Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Padang oh Padang
Emma berlahan mengumpulkan kesadarannya, mengapa badanku tak bisa bergerak ? ..... Emma merasakan sebuah tangan memeluknya dari belakang, tangan tersebut berada di perutnya Sedangkan kakinya juga tak bisa bergerak karena di kungkung oleh kaki seseorang
" Sean... memang kau benar-benar.. " cicitnya kesal, Emma berusaha mengangkat tangan Sean dari perutnya
" mengapa tanganmu ini berat sekali sih... " omelnya, belum berhasil ia memindahkan tangan Sean, Sean malah mengeratkan pelukannya kembali
" Masih pagi.. tidurlah kembali.. " suara seraknya terdengar
" Sean.. lepaskan tanganmu dan kakimu ah.... aku tak bisa bergerak " Emma masih berusaha melepaskan diri namun Sean tak bergeming
" Seannnn...... "
" hemmm.... "
" mengapa kita tidur satu ranjang? akukan sudah bilang keberatan " protesnya
" Mengapa kau keberatan, aku kan kekasihmu "
" Dosa tau...... " rungutnya
" kau lihatlah ruangan ini tidak ada sofanya Emma trus kau mau tidur dimana? di toilet " jawabnya
Emma mengerucutkan bibirnya
" Kau selalu ada aja alasan.. lepaskan aku mau ke toilet. Katamu kau tak suka di sentuh wanita... tapi semenjak bertemu denganmu, kau selalu menyentuhku seenakmu "
" Ha ha ha.. entahlah Emma, tubuhmu itu berbeda dari tubuh wanita lain. Menyentuhmu malah membuatku merasa tenang dan damai berbeda dengan wanita lain yang membuatku jijik, Jadi jangan salahkan aku jika selalu Ingin menyentuhmu... mungkin kau pake pelet ya ha ha "
" Enak saja..... awas kau yang.. rasakan ini " Emma mencubiti tangan Sean berkali kali sampai akhirnya Sean melepaskan pelukannya. Emma segera berdiri dan masuk ke toilet
" Sean di mana ini, mengapa toiletnya kecil sekali ? " tanyanya begitu keluar
" Kita masih di jet, sekarang kita berada di Padang "
" Padang??...hufff " Emma langsung terduduk lemas
" Ada apa, kau sepertinya tak suka ? "
" Ya... aku tak suka kota ini, banyak kenanganku dengan mas Arya di sini karena ayah mertuaku lahir di kota ini " Emma menerawang, ia teringat 5 tahun yang lalu setelah menikah di Bali mereka mengadakan resepsi ke dua di kota ini, dan mereka sempat tinggal disini selama sebulan.
Tak ada tempat yang tak mereka kunjung, kenangan manis dulu kini menjadi kenangan yang menyakitkan untuknya. Mengapa Mas... mengapa kau jahat padaku, padahal kau sudah berjanji akan membahagiakan dan menyayangi aku sampai kita tua.... namun itu bohong, aku benci kau mas....air mata Emma menetes dari ujung matanya
Sean menghapus air mata Emma dengan kedua jempolnya
" Kau masih mencintainya ? " tanya Sean sinis
" Tidak.... namun luka hatiku belum sembuh lagi...5 tahun bukan waktu yang sebentar Sean, lebih dari 1500 hari aku bersamanya "
" Kau akan segera melupakannya, Ada pria yang lebih tampan lebih gagah dan jauh lebih kaya bersamamu kini " ucap Sean
" huh dasar... narsis kok kebangetan ha ha ha " Emma tertawa geli mendengar ucapannya Sean
" Ayo kita ke hotel, dalam 2 jam kita harus bekerja lagi " Sean berdiri dan membuka pintu kamarnya, nampak semua pengawalnya dan Billy sudah siap
Sean memakai kacamatanya, ia merangkul Emma menuju mobil mewah yang sudah tersedia. Ke tiganya mobil membelah kota Padang uang mulai sibuk, jam 6.30 Kegiatan pagi kita tersebut mulai terlihat. Mobil memasuki sebuah hotel yang sangat mewah, seperti biasa Sean memasuki kamar superiornya.
Ada kolam renang di kamar mereka, Emma senang sekali sudah lama ia tak berenang, terakhir kali Ia berenang saat di Bali.
Jam 08.00 mereka telah menginjakkan kaki di PT. Kila Kota Padang. 2 hari berturut-turut ketiganya bekerja sampai malam, ada sedikit masalah di cabang ini, di temukan penyimpangan dana yang cukup besar, menyebabkan Sean memecat beberapa karyawan.
Emma tak mempersalahkan kesibukannya ini, Ia malah senang karena tak ada keinginannya sama sekali untuk berkeliling di kota ini. Hari ke tiga, setelah makan siang akan di lanjutkan acara ramah tamah
Emma minta izin tidak mengikutinya dengan alasan lelah, padahal ia ingin berenang di kamar mereka. Sean meminta 4 pengawalnya untuk mengawal Emma ke hotel, termasuk Suprie.
