NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua Sang Putri
Episodes About
Pendahuluan

โš ๏ธharap bijak membaca karya ini, karena karya ini mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa 21+, karya ini mengandung humor yang membuat para pembaca bisa senyum-senyum sendiri.



Dendam yang besar membawa jiwa putri Xia Xin Qian dari zaman dulu melintasi waktu ke jaman modern, menggantikan jiwa yang telah tiada dari reinkarnasi dirinya dizaman modern dan memulai hidup baru di raga Qiana Clarisa Lavina.
Nasib penderitaan yang dilalui dirinya dizaman modern membuat iya bertekat untuk menjadi orang terkuat , memiliki kekuasaan dan membalaskan semua penderitaan yang menimpanya di kehidupan masa lampau dan masa sekarang.

Diawal langkahnya Qiana Clarisa Lavina harus terikat pernikahan dengan seorang pemuda terkaya se-Asia.

Cinta Qiana yang kejam dan Taksa yang dingin adalah daya tarik tersendiri, karena Taksa akan berubah menjadi hellow kita hanya untuk mendapatkan cinta seorang Qiana , bahkan tingkah dan kepolosan dalam mencintai membuat para pembaca ngakak Sampek tak berhenti

akankah hadirnya seorang Taksa membawanya ketahap baru dan memecahkan berbagai misteri tentang Qiana Clarisa Lavina yang dapat merubah tujuan awal kehidupan kedua sang Ratu mafia???

Mari kita baca kisah perjalan Qiana&Taksa , jika kalian suka dengan cerita nya jangan lupa klik tombol ๐Ÿ‘ dan jangan lupa klik tombol โ™ฅ๏ธ untuk koleksi novel kalian.

mohon keritik dan sarannya
jika ada kesalahan kata dll....mohon dimaklumi karena ini nofel pertama author ๐Ÿ™๐Ÿ™...


maaf dalam tahap revisi, di awal awal bab masih ada typo bertebaran mohon di maklumi, authornya lagi kurang sehat , tapi kebelakang no typo

๐ŸŒทsalam kenal
๐ŸŒทLiana_keizia

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Mira Listama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

โš ๏ธharap bijak membaca karya ini, karena karya ini mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa 21+, karya ini mengandung humor yang membuat para pembaca bisa senyum-senyum sendiri.



Dendam yang besar membawa jiwa putri Xia Xin Qian dari zaman dulu melintasi waktu ke jaman modern, menggantikan jiwa yang telah tiada dari reinkarnasi dirinya dizaman modern dan memulai hidup baru di raga Qiana Clarisa Lavina.
Nasib penderitaan yang dilalui dirinya dizaman modern membuat iya bertekat untuk menjadi orang terkuat , memiliki kekuasaan dan membalaskan semua penderitaan yang menimpanya di kehidupan masa lampau dan masa sekarang.

Diawal langkahnya Qiana Clarisa Lavina harus terikat pernikahan dengan seorang pemuda terkaya se-Asia.

Cinta Qiana yang kejam dan Taksa yang dingin adalah daya tarik tersendiri, karena Taksa akan berubah menjadi hellow kita hanya untuk mendapatkan cinta seorang Qiana , bahkan tingkah dan kepolosan dalam mencintai membuat para pembaca ngakak Sampek tak berhenti

akankah hadirnya seorang Taksa membawanya ketahap baru dan memecahkan berbagai misteri tentang Qiana Clarisa Lavina yang dapat merubah tujuan awal kehidupan kedua sang Ratu mafia???

Mari kita baca kisah perjalan Qiana&Taksa , jika kalian suka dengan cerita nya jangan lupa klik tombol ๐Ÿ‘ dan jangan lupa klik tombol โ™ฅ๏ธ untuk koleksi novel kalian.

mohon keritik dan sarannya
jika ada kesalahan kata dll....mohon dimaklumi karena ini nofel pertama author ๐Ÿ™๐Ÿ™...


maaf dalam tahap revisi, di awal awal bab masih ada typo bertebaran mohon di maklumi, authornya lagi kurang sehat , tapi kebelakang no typo

๐ŸŒทsalam kenal
๐ŸŒทLiana_keizia

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Mira Listama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

Pendahuluan

โš ๏ธharap bijak membaca karya ini, karena karya ini mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa 21+, karya ini mengandung humor yang membuat para pembaca bisa senyum-senyum sendiri.



Dendam yang besar membawa jiwa putri Xia Xin Qian dari zaman dulu melintasi waktu ke jaman modern, menggantikan jiwa yang telah tiada dari reinkarnasi dirinya dizaman modern dan memulai hidup baru di raga Qiana Clarisa Lavina.
Nasib penderitaan yang dilalui dirinya dizaman modern membuat iya bertekat untuk menjadi orang terkuat , memiliki kekuasaan dan membalaskan semua penderitaan yang menimpanya di kehidupan masa lampau dan masa sekarang.

Diawal langkahnya Qiana Clarisa Lavina harus terikat pernikahan dengan seorang pemuda terkaya se-Asia.

