• Prolog
• Pengenalan nama, karakter dan cerita.
Augustine Bellamore- atau gadis 19 tahun yang biasa dipanggil Nana itu adalah salah satu mahasiswi dari universitas favorit di kota tempat ia tinggal. Ia merupakan mahasiswi semester 2 dari fakultas hukum. Dia termasuk gadis yang kalem dan lembut, berpendirian dan juga pintar. Parasnya yang cantik dan baik membuatnya menjadi populer di kalangan para mahasiswa, tak sedikit yang tau bahwa sebenarnya Nana adalah seorang yatim piatu, demi membiayai kuliahnya dia bekerja sebagai pembantu.
Michelle Torres- atau pria 32 tahun yang biasa dipanggil Mike itu merupakan seorang jaksa Italia, rekan kerjanya selalu menyebutnya jaksa elit karena kepintarannya yang tak jarang kalah dalam tiap persidangan, perawakannya yang tinggi, ditambah dengan bahunya yang lebar, sudah pasti bisa di tebak bahwa tubuhnya sangat atletis. Mike sebenarnya memiliki seorang adik,namun sayangnya adiknya meninggal 17 tahun yang lalu. Mike adalah seorang yang keras kepala. Daddynya adalah seorang pilot dan mommynya adalah kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas.
William Harry Napoli- cowok 19 tahun yang tak lain ialah teman sekelas Nana, Willy merupakan anak terakhir dalam keluarganya, ke-4 kakaknya sudah memiliki pekerjaan dan sekarang hanya dia yang masih dalam bangku pendidikan, papanya adalah seorang aktor dan mamanya adalah seorang manager rumah sakit. Willy merupakan saingan Nana dikelas karena mereka selalu mendapatkan nilai yang sama, Willy merupakan cowok yang mood-mood-an kadang dingin, ceria kadang juga serius. Meskipun mereka bersaing dalam kelas namun mereka tetaplah sahabat. Namun sebenarnya Willy memiliki perasaan yang lain terhadap Nana.
Bella Lusia Christina- gadis 19 tahun yang merupakan sahabat Nana, dari awal MaBa sampai sekarang persahabatan mereka masih terjalin, Luna merupakan panggilan akrab Nana dan Willy untuknya, bisa dibilang Luna adalah pemecah suasana antara Willy dan Nana, sikapnya yang ceria, hangat dan humoris mampu membuat Nana dan Willy keluar dari zona serius dalam hal apapun.
" Jika hanya ada mereka berdua, mereka hanya akan membahas pelajaran dan kasus-kasus yang sedang terjadi saat ini yang muncul dari dalam berita." Ucap Luna pada Mike (gakpapa lah bocor dikit😅😅)
Episode 1
Drrrttt!!!! Ddrrrttt!!! Bunyi alarm Nana yang menunjukkan pukul 05:00, seperti biasanya Nana akan bangun mematikan alarm dan berdoa sejenak, setelah selesai merapikan kasurnya, Nana masuk kamar mandi, membasuh wajahnya, dan menuju dapur untuk membantu ibu angkatnya yang merupakan seorang art. Messina adalah nama ibu angkat Nana, mereka bertemu di tempat pemakaman.
3 tahun yang lalu
"Sayang! Bangun sayang! Sayang! Uhhuk..uhhuk..!" Papa Nana tiba-tiba membangunkan istrinya sambil batuk-batuk, dia terus menggoyang badan istrinya agar segera bangun.
"...ada apa sayang?! Uhhuk..uhhuk" akhirnya istrinya pun bangun dan langsung batuk-batuk karena ada asap yang begitu tebal menutupi kamar mereka.
"...kok banyak asap sayang?" Tanyanya.
"Cepat sayang kita tidak punya waktu" ucap suaminya sambil menarik tangan istrinya. Rupanya rumah tetangga mereka kebakaran pada saat kedua orang itu sedang tidur siang, karena tidak sadar akan api yang mulai menjalar ke atap rumah mereka, sampai akhirnya api itu mulai menjelajahi setiap sudut rumah mereka, saat asap menyembul masuk kedalam kamar mereka barulah papa Nana sadar bahwa rumah mereka kebakaran.
