Hai, salam kenal, ya. Terima kasih sudah memilih novel ini untuk menjadi teman membaca kalian 😍 Bila suka, maka selalu tekan like nya, okey. Dan bila penasaran, tekan love dan jadikan favorit kalian. Bila ada yang mengganjal, boleh berikan komentarnya. Bila ada rasa senang, boleh kasi vote dan hadiahnya, ya 😍😍😍 Terima kasih 💝
Season 2 sudah rilis, dengan judul yang berbeda. (Perfect Husband) 🥰🥰🥰
________________________________
Rumanah mendudukkan bokongnya di bangku Taman Kota untuk beristirahat sejenak. Setelah beberapa hari ini gadis cantik yang berasal dari Desa itu mencari pekerjaan yang tak kunjung ia dapatkan, Rumanah tampak mulai kesal dan lelah.
"Susah sekali mencari pekerjaan di Ibu Kota teh." keluh Rumanah sembari mengusap keringat yang mengalir membasahi keningnya.
"Mungkin kalau saya punya Ijazah SMA atau lulusan dari Universitas mah bakalan gampang-gampang wae mencari pekerjaan teh."cerocosnya dengan logat Sundanya yang khas.
Dirasa sudah cukup Rumanah pun kembali melangkahkan kakinya untuk mencari sebuah pekerjaan yang Halal.
Pada saat itu seorang wanita cantik tak sengaja menabrak tubuhnya sehingga membuatnya terkejut dan sedikit kesal pada wanita itu.
"Aaauuuww.." ringis Rumanah seraya memegangi tangannya yang tidak terasa sakit.
"Heiii.. Kalau jalan pakai mata dong wanita cupuuu!"umpat wanita cantik itu dengan tatapan tajamnya.
"Apa aku tidak salah dengar??? ternyata orang Kota tak sepintar yang aku bayangkan. Hi hi hi..." Gumam Rumanah dalam hati.
"Hei kau kenapa malah cengengesan!!" maki wanita cantik itu.
"Maaf Tante, sepertinya kau salah bicara." ucap Rumanah dengan logat Sundanya.
"Apa katamu?? Tanteeee????" wanita itu tampak tidak terima dirinya mendapatkan panggilan Tante dari gadis lusuh di hadapannya.
Rumanah hanya terkekeh melihat ekspresi kesal si wanita cantik itu.
"Dasar kau wanita kampungan!!!"maki wanita cantik itu seraya mendorong tubuh Rumanah sehingga membuatnya terjerembab ke tanah.
Dengan kesal Rumanah bangkit berdiri dan kemudian gadis lusuh itu menjambak rambut panjang wanita cantik itu lalu memutarnya hingga membuat wanita itu kesakitan.
"Aaaaauuuwww... Lepaskan rambut panjangku wanita sialaaaan!" maki wanita cantik itu.
"Kau yang lebih dulu berbuat kekasaran padaku Tante!"ucap Rumanah dengan seringai jahilnya.
"Sialan kau!!!"umpat wanita itu seraya menginjak kaki Rumanah dengan sangat kuat.
"Aaaaaaauuuww..." ringis Rumanah seraya melepaskan tangannya.
"Rasakan pembalasanku gadis kampungan!!!" umpat wanita itu.
Rumanah tampak meringis kecil dan memegangi kakinya yang lumayan terasa sakit.
Wanita itu tampak menekan sebuah tombol yang berguna untuk memanggil para Bodyguardnya.
Pada saat itu datanglah dua orang pria yang berbadan tinggi besar dengan tampang yang sangat menyeramkan.
"Ada apa Nona?" tanya seorang pria yang tampak siap untuk menerkam mangsanya.
"Bereskan wanita kampungan ini!"perintah wanita itu pada Bodyguardnya.
Menyadari sesuatu yang akan membahayakan telah mengintainya, Rumanah tampak bergetar ketakutan dan pada saat itu juga gadis itu tampak mengambil langkah seribu berlari sekencang-kencangnya menghindari para pria menyeramkan itu.
"Astaga! Sepertinya Malaikat maut sedang mengintaiku." batin Rumanah berucap.
Tanpa pikir panjang, Rumanah tampak melepaskan sepatu bututnya dan menentengnya sambil berlari kencang menghindari sesuatu yang akan membahayakannya.
"Sial!! Tante itu memanggil sekutunya." celoteh Rumanah dalam hati.
Dengan sekuat tenaga Rumanah terus berlari untuk menyelamatkan dirinya dari sesuatu yang berbahaya.
Sementara itu kedua pria yang menyeramkan itu tampak masih berlari mengejar Rumanah yang dalam mode ketakutan.
"Hei, jangan kabur kau!!" teriak pria dewasa yang bertubuh kekar sambil berlari tergesa-gesa.
"Hahahha, hanya wajahnya saja yang seram. Tetapi dia tak lain sebagai boneka bagi tante-tante menor itu." celoteh Rumanah dalam hati.
