"Dan Juara Umum Semester ini Dengan Nilai Tertinggi Jatuh Pada Natasha Aluna Ferdian" Ucap Kepala Sekolah Saat Memberi Pengumuman.
"Sasha Memang Terbaik" Naya Memeluk Sahabatnya Itu,
"Jelas Terbaik, Sahabat Gue Gitu Lho" Fitto pun Merangkul Kedua Sahabatnya Itu.
"Jadi nih Masuk Universitas Kedokteran" Tanya Papinya Sasha Saat Menghadiri Pembagian Rapot Disekolah Sasha.
"Jadi dong Pih, Itu impian Sasha Bareng Naya dan Fitto" Jawab Sasha dengan percaya diri.
"Hai Pak Riko, Selamat ya Untuk Sasha, Meraih Nilai Tertinggi" Sapa Dokter Irwan Daddy nya Fitto.
"Hai Dokter Irwan, Fitto pun meraih nilai yang bagus, anak-anak kita kelak akan menjadi Dokter yang hebat seperti Dokter Irwan"
Mereka Berbincang tampak Akrab.
.
.
Selesei Pembagian Rapot, Ketiga Sahabat itu Tidak Ikut Pulang Bersama Orang Tuangnya, Melainkan Pergi Bermain Kerumah Naya.
Mereka Berkumpul Di Gazebo Pinggir Kolam Renang Sambil Mengobrol dan Bercanda.
"Jadi lo udah jadian sama Billy Nay?" Tanya Sasha,
Naya Mengangguk,
"Billy Perhatian Banget Sama Gue, Walopun Umur Billy Sama kaya Kak Rey Beda Enam Tahun Sama Gue, Tapi Dia Ngertiin Gue Banget, Gue Suka Cowok Mateng Kaya Billy Sha"
"Billy sekarang 23 Tahun, bisa-bisa cepet ngajak lo Married dong Nay?" Tanya Fitto.
Naya menoyor kepala Fitto,
"Gak kali Fit, Gue belum kepikiran Married, Minimal Sampai Gue Jadi Doktet Dulu"
"Berarti nanti Lo Umur 22 Tahun dan Billy 28 Tahun?" Tanya Sasha Mendalam.
"Ya Begitulah Kira-kira" Jawab Naya Santai.
"Lo Gimana Sha? masih nunggu cinta masa Kecil Lo?" Tanya Naya balik,
"Entahlah Nay, Gue aja gak tau Panda Gue dimana sekarang" Jawab Sasha sambil memikirkan seseorang,
"Udah kemana kali Sha, mending Lo Terima tuh si Kevin, Ganteng, Baik Pula" Sahut Fitto,
"Sampe Gue Nikah, baru Gue lupain Pandanya Gue Fit"
"Gimana lo nikah kalo lo sendiri gak Pacaran-pacaran" Tanya Naya,
Sasha Tertawa Sambil Membuka Lolipop Kesukaannya.
FLASH BACK ON,
Ya, Sasha Memiliki Cinta masa kecilnya, saat itu Sasha Masih SD, Berusia 10tahun dan duduk dikelas 4 SD, Sedang Les dan saat pulang menunggu supir, Sasha diganggu oleh Anak-anak nakal yang menggodanya, saat itu Datang seorang anak Lelaki bertubuh Gemuk dan Tinggi, Sangat Lucu dengan Kacamata minusnya. Anak itu Membela Sasha yang Sedang Menangis, dan mengusir Anak-anak yang nakal itu,
"Hai jangan menangis Little, wajahmu jelek kalo kamu menangis" ucap anak itu.
"Terimakasih Kak" ucap Sasha.
Anak itu Mengulurkan Tangannya,
"Panda" Nama yang terdengar ditelinga Sasha.
Sasha Kecil tertawa,
"Lucu Namanya"
Semenjak hari itu, Sasha dan Panda sering bertemu di tempat Les, walopun mereka berbeda tingkat, pada Saat itu Sasha kecil SD Kelas Empat dan Panda SMP Kelas Tiga.
Panda sering Membelikan Sasha Ice Cream dan Lolipop, dan Sasha sangat menyukai itu.
