NovelToon NovelToon

Kita Kembar

Prolog

Namaku Randy, aku tinggal di keluarga yang kaya, orang tuaku punya rumah yang besar sekali seperti istana, dan mereka punya 3 buah mobil di garasi.

Ayahku bernama Rudy Hermawan, sedangkan ibuku bernama Reva Rahmawati. Keluargaku selalu menggunakan huruf R, itu karena sudah turun-temurun dari kakek buyutku, katanya nama yang berawalan huruf R akan selalu membawa keberuntungan.

Orang tuaku bekerja diperusahaan besar bernama R Company, nama itu di ambil dari nama depan kakek buyutku bernama Raden Tumenggung Wicaksono. Ayahku mendapat warisan dari kakekku.

Kakek buyutku orang terkaya waktu zaman dulu dan punya aset dimana-mana. Tapi beliau sudah meninggal 15 yang tahun lalu. Dan digantikan kakekku karena usianya sudah tidak sanggup untuk bekerja maka di gantikan oleh ayahku.

Aku sangat membenci orang tuaku karena mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka sampai mereka tidak memperdulikan aku.

Aku sewaktu kecil selalu sendirian di rumah, orang tuaku hanya menggaji pengasuh untuk merawatku.

Aku selalu bermain dengan smartphoneku dan menonton televisi. Karena di rumah hanya ada pembantu dan penjaga kebun yang mengurusi segala pekerjaan dirumah.

Aku selalu diberi kebebasan, karena orang tuaku selalu memberi apa yang aku mau. Jika aku mau jam tangan mahal mereka pasti akan membelikannya, bahkan ketika aku mau beli jam tangan yang lebih mahal pasti di belikan oleh mereka.

Sampai suatu saat, ketika aku kelas 4 SD, aku pernah merasakan sakit tiba-tiba, padahal aku hanya diam menonton TV dirumah.

Rasa sakit ini, sangat sakit sekali sampai-sampai aku berteriak kencang dan membuat pengasuhku langsung mendatangiku, dan mencoba menenangkanku.

dalam benakku menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya terjadi padaku...?

Aku selalu penasaran dengan apa yang terjadi padaku. Kadang aku merasakan sakit di kepala seperti di pukul dengan keras. Padahal aku tidak pernah di pukul orang tuaku.

Aku pun pernah bertanya waktu aku masih berumur 8 tahun. Aku waktu itu sedang duduk nonton tv jam 8 malam.

"Bu, kepalaku sakit" sambil memegang kepalanya yang kesakitan

Tapi orang tua Randy hanya menjawab, "Tidak nak, itu mungkin kamu lagi

pusing sehabis nonton tv" Ibu Randy pun duduk sambil memegang bahuku

"Tidak mungkin bu, kan aku baru mau nonton tv" ujar Randy kepada

Ibunya

"Ya udah sini ibu lihat kepala kamu" sambil menyuruh Randy baring

di pangkuannya lalu Randy di suruh menunjuk dimana rasa sakit itu berada

Ibu Randy pun mengecek kepalanya. Dengan perlahan memegang kepala Randy

karena takutnya bila di pegang sekuat tenaga malah akan menjadi begitu sakit.

"Gak ada nak, ini hanya memar biasa" jawab ibuku sambil mengusap

kepalaku.

"Beneran gak ada bu?" tanyaku sambil bangun dari pangkuan ibuku

"Iya gak ada itu, ya udah kamu lanjutin nonton aja" sahut ibuku

sambil mengusap kepalaku.

Setiap kali aku bertanya, orang tuaku selalu menjawab dengan jawaban sederhana. Yang malah membuat aku makin penasaran. Tentang yang terjadi pada diriku ini.

Aku tak ada sama sekali mendapat jawaban dari banyaknya pertanyaan yang aku tanyakan. Semenjak kejadian itu aku tidak bertanya lagi dengan orang tuaku. Karena pasti mereka berusaha menutupi kejadiannya.

Setelah aku pikirkan apakah sebaiknya mencari di internet saja. Karena dengan menjelajah internet kita bisa mengetahui segala informasi yang kita inginkan dengan mudahnya.

Aku ketika umur 10 tahun, mencoba mencari jawabanku sendiri, dengan melihat internet, dan media sosial. Mungkin saja aku akan menemukan jawabanku disana.

Setelah lama mencari, akhirnya aku pun ketemu artikel yang membahas tentang anak kembar. Anak kembar itu bisa merasakan apa yang di rasakan kembarannya. Aku kemudian mencoba mencari hal-hal yang berkaitan dengan anak kembar.

Semenjak kejadian itu aku pun mulai bertekad dan memutuskan untuk mencari kembaranku dan membuka rahasia yang di sembunyikan orang tuaku.

