NovelToon NovelToon

Let See The True Love

Prolog~Pengenalan Karakter

Joyceline dengan nama panggilan Joy yang artinya kegembiraan, membuat cewek yang baru genap berumur 16 tahun itu memiliki sifat yang ceria dan murah senyum. Joy ada gadis cantik dan manis, memiliki lesung pipi yang bertengger indah di kedua pipinya. akan terlihat saat ia tersenyum dan dapat memberi pesona tambahan bagi pemiliknya. di tahun ini dia akan mulai memasuki semester pertama di salah satu SMA ternama di kotanya.

Jhony Andreas cowok ganteng dan ramah yang merupakan wakil ketua Osis dan anggota club basket di SMA ternama di kotanya, selain itu Jhony juga salah satu cowok populer di sekolah. Bersyukur Jhony memiliki tampang yang keren dan juga tubuh yang tinggi karena ditolong oleh hobbynya bermain basket, bahkan ada pula guru magang yang sampai terpesona akan sifatnya yang ramah dan murah senyum itu.

Maverick atau yang sering di sapa Erick adalah seorang playboy di sekolah, dia juga seorang anggota club basket. walau Erick yang notabene seorang playboy tetapi banyak juga gadis di sekolahnya yang mengidolakannya, karena dia juga memiliki tampang yang cukup keren, tubuh atletis bahkan ramah dan murah senyum.

Rina, sahabat Joy dari SMP yang ikut masuk satu SMA bersamanya. Rina adalah sahabat yang sangat baik bagi Joy, karena Rina selalu ada di saat Joy membutuhkan teman curhat baik saat senang atau pun sedih nya Joy.

~~

"Joy, gimana nih kita telat?" tanya Rina yang datang bersamaan dengan Joy. Karena memang rumah mereka searah.

"Duhhh.. Ngak tau nih Rin, baru hari pertama MOS aja udah telat. Bakalan di hukum ngak ya, Rin?"

"Ngak tau deh Joy, tapi semoga aja hukuman nya ngak yang aneh-aneh. soalnya aku denger kakak kelaa biasanya suka buly adek kelas, hufhh jadi panik deh akunya."

Joy dan Rina ikut di barisan murid-murid yang telat sambil berbicara, berjemur di tengah lapangan sekolah dan menunggu hukuman apa yang akan di berikan oleh kakak-kakak kelas anggota Osis yang masih memberikan bimbingan bagi adik-adik kelas yang mengikuti MOS yang akan berlangsung selama tiga hari ke depan.

murid-murid yang telah selesai mendapat bimbingan di lapangan itu dibagi menjadi beberapa grup, nama-nama grup yang sudah di tentukan oleh kakak anggota Osis. nama grup di buat sesuai nama jalan bahkan nama bunga, setelah dibagi menjadi beberapa grup para murid baru di bawa ke kelas untuk diberi tugas dan bimbingan mengenai sekolah baru mereka. Masing-masing grup mendapat dua atau tiga orang kakak pembimbing yang berasal dari murid satu tingkat diatas mereka bahkan ada pula dari kelas dua belas yang masih membimbing murid-murid MOS kali ini.

"Ishh...panas banget! Haus lagi. jahat banget sih mereka biarin kita berjemur di sini." Joy mendengus

"Kamu ngak bawa air minum ya?" tanya Rina

"Ngak ada Rin, aku ngak kepikiran bawa minum tadi. Udah itu aku bangun kesiangan, jadi buru-buru juga."

"Ya udah, minum punya aku nih" balas Rina sambil menyodorkan minum nya kepada Joy.

Tapp, tangan Joy tertahan saat akan menuangkan air ke mulutnya dan membuat air yang hendak di tuang tertumpah ke seragam sekolahnya. Joy mendengus kesal sambil berkata.

"apa-apaan sih, seragam aku jadi basah tau!" teriaknya kesal sehingga membuat murid-murid lain menoleh kearahnya. Tapi betapa kagetnya dia saat melihat ternyata orang yang menahan tangan nya adalah salah seorang kakak anggota Osis yang berjaga. Dengan cepat Joy meminta maaf.