Namun sayangnya, keterlambatan mereka membuat mereka terkurung dikamar, hingga akhirnya mereka hanya pasrah dan berpelukan. Tak lama kemudian damkar datang dan membunuh jago merah itu hingga tuntas.
Ketika mayat kedua orang tua Nana di temukan badan mereka sudah terkelupas namun masih bisa dikenali, bukan hanya mereka yang meninggal melainkan masih ada 5 orang lainnya.
PENGUMUMAN!!!
Hy para readers! jadi aku disini author baru. masih dalam tahap belajar menulis novel. Dan ini adalah karya pertama aku, aku harap kalian bisa menikmati ceritanya, semoga suka dengan alurnya, dan author butuh dukungan para readers untuk tetap semangat mengasa kemampuan mengarang aku.
#Di salah satu SMA
"kok perasaan aku gak enak yah?" Ucap Nana dalam hati. Setelah makan dikantin dan kembali ke kelas, Nana selalu gelisah, dia merasa ada yang mengganggu pikirannya sampai-sampai tidak fokus untuk mengikuti pelajaran.
"Na! Lo kenapa sih? Dari tadi gw perhatiin gak konsen gitu." Tanya Anna teman sebangku Nana.
"Tau nih gw tiba-tiba ngerasa aneh, semenjak balik dari kantin gw ngerasa gak enak gitu." Jawab Nana.
"Salah makan kali Lo" jawab Anna.
"Apa hubungannya curing?" Jawab Nana memukul lengan Anna dengan buku.
"Kalian berdua...." Tiba-tiba ucapan Bu guru terhenti ketika ada seorang yang datang mencari Nana.
" Maaf permisi sebentar Bu" ucap orang itu.
"Iya pak Steve! Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Bu Cyntia yang sedang mengajar dikelas itu.
"Saya mencari nak Augustine Bellamore, apakah ada?" Tanya pak Steve.
"Saya pak!" Ucap Nana mengangkat tangannya sambil berdiri.
"Ini ada telfon untuk kamu"
"Saya permisi sebentar Bu"
"Silahkan ikut saya, kamu yang sabar yah." Ucap pak Steve menuntun Nana.
*
*
*
"Ini silahkan bicara" pak Steve memberikan telepon itu pada Nana sambil terus memperhatikannya.
Nana yang masih heran atas ucapan pak Steve didepan kelasnya tadi menerima telepon itu dan.. "halo dengan saya Nana"
"Nana ini mamanya Roy sayang.." ucap seorang perempuan dari seberang telepon.
"Ah.. Tante, iya Tante, ada yang bisa Nana bantu?" Tanya Nana.
"Nana! Kamu yang sabar yah?"
"Emang ada apa Tante? Kok nangis sih?
"Jadi.. hikss! hikss!... Hikss!.."
"Tante! Tante tenang dulu, ceritain pelan-pelan, jangan buat Nana ikut panik"
"Jadi rumah kamu baru aja... Hikss..hikss"
"Rumah Nana kenapa Tante? Tante! Tante tarik nafas dulu biar tenang." Ucap Nana berusaha tenang, sebenarnya Nana udah panik, pikirannya sudah kemana-mana, tapi dia berusaha tenang.
"Rumah kamu kebakaran na..hikss...hikss.. terus..hikss...hikss" belum selesai wanita itu bicara, tangisnya kembali pecah.
"APA! RUMAH NANA KEBAKARAN!!! Terus mama sama papa Nana dimana Tante? Orang tua Nana gak dirumah kan Tante?" Nana sangat kaget mendengar berita tersebut, tapi dia berusaha tenang menanyakan orang tuanya.
"Itu dia na, mama sama papa kamu...." Belum selesai wanita itu bicara, Nana langsung memotongnya. "Orang tua Nana gakpapa kan?" Tanya Nana mulai panik.
"Kamu yang sabar yah nak..hikss...hikss tante turut berdukacita" jawab wanita itu sambil menangis.
Nana tidak lagi menjawab wanita itu, tanpa bertanya pun Nana sudah tau. Badannya tiba-tiba lemas. Tak lama kemudian dia pun pingsan, untunglah pak Steve yang sudah menduga hal itu dari tadi terus menemani Nana. Pak Steve kemudian menggendong Nana ke UKS.
