NovelToon NovelToon

Ethan Dan Leona (Mio Amore)

Eps. 1

Di kumur di kunyah, assalamualaikum semuanya. Hello eperibadeh!! Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom. Om swastiastu. Namo Buddhaya. Salam kebajikan.

HAPPY READING ALL....

...****

...

Langit sudah mulai gelap namun tak di hiraukan sekelompok pemuda SMA yang tengah bercengkerama layaknya tongkrongan anak remaja pada umumnya, tidak ada ponsel di antara mereka semuanya sibuk bercerita dengan di temani secangkir kopi yang mulai dingin, serta iringan petikan gitar oleh pemuda berseragam SMA yang sengaja tidak ia kancingkan hingga memperlihatkan cetakan perut ratanya di balik kaos putih tipis.

Warung sederhana yang tak jauh dari pusat kota menjadi tempat sekelompok remaja yang hendak dewasa itu berkumpul, tidak ada yang istimewa di sana selain gantungan kerupuk dan beberapa macam gorengan.

"Han...han... Ethan!!!" Pekik pemuda bermata sipit dengan tahi lalat di bawah bibirnya, dia Daniel. Sahabat seperjuangan Ethan di SMA Merdeka.

"Hem"

Ethan Marjorie Everett, putra tunggal dari Mr. Vincent Everett dan Mrs. Yulia Yzile Everett yang kehidupannya terkenal glamor dan jauh dari komentar negatif netizen.

Tampan?

Mempesona?

Kaya?

Berbakat?

Bad boy?

Dan mesum?

Itu adalah Ethan, rahang tegas dan badan atletis membuat Ethan begitu mempesona tidak sedikit ah mungkin hampir seluruh gadis di sekolah bahkan di luar sekolah yang menargetkan dirinya sebagai ajang pansos agar terlihat berkelas.

"Lo kenapa dari tadi gue perhatiin diem diem bae!" Tanya Daniel menepuk pundak Ethan.

"Gue tebak pasti lagi galau" celetuk Kai dengan sebalah kaki yang ia naikkan ke atas kursi panjang.

"Secara emosi gue galau akut, tapi yang anehnya secara fisik gue tetap ganteng, lucu imut dan ngegemesin" ucap Ethan pede dengan cengiran khas dirinya.

"Udah berapa anak cewek yang lo tolak hari ini?" Tanya Kai lagi sambil membuka bungkus permen karet lalu ia masukkan ke dalam mulutnya.

"Biar gue tabak ada dua puluh cewek benerkan? Atau mungkin lebih dari dua puluh?" celetuk Daniel menatap Ethan yang hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

"Termasuk Nora? Jangan bilang lo bengkok lebih suka pisang dari pada lobang donat" kata Kai yang masih setia pada ponsel pintarnya.

"Lo kalau ngomong jangan ngadi-ngadi gue masih suka buah semangka bertompel gede! Apalagi yang rada-rada pink"

"Sekelas Nora aja lo tolak, jangan salahin gue yang udah mikir kalo lo bengkok" ucap Kai dengan nada mencibir.

"Nora bukan tipe gue"

"What!!! Lo benar-benar udah gila men. Cewek semok, semangka gede sekelas Nora dengan gampangnya lu bilang bukan tipe gue!" Ucap Daniel menyahuti.

"Gue mau cewek yang beda dari yang lain, kalau bisa dia jauh lebih tua dari pada gue dan harus smart. Karena gak sembarang orang yang bisa jadi nyonya muda Everett!"

"Yaelah sombong amat" sinis Daniel yang tau betul tabiat sahabatnya itu.

Heninggg......

ketiga pemuda itu sibuk dengan pikirannya masing-masing hingga suara toa Nolan mengalihkan perhatian mereka.

"Gais mau cerita" teriak Nolan mendayu seperti salah satu gerakan artis tek tok yang tengah viral.

Dengan gerakan cepat pemuda berdarah Madura-Jakarta itu ikut berkumpul di lingkaran meja seolah olah tengah membawa berita rahasia negara.

