Episode 14

junseo: lakukanlah seperti biasanya, seperti biasanya. jangan berkelahi di depan, berkelahilah di belakang.

junseo: kenapa anda melakukan hal yang biasanya anda tidak lakukan? dan kenapa malah melakukan itu di depan ratu kerajaan dongdae?

junseo: kalau seperti ini hasil mata – mata akan sia – sia saja.  kenapa anda memukul saya?

minhi: jangan bergerak, tolong sampai, kan surat ini pada minseo. aku tidak akan membuat masalah, jadi pergilah dan sampaikan suratnya.

minhi: seperti yang suka kulakukan. aku akan bertarung di belakang.

kembali ke yang mulia ratu..

gaeun: pangeran minhi terlihat berbeda sekali dengan rumor yang beredar.

gaeun: orangnya lebih baik dari yang dipikirkan.

yaeri: betul! dia juga bisa tau kalau si budak dan pelayan itu berbohong.

gaeun: betul. orangnya sangat ceria tapi tidak sembrono, sangat tenang.

yaeri: saat budak itu ketahuan berbohong aku sangat lega.

bangsawan – bangsawan yang dulu suka keluar masuk kamar wanita itu pasti langsung tersadar.

in-na: sepertinya tidak seperti itu.

yaeri: a-apa?

in-na: park jiwon pernah membuat cerita lain menenai hal itu.

in-na: karena nona surae sangat manis dan imut, pangeran minhi dan yang mulia raja hampir bertarung untuk mempertaruhkan wanita itu.

yaerI akh! aku benci banget sama wanita sial*n itu.

gaeun: yaeri tolong bicaranya jangan terlalu kasar.

yaeri: tapi, perasaan ini susah di ekspresi, kan  kalau tidak dengan hinaan

    “tUK, TUK, TUK”

jiye: queen! sudah lama sekali ya, aku kangen.

yaeri: burung itu lucu sekali. setiap dipeluk oleh yang mulia ratu dia langsung kaku.

‘aku sudah mempublikasi diri supaya aku kalah taruhan, tapi kenapa engkau tidak ikut

serta dalam permainan ini?’

jiye: queen, jangan marah. aku tau pemilikmu sangat baik.

jiye: tapi di saat kami akan benar – benar akan bertemu , kami hanya sebatas ratu kerajaan dongdae dan pangeran dari kerajaan barat.

jiye: karena jiyun dan surae, aku sudah menjadi perbincangan orang – orang.

jiye:  jadi aku tidak mau menambah rumor bahwa aku memiliki hubungan dengan  pangeran minhi yang terkenal seseorang yang playboy.

jiye: tolong mengertilah.

    di sisi lain..

surae: ah? surae tidak bisa ikut menghadiri perjamuan khusus?

jiyun: hanya 20 tamu saja yang bisa menghadiri perjamuan khusus. aku dan ratu masing – masing sudah megirimkan 10 undangan.

surae: kan tinggal tambah satu orang. beri sedikit kelonggaran

jiyun: saat kelonggaran diberikan, itu namanya bukan lagi perjamuan khusus.

surae: padahal kemarin saat pesta surae sudah bilang pada semua orang bahwa surae akan datang di perjamuan khusus.

jiyun: ya ampun, seharusnya kamu bertanya padaku dulu.

surae: surae, kan selir yang mulia. akan aneh kalau surae menanyakan hal yang sudah pasti. sampai akhirnya yang ulia tetap tidak mengajakku.

jiyun: surae, aku minta maaf. jangalah menangis. baiklah, aku akan coba minta ke ratu untuk mengosogkan satu tempat.

jiye: kau memanggilku untuk membicarakan perjamuan khusus? ada apa?

jiyun: ratu, bisakah kau mengosongkan satu kursi undangan?

jiye: kursi undangan? apakah kepala sihir calendox atau pyntifex bisa hadir?

    kalau benar mereka yang akan hadir, bagaimana pun aku harus minta tolong pada kepada

yang lain dan menyisihkan tempat untuk mereka.

jiyun: bukan, aku berencana membawa surae.

jiye: tidak bisa. walau pun kepala sihir calendox atau pyntifex yang akan datang saja akan sangat sulit.

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play