Kita semua tahu bahwa plot adalah salah satu dari tiga elemen dalam novel, sedangkan pengaturan keseluruhan cerita oleh pengarang disebut sebagai struktur novel.
Baik itu novel Barat, sastra klasik Timur, maupun novel modern, umumnya memiliki "struktur linear", yaitu mengikuti urutan waktu, urutan sebab-akibat peristiwa, berkembang langkah demi langkah, yang juga dikenal sebagai pembukaan (beberapa juga memiliki pengantar) - pengembangan - puncak - akhir (beberapa juga memiliki epilog).
Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa ada struktur tiga babak dalam penciptaan cerita.
Struktur tiga babak adalah cara fiksi mengorganisasikan cerita. Istilah "babak" ini menunjukkan asal-usulnya dari bidang teater. Secara tepat, istilah ini dapat ditelusuri kembali ke teater kuno Yunani.
Ini adalah kerangka untuk bercerita yang memastikan Anda memiliki semua elemen konstituen yang diperlukan untuk struktur naratif yang lengkap.
Anda mungkin pernah mendengar orang lain mengatakan bahwa struktur tiga babak adalah tentang "awal, tengah, dan akhir".
Pernyataan ini hanya perkiraan kasar, jika harus menggunakan tiga kata untuk menggambarkan struktur tiga babak, kata yang akan saya gunakan adalah "pengenalan, inti, dan puncak".
Dalam struktur tiga babak, babak pertama berakhir dengan perubahan peristiwa, sekitar seperempat dari keseluruhan novel. Babak kedua menampilkan konflik, menunjukkan bagaimana protagonis membuat keputusan antara mengatasi kelemahan dan mempertahankan kelemahan.
Babak ketiga menampilkan pertarungan antara protagonis dan karakter antagonis, dengan salah satu pihak keluar sebagai pemenang.
Dalam kursus ini, kita akan membagi struktur tiga babak menjadi empat bagian, dengan membagi babak kedua menjadi dua bagian, setiap bagian sekitar seperempat dari keseluruhan novel.
Pendekatan ini berarti bahwa dalam bagian pertama babak kedua, protagonis akan menghadapi konflik yang membuatnya harus memilih antara kenyamanan yang kelemahannya berikan dan hal yang benar menurutnya;
bagian kedua babak kedua menampilkan pertarungan antara protagonis dan karakter antagonis.
Cerita memerlukan latar belakang. Sebelum kita mempelajari struktur tiga babak, kita juga perlu memahami beberapa elemen kunci dalam membangun latar belakang cerita.
✨ Pemicu: Pertama-tama merujuk pada serangkaian peristiwa yang menyebabkan protagonis untuk mengembangkan atau menerima kekurangannya, terjadi ketika protagonis terlibat dalam suatu lingkungan tertentu.
✨ Lingkungan Asli: Merujuk pada lingkungan di mana protagonis terlibat. Perang, penyalahgunaan, pernikahan, perceraian, ditinggal mati, reputasi publik, reputasi buruk...
✨ Tantangan Awal: Tantangan yang diminta atau diperintahkan kepada protagonis, yang harus dihadapinya tanpa memperdulikan kesiapan.
✨ Keputusan Awal yang Menentukan dan Posisi Awal Identitas Diri: Merujuk pada keputusan yang diambil oleh protagonis dalam menanggapi tantangan awal. Sebagai hasil dari keputusan tersebut, protagonis akan mengidentifikasi dirinya sebagai pemenang atau pecundang.
✨ Keadaan Emosional Awal: Merujuk pada keadaan emosional protagonis yang timbul dari keputusan dan identifikasi awal, seperti kemarahan, kebencian, ketakutan, rasa malu, dan sebagainya.
✨ Kekurangan Kepribadian: Merupakan ekspresi publik dari keadaan emosional. Apakah protagonis akan menyembunyikan kebencian di dalam hatinya, membiarkannya menghancurkannya?
Atau, apakah protagonis akan mengungkapkan emosinya, menjadi seorang teroris atau pembunuh? Atau mungkin hanya menjadi seseorang yang didorong oleh kebencian, rela mengorbankan orang lain demi kesuksesan, menjadi orang yang egois, menjengkelkan?
Pada bab kedua "Menyiapkan Perubahan dan Ketidakberubahan Cerita" dalam bagaimana menulis pembukaan, telah dijelaskan secara lengkap, oleh karena itu kita tidak akan membahasnya secara detail di sini, langsung masuk ke topik utama dari bab ini.