NovelToon NovelToon

Mencari Cinta Untuk Anakku

Eva Christa de Gratel Dan Gio de Mello

Hari ini adalah hari pertama Gio masuk sekolah. Di usianya yang baru 5 tahun, Gio tergolong anak yang cerdas, sikapnya lebih dewasa dari anak anak seusianya. Wajahnya yang tampan meski berkulit Hitam, rambut keriting, hidung mancung dan sepasang lesung pipit yang bertengger dipipinya. Menambah ketampanan wajahnya. Saat Gio dan Eva disandingkan orang orang pasti berpikiran jikalau mereka bukanlah pasangan ibu dan anak karena perbedaan wajah yang sangat mencolok. Gio sangat terlihat jelas jika dia pasti keturunan dari Timor atau Papua. Sedangkan Eva yang berkulit sawo matang, rambut lurus dan hidung standar jelas berbeda jauh dari Gio. Eva bukanlah standar type wanita cantik yang diidamkan oleh banyak pria. Yang cukup menarik darinya adalah bibirnya yang sexy dan senyum yang manis. Dan salah satu keistimewaannya lagi adalah suaranya yang lembut dan merdu. Saat dia berbicara akan membuat orang yang mendengarkannya nyaman dan tenang.

Sejak bangun pagi Eva sibuk menyiapkan kebutuhan Gio ke sekolah barunya. Dia ingin sang anak merasa nyaman dan bahagia saat berada disekolahnya nanti. Untungnya Gio anak yang penurut dan tidak sulit diatur. Bahkan Gio sudah diajarkan hidup mandiri sehingga bisa mengurus hal hal kecil untuk dirinya sendiri. Mulai dari bangun pagi, mandi, menyiapkan pakaian dan makan. Namun karena hari ini adalah hari istimewa, Eva langsung turun tangan sendiri mempersiapkan kebutuhan Gio. Seragam sekolah yang dipakai Gio hari ini terlihat sangat pas dan nyaman ditubuhnya. Meski masih kecil tapi Gio sudah memiliki pesona tersendiri. Siapapun yang melihatnya khususnya kaum Hawa pasti akan terpesona melihat ketampanan Gio.

"Okey, anak Bunda sudah rapi dan keren. Saatnya kita berangkat ke sekolah. " puji Eva kepada Gio. Gio sendiri hanya tersenyum mendengarkannya. Eva pun merangkul tangan Gio dan mereka melangkah bersama menunggu bus lewat yang akan membawa mereka ke sekolah baru Gio. Saat tiba disekolah, setiap orang tua dan anak diperbolehkan untuk menemani anak masing masing. Karena ini hari pertama dan setiap anak pasti masih perlu pendampingan dari orang tua untuk membantu anak segera beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ketika Eva dan Gio memasuki ruangan kelas beberapa pasang mata memandang mereka dengan raut wajah penuh tanda tanya. Dan ketika waktu perkenalan ibu dan anak mereka semakin bingung dan bertanya tanya, " Kok anaknya beda banget sama ibunya? ". Eva menyadari apa arti dari tatapan orang orang tersebut. Tapi dia merasa jika dia tidak perlu memberikan penjelasan untuk menjawab rasa penasaran itu. Baginya Gio adalah anak kandungnya dan selamanya tetap anak kandungnya. Setelah acara perkenalan selesai semua orang tua diminta untuk meninggalkan ruangan dan anak anak mereka. Karena saatnya kini adalah tanggung jawab para guru. Gio melihat bundanya dengan rasa percaya diri.

" Bunda tidak perlu khawatir. Gio kan sudah besar. Jadi Gio harus berani dan mandiri." ucapnya untuk menenangkan hati bundanya.

"Bunda percaya kok Gio berani dan bisa sendiri, karena Gio kan anaknya Bunda. " jawab Eva mengiyakan perkataan Gio. Eva mengusap kepala Gio dengan lembut dan penuh cinta. Kemudian diciumnya kedua pipi bocah tampan itu dan segera beranjak dari sana. Sedangkan beberapa ibu lain terlihat tidak rela meninggalkan anak anak mereka sendiri. Ada yang menangis lebay, ada yang muka datar tapi tetap juga mengeluarkan air mata. Dan ada juga yang bersikap sedikit pongah, mungkin menganggap anak mereka pasti lebih hebat dari anak anak yang lain. Setelah meninggalkan Gio dikelas barunya, Eva pun segera berangkat ke kantor. Jangan sampai dia terlambat karena hari ini hari yang penting. Kantor mereka akan kedatangan Presdir yang baru menggantikan Presdir lama yang harus pensiun.