"Hai Little, Mulai besok aku sudah tidak les disini lagi, aku harap kamu baik-baik saja ya, jangan takut menghadapi anak-anak yang nakal" Ucap Panda dengan pelan.
Panda memberikan SnowBall Berisikan Gambar Sepasang Panda yang sedang duduk bersama.
"Apa kita akan bertemu lagi Kak Panda?" Tanya Sasha kecil dengan mata berkaca-kaca.
"Kita akan bertemu lagi, saat itu, kamu akan jadi Pacarku, Berjanjilah Little, untuk Tidak berpacaran sampai kita bertemu Nanti" Ucap Panda Sambil mengulurkan Jari Kelingkingnya.
Sasha pun melingkarkan jari kelingkingnya,
Mereka berpisah dan hingga Sasha berusia 17 tahun, dirinya tidak pernah tau lagi soal Pandanya itu.
FLASHBACK OFF.
***
"Lagi ngumpul ya?" Suara berat Reyvanda yang juga Kakaknya Naya menyapa ketiga sahabat itu.
"Eh Kak Rey, Jam segini koq udah pulang kerja?" tanya Naya,
"iya nih, Lagi bete aja, baru masuk kerja tapi kerjaan udah banyak aja" jawab Reyvan sambil melonggarkan dasinya dan duduk disebelah Sasha.
"Kak Rey Keren juga pake baju Formal begini" Sasha memuji Reyvan.
"Eh jadi Malu diPerhatikan sama Sasha" Jawab Reyvan Malu-malu.
"Kalian kenapa gak pacaran aja, biar Gue ada temennya klo lagi ngedate sama Billy" Sahut Naya,
Fitto Menoyor kepala Naya,
"Abang lo bukannya Udah Punya Pacar ya? Lo Mau buat Sasha jadi Pelakor?" Tanya Fitto.
Naya Tertawa,
"Gue kan cuma bercanda Fitt, Lo koq anggep serius sih"
"Gak lucu candaan lo Nay, Anak orang baper, Gue bisa repot" Kata Reyvan,
Sasha terlihat cuek sambil Mengulum Lolipopnya.
"Tenang Kak Rey, Gue orangnya anti baper"
Rey terlihat menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
Bunda nya Naya datang membawakan cemilan untuk Naya dan Sahabatnya itu.
"lho kamu sudah pulang Rey?" tanya Bunda,
"Rey kan masih adaptasi Bun, kerjaan kantor Banyak Sekali" jawab Reyvan dengan nada mengeluh.
"kan ada Billy yang membantumu Rey"
"Ya tapi kan tetap Rey yang pegang penuh tanggung jawab, ditambah Mas Radit juga masih masa berkabung setelah Istrinya meninggal, semua meeting Rey yang Handel Bun"
"kamu merasa berat karna pacar kamu gak pernah semangatin, tapi slalu morotin kamu terus, putusin Sherin sih Rey, masih banyak cewek baik, salah satunya Gadis yang nanti akan Bunda kenalin sama kamu Tahun Depan"
Reyvan Berdecak,
"Ck, Bunda ini Tahun Modern masih aja ada perjodohan, Rey Cinta Mati sama Sherin Bund, Sherin itu Baik Bun, Bunda aja belum Mengenal Sherin"
Reyvan Berdiri dan Meninggalkan Gazebo.
"Lihat tuh Nay, Kelakuan Kakakmu, sudah jelas Sherin itu Matrealistis, masih aja dibela" ucap Bunda ke Naya.
"Emang Kak Rey mau dijodohin Bund? Sama siapa?" tanya Naya mendalam,
"Sama anaknya sahabat mendiang kakek, dia kalo gak salah seumur sama kamu, masih kelas Tiga SMA juga, nanti pas Ulang Tahun ke 18 baru Bunda Kenalkan, Perjanjiannya seperti itu"
Naya hanya mengangguk.
"Sasha, Selamat ya, Katanya kamu Peringkat Tertinggi di sekolah Semester ini" Ucap bunda dengan Lembut.
"Iya Tante, Trimakasih" jawab Sasha dengan Santun.
"Jadi kalian nanti satu Universitas?" tanya Bunda,
"Semoga Bund, Doakan ya, Kita Calon-calon Dokter Hebat nih" Jawab Naya dengan Antusias.
