NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Meeting

Shaina kembali ke meja kerjanya lalu duduk di sana.

"Oh... Ya ampun....bagaimana aku bisa mempelajari materi meeting dalam waktu lima belas menit.... Hua..hua...." rengek Shaina mengacak- acak rambutnya sambil menghentak- hentakkan kedua kakinya.

"Sya... Kamu nggak papa...?'' tanya Bimo.

"Nggak papa bagaimana...? Aku pusing nih...hua..hua..." rengek Shaina.

"Sudah...sudah.. jangan merengek terus. Ayo cepat pelajari materinya. Nanti keburu waktunya habis lho..." ucap Bimo.

"Oh Ya ampun..." Shaina langsung fokus mempelajari materi untuk presentase.

Sedangkan Alvian dan Arsil hanya melirik sekilas ke arah Shaina. Sebenarnya mereka ingin mentertawakan Shaina karena di buat pusing oleh Sagara, tapi mereka mengurungkan niatnya karena mereka sendiri dikasih tugas doble yang seharusnya dikerjakan oleh Shaina. Makanya mereka tidak bisa main- main karena khawatir tugasnya tidak bisa selesai tepat waktu dan akhirnya mereka mendapat hukuman.

Lima belas menit kemudian Sagara dan sekertaris Jo berjalan menuju ruang divisi keuangan.

"Shaina... ayo ikut kami, kita harus ke tempat meeting sekarang..." ucap sekertaris Jo.

"Hah...?. I..iya..." sahut Shaina.

Sagara dan sekertaris Jo berjalan menuju lift. Shaina segera menyusul sambil membawa tas dan map berisi berkas.Namun baru beberapa langkah, Shaina ingat ada sesuatu yang tertinggal. Shaina pun kembali ke meja kerjanya.

"Hah... Hampir saja ketinggalan..." ucap Shaina mengambil boneka teddy bear lusuh kesayangannya yang harus selalu dia bawa ke mana- mana.

Setelah mengambil bonekanya, Shaina segera berlari mengejar Sagara dan sekertaris Jo yang sudah masuk ke dalam lift.

"Sekertaris Jo.... Tunggu....!!" seru Shaina ketika sekertaris Jo hendak menutup pintu lift.

Sekertaris Jo pun menahan pintu lift dan menunggu Shaina masuk.

"Hah...! Hampir saja ketinggalan..." ucap Shaina merasa laga bisa sampai lift tepat waktu. Sekertaris Jo menutup pintu lift dan lift pun turun ke lantai dasar.

Sagara melirik tajam ke arah Shaina.

"Maaf... Tadi ada yang ketinggalan ..."ucap Shaina sambil menundukkan kepalanya.

"Dasar lambat..." sahut Sagara. Shaina pun memanyunkan bibirnya.

Sampai di mobil sekertaris Jo membukakan pintu untuk Sagara. Sedangkan Shaina membuka pintu mobil bagian depan karena dia ingin duduk di samping sekertaris Jo.

"Hei gadis berandal... Duduk di sini..." ucap Sagara menunjuk jok kosong di sampingnya.

"Hah...? Saya duduk di situ tuan...?'' tanya Shaina sambil menunjuk jok kosong tersebut.

Sagara melirik tajam ke arah Shaina kemudian menghela nafas.

"Ba...baiklah tuan..." Shaina kembali menutup pintu mobil depan kemudian dia naik ke mobil dan duduk di samping Sagara.

"Arrhhh... Kenapa aku harus duduk di sini sih..." Shaina dalam hati sambil memanyunkan bibirnya.

"Kamu kenapa...? Kamu tidak suka duduk di samping saya...!" tanya Sagara.

"Bu..bukan tuan... Bukan begitu..." sahut Shaina.

"Hah... Kenapa dia selalu tahu apa yang ada di pikiranku... Apa dia keturunan dukun...?" ucap Shaina dalam hati.