"Gue mau cerita sakidap panas gerah renyah tapi sebelum itu kita baca Al-fatihah dulu biar halal" ucapnya melingkarkan tangannya ke leher Ethan.

"Lo gaya doang berita panas entar gak klimaks" serkas Ethan yang sudah sering kali mendengar cerita Nolan.

"Lan ayo mulai cerita gue penasaran" ucap Kai mendesak Nolan agar segera bercerita tanpa menghiraukan tatapan sinis Ethan.

"Tadi siang gue liat bidadari bohay! Beh bagian depan belakang kiri kanan berisi padat pas banget kalau di pegang, remas lalu aw mendesah" ceritanya dengan gerakan tangan yang sengaja ia buat bergelombang.

"Mana bajunya pada kekecilan lagi sampe sesak gue liatnya" sambungnya membuat jakun Daniel, Kai dan Ethan yang katanya tidak mau mendengar cerita Nolan, naik turun.

"Mana yang lebih bohay Janda deket rumah gue sama yang lo liat tadi?" Tanya Kai menatap Nolan dengan tatapan mesum.

"Hem, cantikkan yang tadi ***** janda deket rumah lo masih kala gede"

Kai yang mendengar jawaban Nolan menggigit bibir bawahnya, pikiran-pikiran mesum sudah menari-nari di dalam otak pemuda tampan itu.

"Nah benarkan kata gue ceritanya gak bikin klimaks" serkas Ethan meninju lengan Nolan dengan sengaja.

...***

...

...

...

Pukul 20. 30, Ethan baru pulang dengan seragam SMA yang terlihat kusut namun tidak mengurangi kadar ketampanannya.

"Selamat malam tuan muda" ucap Moli selaku kepala pelayan di rumah utama keluarga Everett.

Hanya senyum tipis yang pemuda jangkung itu berikan kaki jenjangnya terus melangkah menuju kamarnya yang ada di lantai tiga.

"Ethan" panggilan dengan suara lembut terdengar sopan di telinga itu menghentikan langka kaki Ethan.

“kamu ya udah sering banget mama bilangin kalau pergi main seragam sekolahnya di ganti dulu” ucap mama Ethan menjewer telinga anak tunggalnya itu.

“mah, Ethan udah gede udah bisa bikin dedek bayi. Mama masih sering banget ngejewer telinga Ethan” ucapnya merajuk yang semakin mendapatkan jeweran lebih karas kala Yulia mendengar kata dedek bayi.

“harus berapa kali mama bilang jangan asal caplak ceplos tuan muda Ethan!”

“Peace mamaku sayang” ucap Ethan memeluk Yulia dari belakang sedangkan kepalanya ia sandarkan ke bahu sang mama.

“sudah sana pergi mandi, makan terus istirahat”

“kamu besok ada acara gak?” tanya Yulia dengan tangan lembutnya bergerak mengelus tangan Ethan yang melingkar di perutnya.

“gak ada kok mah, palingan pergi sama Kai dan Daniel”

“besok kamu ikut kita ke rumah sahabat mama sama papa ya”

“apa sih yang enggak buat mama” jawab Ethan memberikan kecupan singkat ke pipi Yulia lalu beranjak pergi menuju kamarnya.

BERSAMBUNG!!!

NEXT OR STOP?

Eps. 2

HAPPY READING ALL..

Cafe Pelangi, Jakarta pusat.

Gadis cantik bibir merah merona, rambut panjang bergelombang dan berdres selutut itu tengah berkutat dengan secarik kertas yang berisi gambaran gaun pengantin untuk teman baiknya.

Secangkir kopi hitam yang masih berasap menemani keheningannya dengan sentuhan tinta yang ia goreskan pada gambaran gaunnya. Dia Leona Graham, sosok wanita karier yang merintis usahanya dari nol tanpa bantuan dari kekuasaan sang papa.