"Ahh.. ma, maaf kak."

"Kamu ngak boleh minum sebelum di bubarin dari barisan ini!" Ya, dia adalah Jhony wakil ketua Osis yang bertugas menjaga barisan murid-murid yang terlambat datang. Jhony menegur Joy dengan tegas tanpa memperlihatkan senyum sama sekali.

Joy bergumam dalam hati 'mati aku, bisa - bisanya marah ngak liat siapa dulu. Ahhh habislah aku.' dan Rina sang sahabat juga bergumam 'ganteng banget kakak satu ini, udah tinggi wajahnya ganteng pula'

tapi setelah itu Jhony kembali berdiri di ujung barisan dan memperhatikan barisan murid -murid yang terlambat.

"Eh Joy, kakak tadi siapa ya namanya?"

"Nggak tau deh Rin, emang kenapa?" jawab Joy santai.

"cakep deh." singkat Rina

"Ihh,, biasa aja ah"

"Idihh.. iya deh yang nggak mudah terpengaruh sama cowok cakep!" tambahnya setengah berbisik.

*****

"Rin, anak-anak lain udah pada masuk kelas dan dapat bimbingan nih. Kita kapan baru di bolehin masuk kelas ya?" Tanya Joy

"Nggak tau nih Joy, tapi lihat deh itu ada kakak-kakak pada mau ke sini kayaknya"

"Semoga aja mereka mau bubarin barisan kita ya, Rin. Aku capek banget nih"

"Iya, semoga aja deh" jawab Rina singkat

.

.

.

Segitu aja dulu ya, selamat membaca dan semoga suka.

Stay Safe

Salam dari penulis ^-^

2. Berkenalan

Berkenalan

Benar saja yang di katakan Rina, tidak lama kemudian beberapa orang kakak Osis yang membimbing siswa-siswi baru datang menghampiri barisan para murid yang terlambat datang.

"berbaris yang rapih" perintah salah seorang lelaki yang terlihat galak, Doni.

semuanya terdiam dan merapihkan barisan sambil sesuaikan dengan orang yang di depan masing-masing.

'*duh serem amat sih kakak ini' batin Joy.

'sampai kaget aku di buatnya, hufhh.. udah kayak mau di jatuhi hukuman mati aja nih' pikir Rina dalam hati.

terlihat seseorang berjalan menghampiri kakak anggota Osis yang tadi datang menghampiri barisan, lelaki yang tadi menahan tangan Joy saat hendak minum.

"jadi, mau di beri hukuman apa untuk mereka, Sis?" tanya Jhony kepada seorang cewek, dia Siska sang ketua Osis.

"seperti biasa saja! imbuhnya. "oh iya, kamu aja yang urus ya, Jhon. biar Doni sama Aris yang bantu kamu" tambahnya kemudian.

"oke Sis!" jawabnya sambil mengacungkan jempolnya.

~~

disinilah mereka sekarang, memunguti sampah yang berserakan di lapangan sekolah. mereka masing - masing terbagi dua orang, satu orang memegang kantong kresek dan satunya lagi mengumpulkan sampah.

"duh, sial banget sih kita. baru hati pertama udah pungutin sampah, mana panas lagi cuaca hati ini." gumam Rina sambil mendumel.

"mau gimana lagi, lagian kita juga salah. pakai telat di hari pertama masuk sekolah pula." jawab Joy pelan

perhatian Joy teralih, saat melihat Jhony berbincang dengan teman nya sambil memperhatikan siswa yang sedang menjalankan hukuman. tanpa sengaja Jhony menghadap ke arahnya dan membuat Joy membuang tatapan nya kearah lain.

~~

setelah selesai mereka berkumpul kembali di lapangan sekolah, tapi kali ini mereka semua duduk di lapangan basket. untuk mendengarkan hukuman selanjutnya yang akan segera di sampaikan oleh kakak pembimbing.