Walau berlari dengan tidak mengenakan sepatu, Rumanah tampak gesit dan semakin leluasa. Yang ia pikirkan saat ini adalah keselamatan dirinya. Ia tak ingin mengakhiri hidupnya dengan sia-sia, tujuannya datang ke Kota untuk mencari sebuah pekerjaan yang akan mengubah keuangan keluarganya.
****
****
"Heiii.. Berhenti kauuuu!!!!"teriak kedua pria menyeramkan itu.
Rumanah terus berlari dengan kencang menyelamatkan dirinya. Entah sudah berapa meter jarak yang ia tempuh. Gadis Desa itu benar-benar ketakutan dan hingga pada akhirnya ia memilih jalan pintas yang menurutnya paling aman.
"Hosh hosh hosh..." Rumanah tampak ngos-ngosan dan mencoba mengatur nafasnya.
"Sepertinya mobil itu pintunya sedikit terbuka. Lebih baik aku masuk saja ke dalam mobil itu." ucapnya di tengah-tengah kepanikannya. Langkahnya sangat terburu-buru, sakit di telapak kakinya tak ia hiraukan.
Tanpa pikir panjang Rumanah masuk ke dalam mobil sport mewah yang entah siapa pemiliknya.
"Huffftt... Sepertinya bersembunyi di dalam mobil ini cukup aman." gumamnya sembari mengatur nafasnya.
Rumanah tampak celingukan mengedarkan pandangannya mengelilingi setiap penjuru di tempat itu. Sepertinya kedua pria itu tampak tak terlihat lagi, Rumanah tampak menghembuskan nafasnya lega.
"Hufft.. Syukurlah, para pria itu tidak menemuiku." bisik Rumanah.
Pada saat itu pintu mobil terbuka dan seorang gadis kecil yang sangat cantik tampak masuk dengan eskrim coklat di tangannya.
Rumanah sangat terkejut dan gugup sekali saat gadis kecil itu tiba-tiba masuk ke dalam mobil yang ia tumpangi. Dengan ekspresi kebingungan gadis kecil itu tampak menatap Rumanah dengan tatapan penuh intimidasi.
"Haii.. Selamat siang anak manis."sapa Rumanah berbasa-basi. Sebenarnya ia tampak gugup dan juga sedikit gerogi. Pasalnya ia tidak tahu siapa pemilik mobil itu, bisa jadi wanita yang ia panggil Tante tadi sang pemilik mobil itu.
"Kamu siapa?" tanya gadis cantik yang masih berusia empat tahunan itu.
"Eeemmh... Aku.." Rumanah tampak gugup dan bingung mau bicara apa pada gadis kecil di hadapannya itu.
"Kau pencuri yaaaa???" tebak hadis kecil itu dengan polosnya.
"Aaappsss?? Tidak, bukan! Aku bukan pencuri." sangkal Rumanah yang mulai panik.
"Lalu kau siapa?" tanya gadis kecil itu penuh selidik.
"Aku,, Emhhh.. Aku teman Abahmu." jawab Rumanah sekenanya.
Gadis kecil itu tampak terdiam dan mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan ucapan Rumanah.
"Kau teman Abahku?" tanya gadis kecil itu yang tampak super kebingungan.
"Aiiish.. Saya teh lupa ini bukan di Desa. Tidak mungkin gadis manis ini memanggil Bapaknya dengan sebutan Abah." batin Rumanah berucap.
"Heiii Kakak cantiiiikk.. Kenapa kau diam saja!?" tiba-tiba Rumanah tampak tersenyum senang mendengar pujian dari gadis kecil di hadapannya.
"Naon?? Apa saya tidak salah dengar ya?"gumamnya dalam hati.
"Oh gadis manis yang sangat lucu.. Terimakasih ya sudah memuji kecantikan Dewi peri.. Hihi.."ucapnya seraya mencubit gemas pipi tembem gadis kecil itu. Ia tampak nyengenges dan bertingkah sok akrab pada gadis manis itu.
Gadis kecil itu hanya mengernyitkan dahinya tak mengerti. Benar-benar wanita aneh mungkin pikirnya.
"Kau siapa Dewi Peri?" tanya gadis cantik itu dengan polosnya. Sepertinya gadis kecil itu benar-benar penasaran.
"Ah! Aku teman Ayahmu, eh Papamu,."ucap Rumanah seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ya, dia harus sedikit berbohong pada gadis kecil itu.
Gadis kecil itu tampak terkekeh melihat tingkah lucu Rumanah yang begitu lugu.
"Hei,, kau tertawa cantik??" tanya Rumanah seraya mengusap kepala gadis kecil itu.
"Kau sangat lucu Dewi Peri." ucap gadis kecil itu diiringi tawa riangnya.
"Hi hi hi.. Padahal saya bukan Sule lhooo!!" gumamnya dalam hati.