Bersambung...

Kuliah

Semenjak aku menemukan artikel tentang anak kembar, sekarang aku mencoba mencari kembaranku. Karena aku masih SD jadi takkan mungkin bisa karena keterbatasan informasi yang mungkin bisa aku dapatkan.

Dengan seiringnya waktu, aku masih tetap mencari dan mencari lagi tapi masih saja tidak ketemu keberadaannya.

Waktu terus berputar, aku pun masuk SMP, aku bertanya sama teman-teman SMP akan tetapi tetap tidak ada yang bisa membantuku dalam mencari kembaranku.

Aku pun mulai beranjak dewasa, sekarang aku sudah melewati masa-masa SMP.

Sekarang aku masuk SMA, walaupun sudah masuk SMA, tetap saja hasilnya nihil untuk menemukannya.

Lalu setelah lulus SMA, aku berniat untuk lanjut kuliah, agar bisa menemukan kembaranku. Aku akan mengambil fakultas teknik informatika.

Dengan seiringnya waktu, akhirnya sekarang aku masuk kuliah difakultas teknik informatika dan aku tetap berusaha menemukan jawaban yang ingin aku cari waktu itu. walaupun sampai sekarang aku belum menemukannya.

Hari ini adalah pertama masuk kuliah, kebetulan aku kuliah difakultas teknik, aku masuk fakultas ini supaya aku bisa menciptakan teknologi yang bisa membuat aku menemukan kembaranku.

Walau tidak semudah itu, tapi suatu saat pasti aku bisa untuk menciptakannya.

Sekarang aku sedang berdiri di stasiun kereta api untuk menuju ke tempat kuliah. Setelah 5 menit menunggu kereta pun datang dan aku tidak menemukan tempat duduk, aku pun berdiri didalam kereta api.

"Disini sempit sekali" pikirku dalam hati.

Setelah mau sampai ke stasiun berikutnya, aku kemudian keluar dari kereta dan aku tidak sengaja tersenggol oleh seseorang yang mirip denganku. Aku pun teriak sama yang menyenggolku.

"Woi, pelan-pelan dong!!!" teriak Randy kepada orang yang

menabraknya

Tapi dia langsung pergi di tengah keramaian. Dan anehnya aku sempat melihat sepintas bahwa orang yang menyenggolku mirip dengan aku.

Apakah itu kembaranku atau aku salah lihat?

Setelah aku keluar dari stasiun kereta api, aku langsung menuju ke kampus yang kebetulan memang dekat stasiun kereta.

Sesampainya di kampus, aku langsung mencari ruang kelasku. Setelah lama mencari aku tidak menemukan ruang kelasku, lalu aku bertemu dengan wanita yang cantik.

Randy pun mendekatinya, "Hai, gue numpang tanya, ruangan dua ini dimana ya?" tanya Randy kepada wanita itu

Wanita itu pun mau menujukkan jalannya, "Itu ada di lantai dua bukan lantai satu disini, mau gue anterin soalnya kita satu kelas juga?" tanya wanita itu kepada Randy

"Boleh, Makasih ya, mau nganterin gue" sambil senyum-senyum

"Gak usah sungkan" sepintas Randy lihat tatapan cewek itu seperti mengenal Randy

Aku pun dianterin wanita itu sampai di ruangan dua yang ada di lantai dua. Lalu aku pun langsung masuk ke ruang kelas dan menunggu dosen datang. Setelah lama menunggu di dalam kelas, dosen pun datang dan membuka pembelajaran.

Waktu di jam tanganku sudah menunjukkan pukul 9 yaitu saatnya beristirahat, jadi setelah selesai mata kuliahnya aku pun pergi ke kantin untuk sarapan karena paginya aku tidak sempat untuk sarapan. Di kantin aku memesan air putih dan nasi kuning. Setelah aku memesan, aku pun mencari tempat duduk dan memakan makananku.

Setelah selesai dari kantin, aku pun kembali untuk mata kuliah selanjutnya. Setelah sampai di kelas, aku pun duduk sambil menunggu dosennya datang. Dosen pun datang dan memulai pembelajarannya.

Setelah selesai mata kuliah kedua di kampus, aku pun beranjak untuk pulang menuju ke kos tempat aku tinggal selama aku kuliah. Aku dari kampus menuju stasiun kereta api, lalu menunggu kereta api datang. Setelah kereta api datang aku pun masuk ke dalam kereta. Namun sepanjang dalam perjalanan pulang di kereta ini, aku merasakan sakit di pipiku seperti di tampar. Aku pun beranggapan mungkin kembaranku habis di putusin pacarnya, aku mengetahui itu karena aku meneteskan air mata pada saat ini.

