NovelToon NovelToon
Angkot Jemputan
Episodes About
Pendahuluan

Namanya Aditia, saat ini dia berumur 21 tahun seorang Mahasiswa dan juga supir angkot.

Pada umur Aditia yang ke 18 tahun, ayahnya sakit-sakitan dan akhirnya kritis karena penyakit yang sampai sekarang menjadi misteri bagi keluarga mereka, tapi bukan itu yang membuat hidup Aditia berubah, Aditia seorang anak muda milenial harus memegang amanah dari ayahnya, amanah yang jika siapa pun mendengarnya akan tertawa bahkan menghina.

“Nak, kemudikan angkot ini, terima semua jenis penumpang dan antarkan mereka dengan segala keperluannya.” Itu pesan terakhir ayahnya.

Awalnya Aditia takut, tapi setelah membantu beberapa 'makhluk' yang tersesat, akhirnya Aditia sadar, amanah ayahnya adalah tanggung jawab yang telah Tuhan berikan pada kami yang terberkahi.

Ya, yang harus Aditia antar jemput bukan hanya penumpang manusia, tapi 'mereka-mereka', yang jiwanya tersesat, ruh yang tidak terlihat mata awam.

Dari sanalah kisah Aditia berawal, sang supir penjemput jiwa yang tersesat.

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon El Nurcahyani -> IG/FB ✔️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

Namanya Aditia, saat ini dia berumur 21 tahun seorang Mahasiswa dan juga supir angkot.

Pada umur Aditia yang ke 18 tahun, ayahnya sakit-sakitan dan akhirnya kritis karena penyakit yang sampai sekarang menjadi misteri bagi keluarga mereka, tapi bukan itu yang membuat hidup Aditia berubah, Aditia seorang anak muda milenial harus memegang amanah dari ayahnya, amanah yang jika siapa pun mendengarnya akan tertawa bahkan menghina.

“Nak, kemudikan angkot ini, terima semua jenis penumpang dan antarkan mereka dengan segala keperluannya.” Itu pesan terakhir ayahnya.

Awalnya Aditia takut, tapi setelah membantu beberapa 'makhluk' yang tersesat, akhirnya Aditia sadar, amanah ayahnya adalah tanggung jawab yang telah Tuhan berikan pada kami yang terberkahi.

Ya, yang harus Aditia antar jemput bukan hanya penumpang manusia, tapi 'mereka-mereka', yang jiwanya tersesat, ruh yang tidak terlihat mata awam.

Dari sanalah kisah Aditia berawal, sang supir penjemput jiwa yang tersesat.

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon El Nurcahyani -> IG/FB ✔️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

Pendahuluan

Namanya Aditia, saat ini dia berumur 21 tahun seorang Mahasiswa dan juga supir angkot.

Pada umur Aditia yang ke 18 tahun, ayahnya sakit-sakitan dan akhirnya kritis karena penyakit yang sampai sekarang menjadi misteri bagi keluarga mereka, tapi bukan itu yang membuat hidup Aditia berubah, Aditia seorang anak muda milenial harus memegang amanah dari ayahnya, amanah yang jika siapa pun mendengarnya akan tertawa bahkan menghina.

“Nak, kemudikan angkot ini, terima semua jenis penumpang dan antarkan mereka dengan segala keperluannya.” Itu pesan terakhir ayahnya.

Awalnya Aditia takut, tapi setelah membantu beberapa 'makhluk' yang tersesat, akhirnya Aditia sadar, amanah ayahnya adalah tanggung jawab yang telah Tuhan berikan pada kami yang terberkahi.

Ya, yang harus Aditia antar jemput bukan hanya penumpang manusia, tapi 'mereka-mereka', yang jiwanya tersesat, ruh yang tidak terlihat mata awam.

Dari sanalah kisah Aditia berawal, sang supir penjemput jiwa yang tersesat.

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon El Nurcahyani -> IG/FB ✔️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

Namanya Aditia, saat ini dia berumur 21 tahun seorang Mahasiswa dan juga supir angkot.

Pada umur Aditia yang ke 18 tahun, ayahnya sakit-sakitan dan akhirnya kritis karena penyakit yang sampai sekarang menjadi misteri bagi keluarga mereka, tapi bukan itu yang membuat hidup Aditia berubah, Aditia seorang anak muda milenial harus memegang amanah dari ayahnya, amanah yang jika siapa pun mendengarnya akan tertawa bahkan menghina.

“Nak, kemudikan angkot ini, terima semua jenis penumpang dan antarkan mereka dengan segala keperluannya.” Itu pesan terakhir ayahnya.

Awalnya Aditia takut, tapi setelah membantu beberapa 'makhluk' yang tersesat, akhirnya Aditia sadar, amanah ayahnya adalah tanggung jawab yang telah Tuhan berikan pada kami yang terberkahi.

Ya, yang harus Aditia antar jemput bukan hanya penumpang manusia, tapi 'mereka-mereka', yang jiwanya tersesat, ruh yang tidak terlihat mata awam.

Dari sanalah kisah Aditia berawal, sang supir penjemput jiwa yang tersesat.

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon El Nurcahyani -> IG/FB ✔️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

Angkot Jemputan
Bagian 137 : Saba Alkamah 22
00:00 / 14:35
x1.0