NovelToon NovelToon
The Ruler Of Absolute

The Ruler Of Absolute

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wibuu Sejatii

#UP SETIAP HARI 2 BAB/ 3 BAB.....

Jhi Chen. Nama yang membuat dewa-dewa gemetar. Ia adalah badai yang menghancurkan surga, pedang yang merobek kegelapan, dan keadilan yang membakar dunia. Persiapkan diri untuk menyaksikan pemberontakan yang akan mengguncang alam semesta hingga ke akar-akarnya!

"Ingat namaku Jhi Chen"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33 : Jiwa Naga Petir

Sun Xi'er memandang ular sanca dengan tenang.

"Jhi Chen, kamu tunggu saja di sini, biarkan aku yang menangani ular bodoh ini," katanya.

Jhi Chen sudah tahu tingkat kekuatan Sun Xi'er, jadi dia cukup tenang. Ular itu bukan ancaman, malah bisa jadi mainan. Sun Xi'er hanya menggunakan kekuatan yang menindas; itu langsung menenggelamkan ular sanca. Sun Xi'er membelah kepalanya dan mengambil inti binatang itu. Lalu Sun Xi'er memberikan inti binatang kepada Jhi Chen.

"Ambil ini, itu sangat berguna untuk binatang yang mengikuti-mu," katanya.

Jhi Chen mengucapkan terima kasih. "Aku tidak akan berdiri dalam upacara," katanya, sambil mengambil inti binatang ular sanca.

Sun Xi'er mengeluarkan peta. "Jhi Chen, kamu harus ikut memahami lokasi di sini," katanya.

Jhi Chen juga mengamati semua lokasi di peta.

"Nona Xi'er, seharusnya yang masih ditandai di peta itu adalah lokasi yang belum pernah dikunjungi," katanya.

Sun Xi'er mengangguk. "Kita akan memulai ke Gua Lembah Mangu dulu, baru kita akan melanjutkan ke Lembah Liwung. Namun, kita harus berhati-hati. Kita baru di pintu tapi sudah menemukan ular peringkat puncak abadi bela diri; kita tidak tahu tingkat apa yang akan kita hadapi di dalam gunung."

Mereka berjalan menelusuri tempat yang ada di peta. Seiring waktu berlalu, Jhi Chen dan Sun Xi'er semakin akrab, dan Jhi Chen selalu tampil sempurna ketika Sun Xi'er menemui bahaya. Dan lokasi yang tidak ditandai di peta, itu sudah tidak ada apa pun, berarti semuanya telah diambil.

Ketika Jhi Chen dan Sun Xi'er sampai di Lembah Mangu, itu adalah gua yang besar, namun pintunya tertutup. Di atas pintu ada tulisan yang mencolok:

GUA MANGU: SIAPA YANG INGIN MENDAPATKAN HARTA DI DALAMNYA, ITU HARUS MENYELESAIKAN TIGA COBAAN.

Jhi Chen sudah menggunakan mata langitnya. Dia menemukan jawaban untuk ujian yang harus dilalui:

1. Ujian pertama: Itu harus melewati formasi pembantaian.

2. Ujian kedua: Itu harus melewati formasi jiwa.

3. Ujian ketiga: Itu harus melewati formasi pengujian bakat dan garis darah.

"Nona Xi'er, apakah kamu sudah siap?" tanya Jhi Chen.

Sun Xi'er langsung terbang masuk ke formasi pembantaian; dia hanya tersenyum manis kepada Jhi Chen. Jhi Chen hanya bisa mengikuti sambil menggelengkan kepalanya.

Ketika keduanya berada di dalam formasi, langit langsung menjadi gelap. Petir hitam berkumpul di langit; itu membentuk naga. Dan mata naga petir itu langsung mengunci pandangannya kepada Jhi Chen dan Sun Xi'er.

Sun Xi'er yang melihat naga petir hitam di langit, kakinya sedikit gemetar.

"Jhi Chen, apakah naga petir itu akan menyerang kita?" tanyanya.

Jhi Chen terus mengamati naga petir dan tidak menjawab pertanyaan Sun Xi'er. Tiba-tiba cuaca semakin gelap, dan beberapa mata muncul di langit, dan itu semakin banyak. Ketika mata itu terlihat jelas, Jhi Chen mengutuk dalam hatinya.

