ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Ayu dan wanita itu berjalan beriringan, sampai ayu ikut mengangkat tanaman tanaman kecil.
"Ayu! Kamu nggak usah ikut angkat itu! Berat!" Seru Bu sinta terkekeh
"Nggak papa, ayu bisa kok ayu Kuat"
Dari dalam pak Irwan yang baru kembali dari belakang tak sengaja melihat ayu dan Bu sinta akrab, bahkan tertawa juga. Ardi juga tampak di antara mereka.Membuat pak Irwan berpikir jika Bu sinta memang sudah tau walau ayu berpakaian pelayan . Lantas , ia pergi saja mengerjakan yang lain.
" Wah kamu tau banyak ya tentang tanaman yu ," puji Bu sinta sambil memindahkan mawar dari polibag ke pot
" Heheh iya, bunda saya sangat suka tanaman begini dari kecil cerewet kalo ga kami bantuin ngerawat dan ada yang nggak bisa pas dikit aja. Kayak salah pupuk lah , salah pot lah , salah motong ranting gitu juga bun eh ko jadi Bun "Ayu Ayu terkekeh .Bu sinta juga ikut tertawa, walau tak begitu lucu tapi tertawa ayu menular .
" Yah, kalau sampai salah potong ranting mah cari mati namanya yu."
Ayu tertawa .
Asik menata tanaman sambil mengobrol santai , tak terasa matahari semakin tinggi .Tak ada satupun dari mereka yang beranjak .
Di sisi lain bima yang sedikit cemas, memilih pulang siang ini . Setelah kemarin ia titipkan pada pak Irwan dan malah berakhir ayu jadi pelayan. Bima jadi gelisah.
" semoga pak Irwan tak salah lagi " gumamnya menyetir sambil memasang headset di telinga . Mencoba menghubungi pak Irwan
" Halo pak "
" Iya pak bima "
" Bagai mana keadaan ayu"
"Mbak ayu sedang berkebun dengan nyonya "
" Nyonya ? Mama maksud kamu ?"
" Iya pak bima "
"Apa mama datang ? "
"Iya pak bima "
" ya sudah ini saya dalam perjalanan pulang . Saya tutup dulu pak "
Bima merasa sedikit lega , mendengar ayu bertemu dengan mama sinta, itu artinya , mama Sinta sudah tau dan tak marah .nyatanya mereka sedang berkebun bersama.
Bima memarkirkan mobil nya asal . Melihat mobil mama Sinta yang masih ada di sana .lekas ia berjalan masuk, langsung menuju ke taman tengah, memang biasanya di sanalah tempat favorit mama Sinta . Bima juga sengaja membuatkan taman tengah untuk kesenangan Mamanya .
Langkah kaki bima terhenti di teras belakang .
Memperhatikan interaksi ayu dan mama sinta , sengaja memang dan ia tersenyum melihat keakraban keduanya tidak seperti mantan istrinya dulu .
" Tunggu sebentar kenapa dia masih pakai baju pelayan?"
Bima tersadar , ayu masih berseragam pelayan,lekas mendekat.
"Pada ngapain"
Kompak kedua wanita yang paling berharga di hidupnya bima menoleh .
" Om bima " seru ayu berdiri hendak menyalami. Tapi tak jadi tangannya kotor , ia menyengir lalu berlalu ke keran
air dan mencuci tangan nya .
" Kok kamu di rumah bim ?" Tanya mamahnya heran .setau nya , bima gila kerja .
"Kangen rumah "
Mama sinta berdecak tak percaya.
" rumahmu masih sama bim! Makanya tambahin penghuni dong!" Sinis nya
" Sudah " jawab bima memandang ayu yang datang mendekat ke arah bima
"Om kok sudah pulang ?" Tanya mencium tangan bima
" Ada yang lupa tadi "
" oh "
Mama sinta merasa heran ayu pelayan bertingkah lancang gadis muda itu mencium tangan bima , akhirnya ia pun protes.
" Eh, apa apaan ini ? Cium cium tangan segala ." Protesnya memisahkan tangan ayu dan bima masih bertaut. "Kamu harus tau posisi ya. Mentang mentang sudah dekat sama saya mau deketin anak saya juga ?"
" Katanya suruh nambah penghuni di rumah , ini udah "
Bima terkekeh , mama sinta semakin geram .
" Bima!!"
" Loh , mama belum tau yu ?" Alis bima berkerut.
Ayu menyengir kuda.
" Mama " bima merangkul ayu , dan tersenyum jahil pada
mama sinta" ini menantu mama , istri bima "
"APA!!! " Seketika mama Sinta jantungan.
segemoyyy ituhhh