*
*
*
Para tetangga yang membantu Nana menguburkan kedua orang tuanya pun mulai pulang satu-persatu ke rumah masing-masing. Hingga tinggallah Nana yang masih di temani oleh mamanya Roy, Nana masih menangis atas kepergian kedua orang tuanya secara tiba-tiba.
"Nana, sabar yah sayang, ini sudah takdir Tuhan, jangan nangis lagi, kamu mau kan, kedua orang tua kamu bahagia disana?" Ucap mama Roy, dia adalah tetangga depan rumah Nana, meskipun kurang akrab, tapi mereka selalu saling menyapa setiap bertemu.
"Tapi kenapa? Kenapa mama sama papa ninggalin Nana dengan cara seperti ini Tante? Kenapa? Hikss....hikss...hikss" jawab Nana sambil terus menangis.
"Sayang ini adalah bencana, takdir yang sudah Tuhan tentukan, jangan sedih lagi yah? Kasihan mama sama papa kamu, pasti malah tambah sedih kalo liat kamu nangis begini." Mama Roy mengusap punggung Nana sambil terus menenangkan Nana. "Kita pulang yah?" Lanjutnya.
"Tapi Nana udah gak punya rumah tante,Nana mau pulang kemana lagi?" Nana terus berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari kuburan orang tuanya.
"Kita ke rumah Tante dulu aja yah? Kita tinggal di rumah tante" ajak mama Roy.
"Terimakasih banyak Tante, Tante udah banyak bantu Nana"
Mama Roy kemudian memegang kedua lengan Nana dan mengajaknya berdiri.
"Iya sayang. Sama-sama, tapi jangan nangis lagi yah?" Ucap mama Roy sambil menyeka air mata Nana kemudian memeluknya.
*
*
*
#Sekarang.
Nana dan Messina pertama kali dan berkali-kali bertemu di pemakaman, ternyata peringatan kematian orang tua Nana dan anak Messina tepat dihari yang sama. Hal itu yang membuat mereka selalu bertemu juga karena makam ketiganya berdampingan. Awalnya mereka hanya saling menyapa senyuman, saat bertemu kembali, mereka saling menceritakan kejadian menyedihkan mereka. Hingga setelah bertemu untuk kelima kalinya, mereka sepakat untuk menjalin hubungan keluarga angkat, juga karena Nana memiliki alasan lain mengapa ia langsung menerima tawaran itu, meskipun Nana tau jika orang yang akan menjadi mama barunya itu adalah seorang pembantu.
hy para readers yang singgah untuk membaca novel author yang serba kekurangan ini, mohon dukungannya yah. jangan lupa like, vote, dan tambahkan ke favorit nya yah😃😃
jangan lupa tinggalkan jejaknya di kolom komentar yah?
READERS PUAS. AUTHOR PUAS!
"Selamat pagi Bu!" Nana masuk ke dapur dan langsung memeluk ibunya dari belakang.
"Kamu udah bangun sayang?" Tanya ibunya.
"Gak kok Bu, Nana masih tidur" jawab Nana sambil tertawa.
"Kamu apaan sih Na? Ditanya kok jawabnya gitu." Ucap ibunya sambil mencubit lengan Nana.
"Aauu... Sakit tau bu', ibu juga sih, udah tau Nana udah bangun malah ditanya." Jawab Nana.
"Iya, iya. Bantuin ibu buat sarapan untuk nyonya sama tuan"
"Siap nyonya" jawab Nana mencium pipi ibunya, Nana sangat manja pada ibunya, ibu angkatnya itu memang sangat menyayangi Nana, sama seperti menyayangi anaknya sendiri. Nana memutuskan untuk memanggil Massimo dengan sebutan "ibu" karena panggilan"mama" hanya untuk mama kandungnya.
*
*
*
"Sayang kamu panggilin nyonya sama tuan yah? Biar ibu yang beresin sisanya."
"Iya Bu"
Nana berjalan masuk rumah dan naik tangga untuk memanggil majikannya sarapan, saat sampai di depan pintu, tiba-tiba Nana mendengar percakapan majikannya.
