NovelToon NovelToon

I LOVE U AYY

Adit

Dikegelapan malam yang diterangi oleh sinar rembulan, dijalanan sepi yang jarang dilewati kendraan dimalam hari terdengar deru motor yang memekakkan telinga, sorak-sorai menjadi latar belakang becksoun tempat sepi tersebut. 5 motor sport yang ditunggai oleh 5 cowok yang

ditutupi helm fullface berjejer digaris star bersiap bertempur untuk membuktikan siapa raja jalanan yang sebenarnya.

“Kali ini gue pasti bakalan ngalahin lo” seru cowok yang menggunakan helm berwarna hitam pekat.

“Dalam mimpi lo” jawab seorang cowok yang menggunakan helm merah.

Seorang wanita memakai tank top hitam dengan rok jeans mini sedengkul melangkah kedepan kelima cowok yang siap bereaksi tersebut, cewek itu tersenyum ganjen sebelum mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggu yang membawa sapu tangan berwarna merah.

“Satu” teriaknya memberikan intruksi “Dua,ti,tiga” begitu pada hitangan ketiga bertepatan dengan tangannya melepaskan sapu tangan yang diacungkanya. Motor-motor tersebut melaju kencang membelah gelapnya malam. Sementara sorak-sorai membahana dibelakang. 3 motor lainnya kalah jauh dibelakang, sedangkan dua lainnya bener-bener bersaing ketat saling mendahului.

“Lo gak bakalan bisa menang lawan gue” ujar cowok berhelm merah dengan nada sombong sembari melirik kebelakang, saingannya berada tidah jauh darinya. Sayangnya begitu matanya kembali fokus kedepan sebuah mobil pick up yang berlawanan arah melaju

kencang didepannya, cowok itu berusaha mencegah tabrakan yang bisa membuat nyawanya melayang, sebagai akibatnya dia menabrak pohon yang membuatnya jatuh terpental.

Cowok dibalik helm merah tersebut berusaha untuk berdiri dengan susah payah, sementara cowok berhelm hitam Yang jadi saigannya melambaikan tangan penuh kemenangan karna bisa dipastikan dia akan menjadi pemenangnya.

Cowok itu melepas helmnya dengan penuh amarah, bibirnya mengumpat “Sialan” menendang motornya dan membanting helmnya.

Cowok tersebut tidak lain adalah raditia bagaskoro, ketua geng motor yang ditakuti. Yah semua orang bisa menduga kalau yang namanya geng motor adalah biang rusuh, suka ugal2an dijalan, tauran bahkan balapan liar tidak lepas dari citra anak geng motor. Begitu juga

dengan radit, balapan liar, tauran, kebut2an dijalan raya sudah menjadi makanan sehari-hari buat radit, dia gak peduli dengan resiko kecelakaan seperti yang tengah dialaminya saat ini,

beberapa kali kecelakaan gak pernah membuatnya jera bahkan itu semakin membuatnya semakin menjadi-jadi, bahkan akibat ulahnya itu radit juga gak jarang harus berhadapan

dengan polisi yang membuatnya beberapa kali pernah ditahan, tapi beruntungnya dia yang terlahir dari keluarga kaya membuatnya dengan mudah keluar dengan jaminan tentunya.

Raditya Bagaskoro nama yang sudah tidak asing dikalangan para cewek dikota Jakarta. Raditia atau yang biasa disapa adit yang notabennya adalah mahasiswa tehnik mesin disalah satu universitas swasta ternama dikota Jakarta, selain ditunjang dengan rupa yang menawan, adit juga merupakan anak seorang pengusaha kaya raya dikotanya sehingga gak heran adit tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan cewek yang dia mau, bahkan adit gak perlu susah2 untuk