Sun Xi'er yang melihat ke langit, kakinya sedikit lemas karena dia melihat begitu banyak naga petir di langit, dan itu memiliki aura pemusnah.

"Apakah kita akan mati di sini?" tanyanya.

Sun Xi'er bisa merasakan kekuatan petir di langit; itu bisa menghancurkan tubuhnya dengan mudah, apalagi jumlahnya terlalu banyak. Satu saja sudah mengancam; itu ada sekitar dua ratus. Jhi Chen pun, yang biasanya tenang, memiliki ekspresi serius.

"SAMPAH!!!" seru Jhi Chen. "Nona Xi'er, ini bukan formasi pembantaian yang diatur oleh formasi, tetapi di dalam formasi itu ditempatkan harta yang memiliki roh petir. Bukan, itu bukan harta, tetapi formasi yang mengurung binatang naga petir. Meski itu hanya roh dan tidak memiliki tubuh fisik, itu tetap mengerikan. Jadi, itu bukan naga petir formasi, tetapi roh naga petir sesungguhnya."

Sun Xi'er yang mendengar perkataan Jhi Chen semakin ketakutan. Dia memang orang paling berbakat di klannya, tetapi Sun Xi'er tidak pernah menemukan bahaya yang bisa mengancam nyawanya. Dia selalu memiliki penjaga ke mana pun dia pergi; hanya di area terlarang ini dia tidak memiliki penjaga, karena ada batasan usia untuk memasuki tempat ini, jadi Sun Xi'er harus mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menghadapi bahaya yang mengintainya.

Naga petir hitam di langit meraung; mereka langsung menyerang Jhi Chen dan Sun Xi'er. Namun, ketika keduanya panik, dantian Jhi Chen sedikit bergetar, dan binatang petir ilahi di dantian Jhi Chen sedikit membuka matanya; itu tersenyum mengejek.

"Jhi Chen, yang merasakan dantiannya bergetar, langsung bahagia. "Senior, apakah kamu bisa membantu?" tanyanya.

"Bocah, biarkan binatang kecil itu menjadi makananku. Kamu cukup membawanya ke tubuhmu. Aku belum bisa bertarung berdampingan denganmu karena kamu masih lemah," jawab binatang petir ilahi.

"Senior, karena kamu sudah berbicara, aku akan mendengarkan perkataan-mu," kata Jhi Chen.

Jhi Chen sangat bersemangat ketika dia bisa berkomunikasi dengan binatang petir di dantiannya. Ini adalah pertama kalinya Jhi Chen bisa mendengar binatang petir di dantiannya berbicara. Namun, jika Jhi Chen menerima semua naga petir ke dalam tubuhnya, dan itu tidak membahayakannya, malah menjadi tonik untuk dirinya sendiri, Jhi Chen takut Sun Xi'er akan salah paham dan malah mencurigai-nya. Jhi Chen tidak ingin Sun Xi'er berpikir bahwa dirinya hanya ingin memonopoli keuntungan di tempat ini, jadi Jhi Chen mencari cara.

"Nona Xi'er, kamu seharusnya akan baik-baik saja jika menerima satu serangan naga petir. Sisa yang lainnya biarkan aku yang menanggungnya," kata Jhi Chen.

Jhi Chen bukan ingin pamer di depan wanita, tetapi jika Sun Xi'er menerima satu naga petir, dia bisa merasakannya sendiri bahwa bahaya naga petir itu nyata, sehingga dia tidak akan berpikiran buruk terhadap Jhi Chen.

Namun, Sun Xi'er yang mendengar perkataan Jhi Chen berbeda pikirannya dengan Jhi Chen. Jadi, ketika dia mendengar Jhi Chen ingin menghadapi semua naga petir selain satu yang dia hadapi, Sun Xi'er sangat tersentuh. Dia berpikir Jhi Chen sangat memperhatikannya, sehingga Jhi Chen berani mengorbankan nyawanya demi melindunginya.

Sun Xi'er meneteskan air mata; dia memegang tangan Jhi Chen, namun tidak lama kemudian Sun Xi'er menjadi tenang, dan dia tersenyum.

