Banyak tanya yang tak memiliki jawab, banyak rahasia yang tak bisa diungkap. Seperti itulah kehidupan, kesempatan kedua terkadang bukan tentang balas dendam. Terkadang manusia lupa jika kehidupan tak selalu pada sebuah pembalasan. Ada kalanya semesta memberikan kita kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Tapi pada dasarnya kita terlalu luput akan kesalahan, hingga mengulang peristiwa sama.
Semesta itu banyak memberikan kita kejutan, kadang ada hal yang tak pernah kita duga. Dalam kehidupan yang lalu kita pernah luput, melakukan kesalahan tanpa berpikir panjang. Lalu pada kesempatan berikutnya ada karma yang harus dibayar, bukan tentang dendam tapi tentang janji yang pernah terucap. Membayarnya dengan harga yang setimpal, sesuai dengan apa yang pernah kita janjikan.
Manusia yang pernah berucap janji memang harus membayarnya hingga tuntas. Apa yang kita niatkan terkadang tak berjalan sesuai keinginan, karena semesta punya kenyataan. Kita di hadapan pada dua pilihan, yakni membayar janji itu hingga tuntas atau mengingkarinya. Karena sejatinya kita hanya bisa berencana, karena semesta lah yang menentukan segalanya. Terkadang semesta itu kejam, tetapi di lain sisi semesta ia penuh belas kasihan.
"Pada kesempatan ini bukan tentang aku yang menuntut balas, tapi ada janji yang harus ku bayar tuntas, " ucapnya penuh keyakinan.
Ada yang diyakini tapi bukan kebenaran, tapi ada yang tak dihiraukan adalah sebuah kenyataan. Banyak teka-teki yang tetap menjadi rahasia. Ada sejarah yang selamanya tak akan bisa diungkap. Semesta punya caranya sendiri untuk menunjukkan suatu kuasanya. Maka tak heran akan ada banyak tanya tanpa memiliki jawaban, karena memang tak seharusnya pertanyaan itu dijawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amayaaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paramitha: Kisah Cinta Titisan Durga Komentar