya Sky melepaskan pelukannya perlahan, namun dia masih menggenggam jemari tangan Almira. Almira melirik ke arah tangannya dan akhirnya Sky melepaskan pegangannya.
"Maaf, mungkin kau bingung dengan sikapku ini". terang Sky menyadari tingkahnya yang seakan konyol.
"Jelaskan, apa maksud semua ini". tanya Almira menahan emosinya karena Sky sudah lancang main peluk saja.
"Kamu ingat, tentang tanda lahir yang pernah aku tanyakan padamu".
"Kamu memilikinya di mata kakimu".
"Itu artinya kamu adalah putri yang aku cari".
"Eits, tunggu tunggu"!
"Bisa saja kamu salah orang".
"Bagaimana kalau bukan aku, main peluk saja".gerutu Almira
"Aku tidak salah, karena aku juga punya tanda bintang di telapak tanganku".
"Jika aku salah orang kekuatanku tidak akan berpengaruh padamu".
"Terus apa hubungannya kita di masa lalu".
"Kamu istriku, permaisuriku, tuan puteriku".
"Whats"!Teriak Almira menutup mulutnya sendiri memandang Sky tak percaya
"Sebentar sebentar..aku cukup bingung dan pusing mendengar penjelasanmu".
"Kenapa kau bingung, aku tahu kau sering mimpi aneh bukan"?
"Di dalam mimpimu, menceritakan penggalan kisah kita di masa lalu".
"Kau mengalami kejadian yang menyakitkan sehingga di reinkarnasi berikutnya kamu tidak bisa mengingat sepenuhnya".
"Sedangkan aku, aku ingat semua masa laluku karena aku selalu mencarimu dari setiap reinkarnasi, hingga bisa bertemu lagi seperti sekarang ini".
"Bagaimana istriku, apa kamu tidak merindukan suamimu". goda Sky
"Eh, jangan dekat dekat di masa ini kita remaja bukan suami istri jadi aku bebas kan mau pilih siapa yang jadi suamiku nanti". jawab Almira santai
"Kamu tidak bisa seperti itu, kita tidak hanya terikat janji suci tapi jiwa kita juga sudah terikat satu sama lain".
"Tapi aku tidak mencintaimu".
DEGG!! Bagai di sambar petir mendapatkan jawaban dari Almira. Rasanya sakit sekali, karena jiwa Sky sadar sepenuhnya siapa dirinya makanya terasa begitu menyakitkan ketika mendengar orang yang di carinya selama ini tidak mencintainya.
Akan tetapi sisi hatinya yang lain menyadarkan dia, bahwa Almira tidak sepenuhnya menyadari yang dia katakan karena dia belum ingat semua masa lalunya.
"Maaf, maksudnya Belum bisa mencintaimu". jawab Almira memperbaiki kata katanya. Melihat roman muka Sky yang berubah menunduk, Almira menjadi merasa bersalah.
"Aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta lagi padaku seperti dulu".batin Sky
Suasana kelas tampak hening, hari ini sedang ada ulangan.Seluruh siswa tampak serius mengerjakan lembaran soal di depannya.
Almira mengerutkan dahinya berulang ulang.
Matematika adalah pelajaran yang membuatnya dag dig dug mengerjakannya.
Bagaimana tidak hampir sebagian besar siswa menganggap matematika adalah momok.
Di sudut lain, Sky nampak tenang saja mengerjakan setiap soal soal, yeah memang Sky cowok yang cerdas jadi wajar soal yang sulit bukanlah beban berat.
"PUGH"! Sky menoleh kebawah ada gumpalan kertas kecil bertuliskan:
"SKY, nomor LIMA AKU TIDAK bisa. Almira"
isi surat itu
Sky tersenyum, kemudian dia mengambil kertas kecil dan menuliskan jawabannya. Dia remas kecil kertas itu di lempar ke arah Almira. Almira cengar cengir dan berusaha mengambil kertas itu. Saat dia mulai menunduk mengambil kertas itu, tiba tiba jemari tangannya sudah di injak sepatu fantofel hitam.
"Aduh", pekik Almira
"Ambil, dari siapa ini"! seru Guru matematika itu galak.
Almira menunduk ketakutan.
"Dari Siapa"!! bentak gurunya
"Dari saya Pak". jawab Sky dari belakang.
Seisi kelas keheranan, sejak kapan Sky dan Almira berbicara.Selama ini mereka tidak pernah melihat Sky berbicara dengan cewek manapun. Sosok cool inilah yang digandrungi cewek di sekolahnya. Diam aja ganteng, apalagi kalo berbicara tampak berwibawa.
Cewek melirik Almira sinis.Ada juga yang senyum melihat tingkah kedua anak itu.
"Ya,sudah habis selesai mengerjakan ulangan ini sepulang sekolah kalian saya hukum merapikan buku di perpustakaan".
"Siap Pak"! jawab Almira lirih
"Haduew, tambah lama pulangnya". gumam Almira dalam hati
Sky tersenyum kecil, akhirnya dia ada kesempatan bersama Almira.
*******
Almira sudah berada di perpus, matanya melihat kesana kemari. Masih sepi, sebaiknya aku mulai dulu saja biar cepat selesai. Almira mulai memunguti buku yang berserakan di bawah, dia heran saja kenapa begitu berantakannya perpus ini. Petugas yang biasa jaga sudah dua hari absen, karena sakit. Pantas saja keadaan perpus tidak begitu rapi.