Shaina melihat ke sekeliling mobil. Dia begitu takjub berada di dalam mobil mewah. Iya , ini kali pertama dia naik mobil super mewah milik orang kaya raya.

"Wah.... Mobilnya keren sekali. Tempat duduknya juga empuk dan nyaman. Kira- kira harganya berapa milyar ...?'' ucap Shaina sambil meraba tempat duduknya.

Melihat kekaguman Shaina terhadap mobil yang dia tumpangi, Sagara menggelang- gelengkan kepalanya. Iya, Sagara baru melihat ada manusia yang kampungan seperti Shina.

"Kampungan sekali kamu..." ucap Sagara sambil tersenyum sinis.

"ih...." Shaina merasa kesal diejek oleh Sagara.

Sekertaris Jo lalu menghidupkan mesin mobil menuju tempat di mana mereka akan meeting dengan klien.

"Wahhhh... Ini mobilnya sudah jalan....? Kok nggak terasa sih, hah.. Mesin mobilnya halus banget, nggak terasa gruduk...gruduk... ahh... mimpi apa aku semalam bisa naik mobil senyaman ini..." ucap Shaina sambil menyenderkan punggungnya pada sandaran jok mobi.

Lagi- lagi Sagara geleng- geleng kepala melihat tingkah kampungan Shaina. Sedangkan sekertaris Jo yang fokus menyetir nampak sesekali melirik Shaina melalui kaca spion sambil tersenyum.

"Hei... Gadis berandal... Jangan santai- santai kamu ya, kamu sudah menguasai materi untuk meeting apa belum...!'' tanya Sagara.

"Oh ya ampun..." Shaina menepuk dahinya.

"Iya...iya... Saya akan pelajari lagi..." Shaina segera membuka map dan kembali mempelajari bahan presentasinya.

"Awas ya jangan sampai kamu membuat saya malu di ruang meeting..." ucap Sagara.

"Aahh...cerewet sekali dia ..." gumam Shaina.

"Apa kamu bilang...!'' Sagara kesal.

"Ti..tidak...saya tidak bilang apa- apa... Saya kan sedang baca ini..." sahut Shaina sambil menunjuk map yang dia pegang.

"Dia pikir saya tuli apa..." gumam Sagara.

Lima belas menit kemudian mobil mereka sampai di depan gedung yang mereka sewa untuk meeting.

Mereka bertiga naik ke lantai lima di mana meeting room yang mereka sewa berada. Sampai di sana klien yang akan meeting dengan Sagara rupanya juga baru saja datang. Mereka berjumlah tujuh orang yang berasal dari perusahaan besar di Singa Pura. Iya, mereka akan menjalin kerja sama dengan perusahaan Putra Mandala Sentosa.

Sagara, sekertaris Jo, dan Shaina pun menyalami para klien. Tentu saja jantung Shaina terus berdebar- debar karena dia harus presentasi di depan klien yang notabene berasal dari negara tetangga. Otomatis Shaina pun harus menggunakan bahasa inggris.

Sebenarnya Shaina cukup lancar bicara menggunakan bahasa inggris, tapi kalau di hadapan orang banyak tentu saja dia merasa nerves. Beberapa kali dia menghela nafas untuk menenangkan dirinya. Sekertaris Jo bisa membaca jika Shaina sedang gugup.

"Apa kau gugup...?'' bisik sekertaris Jo yang duduk bersebelahan dengan Shaina.

Shaina mengangguk dan keringat pun muncul di dahinya.

"Kamu harus percaya diri bahwa kamu bisa..." ucap sekertaris Jo sambil menepuk pundak Shaina. Shaina pun mengangguk sambil tersenyum.

Meeting pun segera dimulai. Pertama, Sagara yang berbicara di depan Klien . Setelah itu pihak dari klien pun mengutarakan pendapatnya ,sedangkan Sekertaris Jo mencatat poin- poin penting pada buku catatan.