Cinta Qiana yang kejam dan Taksa yang dingin adalah daya tarik tersendiri, karena Taksa akan berubah menjadi hellow kita hanya untuk mendapatkan cinta seorang Qiana , bahkan tingkah dan kepolosan dalam mencintai membuat para pembaca ngakak Sampek tak berhenti

akankah hadirnya seorang Taksa membawanya ketahap baru dan memecahkan berbagai misteri tentang Qiana Clarisa Lavina yang dapat merubah tujuan awal kehidupan kedua sang Ratu mafia???

Mari kita baca kisah perjalan Qiana&Taksa , jika kalian suka dengan cerita nya jangan lupa klik tombol ๐Ÿ‘ dan jangan lupa klik tombol โ™ฅ๏ธ untuk koleksi novel kalian.

mohon keritik dan sarannya
jika ada kesalahan kata dll....mohon dimaklumi karena ini nofel pertama author ๐Ÿ™๐Ÿ™...


maaf dalam tahap revisi, di awal awal bab masih ada typo bertebaran mohon di maklumi, authornya lagi kurang sehat , tapi kebelakang no typo

๐ŸŒทsalam kenal
๐ŸŒทLiana_keizia

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Mira Listama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

โš ๏ธharap bijak membaca karya ini, karena karya ini mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa 21+, karya ini mengandung humor yang membuat para pembaca bisa senyum-senyum sendiri.



Dendam yang besar membawa jiwa putri Xia Xin Qian dari zaman dulu melintasi waktu ke jaman modern, menggantikan jiwa yang telah tiada dari reinkarnasi dirinya dizaman modern dan memulai hidup baru di raga Qiana Clarisa Lavina.
Nasib penderitaan yang dilalui dirinya dizaman modern membuat iya bertekat untuk menjadi orang terkuat , memiliki kekuasaan dan membalaskan semua penderitaan yang menimpanya di kehidupan masa lampau dan masa sekarang.

Diawal langkahnya Qiana Clarisa Lavina harus terikat pernikahan dengan seorang pemuda terkaya se-Asia.

Cinta Qiana yang kejam dan Taksa yang dingin adalah daya tarik tersendiri, karena Taksa akan berubah menjadi hellow kita hanya untuk mendapatkan cinta seorang Qiana , bahkan tingkah dan kepolosan dalam mencintai membuat para pembaca ngakak Sampek tak berhenti

akankah hadirnya seorang Taksa membawanya ketahap baru dan memecahkan berbagai misteri tentang Qiana Clarisa Lavina yang dapat merubah tujuan awal kehidupan kedua sang Ratu mafia???

Mari kita baca kisah perjalan Qiana&Taksa , jika kalian suka dengan cerita nya jangan lupa klik tombol ๐Ÿ‘ dan jangan lupa klik tombol โ™ฅ๏ธ untuk koleksi novel kalian.

mohon keritik dan sarannya
jika ada kesalahan kata dll....mohon dimaklumi karena ini nofel pertama author ๐Ÿ™๐Ÿ™...


maaf dalam tahap revisi, di awal awal bab masih ada typo bertebaran mohon di maklumi, authornya lagi kurang sehat , tapi kebelakang no typo

๐ŸŒทsalam kenal
๐ŸŒทLiana_keizia

Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon Mira Listama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri

miss comel
Knp pengisi suara sama music lebih keras music pengiring Y.
2024-10-20 20:29:40
0
Pen Tri
berisik
2024-10-09 13:35:29
0
gadis kecil manis ๐Ÿ‘ธ๐Ÿป๐ŸŒธ๐Ÿฆข๐Ÿฐ
ini mah salah judul harusnya kehidupan ke-7 sang Putri bukan kedua
2024-07-02 18:43:05
0
Juni Astriani Chieborumamora
music a terlalu keras jadi suara author tdak jelas
2024-04-12 09:07:36
1
ree
thor lagunye kuat sagat..
2024-01-17 17:42:54
1
neytie tan
lanjut author seru ni penasaran deh
2023-12-06 13:54:20
0
๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘
2023-04-06 21:08:02
0
๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘
2023-04-06 21:07:53
0
๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚
2023-04-06 18:35:15
0
๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚
2023-04-06 18:34:48
0
๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚
2023-04-06 17:47:13
0
๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚
2023-04-06 17:46:49
0
Nona Manis
bisa ga ya backsound musiknya dikecilin dikit..masa lebih besar suara musik dbanding suara yg baca...hmm
2023-03-06 14:52:54
1
Nona Manis
bisa ga ya backsound musiknya dikecilin dikit..masa lebih besar suara musik dbanding suara yg baca...
2023-03-06 13:00:38
0
Elanadia
terima kasih aotor.baru degar nya suaranh
2023-01-08 08:40:50
0
Elanadia
musik keras amat.suara aotor nya gak degat
2023-01-08 07:19:18
0
Risma Risma
bagus ceritanya cuman satang musik ny d audio terlalu keras jdi tdk terlllu jelas jdi intinya sama aja mendengarkan musik ,
2022-12-14 12:54:51
0
Rina
suara kakaknya kalah sama backsound
2022-12-08 18:54:20
0
Dahlia Anwar
bagus suara nya tapi musik nya ke besaran jadi suara nya kalah Ama musik
2022-12-08 18:03:44
0
Rina
kak maaf suara musiknya ngalahin suara kakak
2022-12-07 18:26:52
0
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!