Hidupnya yang tenang hanya tentang dunia Fashion dan jahit menjahit yang menghasilkan pundi-pundi uang seketika kacau balau lantaran bundanya memaksa ia kembali ke tanah air.

New york, kota yang tidak pernah tidur itu menjadi separuh jiwanya. Di kota besar nan padat tempat ia menyelesaikan pendidikan sekaligus merintis karier menjadi seorang Fashion Designer ternama.

"Wow Amazing!!! Le lo emang yang terbaik soal rancangan gaun pengantin!" Pekik wanita berambut sebahu yang tengah melihat rancangan Leona.

"Lo serius mau kawin sama Gabriel?" Tanya Leona memastikan.

"Nikah dulu baru kawin!" Ralatnya sambil menyusup kopi hitam yang sudah mulai mendingin.

"Bukannya lo udah sering kawin sama dia"

Mendengar kalimat Leona yang bernada sinis, Agatha hanya nyengingir dengan muka memerah.

"Lo masih marah sama kita Le?"

"Gue sih biasa aja toh kalian sama-sama menikmati, Agatha gue cuman gak nyangka aja lo bercinta di kasur apartemen gue!" Kesal Leona dengan tangan halusnya yang sibuk menata kertas-kerta berisi rancangan gaun ke dalam tasnya.

"Le gue minta maaf. Lo sih belum pernah ngerasain nikmatnya surga dunia, lo tuh cantik, seksi, semok, wanita karier lagi siapa sih yang gak mau sama lo! Tujuh tahun lo di Amerika pulangnya masih perawan ting-ting” cerocos Agatha dengan nada gemas.

“Gue gak punya banyak waktu buat hal-hal yang gak penting”

“orang kalau liat penampilan lo pasti gak bakal ada yang percaya kalo lo masih perawan” ucap Agatha menelisik penampilan Leona yang cukup terbuka.

"Hem, gue balik. Soal gaun kalian entar gue kabarin lagi bye!"

Kaki jenjang Leona mulai melangkah meninggalkan Agatha yang masih terdiam di kursinya. Badannya yang tinggi dan sedikit berisi membuat banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan memuja penuh minat.

Brukkkk

"Le!" Pekik Agatha beranjak membantu Leona berdiri.

Dengan muka memerah menahan malu dan sakit di bagian bokongnya Leona berdiri lalu menatap pemuda yang tadi menabrak dirinya.

"Heh bocah! Kalau jalan pake mata" pekik Leona memandang pemuda yang tengah menatap dirinya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Pasti pink" celetuknya yang semakin membuat kekesalan Leona naik ke ubun-ubun.

Pemuda itu tak lain adalah Ethan, ia tak sengaja menabrak Leona yang di sebabkan karena main dorong-dorongan di tengah cefe layaknya anak sekolah dasar.

"Kenalin gue Ethan Marjorie Everett, pria tampan bersenjata panjang yang bisa memuaskan adik di atas ranjang" ucapnya membuat Leona dan Agatha bergidik ngeri.

"Dasar sinting!"

"Apa Darling?" Ucap Ethan dengan mencondongkan badannya hingga membuat Leona refleks mundur beberapa langkah.

"Eh tunggu-tunggu gue gak salah dengerkan di nama lo ada marga Everett?" Tanya Agatha yang sedari tadi diam mengamati wajah Ethan.

Everett siapa tidak mengenal marga keluar besar itu, keluarga yang terkenal glamor, rendah hati dan tidak memandang kasta itu benar-benar membuatnya menjadi keluarga idaman orang-orang.

"Yups! gue Ethan Marjorie Everett, putra tunggal dari keluarga Everett. Kalau temen tante cantik mau jadi istri saya kerjaannya tinggal ngabisin uang dan foya-foya" Jawab Ethan mengedipkan sebelah matanya ke arah Leona.

"Gue Agatha putri dan ini sahabat gue Leona Graham" ucap Agatha memperkenalkan dirinya dan Leona.

"Leona Everett" ralat Ethan yang membuat kedua bola mata Leona membulat sempurna.