mendekati cewek, karna biasanya cewek2 itulah yang mendatangi adit. Sadar dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya tentu saja dimanfaatkan dengan sangat baik oleh adit, adit menjadi cowok super duper brengsek, sering gonta ganti cewek setiap minggu, kalau dia sudah bosan tinggal ninggalin tanpa peduli dengan perasaan cewek yang ditinggalkan, karena hal itulah membuat adit dicap sebagai cowok playboy kelas kakap karna adit juga gak

tanggung-tanggung dalam memilih mangsa, mangsanya adalah cewek2 cantik berbodi bak model, tapi herannya meskipun begitu masih banyak cewek yang berusaha mendekatinya dengan

berbagai alasan, entah itu katanya adit belum menemukan yang pas lah, akan berusaha merubah adit lah,tapi toh semuanya cewek yang mengatakan hal itu gak ada yang berhasil merubah adit, boro-boro merubah radit malah mereka yang duluan didepak oleh adit.

******

Kenangan Ayu

Sementara itu ditempat berbeda seorang gadis tengah duduk termenung didepan jendela kamarnya yang terbuka lebar. Kamar yang penuh dengan nuansa pink,dimulai dari cat kamarnya berwarna pink,seprei berwarna pink,lemari berwarna pink dan jejeran boneka yang kebanyakan juga berwarna pink,dan hal2 lainnya yang berbau pink. Kamar yang begitu rapi dan elegan,khas kamar seorang cewek. Gadis pencinta warna pink itu tengah memandang hujan yang jatuh membasahi bumi lewat jendela kamarnya dilantai dua,tangan kanannya digunakan untuk menopang dagunya sementara kedua bola matanya yang cantik tidak lepas

memperhatikan titik2 air hujan yang jatuh ribuan kilometer dari atas langit.

Jika kebanyakan gadis seusianya pasti akan merasa jenuh dan bosan berada didalam rumah seharian,namun hal tersebut tidak berlaku bagi rahayu lestari atau yang akrab dipanggil ayu,ayu selalu punya cara untuk melakukan hal2 menyenangkan dirumah. Seperti menonton drama korea,baca buku,memasak,bersih2 rumah,baginya rumah adalah tempat ternyaman didunia.

Selain itu juga ayu hobi menari khususnya tari tradisional. Ayu sudah hobi menari sejak kecil sehingga tidak heran dia beberapa kali memenangkan kontes menari tradisonal.Beberapa piala yang didapatkannya terpajang rapi dilemari khusus untuk menempatkan penghargaan2 tersebut. Selain hal tersebut,gadis berambut panjang dan berkulit kuning langsat itu begitu senang

melihat hujan, tiap tetes hujan yang jatuh membasahi bumi baginya adalah alunan musik alam yang begitu merdu dengan harmonisasi yang indah. Baginya hujan bukan hanya anugrah yang harus disykuri tapi hujan juga memiliki kenangan indah dimasa kecilnya. Ingatannya kembali ke 12 tahun silam ketika dia berusia 7 tahun,ketika itu jam pulang sekolah sudah berakhir, hari itu mendung dan sepertinya akan turun hujan, gak lama setelah itu hujan turun dengan derasnya membasahi bumi ,ketika itu ayu tengah menunggu papanya yang akan menjemputnya,tapi setelah ditunggu 1 jam lebih jemputannya belum juga

datang,sementara itu dia sudah gemeteran kedinginan,ayu duduk meringkuk dilantai sambil memeluk tasnya, dia begitu takut sendirian karna semua temennya sudah pada pulang lebih dulu,air matanya mengalir deras mengalahkan hujan yang turun kala itu,tiba2 sebuah tangan terulur didepan matanya,ayu mendongak dan melihat pemilik tangan yang terulur itu,seorang

anak laki-laki berkulit putih dengan senyum menawan tengah tersenyum manis padanya,Dengan takut2 ayu bertanya ”Ka,,ka,kamu siapa”? Tanya ayu dengan suara gemetar.