"selamat pagi adik-adik!" sapa Jhony

"pagi kakkk!" jawab mereka berbarengan

"pada pagi ini adalah hari pertama MOS kalian di Sekolah ini. tetapi kalian yang berkumpul di sini sudah terlambat, jadi kami seperti biasa kami tetap akan memberi hukuman kepada kalian. ada yang keberatan ?" tanya nya kemudian

sepi tidak ada yang menjawab

"kak.." ucap salah seorang siswa perempuan

"ya.." jawab Jhony

"apa hukuman nya berat?" bertanya sambil nyengir

"tidak Dina, karena hukuman nya bukan mengangkat sesuatu!" tambah Jhony sembari tersenyum ke siswi yang di ketahui bernama Dina dari nametag yang tergantung di depan dada nya.

"owhh.. syukur deh. soalnya aku udah merasa berat mengalihkan pandanganku dari kakak, hehe.. ." dibalas sorakan dari siswa lainnya

Dina hanya tersenyum malu-malu manis, gadis yang terhipnotis oleh ketampanan Jhony.

sedangkan Joy dan Rina saling berpandangan dan merasa tak percaya dengan pernyataan Dina.

"Tenang semua nya!" seru Doni yang melihat keadaan semakin ribut

"Langsung saja ya, kalian akan di beri tugas perorangan. Kalian semua harus meminta berkenalan dengan kakak-kakak kelas dari anggota Osis yang membimbing di sini, kalian harus melampirkan tanda tangan serta jabatan yang di pegang masing - masing kakak anggota Osis." jelas Jhony

"kak, harus semua anggota Osis ya?" tanya salah seorang murid cowok

"tidak, tapi untuk bagian tertentu kalian harus mendapatkan nya."

"contohnya kak" kali ini Joy yang bertanya sambil tersenyum ke arah Jhony

Jhony bergumam dalam hati 'cantik, senyum nya juga manis'.

sejenak hening~

"kak?.." panggil Joy

Jhony tersadar tetapi tetap dalam sikap tenang nya "hmm,, seperti Ketua Osis, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan wakil ke siswaan lain nya." jawab nya panjang

"sudah mengerti? apa ada pertanyaan lagi?" tanya Jhony, kemudian dibalas jawaban dari semua siswa

" tidak kak.."

"kalian mempunyai waktu 30 menit, dan bagi yang terlebih dulu selesai bisa kembali ke lapangan ini lagi sambil menunggu teman yang lainnya selesai." lanjutnya

"baik kak.." jawab mereka serentak

"ok, waktu kalian mulai dari.. sekarang. Go!!" Doni memberi aba-aba

~~

"kamu udah dapat berapa tanda tangan?" tanya Joy kepada Rina

"baru sepuluh nih Joy, ahh aku malu banget deh. pakai di kerjain yang aneh-aneh lagi!" jawab Rina

"koq bisa kamu dapat nya udah banyak, Rin?" tanya Joy "coba lihat punya kamu" sambung Joy

mereka mencocokan daftar pengumpulan tanda tangan merak, dan terlihat milik Joy baru lima orang anggota Osis yang memberi tanda tangan kepadanya.

"ahh.. aku belum dapat ketua Osis dan wakilnya nih." panik Joy sambil melihat jam tangan nya " waktunya 20 menit lagi, gimana nih?"

"Itu kakak Siska, Joy" tunjuk Rina saat melihat Ketua Osis berjalan bersama dengan Jhony "nah,, yang di sampingnya itu wakilnya!" seru Rina lagi

"cepetan sana Joy, tar keburu mereka pergi!" Joy tergagap dan kaku di tempat

"a, aku koq jadi deg deg an ya Rin?"

"apaan sih Joy, mana Joy yang pantang menyerah dulu? cepetan sana Joy, demi lulus MOS" Rina memberi semangat

"oke, tunggu ya Rin!" pinta Joy

dengan perlahan Joy menghampiri Jhony dan Siska, yang sedang berbincang dengan beberapa orang lainnya.

"permisi kak, maaf saya mengganggu!" sela Joy

seketika semua perhatian tertuju padanya, dengan tatapan yang tak bisa di jabarkan Joy.