Ethan menyipitkan matanya lalu meneliti penampilan wanita cantik yang tengah berdiri di hadapannya itu, Dress merah maron selutut dengan belahan rendah di bagian dada yang membuat kedua gunung kembar gadis itu menyembul.

Pikiran-pikiran kotor menari-nari cantik di otak Ethan, membayangkan wanita cantik di hadapannya itu tanpa sehelai benang sambil meliuk-liukkan tubuhnya membuatnya merasakan nyilu di bawah sana.

Shitt

"Dasar mesum" gumam Entah pada dirinya sendiri.

Melihat Leona dan Agatha sudah tidak ada di hadapannya Ethan kembali melanjutkan langkah kakinya menuju kasir untuk membayar makanan yang tadi Yulia titipkan padanya.

“Leona Graham, She is mine” gumam Ethan dengan senyum simrik.

BERSAMBUNG!

NEXT OR STOP?

Eps. 3

HAPPY READING ALL...

Ruangan bernuansa hitam putih dengan pencahayaan remang-remang menjadi ruang rahasia yang sering di gunakan keluarga Everett.

"Jadi?" Tanya tuan Vincent, Papa Ethan dengan kaki bersila.

"Aku ingin Simon menyelidiki latar belakang Leona Graham, sedetail mungkin" ucap Ethan menatap tajam pria yang berstatus papahnya itu.

"Leona Graham? Kamu yakin ingin menjadikan gadis itu wanitamu?"

"Aku yakin papa sudah tau jawabannya" jawab Ethan dengan wajah memalas.

"Ethan papa tau betul siapa kamu, jika kamu sudah bilang A maka sampai kiamat pun jawabannya tetap akan A" ucap lelaki paruh baya itu lalu berdiri menuju tumpukan dokumen di dalam lemari kaca yang tak jauh dari tempatnya dan Ethan duduk.

"Bersiaplah sore ini kita akan menemui wanitamu. Ingat boy jika kamu sudah memilih dia papa harap kamu bisa menjaga hatinya, lihatlah papa yang dulu sering bermain wanita tapi berhenti ketika bertemu mamamu" ucapnya lagi sambil menepuk-nepuk pundak Ethan.

"Tapi aku bukan papa yang sering berganti lobang penitip ******, aku hanya memberikan sedikit sentuhan tanpa mencicipi bagian inti mereka!" ketus Ethan memberikan tanda Peace kala melihat tatapan membunuh dari Tuan Vincent.

"Ini dan silakan keluar dari ruanganku tuan muda Everett"

"Dengan senang hati aku akan pergi, thanks you dady!" Ucap Ethan mengambil data Leona yang berada di tangan Tuan Vincent.

“Simon kamu lihat Kan, Ethan sendiri sudah memilih Leona sebagai wanitanya maka aku tidak perlu bersusah payah memintanya untuk menerima perjodohan yang sudah kami siapkan. Aku senang sekali akhirnya si Mesum itu menemukan gadis baik-baik, cerdas, teliti, sopan dan seksi” ucap Tuan Vincent kepada Simon yang sedari tadi diam mematung di sampingnya.

“Nona Leona Adalah kandidat wanita yang paling cocok Menyandang gelar nyonya muda Everett, meski dia delapan tahun lebih tua dari tuan muda” Jawab lelaki berjas hitam yang terlihat sebelas dua belas dengan robot.

“umur tidak akan menjadi masalah toh anak dari sahabat lama ku itu terlihat seperti model yang tidak mengenal tua” jawabnya bangga dengan senyum yang terlihat begitu bercahaya.

***

Sedangkan di kamarnya Ethan tengah membolak balikkan data Leona, tuan muda berjulukan si mesum itu sibuk membaca rintitan kata tentang wanita yang sudah ia klaim sebagai miliknya.

“Selama aku menghirup udara bumi tidak ada yang tidak bisa aku dapatkan termasuk kamu Leona Graham!” gumam Ethan memasang wajah menyeringai.