Melihat ketakutan diwajah gadis yang didepannya itu si anak laki-laki berusaha

menenangkan gadis yang tengah ketakutan itu dengan menyapa,”Jangan takut,aku gak jahat

kok,namaku Tama, aku anak kelas 5,,”

Melihat kesungguhan diwajah cowok yang berada didepannya itu Ayu sedikit tenang dan menerima uluran tangan cowok yang bernama Tama itu dengan ragu,sik cowok menggenggam tangan ayu dan menuntunnya untuk duduk dibangku kayu dikoridor.

“Kamu kenapa masih disini sendirian”, Tanya anak laki bernama tama itu.

“Aku,aku lagi nunggu jemputan”, Ucap ayu ditengah isakannya.

Melihat gadis yang terisak didepannya tama gak tau harus berbuat apa tapi dia replek mengaduk sesuatu dari dalam

tasnya dan mengeluarkan permen lolipop dan sapu tangan berwarna biru laut, Tama

mengulurkan permen lolipop dan sapu tangan pada ayu,mata ayu berbinar melihat permen yang diulurkan tama,dia mengambilnya dengan ucapan terima kasih,namun dia hanya memandang sapu tangan yang masih tergenggam ditangan Tama tanpa berniat mengambilnya,karna sapu tangan itu gak kunjung diambil mau tidak mau Tama menambahkan “ untuk membersihkan ingus kamu”

Ayu merengut, karna setaunya dari hidungnya tidak ada ingus yang keluar. Tama tertawa “hahah,bercanda yu,buat ngapus sisa air mata kamu”

barulah ayu kembali menjulurkan tangannya untuk mengambil sapu tangan itu dengan malu.

“terima kasih”, Kata ayu pelan.

“Nama kamu siapa” Tanya Tama.

“Ayu” Jawab ayu singkat.

“Nama yang cantik, secantik orangnya”.

Meskipun masih bocah, kalimat tama tersebut mampu membuat ayu tersipu malu membuat pipinya merona merah “Makasih” Balasnya dengan malu2.

Tama tersenyum melihat ayu yang sudah tidak takut lagi padanya itu. Tama berusaha menghibur ayu dengan bercerita hal-hal lucu lucu, ayu tertawa mendengar cerita tama, sesekali tama memperhatikan ayu. Ayu berkulit kuning langsat dengan bibir tipis,tama juga bisa melihat ayu memiliki lesung pipit dikedua pipinya ketika dia tersenyum. Tiba-tiba seorang bapak tinggi berkumis yang membawa payung berjalan kearah mereka. Ayu berlari menghampiri bapak tersebut sambil berteriak, ”Papa”.

Sik bapak yang ternyata adalah papa ayu berkata “Maafin papa sayang tadi mobil papa mogok”

“Iyaa papa,gak apa-apa,ayu ditemenin sama tama” Lapornya sambil menunjuk tama yang juga sekarang tengah berdiri dan tersenyum kaku pada laki2 yang dipanggil papa oleh ayu.

“Ayok papa,ayu kenalin” Dengan tangan kecilnya ayu menarik tangan papanya.

“Papa kenalin ini tama yang telah nemenin ayu,tama kenalin ini papa ayu”

“Halo om salam kenal” sapa tama mengulurkan tangannya.

Papa ayu menyambut uluran tangan tama, “Terimaksih tama kamu sudah menjaga putri om,kamu bener-bener laki-laki bertanggung jawab,kalau kamu sudah dewasa om tidak akan berfikir 2 kali untuk menyerahkan putri om sama kamu” godanya.

Ayu tersipu malu mendengar ocehan papanya “Apa-apaan sieh pa”

Sementara itu tama menimpali “Saya akan tagih janji om kalau saya sudah dewasa”

Papa ayu tertawa terbahak-bahak sembari menepuk pundak tama “Tama,tama,kamu bisa

mengerti ucapan om juga ternyata,om yakin kamu anak yang cerdas”

Tama tersenyum simpul, sementara ayu semakin malu.

“Ayu sebaiknya kita pulang sekarang saja, takut mamamu khawatir” Usul papa ayu.

