Horor - Penciptaan Suasana (Part 2)
3. Peristiwa
Peristiwa-peristiwa yang menakutkan, baik deskripsi pada saat peristiwa terjadi secara langsung ataupun deskripsi oleh protagonis pada saat peristiwa itu telah dilewati, kedua ini adalah elemen penting pada cerita horror. Peristiwa sendiri bisa dilihat aneh, bisa juga dikelihat seperti normal, tetapi bagaimanapun juga, peristiwa harus memobilisasi rasa cemas pembaca. Mereka pasti tidak dapat dijelaskan atau tidak dapat dipahami di suatu tempat. Peristiwa sendiri bisa juga adalah ketengangan, ataupun jawaban untuk peristiwan yang bertegang, anda bisa menggabungkan struktur novel, menempatkan plot penting pada waktu yang sesuai.
4. Orang
Karakter menakutkan dalam cerita horor dapat berupa orang normal atau monster dari dunia lain. Karakter dapat terlihat menakutkan dan dapat mengatakan atau melakukan hal-hal yang menakutkan. Yang terpenting, karakter harus bisa dipercayakan; meskipun karakter monster yang terlihat aneh atau gelisah. Bila pembaca tidak bisa berhubungan dengan karakter dengan cara apa pun, maka mereka tidak akan ada rasa ketakutan. Alasannya sangat sederhana, kalau demi menakutkan menjadi menjadi menakutkan bukanlah hal yang menakutkan.
Monster di dalam "Frankenstein" karya Mary Shelley memiliki ketertarikan pada pembaca:
"Saya tahu bahwa demi belas kasih satu makhluk hidup, saya bersedia hidup damai dengan semua orang. Cintaku melampaui imajinasi Anda, dan kemarahan saya di luar keyakinan Anda. Jika saya tidak dapat memuaskan yang satu, saya akan memanjakan yang lain . "
5. Dialog
Perkataan dan pemikiran karakter dapat memberi tahu pembaca mengenai banyak informasi. Karakter bisa seperti orang yang benar-benar jahat, bisa juga orang yang licik, ataupun karakter yang berdua muka, di depan dia mengatakan hal yang baik namun memiliki ide yang jahat. Dialog yang baik akan membantu membangunkan karakter yang hidup dan yang bisa dipercaya.
Nah yang terakhir, untuk membangun suasana horror itu membutuhkan kerjasama antara banyak elemen, tapi tidak membutuhkan semua elemen itu adalah horror, waktunya horror. Cerita yang horror itu sama seperti manusia, perlu waktunya untuk tinggi rendahnya.
Sehingga, pada cerita horror yang menakutkan menggunakan unsur humor akan benar-benar mengejutkan pembaca. Humor dapat mengendurkan kewaspadaan. Setelah adegan humor, menambahin adegan menakutkan, bisa mengantikan rasa ketakutan yang ringan menjadi ketakutan yang mendalam.