Pemuda delapan belas tahun itu hidup dengan kemewahan dan serba kelebihan, apa yang ia inginkan pasti ia dapatkan. sebagai anak satu-satunya penerus perusahaan dan pewaris kekayaan keluarga Everett, Ethan di jaga dan di manja layaknya permata yang takut jika tergores dan pecah.

Daniel, Kai dan Nolan adalah penjaga bayangan yang tuan Vincent utuskan untuk menemani Ethan.

Tok.. tok.. tok...

“Sayang, mama masuk ya” ucap Yulia membuka pintu kamar Ethan.

“Kenapa senyam senyum? mau cerita sama mama?” tanya Yulia duduk di pinggiran kasur king Size Ethan yang terbalut seprai hitam.

Ethan beranjak lalu merebahkan kepalanya di atas pangkuan Yulia.

“Mah, mama setuju gak kalau aku nikah sama cewek yang lebih tua?”

Mendengar pertanyaan polos Ethan, Yulia tersenyum kecil tangan putih halusnya mengelus surai hitam Ethan yang sudah mulai panjang.

“Kalau kamu yakin mama pasti setuju, Pria itu bukan di lihat dari usia tapi tanggung jawabnya. Apa lagi wanita itu adalah Leona mama pasti setuju pakek banget gak neko-neko”

“Leona?” Beo Ethan

“Leona Graham anak bungsu dari om James, papa udah cerita sama mama. Jodoh emang gak ke mana, sana mandi setengah jam lagi kita otw ke rumah calon istri” Goda Yulia membuat Ethan nyengingir polos.

*Kediaman Graham.

Leona tengah memandang sebal kedua orang tuanya yang sibuk mengatur para pelayan ke sana ke mari, gadis bermata Hazel itu mendengus kesal dengan hidung kempang kempis tanda ia tengah menahan geram.

“BUNDA!!! AYAH” pekiknya menggema membuat pera pelayan menghentikan kegiatan mereka secara tiba-tiba.

“duduk yang diam biarin mereka melakukan pekerjaannya, Le pusing liat ayah sama bunda ke sana ke mari udah mirip setrikaan baju” kesalnya menarik kedua tangan orang yang di cintainya itu untuk duduk ke sofa ruang keluarga.

“emang siapa sih yang mau dateng? Persiapan yang ayah sama bunda buat udah kek mau nyambut presiden tau gak!” ucapnya lagi dengan nada merajuk.

“orang spesial lebih dari presiden, mereka calon mertua sama calon suami kamu” Jawab James menaik turunkan kedua alisnya.

“ih ayah! Ini tuh udah tahun berapa sih masih aja main jodoh-jodohin. Yang mau sama Le itu banyak”

“pokoknya kamu harus mau mama sama papa ngebet banget punya menantu seperfek nak Ethan, udah ganteng baik lagi” celetuk Laras heboh dengan senyum penuh maksud.

Ethan? Nama itu terasa familiar di telinganya tapi ah sudahlah Leona tidak perlu mengingat apa yang seharusnya tidak perlu ia ingat.

“Bun, sana ajak Le siap-siap ayah mau cek taman belakang” ucap James di angguki Laras.

Kini ibu dan anak itu tengah berada di kamar Leona, gadis dua puluh enam tahun itu masih memandang sang bunda dengan tatapan kesal yang tertahan.

“udah dong marahnya, bunda jamin kamu bakal kelepek-kelepek sama calon yang Ayah sama bunda pilihkan” bujuknya mengelus rambut Leona yang sengaja ia buat bergelombang.

“Nanti kamu pakek yang ini, oke!” ucap Laras lagi menyerahkan paper bag ke tangan Leona.

“hem”

“bunda tunggu di bawah”

“Iya bunda!” kesal Leona melemparkan paper bag yang laras berikan ke atas kasur.

“perjodohan ciih menyebalkan” gumamnya berdecih pelan.

BERSAMBUNG!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!