"Jhi Chen, terima kasih karena kamu memperhatikan keselamatan-ku. Namun, kamu masuk ke sini atas undangan-ku; seharusnya aku yang menjamin keselamatan-mu. Namun, kamu tidak perlu berkorban untuk-ku. Kita akan menghadapinya bersama. Jika kita mati, kita mati bersama. Aku seharusnya tidak melebih-lebihkan diriku sendiri. Dari pertama leluhur menciptakan area terlarang, belum pernah ada yang bisa membuka warisan di Lembah Mangu ini. Sekarang aku paham; bukan pendahulu-ku lemah, tetapi ini memang di luar kemampuan kita. Jhi Chen, terima kasih kamu sudah sudi menemani-ku.andai kita diberi kesempatan di kehidupan selanjutnya, aku berharap kita bisa bersatu," kata Sun Xi'er.

Jhi Chen yang mendengar perkataan Sun Xi'er sangat tersentuh. Jhi Chen sedikit menyesal tidak menceritakan bahwa naga petir itu bisa menjadi sumber daya untuknya. Bukan Jhi Chen tidak mempercayai Sun Xi'er, namun itu belum waktunya Sun Xi'er mengetahui rahasia tubuh Jhi Chen.

Jhi Chen yang melihat Sun Xi'er seperti itu, hatinya menumbuhkan perasaan aneh, dan Jhi Chen bergumam di dalam hati, "Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta itu?"

Jhi Chen memegang kedua bahu Sun Xi'er. Lalu Jhi Chen tersenyum. "Xi'er, kamu harus yakin kepadaku. Aku tidak akan membuang nyawaku di sini, dan jika kamu ingin bersatu denganku, aku tidak ingin di kehidupan selanjutnya saja, tetapi bersatu dalam kehidupan ini," kata Jhi Chen sambil mengelus kepala Sun Xi'er. "Kamu dengarkan apa yang aku katakan. Kamu hanya menahan satu naga petir, sisanya serahkan kepadaku. Aku berjanji, aku tidak akan mati. Lagi pula, aku mempunyai tubuh fisik yang kuat, dan aku akan memberi tahu-mu, aku mengolah tubuh dewa perang; mungkin naga petir ini bisa menjadi kesempatan langka bagiku untuk melangkah ke tahap selanjutnya."

Sun Xi'er langsung memeluk Jhi Chen sambil menangis. "Apakah kamu yakin akan baik-baik saja?" tanyanya.

Jhi Chen tersenyum sambil mengusap air matanya. "Percayalah padaku," katanya.

Jika ada orang lain yang melihat pemandangan ini, mungkin mereka tidak akan ada yang mempercayai apa yang mereka lihat. Siapa Sun Xi'er? Dia adalah generasi muda paling berbakat di klan, dan dia juga putri kepala klan Sun, wanita yang dingin acuh tak acuh kepada setiap pria, sekarang seperti kucing lucu yang penurut.

Jhi Chen fokus lagi terhadap naga petir di langit. Walaupun dia mengerti maksud binatang petir ilahi, Jhi Chen tetap harus waspada. Naga petir sudah meraung menyerang keduanya, namun Jhi Chen tiba-tiba terbang dan berdiri di tengah-tengah kerumunan naga petir. Naga petir seolah-olah mempunyai kesadarannya sendiri; melihat gerakan Jhi Chen, naga petir merasa diprovokasi; itu langsung menyerang Jhi Chen.

Jhi Chen sudah mempersiapkan dirinya. Ketika naga petir menyentuh tubuhnya, itu langsung dilahap oleh binatang petir ilahi. Dan itu terus berlanjut, jumlahnya sekitar dua ratus naga petir. Wajah Jhi Chen terlihat bengkok; Jhi Chen terus berteriak kesakitan.

Ketika tinggal satu lagi naga petir, Jhi Chen membuat isyarat agar Sun Xi'er bergerak. Tanpa Jhi Chen minta, Sun Xi'er sudah bergerak; dia menahan satu naga petir. Sun Xi'er sangat kesakitan; wajahnya pucat pasi; dia berjuang menahan rasa sakit. Matahari yang ada di dantiannya sedikit membantu, namun tetap saja Sun Xi'er masih merasa sulit menahan rasa sakitnya.

