‘aku sudah sampai di istana, apa kau tau siapa diriku?’
jiye: sudah tiba di istana katanya?
'aku tak tau siapa dirimu’
jiye: queen?!
‘apa kau mau bertaruh? siapa yang mengetahui orangnya lebih dulu yang akan menang’
jiye: taruhan katanya? dia menyuruhmu datang saat hujanhanya untuk mengatakan ini? pemilikmu jahat ya?
jiye: kok geleng – geleng? berarti benar ya?
‘kau mau bertaruh dengan apa?’ gemasnya, dia minta surat itu dikaitkan di kakinya.
jiye: tidak boleh, di luar, kan sedang hujan dengan sangat deras. lebih baik kau menemaniku tidur, saat hujannya reda baru kau boleh pergi.
queen? kosong? tadi malam dia masih bersamaku..
jiye: hmm? queen! kau tidak sabar dan tetap keluar ya tadi malam?
kira –kira dia jawab apa ya? ‘mari kita pertaruhkan queen’
jiye: dasar jahat..
‘petunjuk: aku adalah laki – laki’
gaeun: permisi, yang mulia ratu. diluar ada pangeran minhi.
kenapa dia mencariku?
minhi: saya tidak mengganggu kan? my queen?
jiye: tidak kok, tapi ada apa?
minhi: saya ingin dipandu keliling istana.
jiye: hmm? dipandu?
minhi: saya takut tersesat karena istana ini amat sangat luas.
jiye: ah, kalau begitu. dayang saya akan-
minhi: bukan. saya.. ingin queen yang memandu saya.
saat itu orang ini memanggil aku queen terus, atau jangan – jangan dia pemilik
queen?
minhi: apakah sulit untuk anda? queen?
cara bicaranya memanglah ramah. tapi, terdengar adanya ke-angkuhan.
jiye: baiklah.
aku tak perlu mencari masalah dengan pewaris takhta kerajaan busan.
minhi: terima kasih!
jiye: ikuti saya
moodnya tiba – tiba saja berubah..
jiye: kau pernah mengunjungi taman perak? taman perak terletak di istana bagian selatan
minhi: tentu saja, saya baru mengitari istana bagian selatan.
jiye: kalau begitu..
‘yang mulia ratu!’ suara ini seperti..
surae: yang mulia ratu sedang jalan – jalan ya? surae juga sedang jalan – jalan. ah? salam kenal saya seo surae.
minhi: perkenalkan saya kang minhi.
surae: anda seperti pangeran yang ada di dongeng! orang ini siapa?
jiye: beliau adalah pangeran minhi dari kerajaan barat yang lahir di busan.
surae: wah! aku baru petama kali melihat pangeran sungguhan. ah, kalau begitu bagaimana kalau surae memandu anda keliling?
minhi: terima kasih, tetapi tidak perlu, nona surae. yang mulia memandu saya dengan sangat baik.
surae: kalau begitu bagaimana kalau kita pergi bertiga?
minhi: maaf seo surae. akan terlalu ramai kalau pergi bertiga. mari, queen.
ternyata dia juga bisa berekspresi dingin seperti itu.
minhi: queen
jiye: ya?
minhi: saya tidak tampan, ya? aneh saja. biasanya orang – orang akan langsung tertarik begitu melihat saya.
minhi: tapi kenapa queen dingin seperti ini? apa wajah saya sembab? padahal saya sengaja memakai baju lebih rapi dari hari biasanya
jiye: ah, tidak kok. anda tam-
minhi: tadi, yang mulia ratu terlihat sangat kaku. tadi, itu orangnya, ya? selingkuhan raja kerajaan dongdae?
minhi: raja kerajaan dongdae ternyata orang yang sangat aneh.
minhi: ada queen yang seperrti ini di depan matanya. masih bisa – bisanya melirik yang lain.
minhi: yang mulia ratu, apakah anda akan mengundang saya ke pesta perayaan awal tahun?
jiye: apa undangannya belum dikirim, kan?
minhi: sudah. tapi, saya lebih ingin menjadi tamu yang mulia ratu daripada yang mulia raja.
jiye: terima kasih..
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 27 Episodes
Comments