#Setting Pendukung Pria 1. Tipe kepala keluarga yang tegas Karakter pendukung pria seperti ini sebagian besarnya adalah ayah dari protagonis pria, atau orang tua yang lebih dekat dengan protagonis pria, dan cukup terhormat dalam keluarga. Mementingkan etika, dan pada saat yang sama juga dermawan, dapat memberi bantuan ketika protagonis membutuhkan, juga dapat membenarkan protagonis ketika protagonis pilih jalan yang salah. 2. Tipe karakter yang menjilat Sombong dan angkuh, menjujung tinggi orang berkuasa dan meremehkan orang yang lebih rendah dari dirinya. Demi mendapatkan kedudukan yang tinggi, rela menjual harga dirinya, suka menjilat, benci miskin suka kaya, bermuka dua, mementingkan keuntungan. 3. Tiper karakter yang penakut Sering kali diganggu orang, penakut dan payah, tidak tahu untuk melindungi diri sendiri dan orang yang disayanginya. Meski tidak ada pikiran jahat, tapi terkadang juga sulit untuk mengambil keputusan sendiri pada saat yang penting, memperlakukan protagonis dengan tulis, tapi ada kemungkinan juga dapat mengkhianati protagonis karena tekanan dari antagonis. 4. Tipe karakter yang suka meremehkan orang Memiliki latar belakang yang tidak biasa, anti berbaur dengan kalangan biasa, memandang protagonis remeh. Sekalinya kehilangan dukungan dan terjatuh, ia akan menunjukkan sifat lemahnya yang nyatanya payah itu. 5. Tipe karakter yang setia Orangnya polos, mudah terpuaskan, kemampuan dan kedudukan di bawah protagonis, sangat setia terhadap protagonis. Karena sangat kagum kepada protagonis, jadi ia rela menjadi anak buah protagonis, serta rela mengorbankan nyawanya untuk protagonis pada saat-saat penting. 6. Tipe karakter yang jahat Karakter pendukung pria seperti ini memiliki pikiran jahat dan rela melakukan segalanya demi mencapai tujuan. Pada saat yang diperlukan, bahkan ia juga rela membuang keluarganya dan temannya. Jika protagonis menerima kebaikannya, biasanya akan diserang balik atau dikhianati olehnya. 7. Tipe karakter yang mementingkan kepentingan bersama Memiliki pandangan jauh, mampu menaklukkan orang dengan alasan yang diberikannya, tidak pernah ragu di hadapan masalah yang bersangkutan dengan prinsip, mau melupakan dendam pribadi dengan negara dan keluarganya, mampu memaafkan orang, biasanya menjalin hubungan dengan protagonis usai berkelahi, dan kemudiannya juga menjadi sahabat yang saling mempertaruhkan nyawa. Karakter ini bisa menjadi orang yang pernah membantu protagonis, dan memberi petunjuk saat protagonis melakukan pilihan besar dalam hidupnya; bisa saja mereka adalah teman seumuran, yang terus mendorong semangat perang protagonis. 8. Tipe karakter yang kurang percaya diri Biasanya adalah sahabat baik protagonis saat statusnya masih rendah. Saat protagonis menunjukkan bakatnya dan menjadi kuat, ia menjadi semakin kurang percaya diri dan tidak mampu mengikuti langkah protagonis, pikiran itu terus mengganggunya dan membuatnya tidak berani lagi untuk menjadi teman protagonis, takut dirinya dapat menjadi beban untuk protagonis. Biasanya karakter ini sangat pandai menyembunyikan emosi mereka, masalah yang tampak tidak peduli sama sekali, namun hatinya malah sangat peduli, jadi sangat mudah menimbulkan berbagai macam kesalahpahaman, dan mudah diperalat orang untuk masuk ke jalan yang salah. 9. Tipe karakter yang berusaha sendiri Sangat paham apa yang diinginkannya, tidak mudah terganggu dan berani mengambil keputusan. Berhadapan dengan masalah yang tidak berkaitan dengan dirinya, ia tidak akan ikut campur, apalagi asal ikut campur. Jika tujuan protagonis sama seperti dirinya, ia akan menjadi rekan tim yang sangat kuat dan berguna; tapi jika tujuannya berlawanan, maka ia akan menjadi musuh yang sangat mengerikan. 10. Tipe karakter yang bertindak arogan karena ada yang memanjakan Biasanya memiliki latar belakang status yang agak tinggi, tapi dirinya malah tidak memiliki kemampuan yang menonjol, berpandangan pendek, bertingkah semaunya, selalu memulai perselisihan dengan orang lain hanya karena masalah kecil, sangat mementingkan harga dirinya, maka itu memiliki banyak musuh, mudah diperalat orang sebagai kambing hitam, dan pada akhirnya berakhir dengan menyedihkan.