.
.
.
.
..."Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
"Balik yuk Sha" Ajak Fitto,
Sasha melihat Jam di ponselnya, sudah menunjukan pukul empat sore,
"Sebernya Gue males balik Fit, Semenjak Kak Darren pergi, rumah sepi, dan anehnya Gue jarang banget lihat Bokap ada dirumah" Keluh Sasha,
"Kak Darren masih belum ada kabar Sha?" tanya Naya mendalam,
Sasha menggelengkan kepalanya,
"Gue gak tau kenapa kak Darren pergi dari rumah, udah mau tiga tahun Gue lost contact sama kak Darren" perlahan Sasha menitikan air matanya.
Naya memeluk Sasha dan Fitto pun memeluk Sasha, mereka menguatkan Sasha dan memberi semangat pada Sasha.
Menjelang sore, Sasha dan Fitto pulang dengan mengendarai mobilnya masing-masing.
Reyvan yang sedang berada di teras pun memperhatikan sahabat-sahabat adiknya itu.
"Nay, Sasha tadi nangis kenapa?" Tanya Reyvan saat mobil Sasha dan Fitto telah meninggalkan rumah Naya.
"Ohh Sasha lagi sedih kak, nyari kakaknya yang udah tiga tahun lost contact"
"kenapa bisa lost contact?"
Naya mengangkat kedua bahunya,
"Entahlah Kak, Tiga tahun yang lalu Kakaknya pergi dari rumah, dan dari situ gak ada kabar lagi, padahal kakaknya itu satu-satunya orang terdekat Sasha, Orang tuanya Sasha sama-sama sibuk Kerja"
"Hmm.. Kalo Fitto itu bukannya pacarnya Sasha?"
Naya Tertawa,
"Fitto itu Sahabatan sama Gue dan Sasha dari masih dibangku SMP kak, Fitto juga pernah punya cewek, cuma putus pas SMA, ceweknya selingkuh di skolahnya, karna pas SMA kita beda sekolah"
"Sasha punya Pacar?"
Naya menggelengkan kepalanya,
"Sasha itu susah punya cowok, pedahal di sekolah banyak banget yang suka sama Sasha"
Naya berbisik pada Reyvan, "Sasha belum pernah pacaran Kak"
"Hah, masih ada jaman sekarang anak SMA belum pernah pacaran? Hebat banget"
"Jangan salah kak, Sasha punya cinta masa kecil, mungkin dia nungguin cinta masa kecilnya itu" jawab Naya dengan asal,
Reyvan langsung menatap mata Naya, "Maksudnya?"
Naya menghela nafas, "Udahlah kak, Gue ceritain juga lo gak akan ngerti, Gue kekamar dulu ya, mau mandi" Ucapnya sambil menggalkan Reyvan yang masih duduk diteras.
.
.
Sasha tiba dirumahnya,
Masuk kedalam rumah dan seperti biasa rumahnya slalu sepi.
"Bi, Mami belum pulang?" Tanya Sasha ke Bi Ida Asisten rumah tangga,
"Eh Non Sasha, Ibu belum pulang Non, Bapak juga belum"
Sasha hanya menghela nafas dan Naik kekamarnya dilantai dua.
Merebahkan dirinya diatas kasur dan mencoba memejamkan matanya.
"Jam berapa ini, gue belum mandi, duh laper pula, Gue ketiduran"
Sasha melihat jam di dinding dikamarnya,
"jam tujuh malam"
Sasha beranjak dari tempat tidurnya dan masuk ke toilet untuk membersihkan diri.
Selesei mandi, Sasha meraih kunci mobilnya dan turun kebawah,
"Bi, Aku mau keluar dulu ya, tapi gak lama koq" Pamit Sasha pada Bi Ida.
Sasha melajukan mobilnya menuju sebuah Kafe,
"Tumben Gue pengen banget Ngopi malam ini"
Gumam Sasha Saat memarkirkan mobilnya disebuah Kafe,
"Ice Coffelatte satu, Roti bakar coklat keju satu ya mba" pinta Sasha kepada seorang Waiters di Kafe itu.