Penyambutan Sang Presdir Baru

Eva tiba di kantor tepat pada waktunya. Para karyawan yang lain juga masih baru tiba di kantor. Sedangkan Sang Presdir baru sepertinya belum juga hadir karena ruangannya masih kelihatan kosong. Dinding kaca yang memisahkan ruang Presdir dengan ruang karyawan, sehingga para karyawan dan Presdir dapat saling melihat. Namun dalam kondisi tertentu ruangan Presdir sewaktu-waktu dapat ditutup juga dengan jendela otomatis. 5 Menit setelah Eva duduk di tempatnya, Aletta teman kerja sekaligus salah satu sahabat yang paling dekat dengan Eva muncul dengan wajah lelah dan sedikit berkeringat.

" Kamu kenapa mbak Al, kok ngos-ngosan gitu.? tanya Eva sembari membantu mengusap keringat dari wajahnya Aletta.

"Aku kira....sudah telat...dan.... presdir baru kita.....sudah datang....! jawabnya terbata bata karena kecapean. Eva senyum sendiri melihat kondisi Aletta. " Oke, sekarang tarik napas dulu, duduk yang nyaman ya! ucap Eva lagi.

Lalu seorang pria baruh paya kira-kira 40an berpakaian rapi muncul ditengah- tengah para karyawan. Dia adalah Pak Ardian, salah satu Manajer di perusahaan tersebut.

" Woro-woro, woro-woro tolong telinganya dipasang baik- baik! teriaknya menyampaikan sebuah pengumuman. Sepertinya Manajer Ardian adalah tipe orang yang lucu terlihat dari raut wajahnya yang jenaka. Mendengar suara dari Pak Ardian para karyawan memfokuskan perhatian mereka kepada sang empunya suara.

" Barusan Manager Riu memberitahukan bahwa malam ini akan ada pesta penyambutan Presdir baru kita sekaligus perpisahan dengan Presdir yang lama. Kita semua diharapkan untuk hadir. Sekaligus malam ini adalah gathering keluarga besar Pratama Group maka boleh membawa anggota keluarga masing-masing. Yang belum berkeluarga boleh membawa pasangannya, buat yang jomblo boleh dicari pacar sewaan biar nggk ngenes waktu pesta berlangsung! Mendengar pengumuman tersebut mulai terdengar bisik-bisik tetangga. Ada yang sumringah, ada yang muka berkerut ada yang muka malas. Manager Ardian melanjutkan kembali pengumumannya.

" Malam ini di Hotel Royal Class jam 08.00 malam wib. Tema pakaian bebas tapi rapi dan sopan! Setelah selesai menyampaikannya beliau segera meninggalkan para karyawan dan kembali ke ruangannya.

" Aku pikir Presdir barunya datang pagi ini, padahal aku sampai terburu-buru kayak orang linglung." ucap Aletta dengan muka cemberut.

Eva hanya tersenyum dengan manis. Lalu Aletta bertanya kembali kepada Eva, " Ntar malam kamu sama siapa Va datang ke pestanya? Eva diam sesaat tidak langsung menjawab. " Aku akan membawa Gio saja!

" Tapi kan Va, teman- teman kantor tidak ada yang tahu kalau kamu sudah punya anak? Mereka pasti akan bertanya-tanya tentang Gio dan kamu harus jawab apa? Pertanyaan itu sedikit mengusik pikiran Eva. Ya, selama ini semua karyawan diperusahaan hanya mengetahui jika Eva adalah perempuan single yang belum pernah menikah sama sekali. Selama ini setiap ada kegiatan kantor, Eva tidak pernah membawa anaknya Gio. Dan Eva juga tidak pernah bercerita tentang Gio kepada teman- teman karyawannya. Hanya Aletta yang tahu tentang Eva dan keluarganya. Lalu Eva menjawab dengan yakin, " Aku sudah siap untuk menjawab apa saja pertanyaan mereka nanti! Aletta pun membalas dengan senyuman. Mereka saling menatap seolah olah sedang saling memberi dukungan satu sama lain. " Kalau begitu nanti malam aku jemput kalian ya. Bojoku kan lagi dinas luar kota, ntar aku ajakin adik sepupuku aja sekalian jadi sopir kita nanti malam." ajak Aletta. " Oke deh! sambut Eva dengan senang hati.

Malam yang dinanti pun tiba. Eva sudah selesai berdandan cantik. Dengan gaun batik motif bunga berwarna marun bergaya tiongkok. Rambut dikuncir rapi dengan sedikit berponi dan make up natural. Kompak dengan Gio yang juga menggunakan jas batik berwarna senada. Gio tampak seperti pangeran kecil dari negeri Timur.

