Alena Rose Felicia, sering di sapa Rose adalah salah satu murid dari SMA Scarlet. Rose memiliki kisah cinta yang selalu berujung merelakan. Selalu memilih untuk mundur dan tak percaya diri mengingat para sahabatnya yang selalu ada untuk dirinya, demi sahabat dia rela merelakan dan menyembunyikan perasaannya. Menyimpan sendiri supaya sahabatnya tidak kecewa.
Sampai suatu hari sebuah tragedi kecelakaan menimpanya, hingga membuat dirinya koma selama 3 hari. Namun siapa sangka ternyata dia malah di tolong oleh seorang mafia kejam?
Saat membuka matanya, dirinya mendapat sebuah anugerah bisa melihat makhluk tak kasat mata, yang bahkan dirinya sendiri tidak pernah lihat sekali pun.
Akan tetapi Rose tidak menyebutnya sebagai anugerah, melainkan sebuah kutukan. Bagaimana mungkin bisa melihat makhluk tak kasat mata yang mengerikan bisa di sebut sebagai anugerah?
Namun ternyata ada suatu hal yang membuatnya pasrah dan menerima dengan ikhlas takdirnya itu. Lalu dirinya mulai menyelidiki berbagai kasus kematian, dan sebuah rahasia besar di sekolahnya.
Sinopsis:
Malam itu adalah malam terakhir di mana masa pengenalan siswa akan berakhir dan akan menyambut siswa siswi baru di SMA Scarlet.
Di lapangan basket semua di kumpulkan ,dan menghabiskan waktu dengan acara lomba menyanyi dari setiap kelas yang sudah di tentukan oleh sekolah.
Rose yang bahagia pun ikut menyanyi di tengah kegelapan, hanya gemerlap lampu ponsel saja yang menerangi malam itu. Membuat siapapun tak akan bisa melupakan masa itu.
"Suara lo bagus banget, kenapa nggak lo aja yang jadi perwakilan lomba kelas?"
Suara seorang pria yang duduk di dekat Rose waktu itu membuat Rose menghentikan aktivitasnya saat asik ikut menyanyi. Lalu menoleh ke arah laki-laki yang duduk di dekatnya.
Entah kenapa hati Rose seperti mencair ketika mendengar pujian itu.
"Eh?!" Rose tersentak saat tangannya di pegang olehnya.
"Kok lo pegang tangan gue?!" Tanya Rose
"Kenapa? kan lo yang ada di dekat gue, jadi tangan siapa lagi yang harus gue pegang?!" Ucapnya.
Saat itu memang sedang berpegangan tangan dan mengangkatnya ke atas untuk merayakan masa terakhir pengenalan sekolah.
Namun siapa peduli? Ternyata bibir Rose menyunggingkan senyuman dan hatinya terasa berdebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindi Oktaviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah Di Sekolah Komentar