"ada apa?" tanya salah seorang dari mereka

Joy menatap mereka bergantian. tetapi saat tatapan nya bertemu dengan Siska, sang Ketua Osis memberi tatapan sinis seolah akan menantang berkelahi. Joy beralih menatap Jhony yang memberi tatapan bertanya, tanpa sadar Joy mengulurkan tangan ke arah Jhony dan berkata

"maaf kak, saya mau berkenalan."

Jhony tersentak tak menyangka gadis ini akan mengulurkan tangan dan meminta berkenalan dengannya, tanpa mereka sadari Siska memberi tatapan permusuhan kepada Joy.

.

.

.

.

Sampai ketemu di bab selanjutnya * ^

Stay Safe Love

Semoga suka ya*

3. Calon Pacar

Pertemuan tak terduga yang mendatangkan cinta

"maaf kak, saya mau berkenalan."

Jhony tersentak tak menyangka gadis ini akan mengulurkan tangan dan meminta berkenalan dengannya, tanpa mereka sadari Siska memberi tatapan permusuhan kepada Joy.

saat tangan Jhony hampir menjabat tangan Joy yang terulur, tiba-tiba Siska menghalau tangan Jhony untuk menjauhi Joy.

"tunggu,, kamu mau kenalan atau mau minta tanda tangan?" jelas Siska

"ehh.. sa, saya mau minta tanda tangan sekaligus berkenalan kak! jawab nya. "apa boleh, Kak?" tanya nya kemudian.

Siska merasa Jhony memberi tatapan yang tak bisa di artikan olehnya dan membuat nya tidak menyukai adanya kehadiran Joy di sini. "boleh,, tapi ada syaratnya.."

Joy mengernyit bingung dan menangkap nada ketidaksukaan dalam ucapan Siska. "apa syaratnya Kak?"

'semoga saja bukan syarat yang aneh-aneh, kan malu banget... udah di sini rame banget, kakak-kakak lain juga pada perhatiin.' batin Joy

tak jauh dari sana, Rina memperhatikan sahabatnya Joy yang sedang di kerjai oleh kakak-kakak pembimbing. "semoga aja Joy kuat deh di kerjain gitu, koq aku jadi merasa bersalah tadi uda terpisah sama Joy pas minta tanda tangan mereka. jadi sekarang Joy sendirian di kerjain, bahkan sekarang semua grup malah liatin mereka ngerjain Joy. duhh,, Joy sorry yahh.." gumam Rina yang didengar oleh nya sendiri yang memang jauh dari teman-teman lainnya.

di sisi lain Jhony juga bergumam dalam hati. 'sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya? apa aku hanya berhalusinasi saja! nggak,, aku pernah lihat dia.. oh benar,, dia yang di mading sekolah minggu lalu. ah benar dia, ternyata namanya Joyceline.' Jhony tersenyum dan mengangguk.

'kayaknya kalau aku kerjain seru juga nih.' terpikir ide untuk mengerjai adik kelas nya, Siska langsung menjelaskan kepada Joy "kamu harus nyanyi sambil memperagakan lagunya!"

Joy tersentak kaget saat mendengar penjelasan Siska bahwa dia harus bernyanyi sambil memperagakan lagunya. 'gimana nih, beneran dia mau ngerjain aku nih. ahh,, aku malu harus bernyanyi di depan banyak orang gini'

"apa boleh ganti syaratnya, Kak?" tanya nya

"kenapa? kamu nggak bisa nyanyi atau kamu nggak bisa peragakan saat nyanyi? atau mau ganti jadi joget aja?" tawar Siska

bukannya mendapat saran yang bagus, tawaran Siska malah semakin membuat pikiran Joy kacau dan bingung. sebab kedua opsi sungguh tidaklah mudah untuk dilakukan oleh Joy.