“Bagaimana dengan tama papa” Ayu memandang tama seolah gak rela meninggalkan tama sendirian.

“Kamu Pulang saja ayu,mamaku juga sebentar lagi bakalan jemput”

“Papa, kasihan tama kalau ditinggal sendirian, mending kita antar tama”

“Bagaimana tama, apa kamu ikut kami saja” papa ayu menawarkan.

“Terimaksih ayu, om, tapi nanti mamaku khawatir kalau tidak menemukanku disini”

“Lalau begitu kita temenin tama disini dulu papa, kasian tama sendirian ntar dia diculik lagi sama kuntilanak”

Mendengar kepolosan ayu mau tidak mau papanya dan tama tertawa membuat ayu bingung

“Kok ayu dikatawain sih papa”

“Gak ada yang namanya kuntilanak sayang”

“Bener ayu,sudah kamu pulang saja sana, aku gak apa-apa disini sendirian, dan aku gak takut akukan cowok”

“Bener tama gak apa-apa sendirian disini” ayu memastikan

“Bener ayu”

“Nah tuh ayu denger sendirikan,”papanya menimpali.

Ayu menggaguk pasrah meskipun agak tidak rela juga meninggalkan tama sendirian, sebelum pergi ayu melambai kepada tama.

“Den,den ayu,” terdengar suara dan ketukan pelan dari arah pintu, hal tersebut membuyarkan lamunan ayu dan kembali kemasa sekarang.

“Iya bi, ada apa”

“Makan malamnya sudah siap”

“Baik bi, ayu bakalan turun sebentar lagi”

Hal itulah yang membuat ayu menyukai hujan. Setelah kejadian itu, ayu sering mencari-cari sosok tama disekolah tapi sayangnya cowok itu seperti hilang ditelan bumi dan sampai sekarang dia belum pernah melihat cowok itu lagi. Ayu mengambil sapu tangan yang pernah

dikasih cowok yang bernama tama itu, ayu memandanganya lama, ”Kamu dimana sekarang tama, apa kamu masih mengingatku”,Gumam ayu.

****

Pulang

Adit sampai dirumahnya dengan kaki pincang dan wajahnya dihiasi oleh lebam akibat insiden semalam, semalam jelas dia tidak berani pulang dengan kondisi yang tidak memungkinkan, bisa-bisa dia mendengar pidato kenegaraan ibu negara sebelum dipaksa kerumah sakit. Adit lebih baik menahan sakit daripada disuruh kerumah sakit.

Sadar bahwa pagi-pagi begini keadaan rumahnya sepi dia memberanikan diri untuk pulang, meskipun begitu tetap dia celingak celinguk untuk memastikan kondisi aman.

Suara cempreng milik artnya bener-bener membuatnya berjengit kaget, “Dirumah sendiri tuan sudah kayak maling aja” tegur art itu. ”Ahaa,saya tau pasti tuan sudah melakukan dosa besarkan,ayok ngaku,ngaku tuan”

“Surtinah,lo bikin kaget gue aja”

“Dih,tuan mah kebiasaan,berapa kali saya bilang ke tuan, kalau surtinah itu nama diakte kelahiran, kartu keluarga dan diKTP saya tuan, nama panggung saya riska, jadi tuan harus manggil saya riska, sampai sini paham tuan” tekan surtinah nyolot.

“Suka-suka gue donk mau manggil lo apa, lagiankan lo bukan artis sok gaya-gayaan pakai nama panggung segala”

“Bukan begitu tuan,meskipun saya bukan artis, tapi saya terkenal lho tuan dikalangan satpam dikomplek perumahan sini, satpam tetangga sebelah aja tergila-gila sama saya”

“Emang gue peduli” tandas adit jengkel.

“Ya udah kalau tuan tidak peduli, saya juga tidak akan peduli dengan tuan”

Setelah mengucapkan hal itu surtinah melenggang kearah dapur.