"Sabar yah mi, mungkin ada jalan lain untuk putra kita" ucap sang suami.
*
Tok tok tok....
"Permisi nyonya, tuan! Sarapannya sudah siap" ucap Nana mengetuk pintu.
Nyonya Laura pun keluar diikuti oleh suaminya dari belakang.
"Eh, Nana, selamat pagi sayang." Ucap Nyonya Laura sambil tersenyum manis mengelus rambut Nana. Meskipun Laura adalah majikan Nana, dia sangat menyukai Nana, dia selalu meminta Nana untuk tidak memanggilnya "nyonya" melainkan "mommy" namun Nana selalu menolaknya dengan halus mengingat statusnya dirumah itu. Laura sangat menyukainya karena mereka tidak memiliki anak perempuan, mereka hanya dikaruniai dua anak laki-laki, namun sayang anak terakhir mereka sudah meninggal.
"Selamat pagi nyonya Laura." Ucap Nana membalas dengan senyumnya yang manis.
"Pagi Nana" sapa tuan Torres yang baru muncul dari dalam kamar. "Selamat pagi tuan." Jawab Nana.
"Nana! Kan saya sudah bilang, jangan panggil "nyonya/tuan" panggil "mommy dan Daddy" aja, oke!" Ucap Nyonya Laura untuk kesekian kalinya, namun hanya dibalas dengan senyuman oleh Nana.
*
*
*
Mereka berempat pun sarapan di meja makan, sebenarnya Nana dan ibunya selalu menolak untuk makan bersama majikannya, tapi karena keduanya selalu memaksa, mau tidak mau mereka harus ikut. Itulah kelebihan nyonya Laura dan tuan Torres, meskipun mereka kaya, mereka tetap ramah pada siapapun.
"Jadi mi, Michel akan kembali kesini atau ke apartemennya?" Pertanyaan tuan Torres memecah keheningan di ruangan itu.
"Michel mana mau tinggal disini, Daddy tau sendiri kan, dia lebih nyaman di apartemen daripada di rumah, tapi kayaknya Michel akan kesini dulu, baru ke apartemennya." Jawab nyonya Laura.
"Mommy bisa gak bujuk Michel untuk tinggal disini, Daddy kesepian kalo kalian semua udah pada sibuk, mommy ke sekolah, Nana kuliah, ibunya Nana sibuk kerja dibelakang, Daddy suntuk sendirian." Bujuk tuan Torres dengan wajah memelas.
"Kenapa gak daddy sendiri aja yang bujuk, kebiasaan deh hal kecil gitu doang minta bantuannya sama mommy" jawab nyonya Laura.
Nana dan ibunya hanya menyimak percakapan kedua majikannya itu. Namun Nana sedikit penasaran dengan anak majikannya itu, pasalnya selama tinggal di rumah itu, Nana belum pernah bertemu dengan anak majikannya itu. Ibunya juga terlihat berpikir keras mengenai anak majikannya itu, setaunya anaknya adalah seorang jaksa, selama jadi jaksa, dia tidak pernah mengunjungi rumah itu.
Messina tau betul karena Messina lah yang menjaga Michel dari kecil sampai akhirnya masuk sekolah menengah pertama, saat SMA, kedua orang tua Michel membelikan sebuah apartemen untuknya sebagai hadiah ulang tahunnya yang akan dipakai saat Michel sudah kerja, tapi Michel malah langsung pindah ke apartemen. Messina yakin, Michel pasti punya masalah.
Melihat raut wajah art-nya yang terlihat penasaran, nyonya Laura pun menceritakan bahwa Michel bermasalah dengan atasannya hingga Michel sendiri yang mengundurkan diri.
*
*
*
#Di kampus
Pagi ini, Nana yang selalu berjalan santai menuju kampus, terlihat sedang berfikir, kegelisahan selalu menari-nari di pikirannya.
"Gimana kalo anak majikan aku gak suka sama aku? Gak nyaman sama aku, terus ntar ngusir aku? Kalo aku diusir, aku gak punya rumah lagi dong." Ucapnya pelan sambil terus berjalan.