"apa nggak keterlaluan kalau kita nyuruh dia nyanyi sambil peragakan nyanyiannya, Sis?" ungkap Jhony setengah berbisik kepada Siska

"kenapa? kamu keberatan kalau aku ngerjain dia?" balas Siska tanpa merendahkan suaranya "kita harus berlaku adil kepada semua adik kelas, Jhon!" sambungnya lagi.

Jhony mengusap keningnya bingung. 'kenapa aku jadi gini sih, semua peserta MOS juga gitukan kalau mau minta tanda tangan dan berkenalan dengan kami' gumamnya pada diri sendiri

"sini aku lihat buku pengumpulan tanda tangan kamu!" Siska mengambil buku dalam genggaman Joy yang terdiam dengan tatapan bingung nya.

"ini baru ada lima orang yang kamu dapatkan tanda tangan nya, tapi jika kamu mau lakukan yang aku bilang tadi kamu udah bisa dianggap menyelesaikan tugas. karena aku sama Jhony bakalan tanda tangan buku kamu." putus Siska

"be, beneran kak?" tanya Joy lagi

"ya Beneranlah, kamu ngak percaya sama aku?" selidik Siska

"bu, bukan gitu kak... kalau gitu aku mau kak." pasrah Joy. berharap segera selesai dari tugasnya.

"oke, kamu nyanyi lagu balonku dan peragain kamu pegang balon nya, dan ketika di bait 'meletus balon hijau dor..' kamu harus hongkong sambil lanjutin lagunya" jelas Siska lagi.

"hahh??" Joy tersentak dengan apa yang di katakan Siska, namun dengan segera ia menjawab dengan terbata "ba, baik kak."

Jhony merasa kasihan dengan Joy, karena hanya dia sendiri yang di kerjain saat ini. dan sekarang dia menjadi perhatian semua orang yang ada di lapangan.

Joy melaksanakan tugas menyanyi dengan gerakan kaku, dan kadang tergagap mengeluarkan kata-kata. untung saja dia tetap menahan agar air matanya tidak menyeruak keluar dari sudut matanya.

sesaat kemudian dia telah selesai dengan tugas yang di berikan, dengan tertunduk ia menyerahkan buku serta pulpen yang di gunakan untuk meminta tanda tangan kepada Siska. dengan segera Siska membubuhi bukun Joy dengan tanda tangannya.

tidak hanya siska, anggota lain juga membubuhkam tanda tangan mereka di buku Joy. mereka merasa terhibur dengan penampilan Joy yang menyanyikan lagu serta memperagakannya, sehingga beberapa dari mereka berlalu sambil tersenyum.

"adik manis senyum dong, jangan muram aja wajahnya" ledek salah seorang dari mereka sambil berjalan mengejar Siska dan yang lainnya yang sudah berjalan mendahuluinya.

tanpa berkata Jhony mengambil buku yang masih dalam pegangan Joy dan segera mengisi kolom tanda tangan serta jabatannya. sambil melirik ke arah Joy, Jhony membalik kertas di buku Joy dan menuliskan beberapa kalimat di dalamnya. setelah selesai Jhony meraih tangan Joy dan meletakkan buku ketangan nya.

"sudah selesai! segera istirahatlah di kantin. karena waktu istirahat sudah hampir selesai." beberapa langkah berlalu, Jhony berbalik dan kemudian kembali berkata. "semangat Joy."

Joy berbalik dan menatap Jhony yang tersenyum manis kearah nya, sejurus kemudian Jhony berbalik kembali dan berjalan sambil menampilkan senyum yang tak surut dari wajahnya. Joy yang masih terdiam merasa ada angin yang menerpa ke arahnya sehingga membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. 'apa tadi dia tersenyum padaku?' tanyanya dalam hati.

lamunannya terhenti saat mendengar suara yang tak asing memanggil dan tangan yang menyentuh bahunya, ya.. dia Rina sahabat Joy.