Aletta sudah menunggu di depan rumah Eva dengan memakai gaun putih ala ala eropa. Seorang pria muda menunggu bersamanya. Eva keluar bersama Gio lalu mengunci pintu rumah dan memastikan semuanya aman untuk ditinggalkan. Melihat penampilan Eva dan Gio, Aletta tak sabar untuk berkomentar. " Wahhh, malam ini kalian berdua pasti jadi ratu dan raja pesta! " Mbak bisa aja ya ngeledeknya! balas Eva sambil tersenyum. Lalu tak lupa Aletta memperkenalkan pria yang bersamanya kepada Eva." Va, nih kenalkan adik sepupu aku, namanya Savio, panggilnya Vio, bukan savi loh. Ntar dikira orang sapi! Eva tertawa mendengar penjelasan dari Aletta. Savio pun hanya tersenyum mendengar kakak sepupunya itu memperkenalkan dirinya kepada Eva. Eva lalu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Savio sambil menyebut namanya, " Eva.Eva Gretel."ulangnya. Dan pria muda nan tampan itu juga membalasnya sambil menyebut namanya," Savio." Eva tak lupa memperkenalkan Gio. " Ini Gio, anak saya."

" Ayo sayang, om nya di salim tangannya."

" Nama saya Gio om, Gio de mello. Saya anak Bunda yang paling manis! Ya kan Bunda?! ucap Gio dengan penuh percaya diri. Mereka yang mendengarnya pasti senang dan lucu melihat tingkah dan gaya bocah tampan ini. Lalu mereka segera masuk ke dalam mobil dan bergegas menuju tempat pesta diadakan.

Grego Carlos Damian Pratama

Hotel Royal Class, salah satu hotel bintang 5 di kota X, tempat para konglomerat biasanya menghabiskan sebagian dari hartanya untuk bersenang-senang. Pesta diadakan disalah satu ballroom hotel yang cukup luas menampung ratusan orang. Nampak ruangan didekorasi dengan nuansa gold dan silver. Bunga- bunga cantik dihias begitu rupa menambah semaraknya pesta. Disalah satu sudut ruang ada pertunjukkan musik jazz yang mengiringi suasana pesta semakin berkelas. Pratama Group, salah satu perusahaan besar yang bergerak di berbagai macam bidang, ada mall, real estate, export/import barang, design studio dan juga perhotelan. Tak hanya di dalam negeri, perusahaan ini juga berkembang hingga ke manca negara. Tuan Berto Pratama sang pemilik perusahaan sudah berusia 65 tahun. Anaknya yang tunggal Grego Carlos Damian Pratama, 27 tahun. Didampingi oleh istrinya yang cantik Veronica Pratama, 62 tahun. Tuan Pratama selama ini telah bekerja dengan giat dan penuh tanggung jawab untuk membesarkan nama Pratama Group di kalangan para pebisnis lainnya. Dan di usianya yang mulai memasuki masa pensiun ingin menikmati masa tuanya dengan bahagia bersama istrinya karena itu dia ingin menyerahkan jabatannya kepada putranya untuk meneruskan membangun kejayaan bagi Pratama Group. Malam ini dianggap sebagai malam yang tepat untuk memperkenalkan putranya sebagai penerus Pratama Group kepada kolega-kolega bisnisnya serta kepada pengusaha-pengusaha lainnya. Selama ini Grego menghabiskan banyak waktunya bekerja di luar negeri, bekerja dengan usaha sendiri agar lebih mandiri dan juga agar dapat dipercayai oleh orang-orang bahwa dia mampu melakukan apapun bukan karena sokongan dari ayahnya, melainkan karena kemampuannya sendiri. Grego, pemuda tampan dan mandiri. Meski terkesan dingin dan sedikit angkuh. Dengan postur tubuh yang terbilang atletis, wajah Asianya yang menawan seperti aktor-aktor Asia yang digandrungi oleh banyak wanita. Rupanya sekilas terbilang mirip dengan aktor China Wang Yibo namun saat tersenyum terlihat seperti Tom Cruise. Melihat ketampanannya orang-orang akan mengira jika Grego pasti punya banyak pacar. Karena banyak wanita yang berusaha antri untuk mendapatkan perhatian darinya. Seperti malam ini, dengan penampilan yang aduhai ibarat princes charming, memukau banyak mata terlebih wanita-wanita yang haus akan wajah tampan. Kemana saja dia melangkah selalu menjadi sorotan. Para wanita itupun sibuk tebar pesona berharap mendapat sedikit lirikan mata dari Grego. Namun bagi Grego sendiri itu sangat membosankan. Sudah terlalu sering dirinya mendapat perhatian seperti itu sehingga terkadang membuatnya muak dan jenuh. Dan jalan terbaik baginya adalah dengan berusaha menghindar.