Bersambung.

Kembali Ke Kos

Entah kenapa aku menangis sore ini di kereta api. Apakah kembaranku lagi menangis di suatu tempat, ini bukan pertama kalinya dia menangis seperti ini.

Waktu kecil dia sering sekali menangis, apakah itu karena dia di hukum oleh orang tua angkatnya atau dia dipukul oleh teman sekolahnya. Tapi setelah aku masuk SMP, tangisan itu berhenti sampai sekarang.

Apakah waktu SMP itu dia sudah bahagia, atau dia masih merasa sedih tapi hanya dipendam saja perasaannya.

Ini yang selalu aku pertanyakan dalam hatiku, aku ingin sekali menghiburnya. Apalagi saat ini dia lagi bersedih karena di tinggal pacarnya.

Aku tau rasanya putus cinta, makanya aku tau apa yang di rasakan kembaranku. Dan yang buat aku penasaran, apakah dia bisa juga merasakan juga apa yang aku rasakan.

Aku ingin sekali ketemu dengan dia, bukan karena aku ingin dia kembali pada keluargaku, aku hanya ingin tau apakah dia merasakan hal yang sama. Karena aku selalu merasa sendiri sampai sekarang, gak ada yang menemaniku di kala sedih dan senang.

Dan pastinya hanya saudara kembarku yang terpisah yang mungkin bisa mengerti aku. Aku ingin sekali untuk ketemu sama dia walau bagaimanapun caranya aku harus bertemu dia. Karena dengan kita bertemu, mungkin bisa menyelesaikan masalah yang sedang terjadi padaku dan padanya. Aku selalu berharap dan berdo'a kepada Tuhan agar kami di pertemukan. Dengan begitu aku bisa merasakan punya saudara dan punya keluarga.

Setelah dari perjalanan pulang menggunakan kereta api, akhirnya aku sampai di stasiun berikutnya lalu aku menuju tempat kosku yang enggak jauh dari stasiun kereta api.

Aku menuju ke kos dengan berjalan kaki. Karena aku tak memiliki uang banyak, soalnya aku ingin mandiri dan memakai uang secukupnya.

Sesampainya di kos aku langsung baring ke tempat tidur sambil memikirkan tentang kembaranku.

"Kapan ya kita bisa ketemu?" tanyaku dalam hati

Aku berfikir dan merasa dia itu berada di dekatku, karena pas perjalanan pergi ke kampus, aku sempat berpapasan dengan orang yang mirip denganku. Andai saja aku bisa menanyakan namanya.

"Assalamualaikum" seseorang mengetok pintu kamar Randy

"Astagfirullah" aku kaget, tiba-tiba ada yang menggedor pintu kosku.

Randy pun mejawab, "Wa'alaikumsalam" sambil mencari kunci pintu

"Aku bawakan makanan" teriak orang itu di balik pintu kamar Randy

"Tunggu sebentar aku cari kunci dulu untuk buka pintunya" teriak Randy kepada orang itu

Setelah ketemu kuncinya aku pun buru-buru membuka pintu kos ku. "Maaf ya lama, tadi gue cari kunci dulu" ucap Randy

"Iya gak apa-apa" ucap orang itu

"Ada perlu apa ya kemari?" tanya Randy kepadanya

"Ini ada makanan buat lo" tetangga itu sambil memberikan makanannya ke tangan Randy

Randy pun menerima makanan yang di berikan. "Oh, iya makasih ya" ucap Randy

Tetangga itu sedikit berbasa-basi, "Gue tinggal di sebelah kamar lo, soalnya jarang-jarang ada yang menginap di kamarmu ini"

"Kenapa jarang? Memang kenapa di kamar ini?" tanya Randy penasaran

"Katanya kamar ini berhantu...!!!" sambil menggetarkan suaranya

"Pantes saja pemilik kos memasang harga murah" pikirku dalam hati

Tetangga Randy mencoba menakuti lagi, "Ada juga yang bilang kalau disini bekas terjadinya pembunuhan"

"Gue gak takut, lagipula gue mau ngekos disini karena orang tua gue juga gak mempedulikan gue, kalau gue ada di rumah" jawab Randy dengan santainya

"Mudah-mudahan hubungan lo dengan keluarga lo bisa baik-baik saja" ucap tetangga itu

"Iya makasih ya" ucap Randy kepadanya

"Iya sama-sama" jawab tetanggaku itu

Aku pun menutup pintu setelah tetanggaku pergi dari kos ku. Setelah suara dari langkah kaki tetanggaku hilang, aku pun memakan makanan yang di bawa tetanggaku tadi, aku makan dengan lahapnya sampai tidak tersisa, lalu tidur karena besok ada jadwal kuliah lagi.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!