Episode 17

jadi apakah jiyun tau kalau dia adalah budak yang kabur, pasti dia tetap mencintainya dan bilang bahwa dia tidak tau. aku tidak akan tau apa yang akan terjadi nantinya. aku tak ingin ikut terlibat lagi.

deunhe: yang mulia raja, yang mulia telah tiba. saya akan keluar.

jiyun: apakah tidak ada yang ingin kau katakan padaku?

jiye: kenapa memanggilku?

jiyun: situasinya sudah menjadi seperti ini, dank au tidak berkedip satu kali pun.

jadi seperti itu aku di mata dia..? sepertinya aku menjaga ekspresiku dengan baik.

jiye: aku sudah mendengar cerita tentang nona surae. aku tau

yang mulia sakit hati, tetapi tidak seharusnya yang mulia melampiaskan kemarahanmu kepadaku.

jiyun: sejak kecil kau sudah menjadi putri. memiliki kekayaan, kekuasaan, kecerdasan. dan sekarang sudah menjadi ratu.

jiyun: tapi, kalau dibandingkan dengan itu surae tidak memiliki apa – apa. dia cerdas dan memiliki paras yang cantik, tapi dia tidak mempunyai kesempatan untuk menunjukan itu.

jiyun: lalu saat dia bertemu denganku, satu persatu dia sudah memiliki banyak hal.

termasuk sudah memiliki suamiku.

jiye: surae itu selir yang mulia, jadi yang mulia harus menjaganya, hal mengenai wanita itu bukanlah urusanku.

jiyun: aku tidak meminta untuk kau mengurusnya. tapi, bisakah kau tidak mengganggunya?

jiyun: sekarang saja kau sudah bisa menjelek – jelekan surae di depan pangeran minhi.

jiye: aku tau kebenarannya, aku hanya mengatakan yang sebenarnya.

jiyun: soal surae berbohong?

jiye: yang mulia sendiri yang mempercayai kepolosan surae, bukan aku.

jiyun: hari ini juga sama, kau mengundang yoon sunho untuk membuktikan bahwa surae adalah budak yang kabur.

jiye: kau membicarakan hal yang masuk akal.

jiyun: mengundang para tamu ke pesta perayaan, kan pekerjaanmu.

jiye: SEMUA undangan sudah dikirimkan beberapa minggu SEBELUM surae datang di kerajaan ini.

jiyun: kalau kau masih peduli, batalkan acaranya.

jiye: dia adalah wanitamu, kaulah yang harus membatalkannya.

jiyun: sangat tidak berperasaan. ternyata kau adalah wanita yang menyeramkan ratu.

dia sudah tak mau mendengarkan omonganku, ya? “queen!”

jiye: pangeran minhi? sedang jalan – jalan ya?

minhi: suami anda, lagi – lagi memaki anda?

‘lagi – lagi’ ?

minhi: seharusnya saya bertemu queen lebuh dulu. kalau saja saya lima tahun lahir lebih cepat.

minhi: mau saya kirimkan queen?

jiye: boleh, queen ada dimana?

minhi: saya akan ke kamar saya terlebih dahulu, dan mengirimkan queen.

jiye: kalau begitu, mari kita pergi bersama. ada yang saya ingin bicarakan juga.

minhi: e-eh? ah, saat ini queen sedang sibuk, eh maksudnya saya. queen itu burung yang pemalu.

minhi: kalau datang berduaan di-dia akan malu.

queen? burung pemalu? iya juga sih, pasti canggung kalau pergi ke kamar bersama dan

jalan – jalan di taman malam – malam seperti ini.

jiye: perintaanku terlalu berlebihan, ya.

minhi: tidak! bukan seperti itu. oh iya, apa yangingin ditanyakan tentang queen.

jiye: apa yang queen sukai?

minhi: yang mulia ratu.

jiye: apa?

minhi: queen menyukai yang mulia ratu.

kenapa pipinya memerah? sepertinya dia sudah malu karena mengekspresikan perasaan

burung seperti manusia.

jiye: tolong sampaikan rasa terima kasihku, walau sebenarnya bukan itu yang mau kukatakan.

jiye:aku ingin tau,  apa makanan yang queen suka?

minhi: ahh, makanan.. queen adalah burung yang baik, dia suka apa pun yang diberikan yang mulia ratu.

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play