Sasha menikmati Live musik di kafe itu, sampai matanya tertuju pada sepasamg kekasih, ya Reyvan dan Sherin sedang berada di Kafe yang sama.
"Ohh itu yang namanya Sherin, pantes aja kak Rey Cinta mati, emang Sherin Cantik banget" Gumamnya sambil memakan roti bakarnya itu.
Pandangan Sasha beralih kembali kepada Live musik, menikmati lagu dari Penyanyi Kafe itu,
"Hayo lo ngapain sendirian disini"
Tiba-tiba suara Naya mengagetkan lamunan Sasha,
"Lo koq disini Nay?" Tanya Sasha heran.
"Gue lagi ngedate lah sama Billy" Naya menggandeng pacarnya itu.
"Lo ama siapa Sha?" Tanya Billy,
"Gue sendirian, iseng aja lagi pengen ngopi, kalian duduk dimeja lain aja, Gue ogah jadi Nyamuk kalian" Gerutu Sasha.
"Meja lain penuh Sha, kita disini aja" Jawab Naya.
"Kenapa gak dimeja kak Reyvan aja, tadi Gue lihat dia sama cewek, apa itu Sherin?" Tanya Sasha.
"Iya itu Sherin, lagi berantem mereka, gegara kartu kredit Kak Rey di blokir Bunda, jadi si Sherin gak bisa pake lagi" Jawab Naya.
Tak lama Reyvan duduk bersama dimeja Sasha.
"Pusing Gue" ucap Reyvan sambil menggusar rambutnya kebelakang.
"Udah sih kak putusin aja cewek begitu, cuma kartu kredit lo yang diblokir aja dia marah-marah, gimana klo lo Jatoh miskin, bisa ditinggalin kali lo sama si Sherin" ucap Naya dengan kesal.
Billy menepuk Pundak Reyvan Sahabatnya itu,
"Yang dibilang Naya bener Rey, Sherin bukan Cewek baik, mending lo putusin aja"
"Sory, Gue duluan ya" sahut Sasha yang merasa dirinya tak enak mendengar permasalahan Reyvan dan menjadi nyamuk diantara Naya dan Billy.
"Kopi lo belom abis Sha, santai sih Sha" Jawab Naya,
"Mau kemana Sha? disini aja, masa nanti Gue yang jadi nyamuknya mereka berdua" sahut Reyvan dan menunjuk kearah Naya dan Billy.
Sasha hanya menyengir.
Reyvan memperhatikan Sasha, Reyvan slalu sering melihat Sasha memakai Barang berbau Panda,
"Suka Panda ya Sha?" tanya Reyvan,
"Ehh iya kak, Aku suka Panda" Jawabnya singkat.
"Sering ke Kafe sendirian ya?"
Sasha tersenyum dan mengangguk.
"Manis.." Gumam Reyvan dalam hati saat melihat Sasha tersenyum.
Sasha memang gadis remaja yang ceria, tapi dia jarang sekali ngobrol dengan orang yang tidak dekat dengannya, walopun Reyvan adalah Kakak dari sahabatnya.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Sasha nelihat jam di ponselnya, waktu menunjukan jam sembilan malam.
"Gue balik duluan ya"
"Lha Sha, koq balik sih, baru jam sembilan, kan malam minggu Sha." Jawab Naya.
"Buat lo yang punya pacar sih malam minggu, lah gue, mending dirumah aja tidur"
"Dih lo apaan sih Sha, kan dari tadi juga gue ngobrol sama lo gak sama Billy"
Sasha hanya tersenyum manis dan memasukan ponsel kedalam tasnya.
"Sha nginep dirumah gue aja sih, dari pada lo dirumah sendirian" bujuk Naya,
"Gue gak bawa baju ganti Nay"
"Yaelah Sha, biasa juga pake baju gue, udah sih jangan dulu balik, kita nonton drama korea semalaman Sha, ayolah Sha"
Sasha diam seolah berfikir,
"Gue bawa mobil juga Nay"
"Gampang, nanti lo sama Kak Reyvan aja"
"Bisa kan Kak?" Naya menoleh kearah Reyvan,
"Oke" jawab Reyvan tanpa berfikir.
