Devan menatap lurus ke depan tan menghiraukan Kinan yang tengah menatapnya dengan wajah sendu.Di pesta keluarga Ghenio, Kinan merasa dirinya tidak berarti. Devan mengacuhkan dirinya tanpa menyapa Kinan sama sekali. Itu membuat hati Rania merasa sesak.
"Kau menghukumku dengan kejam kak."
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon yondaime, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Devan menatap lurus ke depan tan menghiraukan Kinan yang tengah menatapnya dengan wajah sendu.Di pesta keluarga Ghenio, Kinan merasa dirinya tidak berarti. Devan mengacuhkan dirinya tanpa menyapa Kinan sama sekali. Itu membuat hati Rania merasa sesak.
"Kau menghukumku dengan kejam kak."
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon yondaime, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Devan menatap lurus ke depan tan menghiraukan Kinan yang tengah menatapnya dengan wajah sendu.Di pesta keluarga Ghenio, Kinan merasa dirinya tidak berarti. Devan mengacuhkan dirinya tanpa menyapa Kinan sama sekali. Itu membuat hati Rania merasa sesak.
"Kau menghukumku dengan kejam kak."
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon yondaime, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri
Devan menatap lurus ke depan tan menghiraukan Kinan yang tengah menatapnya dengan wajah sendu.Di pesta keluarga Ghenio, Kinan merasa dirinya tidak berarti. Devan mengacuhkan dirinya tanpa menyapa Kinan sama sekali. Itu membuat hati Rania merasa sesak.
"Kau menghukumku dengan kejam kak."
Karya ini diterbitkan atas izin AudioToon yondaime, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili AudioToon sendiri