Suprie kemudian mengantarkan Emma ke hotel, namun Emma meminta di antar dulu ke toko olahraga, ia ingin membeli bikini.
Sesampainya di kamarnya, Emma menyetel musik di kamarnya. Ia berebah di ranjang sambil mendengarkan musik , ini adalah salah satu hal yang paling di sukainya
" Ahh..... Enaknya bisa bersantai, tidur dulu ah... " Emma menyetel alarm nya, ia ingin tidur beberapa jam sebelum berenang.
Beberapa jam kemudian.. Emma sudah siap dengan baju renangnya. Ia memakai bikini berwarna pink cerah sangat selaras dengan kulit putih susunya. Tak lupa Emma menyetel musik dengan keras agar sampai terdengar di renang renang. Emma mengeser Pintu kaca transparan yang memisahkan kamar dan kolam renang, Emma pun menceburkan diri setelah melakukan pemanasan beberapa saat.
Sudah 30 menit Emma berenang dengan tenang. Namun Emma tak mengetahui kegabutan yang terjadi di PT. Kila, Sean telah menelfon Emma berkali-kali namun tak di angkat membuatnya khawatir.
Billy menelfon Suprie dan menanyakan perihal Emma. Suprie pun mengetok pintu kamar berkali-kali namun Emma tak juga membukakan pintu kamarnya. Suprie takut Emma kenapa -kenapa padahal Emma sedang asik berenang dan musik yang nyaring membuat Emma tak mendengarnya sedangkan HP nya tergeletak begitu saja di ranjang.
" Suprie minta kunci cadangan ke resepsionis, kami akan sampai 5 menit lagi " ucap Billy
" Jangan jangan Emma pingsan " ucap Sean khawatir, ia belum pernah merasakan khawatir seperti ini
" Jangan-jangan Emma di culik bos " timpal Billy
" What... diculik? siapa yang berani menculiknya bukannya pengawal berada di depan pintu, bagaimana caranya dia di culik " jawab Sean kesal
Dag dig dug..dada Sean serasa mau pecah...
" Lama sekali... cepat ngebut " titahnya. Begitu sampai di hotel Sean langsung di kawal Suprie ke kamarnya, Suprie membuka pintu kamar dengan kunci cadangan
Sean dan Billy langsung masuk dan kaget mendengar suara musik yang begitu nyaring, Suprie langsung mengecilkan volume musik,
" Emma... Emma... " ketiganya mencari Emma si seluruh kamar
Tiba-tiba Billy berhenti, matanya nanar menatap kolam renang yang terlihat dari area kamar
" Boss..... tes... tes.. " Billy ngeces melihat pemandangan di depannya, mata Sean mengikuti arah pandangannya Billy, Emma sedang keluar dari kolam renang sambil mengibaskan rambut basahnya, ia hanya memakai 👙 bikini pink. yang membuat lekuk tubuh seksinya terlihat dengan jelas
Glek.... Sean menelan kasar salifanya.
" Keluar kalian semua!! " titahnya tanpa melepaskan pandangannya matanya, Semua pengawalnya bergegas keluar.. hanya Billy yang tak bergerak, matanya masih melotot
Plakk.... Sean melepak kepala Billy membuat Billy terkaget
" Aduh boss..... "
" Keluar kataku " ucapnya kesal melihat Billy yang sampai ngeces, dengan tidak rela Billy pun keluar dari kamar tersebut
Sean memandangi Emma yang kini sedang berebah di kursi malas, ia sedang berjemur, tak lama Emma kembali menyeburkan dirinya.
Sean membuka pakaiannya dan kini hanya memakai boxernya, Sean menyusul Emma ke pinggir kolam, ia masuk dengan pelan ke kolam renang dan berenang menyusul Emma. Begitu sudah dekat Sean memeluk Emma dari belakang
Emma kaget sekali seseorang memeluknya dari belakang, namun Ia segera mengenali lengan kokoh itu, Emma pun berbalik, begitu berbalik Sean langsung memepetnya ke dinding kolam, kedua manik mereka bertemu
" Sial.. mengapa kau begitu tampan dan sempurna.... " cicit Emma dalam hati
Tanpa suara Sean mencium bibir seksi Emma, Emma pun membalasnya dengan Intens. Sean mendudukkan Emma di pinggir kolam , nafas keduanya masih memburu
Sean naik juga kembali pinggir kolam, ia melanjutkan lagi kegiatannya tadi bersama Emma
" Bosss.....tante Marsha vc.... " suara cempreng Billy kembali membuat Sean murka, Emma segera berdiri dan memakai baju mandinya lalu berlari kembali kamar mandi. Sedangkan Sean masih berebah di pinggir kolam sambil menyumpah kesal.
Di tunggu ya... kira-kira apa yang bakalan terjadi dengan Billy kali ini 😂😂😂
See you next eps,
Happy reading selalu