Setelah beberapa saat, tiba-tiba dia mengingat ucapan majikannya dimeja makan.
"Tuan Michel kan bakal tinggal di apartemen, kerumah cuman mengunjungi nyonya sama tuan, terus balik. Aaahhh.... Kurasa dia tidak akan mengusirku" ucapnya kembali bersemangat.
*
*
*
"Morning Na!" Sapa Luna sahabat Nana saat melihat Nana masuk kelas.
"Pagi Nana" ucap Willy yang masih duduk di bangkunya.
"Pagi juga guys" jawab Nana.
"Lun, tumben lo gak telat? Biasanya juga telat." Tanya Nana yang keheranan melihat Luna datang tepat waktu.
"Tau nih si Willy, orang masih enak-enakan tidur, malah diteror klakson mobil, untung aja mama sama papa aku kenal sama dia, kalo gak, tuh mobil dia udah di tempat rongsokan noh." Jawab Luna kesal.
"Lagian lo, udah jam segitu masih tidur, untung lo bukan adek gue, kalo iya, tiap hari lo gue kotak." Jawab Willy menjitak Luna.
"Emangnya pagi ini lo jemput si Luna Wil?" Tanya Nana.
"Gak sih, cuman tadi pagi aku sama mama aku nganterin sarapan buat papa aku kelokasi, ya kalian taulah maksud aku lokasi apa. Mobil mama aku masih di bengkel, pas pulang nganterin ke rumah sakit, aku kebetulan lewat depan rumah curing ini" jawab Willy.
"Kalian tuh yah, maksudnya curing apa sih? Nama aku tuh Bella Lusia Christina, orang tua aku udah ngasih nama bagus, malah ngasih nama gak jelas kalian." Luna cemberut menjawab Willy.
"Sudah-sudah bentar lagi masuk." Ucap Nana.
Mereka melewati pelajaran akhir pekan seperti biasanya.
*
*
*
Terlihat ketiga sahabat itu keluar dari ruangan kelas menuju parkiran.
"Guys ntar kan malam minggu, nonton yuk, atau kemana gitu, udah lama kita gak jalan bareng" ajak Willy pada kedua sahabatnya itu.
"Kenapa gak ajak pacar lo aja, jomloh yah. Hahahaha...." Luna mengejek Willy.
"Gue sebenarnya suka sama Nana, tapi aku takut nyatain perasaan gue ke dia, takutnya persahabatan kita rusak cuman karena perasaan aku" ucap Willy dalam hati.
"Bilang aja lo gak mau jalan sama kita, gak usah pura-pura ngejek" jawab Willy.
"Gue gak bisa janji guys, soalnya tau sendiri kan gue tinggalnya dimana dan sama siapa, gue gak bisa jawab sebelum minta izin sama majikan gue. Tapi ntar deh gue kabarin kalo udah izin sama mereka, terus lo Lun mau ikut apa gak nih?" Ucap Luna.
Mereka bertiga masih berdiri diparkiran tempat mobil Luna dan Willy diparkir.
"Aku sih oke-oke aja, tapi kalo misalnya lo gak diizinin sama majikan lo, gimana Wil?" Tanya Luna.
"Yah udah kalo gitu kita berdua aja, lain kali aja kita bertiga nya." Jawab Willy enteng.
"Oke. Tapi pake mobil lo yah? Kabarin kita nanti yah Na, biar kita jemput Lo?" Pinta Luna pada kedua sahabatnya itu. "Sipp. Yah udah gue balik dulu ya? Bye-bye!" Pamit Nana sambil memeluk kedua sahabatnya itu.
"Kenapa sih Na, lo gak pernah mau dianterin sama kita?" Tanya Willy.
"Gak tau juga sih, males aja, ntar kalo aku kebiasaan diantar jemput sama kalian, kepasar pun pasti minta di antar sama kalian." Jawab Nana santai.
"Yah udah hati-hati yah?" Luna melambaikan tangan pada Nana.
*
*
*
Seperti biasa Nana pulang kerumah majikannya dengan berjalan kaki. Nana selalu lewat jalur belakang rumah ketika keluar ataupun pulang kerumah. Itu juga karena kamar Nana dan ibunya berada di belakang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!