Sasha pun Mengangguk dan Tersenyum,
Jam sepuluh mereka meninggalkan Cafe, Reyvan mengemudikan mobil Sasha, sedangkan Naya bersama Billy.
Sasha meraih ponselnya dan menelpon asisten rumahnya.
"Halo bi, ini aku Sasha, Papi sama mami sudah pulang bi?"
"iya Non, Papi dan Mami sepertinya gak pulang Non, Non Sasha dimana?"
Sasha menghela nafas dengan kecewa,
"Sasha juga gak pulang ya bi, Sasha nginep dirumah Naya, Bibi gak usah tunggu Sasha Pulang"
Sasha mengakhiri panggilannya.
Diam-diam Reyvan memperhatikan Sasha, dan mencoba memulai obrolan.
"Bokap sama Nyokap Kerja ya Sha?"
"Bokap kerja sih Kak, kalo Nyokap dia punya Butik, cuma akhir-akhir ini mereka sibuk, jarang pulang kerumah, jadi jarang ketemu"
"Hmm" Reyvan menganggukan kepalanya.
"Lo punya Kakak atau adik Sha?" Tanya Reyvan Pura-pura tidak tau.
"Gue punya Satu Kakak, cowok, Punya adik juga Satu, tapi waktu kecil adik Gue Meninggal"
"Lo sering sendirian dong dirumah?"
"Iya, tapi gue juga jarang dirumah, sering nya main dirumah Naya atau dirumah Fitto sampe Sore, Baru balik kerumah cuma numpang tidur doang, ahahhaaha" Jawabnya sambil tertawa.
"Kenapa lo belum punya pacar Sha? kata Naya yang deketin Lo banyak"
"Punya pacar buat apa kak? buat gue sekarang Naya dan Fitto udah lebih dari cukup, Gue bisa ketawa ketawa sama mereka"
"Eh iya, tadi Gue Lihat Kakak sama cewek, itu yang namanya Sherin ya Kak?"
Reyvan menghela nafasnya,
"Kayanya bentar lagi putus nih Sha"
"Karna Bunda gak setuju ya kak?" tanyanya hati-hati.
"Ya salah satunya karna Bunda gak setuju, dan karna Gue juga udah dijodohin Sha, padahal Gue gak Tau Cewek yamg dijodohin sama Gue siapa"
"Hihihi kita sama kak, alasan Gue juga gak mau pacaran karna Gue juga udah dijodohin, Nyokap bilang Gue udah dijodohin, karna itu gue jaga perasaan gue, biar gue gak nyakitin diri sendiri ataupun pacar gue"
"Oh ya?"
"Iya, tapi gue gak cerita sama Naya dan Fitto, nanti aja kalo emang bener gue dijodhin baru gue cerita"
"jadi gue yang Pertama tau dong?"
"Yang pertama dan satu-satunya orang yang tau, jangan ember ya kak"
Reyvan tertawa,
"Iya anak maniss, lo bisa percaya sama gue"
Sasha tersenyum.
Reyvan kembali bertanya,
"Pernah suka sama cowok Sha?"
"Pernah, tapi masa kecil, cinta monyet kali ya, ah sudahlah, mungkin orangnya juga udah lupa kak, janji masa kecil" jawab Sasha dengan tersenyum.
"Hmm.. Perasaan lo mau dijodohin gimana Sha?"
"Gak gimana-gimana sih Kak, gue pasrah aja, gue tau orang tua gue pengen yang terbaik buat gue, mudah-mudahan sih calon imam gue nanti lelaki yang baik"
"Andai gue bisa berfikir kaya lo Sha, Gue berat ninggalin Sherin"
"Kakak cinta sama Sherin?"
Reyvan diam seolah berfikir,
"Sebenernya ada cewek lain yang gue suka Sha, yang gue harus jaga karna dia gak bisa jaga dirinya sendiri, tapi gue gak tau dia dimana, udah lama lost contact"
"Ya ampun kak, sekarang kan jaman Canggih kak, bisa cari kali di media social"
Reyvan tersenyum tipis, pandangannya tetap fokus menyetir,
"Bahkan namanya aja Gue gak tau Sha, andai waktu itu Gue tau namanya aja pasti gak akan sesulit ini nemuin dia, dia satu-satunya orang yang slalu ada di pikiran Gue, yang slalu pengen gue lindungin, gue jagain"
"Terus posisi Sherin dihati lo gimana kak?"