Eva, Gio, Aletta dan Savio sudah tiba di hotel. Dengan menggunakan kartu identitas karyawan Pratama Group mereka diijinkan masuk. Sedangkan tamu- tamu lain diluar perusahaan Pratama Group menggunakan kartu undangan khusus yang mereka sudah terima sebelumnya. Saat memasuki ballroom tempat diadakannya acara pesta beberapa pasang mata teralihkan kepada mereka sejenak. Mungkin mereka melihat ada sebuah pemandangan yang cukup menarik. Apalagi melihat Gio yang sangat manis dan menggemaskan. Diantara tamu undangan hanya nampak 2 atau 3 anak kecil dan salah satunya adalah Gio. Kehadiran Gio cukup menarik perhatian sebagian undangan yang hadir disana. Terdengar bisik-bisik tetangga yang menaruh rasa penasaran terhadap sosok Gio." Aduhhh, anak itu manis sekali ya. Lucu dan menggemaskan seperti boneka hidup saja." bisik salah seorang tamu kepada teman disampingnya. Sedangkan beberapa karyawan yang satu kantor dengan Eva dan Aletta juga mulai bertanya-tanya siapa gerangan anak yang bersama dengan mereka itu. Riska salah satu karyawan Pratama Group teman kantor Eva yang suka akan gosip mulai mencari berita." Dew, bocah yang bersama Eva dan Aletta itu siapa? Aletta kan belum punya anak sedangkan Eva belum menikah? Berbagai macam spekulasi mulai bermunculan di otaknya. Wanita yang dipanggil dengan sebutan Dew itu hanya menggelengkan kepalanya tanda ketidak tahuannya. Lalu muncul lagi seorang wanita dari sampingnya dan langsung bertanya " Pria tampan yang bersama dengan mereka berdua itu juga siapa? Dan keduanya menjawab dengan menggelengkan kepala bersama-sama.

Eva, Aletta, Gio dan Savio langsung menuju ke meja tempat hidangan disediakan. Ada begitu banyak berbagai jenis makanan yang dihidangkan di atas meja. Eva mengambil beberapa potong lalu memberikannya kepada Gio, kemudian mengambil untuk dirinya sendiri. Aletta dan Savio juga melakukan hal yang sama. Sembari menunggu acara utama akan dimulai, menikmati makanan yang tersedia dan mendengarkan alunan musik jazz live, Eva memandang sekelilingnya. Mencoba mengenali setiap tamu undangan yang ada di dalam ballroom tersebut. Lalu kemudian seorang pria berjas naik keatas panggung dan membawa sebuah mic. Kelihatannya dia adalah MC malam ini. " Selamat malam para tamu undangan kami semuanya! ucapnya menarik perhatian para tamu yang ada dalam ruangan itu. Lalu seketika semua mata tertuju padanya. Kemudian pria itu melanjutkan bicaranya. "Malam ini kami akan memperkenalkan secara resmi Presdir Baru yang akan memimpin perusahaan Pratama Group untuk selanjutnya. Sebagai pewaris tunggal maka memiliki tanggung jawab besar untuk membawa perusahaan lebih maju dan berkembang lagi ke masa depannya." Para tamu undangan bertepuk tangan gemuruh penuh antusias untuk melihat sosok dari pemimpin di masa depan di perusahaan tersebut. Saat MC sedang asyik berkoar, tiba-tiba Gio merasakan sesuatu di dalam perutnya. " Bunda, perut Gio sakit..! sambil memegangi perutnya."Kenapa sayang? tanya Eva. " Gio ingin ke toilet Bunda! " Mbak Al, aku bawa Gio ke toilet dulu ya! Tanpa menunggu lama Eva langsung membawa Gio dari sana dan mencari di mana letak toilet di dalam gedung tersebut. Karena bingung dia pun bertanya pada karyawan hotel yang ada disana. Eva membawa Gio masuk ke dalam toilet perempuan karena Gio masih tergolong anak-anak jadi tidak masalah jika dia masuk ke toilet perempuan. Entah salah makan apa sehingga perut Gio menjadi sakit. Tidak biasanya Gio mengeluh sakit perut karena makanan. Selama ini Gio makan apa saja yang disediakan. Dia juga tidak alergi akan suatu makanan. Eva sedikit terlihat cemas dan khawatir.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!