"kamu nggak apa-apa kan, Joy?" tanya Rina cemas melihat sahabatnya yang terdiam dan tidak membalas sapaan nya."yuk kita ke kantin dulu, kamu bilang tadi belum sempat sarapan." masih merasa sahabat nya agak berbeda

"iya, Rin." jawabnya singkat

~~

"Joy,, kamu kenapa? koq dari tadi diem aja? dimakan baso nya, bukan di aduk-aduk terus!" Rina mengajak sahabat nya yang dari tadi hanya diam saja untuk berbicara.

"iya, iya,, ini juga mau aku makan koq, Rin!" sanggah Joy.

dia masih sedikit malu dan hanya menunduk selama duduk di kantin sekolah yang tampak ramai lalu lalang siswa siswi, karena adanya kegiatan perkenalan siswa siswi baru.

~~

hening sejenak

"hmm,, oh iya Joy.." mulai Rina. "maaf ya,, harusnya tadi kita barengan minta tanda tangan kakak pembimbingnya." sambil meneliti reaksi sahabatnya. "kita malah terpisah tadi dan kamu jadi sendirian minta tanda tangan sama mereka." sambungnya lagi

"ehh,, nggak apa kali Rin, aku nggak kenapa napa koq. lagian cuma gitu aja nggak masalah buat aku kali." tenang Joy sembari tersenyum kepada Rina.

Rina tersenyum melihat sahabatnya yang mulai kembali bersuara riang, setelah beberapa saat terdiam dan tenggelam dalam lamunannya. kemudian dia teringat Jhony yang tadinya berbalik menatap Joy, kembali dia bertanya pada sahabatnya itu.

"oh iya, tadi Kak Jhony berbalik natap kearah kamu kenapa, Joy?" tanya Rina Penasaran. "dia juga tersenyum sama kamu kan?" selidiknya

"ahh,, ehm di, dia cuma bilang 'semangat' ke aku, Rin." jawabnya jujur dan salah tingkah mengingat senyum yang di berikan Jhony kepadanya.

"wahh.. beneran deh. udah ganteng, ramah, baik pula. beruntung amat Joy, yang jadi cewek nya!" puji Rina

"hehe.. iya Rin" jawabnya singkat, mengingat kembali senyum yang di tujukan kepadanya tadi.

tanpa di duga ada seseorang yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka, dan segera memberikan pendapatnya. "bener kata kamu, aku memang beruntung bakal punya pacar seperti Jhony!"

ya ampun siapa nih cewek, ke pedean amat deh. "ehh,, kamu siapa?" tanya Rina penasaran

"oh,, iya kita belum kenalan." tampa berjabat tangan dan hanya menyebutkan. "Dina, calon pacar Jhony." dengan percaya diri dia memperkenalkan sebagai calon pacar Jhony

Rina tersenyum dalam hati berkata. 'belum jadi pacar non, udah ngaku-ngaku aja bakal jadi pacarnya ckckck. semoga cepat insyaf deh nih cewek haha..'

melihat kedua orang yang di ajak berbicara hanya diam, Dina beranjak pergi yang di ikuti dua teman nya yang entah dari mana munculnya. karena memang dari tadi mereka tidak memperhatikan sekeliling.

tak berapa jauh, Dina berbalik dan kembali menghampiri meja yang di tempati Joy dan Rina tadi dan berkata.

"oh iya, jangan coba-coba deketin Jhony. ngerti!!" Dina memberi ultimatum yang hanya di tanggapi dengan anggukan oleh Rina dan Joy hanya diam dan melirik sekilas.

setelah kepergian Dina, Rina dan Joy kembali berhadapan dengan makanan mereka. dengan cepat menghabiskan makan karena sebentar lagi waktu istirahat akan selesai.

~~

"aku pulang ma" sapa Joy saat sampai di depan pintu rumah, segera berjalan menaiki tangga dan masuk kekamar. merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk nya adalah hal yang di inginkan dan di butuhkan nya sekarang.

mama Joy mengikuti dari belakang dan memperhatikan putri kesayangan nya yang baru memasuki tahap Sekolah Menengah Atas nya itu, ia tau putrinya pasti merasa lelah karena masa perkenalan siswa baru yang sedang di ikuti nya.

ia mendekati kasur putrinya, sembari mengelus kepala dan rambut putrinya itu dan bertanya. "kamu sudah makan, nak?"