Reyvan diam dan menghela nafas,
"Entahlah Sha, mungkin karna Sherin terlalu manja dan bergantung sama gue, jadi bikin gue gak bisa lepasin dia gitu aja.
"Emang Cowok tuh seneng sama cewek manja dan bergantung sama cowok ya kak?"
"Kalo Gue sih Type orang yang seneng aja klo punya Cewek bergantung sama Gue, tandanya tuh gue dihargai banget Sha, ya kan tiap Cowok beda-beda Sha"
Tidak terasa mereka sampai dirumah Naya, Sasha dan Reyvan Turun setelah memarkirkan mobilnya Sasha dan memberikan kunci mobilnya kepada Sasha.
"Kalian Malam Sekali, lho ada Sasha juga?" Bunda menyambut mereka diPintu Rumah.
"Diculik Tan sama Naya, disuruh nemenin nonton drama korea" Jawab Sasha.
"Sering-seringlah diculik kesini, tante seneng kalo Sasha sering kesini, rumah jadi rame Sha, Cepet masuk, tidur sama Naya ya"
"Makasih tante" Sasha dan Naya masuk kedalam kamar Naya.
Sasha memakai piyama tidur Naya dan mereka asik nonton drama korea.
"Mana ada cowok ganteng, tajir, bucin kaya di film ya Sha?" tanya Naya yang sedang menonton drama korea didalam kamarnya.
"Ada Nay, Kak Reyvan ganteng, tajir, bucin juga sama Sherin" Jawabnya dengan asal dan tertawa.
"Hahaha bener juga lo, koq bisa ya kak Reyvan sebucin itu sama Sherin"
"Namanya juga cinta Nay, lo juga bucin ke Billy"
"Enak aja, biasa aja kali gue ke billy mah"
Sasha tersenyum tak lama memejamkan matanya lalu tertidur.
"Yah malah tidur Sha, gue nonton sendirian dong" Gerutu Naya yang kemudian menyusul Sasha tidur juga.
Pagi dirumah Naya, Sasha sudah turun kedapur membantu Asisten rumah tangga untuk menyiapkan sarapan.
"Jangan Non Sha, nanti ibu marah, masa tamu turun kedapur" kata bi sumi Asisten rumah tangga dirumah Naya.
"Gapapa bi, aku juga suka bantuin bibi dirumahku masak, soalnya aku hobi masak bi"
"Non Sasha baik banget"
Sasha hanya tersenyum sambil mengiris bawang.
Bunda Turun kedapur,
"Lho Sasha ngapain?"
"Bantuin bibi masak Tan, Sasha seneng masak juga Tan"
"Oh ya? Udah Pinter dipelajaran, kamu juga pinter didapur ya Sha"
"Ah tante bisa aja"
"Semoga nanti cewek yang dijodohin sama Reyvan seperti kamu Sha, baik dan pinter, Gak kaya Sherin"
Sasha hanya tersenyum enggan menanggapi omongan Bunda.
Nasi goreng dan telur mata sapi sudah tersaji di meja makan.
"Wangi banget nasi gorengnya, gak kaya biasanya nih masakan Bi Sumi" Kata Naya.
"Ini yang masak Sasha tau Nay, kamu ini sahabatan sama Sasha ikutin dong yang baik-baiknya, udah pinter pelajaran, pinter masak juga" jawab Bunda.
Ayahnya Naya menyendok nasi kemulutnya,
"Enak, kamu tuh mau jadi dokter atau jadi koki sih Sha? Enak banget masakannya"
"Masak itu hobi aku Om, jadi dokter itu Impian Aku" Jawab Sasha.
"Wahh hebat kamu Sha, kalo tante punya satu anak cowok lagi, udah tante jodohin kamu sama anak Tante"
"Jodohin sama kak reyvan aja Bun" Sahut Naya,
Sasha menyenggol Naya,
"Gak usah Rese sih Nay"
Bunda dan Ayah tertawa.
Reyvan dengan santai memakan nasi goreng buatan Sasha.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!