Satu persatu dia tata buku itu sesuai besar kecilnya, dimasukkannya buku itu kedalam rak yang berjajar rapi.Peluh, keringat membasahi keningnya.
"Minum"!
Sebuah tangan menyodorkan botol mineral kearah Almira.
Terimakasih", Almira tersenyum mengambil botol mineral itu.
"Sudah dari tadi".
"Ya". jawab Almira pendek
"Kalau begitu kamu gantian duduk saja aku yang akan mengerjakan ini".
ucap Sky.
Almira memilih kursi kosong, menggesernya dan gantian jadi bosnya. Mengamati Sky sibuk menata buku buku itu. Tangannya memutar mutar botol mineral itu memainkannya.
"Kamu tau, Ra tadi aku sudah minum juga pake botol yang kamu bawa". kata Sky santai
"GLEKK"! Almira ingin saja memuntahkan isi perutnya.
"Jahat kau, kenapa tidak bilang dari tadi".
"Aku mau bilang, tapi kamu sudah menyambarnya". ujar Sky terkekeh
"Itu sama saja ciuman tidak langsung".
"Hufh"! Almira menggerutu kesal
"Kenapa kamu menyesal, reinkarnasi yang dulu kamu istriku setiap hari kau minta ciuman dariku".
"Tak kusangka otakmu semesum itu".
"PLAKK"!!
Almira memukul kepala Sky dengan buku, Sky berkelit kaki Almira malah kesandung buku yang berserakan di depannya.
Almira malah jatuh dengan sigap Sky menangkap tubuh Almira. Pipi Almira bersemu merah menahan malu.Tubuh Sky yang atletis merangkul Almira..tanpa sadar.
"Nah, sekarang siapa yang mesum".sindir Sky terkekeh
"Ih, lepasin"!!Awas jangan macam macam ya". ancam Almira. Gadis itu melangkah mundur, memperbaiki baju seragamnya. Menyisir rambutnya dengan jarinya yang lentik. Tak berani menatap cowok di depannya.
"Aku beresin buku buku yang sebelah sana saja". Almira menutupi kegugupannya.
Baru kali ini di peluk cowok tampan bikin badannya gemetaran, sulit untuk bernafas. Dia tidak menyangka cowok yang super pendiam itu mengerjainya, bahkan dia selalu tersenyum menggodanya.
"Aku sudah selesai"! Sky keluar dan menutup pintu perpus tiba tiba. Sontak Almira berlari meloncat keluar.
"Kau gila apa, main tutup pintu aja".
Sky hanya tersenyum mendengar ocehan Almira. Gadis itu dengan muka manyun mendahului langkah cowok di depannya. Sky menarik ujung rambut Almira.
"Eih, sakit tau"!
Sky hanya tersenyum, ingin rasanya dia merangkul gadis didepannya yang menggemaskan itu.
"Sky, boleh aku tahu siapa sebenarnya diriku".
Almira memulai pembicaraan.
" Sudah aku bilang, kau istriku".jawab Sky singkat
"Kenapa kita pisah"? tanya Almira lagi
Sky menghentikan langkahnya, dan terdiam. Dia tidak ingin Almira tahu semuanya sebelum Almira mencintainya lagi seperti dulu.
"Harus aku jawab". kata Sky pendek
" Harus"!jawab Almira tegas
" Ada syaratnya".kata Sky terkekeh
" Iih, gitu aja pake syarat".
"Gimana mau tidak". tawar Sky lagi
"Apa dulu, syaratnya". selidik Almira
"Kau pulang sekolah aku yang anter kamu".
" Itu aja, apa susahnya.oke
"Berapa lama"?
"Setahun, kita sampai lulus SMA".jawab Sky
"Trus kalau tiba tiba aku punya pacar, terus pacarku nganterin aku pulang sekolah masa tidak boleh". tawar Almira
"Tidak boleh, kau tidak boleh pacaran dengan siapapun".jawab Sky yang tiba tiba sudah mendekati wajah Almira. Gadis itu menutup matanya rapat rapat ketakutan, tangannya gemetaran menggenggam erat jarinya.
"Cletak"!! Jangan mikir macam macam
gadis kecil, pikirannya mesum saja"! ejek Sky terkekeh.
Merah padam muka Almira menahan malu, Sky hari ini benar benar berhasil mengerjainya. Sky memberikan helm pada Almira.
" Kok ada dua, ini helm pacarmu". tanya Almira
"Heem". jawab Sky lirih
"Pacarmu gak marah nih". tanta Almira lagi
"Gadis cerewet cepat naik"! Sky memukul jok belakang motornya
Almira terdiam dan mengikuti perintah Sky, di hatinya gundah. Apa Sky punya pacar kenapa ada helm dua di motornya. Almira memang begitu bodoh mengambil kesimpulan. Padahal Sky memang menyiapkan helm itu untuk dirinya. Almira pun melingkarkan pergelangan tangannya di pinggang Sky. Rasanya masih aneh, tiba tiba kenal cowok yang tidak pernah di ajak bicara itu. Apalagi di antar pulang segala.
"Kamu boleh memelukku semaumu, mumpung ada kesempatan" .canda Sky
Almira mencubit Sky, dia malu sendiri kenapa dia merasa nyaman ada di dekat cowok itu.
Dibalik helmnya Sky tersenyum bahagia, gadis yang dicarinya selama ini ada didekatnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!