******
"Kau benar-benar manis gadis kecil." puji Rumanah seraya mencubit gemas gadis kecil itu.
"Kau juga sangat manis Dewi Peri."ucap gadis kecil itu seraya menjilat eskrimnya.
"Hi hi hi.. Tapi aku bukan gula lhoooo!" gumam Rumanah dalam hati.
Pada saat itu...
"Princess..." terdengar suara seorang pria yang tampak berjalan mendekati mobil yang ditumpangi Rumanah dengan gadis kecil itu.
"Daddy...." teriak gadis kecil itu memanggil Daddynya dengan penuh keceriaan.
Pria tampan nan gagah itu pun membuka pintu mobilnya kemudia ia masuk ke dalamnya.
Rumanah tampak kikuk dan sedikit gugup, entah apa yang harus dia katakan pada pria tampan itu.
"Daddy, lihatlah! Dewi peri itu sangat lucu dan menggemaskan." ucap gadis kecil itu seraya menunjuk Rumanah yang tampak bersembunyi dibalik kursi pengemudi.
"Dewi peri? Kau membelinya di toko mainan, Princess??" sang Daddy tampak tidak terlalu menanggapi ucapan putri cantiknya itu. Pria tampan itu tampak menyibukan dirinya dengan setir mobil di hadapannya.
Sementara itu Rumanah tampak menempelkan telunjuknya pada bibirnya memberi isyarat pada gadis kecil itu agar tidak banyak bicara.
Gadis kecil itu hanya mengangguk dan menyatukan telunjuk dengan ibu jarinya membentuk hurup O.
"Princess, kenapa kau duduk di belakang sayang? Kemarilah! Daddy sudah seperti seorang supir saja." ucap pria tampan itu yang tak lain adalah Seorang single Daddy.
Andre Wijaya Rakadewa adalah seorang pria tampan dan kaya raya. Pria tampan yang masih berusia dua puluh tujuh tahun itu kini harus menyandang status sebagai single Daddy, karena pernikahannya dengan mantan istrinya harus kandas ditengah jalan. Saat putri kecilnya berusia tiga tahun, Andre dan mantan istrinya mengakhiri hubungan pernikahan mereka.
"Sorry Dad, aku ingin disini saja dengan Dewi peri yang sangat lucu." jawab gadis kecil itu yang membuat Andre semakin penasaran dengan Dewi peri yang dimaksud oleh putri kecilnya itu.
"Coba tunjukan pada Daddy seperti apa Dewi perimu itu, Princess." pinta Andre seraya menyodorkan tangannya ke belakang.
Rumanah tampak gugup dan benar-benar dalam mode panik. Sepertinya persembunyiannya akan segera terungkap oleh pria tampan itu.
Sedangkan gadis kecil yang bernama Sandrina itu tampak sumringah dan menarik tangan Rumanah agar menunjukan wujudnya.
Rumanah semakin dibuat panik saat tangan Andre mulai merayap-rayap mencari sesosok Dewi peri yang dimaksud oleh Sandrina.
"Mana Dewi peri milikmu, Princess? Daddy ingin memegangnya." Pinta Andre yang tampak masih menghadap ke depan fokus mengendarai mobilnya.
"Cepat kemari Dewi peri. Kau tak usah malu." ucap Sandrina dengan polosnya.
Rumanah tampak kikuk dan benar-benar gugup dengan situasi yang menimpanya saat ini. Sementara Sandrina tampak memaksa Rumanah agar menampakan wujudnya pada Daddynya itu.
Andre tampak dibuat heran dengan tingkah putri kecilnya yang seperti sedang berbicara dengan seseorang. Tanpa membuang waktu lagi Andre pun menolehkan wajahnya ke belakang mencari sesosok Dewi peri yang dimaksud oleh putri kecilnya.
Pada saat itu betapa terkejutnya dia saat melihat wanita lusuh yang mengenakan setelan rok setengah tiang yang menutupi hingga ke bawah lutut, kaos panjang yang berwarna merah cabe dan rambut yang ia kepang dua persis khas gadis Desa.
"Astaga!!! Dari mana kau dapatkan boneka Annabelle ini, Princess???" ucap Andre dengan tampang melohoknya.
Sandrina tampak tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Daddynya, sementara Rumanah tampak tersenyum simpul dan berucap dalam hati
"Naon ceunah?? Pria tampan ini mengatakan saya seperti boneka? Seimut itukah saya ini??" batin Rumanah mengoceh ria merasa tersanjung dengan ucapan pria tampan di hadapannya. Ia tidak mengerti dengan boneka annabelle yang dimaksud oleh pria tampan di hadapannya. Pikir Rumanah boneka Annabelle yang dimaksud oleh pria tampan di hadapannya adalah boneka yang sangat lucu. Maklum si Rumanah hanyalah gadis Desa yang benar-benar tak tahu apa-apa 😂
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!