Adit berteriak, untuk memastikan kondisi rumahnya bener-bener aman, rumah itu aman banget sieh dari maling tapi, maksudnya aman dari mamanya disaat kondisinya yang seperti saat ini yang berpotensi membuat tensi mamanya naik kalau melihat keadaannya “heh surtinah, mama gak adakan”

Surti berbalik “kasih tau gak ya,”

“Surtinah, menyebalkan banget sieh lo, kasih tau atau gaji lo gue potong”

“Aduh tuan mudaku yang super ganteng jangan bawa-bawa gaji donk tuan”

“Makanya kasih tau”

“Nyonya besar setelah sarapan pergi arisan, tuan besar seperti biasa kekantor, nona muda kesekolah, tuan muda 1 masih diluar negeri”

“Guekan nanyanya mama ada atau gak, bukannya nanya semua seisi rumah ada atau gak”

“Sayakan Cuma mengantisipasi tuan, siapa tau setelah ini tuan menanyakan tuan besar dan nona muda juga"

“Sekarang kalau gue nanya lo cukup jawab satu kata aja, sakit kuping gue denger suara cempreng lo"

“Kata satpam komplek sini suara saya merdu kayak dewi persik, telingan tuan tuh yang bermasalah, tuan kan kaya, jadi saya sarankan tuan periksa kuping gieh kedokter spesialis kuping”

Perdebatan seperti ini sudah sangat sering terjadi, perdebatan antara tuan dan pembantunya.

"Telinga gue sehat walafiat surtinah, satpam-satpam penggemar lho itu tuh yang mestinya lo suruh periksa kuping"

“Ih tuan mah, astaga, tuan wajahnya” surtinah baru memperhatikan “berantem lagi yah, wah mesti laporan nieh kenyonya besar”

“Jangan berani-beraninya ya lo, atau gue pecat lo”

“Gak akan bisa tuan, mending tuan pendam aja keinginan tuan”

Salah satu hal yang paling diinginkan adit adalah memecat artnya yang satu ini, tapi sayang tidak bisa dia lakukan dikarnakan mamanya mengandalkan surtinah untuk memberikan semua informasi mengenai adit yang susah diatur disaat dirinya tidak dirumah.

“Dasar menyebalkan” umpat adit dalam hati.

******

Radit menghempaskan tubuhnya dikasur empuknya, setelah tadi berdebat dengan surtinah ARTnya. Kelebihanya adalah ketika tubuhnya menyentuh tempat tidur sudah bisa dipastikan dia langsung tidur dengan dengkuran keras. Sampai suara ponselnya yang diletakknya didekat

tempat tidurnya tidak didapat membangunkannya.

Bahkan Suara ketukan dari luar tidak bisa membangunknya sampai orang yng mengetuk terpaksa membuka pintu tesebut yang tidak lain adalah surtinah.

Surtinah menggeleng melihat kelakuan tuannya “Tuan, tuan, tadi minta disiapin sarapan sekarang malah ngorok”

Berniat membangunkan tuannya, tapi suara deringan ponsel tuannya membuatnya mengalihkan

tugasnya, dengan tidak sopannya dia mengangkat telpon tuannya.

“ Halo”

Sahutan dari seberang "Lo siapa, lo selingkuhan adit”

“Mmm,ehh” Surtinah menggumam gak jelas karna gak tau harus menjawab apa,

terdengar lagi suara disebarang.

“Heh, wanita penggoda gue kasih tau ya, adit itu milik gue dan selamaanya akan jadi milik gue, awas aja yah kalau gue ketemu lo gue jambak lo”

Setelah mengancam orang yang tidak pernah dilihatnya,sambungan dimatikan oleh sik

penelpon.

surtinah bergidik ngeri ”Serem amet nieh cewek, cewek model gini dipacarin sama

tuan adit,hihi” dia buru menaruh ponsel tuannya pada tempatnya dan buru2 keluar takut kena semprot adit kalau ketahuan.

******

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!