Joy bergumam pelan dan masih dapat di dengar oleh mama nya. "udah ma, tadi aku udah makan di kantin sekolah."

"mandi dulu nak, kan tadi uda panas-panasan dan berkeringat. nanti tubuh kamu iritasi dan gatal-gatal nak" bujuknya kemudian

"iya, bentar lagi aku mandi ma." jawabnya pelan

mama Joy menyerah untuk membangunkan nya, ia memilih berlalu dan kembali untuk menyiapkan makan menu makan malam.

~~

pukul 16:35 Joy turun dari kamarnya dan berjalan ke arah dapur menemui sang mama yang masih berkutat dengan peralatan memasaknya, dengan telaten mama Silvi memasak makan kesukaan untuk putrinya.

"papa belum pulang ma?" tanya Joy yang sudah tiba di dapur

"oh,, Joy sudah bangun? iya papa belum pulang, paling bentar lagi Sayang!" jawab mama Silvi

"ohh.." sejenak terdiam

"ehh iya,, giman kegiatan pengenalan murid baru di sekolah tadi? lancar nggak?" tanya mama Silvi penasaran

"tadi aku telat sampai sekolah ma, jadi aku, Rina dan beberapa murid lainnya di beri hukuman deh!" jawab Joy tak bersemangat

"tapi ngak sampai menyulitkan kamu kan hukumannya?"

"ehm,, nggak koq ma, biasa aja."

~~

"hallo,, sedang apa nih ibu dan anak di dapur?" tanya papa Andreas yang baru saja pulang kerumah dan menuju ke dapur.

"ya lagi masak dong pa, ngak mungkinkan lagi nonton di dapur." jawab Joy sambil terkekeh geli

"udah bisa ngeledek papa ya kamu" sambil mencubit hidung putrinya. "anak nakal siapa ini?" tanya papa kembali

"anak papa dong" jawab Joy sambil tersenyum lalu keduanya tertawa dan di ikuti mama yang tertawa juga.

"papa naik keatas dulu ya sayang, mau mandi udah gerah" ucap papa Andreas kepada putrinya sambil berlalu naik ke atas menuju ke kamar

~~

setelah selesai makan malam, Joy kembali ke kamarnya untuk beristirahat. karena besok ia harus bangun lebih pagi supaya tidak terlambat lagi

sambil membongkar tas yang di pakai, Joy mencari ponsel nya yang belum di keluarkan dari tas sejak pulang tadi. tidak ada notifikasi yang masuk, dia hanya mengecek sosial media sejenak. dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

saat memasukkan ponselnya, dia meraba buku yang tadi di pakai untuk meminta tanda tangan anggota Osis. di bukanya kembali buku itu, melihat satu persatu tanda tangan mereka. matanya tertuju pada nama Jhony dengan jabatan Wakil Ketua Osis.

'ternyata dia Wakil Ketua Osis' gumam Joy

saat hendak menutup bukunya, dia melihat ad sesuatu di bagian akhir buku. kembali dia membalik ke bagian akhir buku, ternyata hanya bekas lipatan kertas di buku tersebut. setelah memperbaiki lipatannya, Joy kembali melihat ada tulisan di sana. dengan segera Joy membuka lebar bukunya, betapa kagetnya dia saat melihat ada tulisan disana.

maaf ya Joy, kamu pasti merasa malu saat di kerjain depan banyak orang. Tetap semangat ya ^•^

seketika Joy membalik kembali ke arah depan dan mencocokkan tulisan siapa yang ada di halaman belakang bukunya, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahwa kalimat itu adalah tulisan tangan Jhony. Dia membalik ke ujung buku lagi untuk melihat tulisan tersebut, kali ini sebuah senyuman tersemat di wajah gadis manis itu.

'hmm,, koq rasanya aku senang ya..'

.

.

.

bersambung

Stay Safe

semoga suka ya

maaf jika ada kata-kata yang salah dan ada typo ya(^~^)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!