Akhirnya Sun Xi'er selesai menahan naga petir yang menimpanya. Walaupun dia sangat kesakitan, Sun Xi'er masih berhasil bertahan, namun tidak ada kebahagiaan dia bisa menahan satu naga petir. Sun Xi'er masih mencemaskan Jhi Chen; dia yang hampir gagal menahan satu naga petir, sudah bisa membayangkan bagaimana situasi Jhi Chen. Satu naga petir sudah sangat mengerikan; Jhi Chen menahan hampir dua ratus naga petir. Sun Xi'er tidak bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami Jhi Chen.

Sun Xi'er menangis. "Kamu sudah berjanji tidak akan mati," katanya.

Sun Xi'er berteriak, "JHI CHEN, KAMU HARUS MENEPATI JANJI-MU! JIKA KAMU MATI, AKU AKAN LANGSUNG MENYUSUL-MU! JIKA KAMU SEORANG PRIA, TEPATI JANJI-MU!!!"

Tidak tahu berapa lama Jhi Chen meraung histeris, akhirnya binatang petir ilahi berhasil melahap semua naga petir yang menimpa Jhi Chen. Dan energi spiritual yang kaya dimuntahkan kembali oleh binatang petir ilahi ke seluruh tubuh Jhi Chen. Dan gambar binatang petir ilahi keluar dari tubuh Jhi Chen; itu sangat besar. Formasi yang dibangun oleh leluhur klan Sun untuk mengurung jiwa naga petir, itu langsung hancur sekitar, dan binatang petir ilahi itu meraung di langit, seolah-olah memberi tahu semua orang bahwa dia adalah penguasa dunia ini. Untung kejadian itu berada di area terlarang; jika itu terjadi di luar, itu akan menggemparkan semua orang. Binatang petir ilahi mengibarkan sayapnya; itu menutupi langit.

Sun Xi'er yang melihat binatang petir yang begitu besar, dia langsung ambruk berlutut di tanah. Aura binatang petir ilahi sangat menakutkan, seakan-akan itu bisa menghancurkan dunia. Setelah berenang di langit, binatang petir ilahi kembali masuk ke dalam dantian Jhi Chen. Dan aura Jhi Chen melambung...

Boom boom...

Peringkat tujuh abadi. Itu tidak berhenti. Peringkat delapan. Peringkat sembilan. Menembus peringkat satu abadi bela diri. Itu masih belum berhenti. Peringkat dua. Peringkat tiga abadi bela diri, dan berhenti di peringkat empat abadi bela diri.

Jhi Chen berhasil membuat terobosan tujuh kali berturut-turut, namun itu harus membayarnya dengan mahal; itu membutuhkan dua ratus jiwa naga petir.

1
Do Danssususu
mantap tor
Nur Aini
ceritanya semakin menarik
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Kayaknya dalam BAB ini Judulnya tidak PANTAS... apa yg punya rejeki hanya Anak Shoooleehhh? dan Mcnya belum kuat sdh Cinta2an 🤔🤔🤔
Wibuu Sejatii: santai aja, jhi chen
gak pinter dalam hal
percintaa, masih
kecil dia, belum pubertas 😂
total 1 replies
Nur Aini
lanjutkan terus Thor sampai tamat
Nanik S
Mcnya jangan mudah terjebak dg kecantikan, agar Cerita ini menarik 🙏
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Cerita yang mulai Hidup
Nanik S
Su Xier mulai Jatuh Cinta 😂😂😂😂
Nanik S
Jooooost
Nanik S
Cuuuuuuusss
Nur Aini
ceritanya semakin menarik, lanjutkan terus Thor
Nanik S
Sungguh kebetulan
Nanik S
Maaantaaaap dan gas pooool
Nanik S
Laaaanjut
Nur Aini
kok blm update Thor
Wibuu Sejatii: nanti besok up 6 bab
soalnya gak bisa up
kerena lagi ngontrak
total 1 replies
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Gaaas Poool
Nanik S
Rakus sumber daya 🤣🤣🤣
Nur Aini
semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!