Sebelum menjadi kota Artland...
Di tempat ini, bakat seni dianggap kutukan. Budaya keindahan dianggap praktek sihir. Dan para seniman dianggap penyihir.
Banyak seniman diburu dan dianiaya---dibantai tanpa ampun.
Kota ini telah merenggut banyak nyawa seniman tak berdosa. Itulah sebabnya kenapa kota ini kemudian disebut: Artland---Tanah Seni Berdarah.
SELAMAT DATANG DI KOTA ARTLAND!
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Beby Wallace, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Sebelum menjadi kota Artland...
Di tempat ini, bakat seni dianggap kutukan. Budaya keindahan dianggap praktek sihir. Dan para seniman dianggap penyihir.
Banyak seniman diburu dan dianiaya---dibantai tanpa ampun.
Kota ini telah merenggut banyak nyawa seniman tak berdosa. Itulah sebabnya kenapa kota ini kemudian disebut: Artland---Tanah Seni Berdarah.
SELAMAT DATANG DI KOTA ARTLAND!
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Beby Wallace, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Sebelum menjadi kota Artland...
Di tempat ini, bakat seni dianggap kutukan. Budaya keindahan dianggap praktek sihir. Dan para seniman dianggap penyihir.
Banyak seniman diburu dan dianiaya---dibantai tanpa ampun.
Kota ini telah merenggut banyak nyawa seniman tak berdosa. Itulah sebabnya kenapa kota ini kemudian disebut: Artland---Tanah Seni Berdarah.
SELAMAT DATANG DI KOTA ARTLAND!
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Beby Wallace, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Sebelum menjadi kota Artland...
Di tempat ini, bakat seni dianggap kutukan. Budaya keindahan dianggap praktek sihir. Dan para seniman dianggap penyihir.
Banyak seniman diburu dan dianiaya---dibantai tanpa ampun.
Kota ini telah merenggut banyak nyawa seniman tak berdosa. Itulah sebabnya kenapa kota ini kemudian disebut: Artland---Tanah Seni Berdarah.
SELAMAT DATANG DI KOTA ARTLAND!
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Beby Wallace, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
kuatkan hati ya Kak...
pppffft🤭