Dan tibalah saatnya Shaina harus mempresentasikan materi pokok di depan para klien, tentang produk unggulan mereka dengan sebaik mungkin hingga membuat para klien tertarik untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Putra Mandala Sentosa.

Shaina menghela nafas sebelum mulai presentasi. Dan sepanjang Shaina presentase, para Klien dan juga Sagara serta sekertaris Jo menyimak apa yang disampaikan oleh Shaina. Bahkan Sagara tidak mau melepaskan pandangannya dari wajah Shaina.

Selama kurang lebih Shaina presentase di depan klien, dan ternyata para klien menyukainya. Mereka tersenyum puas dan bertepuk tangan. Tentu saja Shaina merasa lega bisa melakukan pekerjaanya dengan baik. Dan akhirnya klien dari Singa Pura tersebut menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan Putra Mandala Sentosa.

Sagara tentu saja merasa bangga Shaina bisa melakukan tugasnya dengan baik. Dia pun melirik ke arah Shaina sembil tersenyum tipis seolah dia tidak mau Shaina melihat senyumannya.

Setelah meeting selesai mereka pun makan siang bersama. Ada beberapa jenis makanan khas Indonesia yang tersedia di sana khusus untuk menjamu klien dari Singa Pura.

"Shaina...ayo makan..." ajak sekertaris Jo pada Shaina yang hanya diam sambil berdiri tidak jauh dari meja makan.

"Ja..jadi saya boleh ikut makan...?'' tanya Shaina.

"Tentu saja boleh... Ayo sini... Kamu pasti sudah lapar kan...?'' jawab sekertaris Jo.

Shaina lalu menghampiri sekertaris Jo kemudian mengambil piring dan mengambil makanan.

"Ayo kita ke sana..." ucap sekertaris Jo menganjak Shina bergabung dengan Sagara yang telah duduk di salah satu meja.

"Duduklah..." ucap sekertaris Jo.

"Tuan..." ucap Shaina menyapa Sagara.

"Makanlah..." sahut Sagara.

"Tuan... Bagaimana penampilan saya tadi, keren kan...?'' tanya Shaina dengan senyum manisnya.

Sagara melirik sekilas ke arah Shaina.

"Biasa saja ..." jawab Sagara sambil memalingkan mukanya ke arah lain.

"Ih tuan mah gitu... Nggak ada apresiasinya sama sekali..." sahut Shaina sambil memanyunkan bibirnya.

"Eh sekertaris Jo, tadi penampilanku keren tidak...?'' tanya Shaina.

"Keren sekali, kamu hebat..." jawab sekertaris Jo sambil menujukkan kedua jempol tangannya.

"Benarkah...?'' tanya Shaina dengan wajah berbinar. Sekertaris Jo pun mengangguk sambil tersenyum.

"Jo... Kamu tidak usah terlalu memujinya, nanti dia jadi besar kepala dan tinggi hati...'' ucap Sagara.

"Baik tuan...." jawab sekertaris Jo.

"ih...'' ucap Shaina terlihat kesal pada Sagara.

Sagara pun tersenyum sinis lalu dia memakan makananya.

Usai makan siang, mereka semua meninggalkan meeting room. Sagara, sekertaris Jo dan Shaina kembali ke perusahaan dengan hati senang karena kontrak kerja dengan perusahaan terbesar di Singa Pura sudah mereka kantongi.

Sekertaris Jo menghentikan mobilnya di parkiran khusus CEO. Dan Shaina membuka pintu mobil hendak turun.

"Tunggu...'' ucap Sagara.

"Ya..." sahut Shaina sambil menoleh ke arah Sagara.

"Ehm... Kamu sudah bekerja cukup baik hari ini. Saya akan kasih kamu bonus..." ucap Sagara.

"Bonus...? Maksudnya bonus potongan hukuman...?'' tanya Shaina.

Sagara menghela nafas.

"Jadi kamu tidak mau saya kasih bonus...?'' tanya Sagara.

"Ma...mau tuan..." jawab Shaina..

"Tapi ada syaratnya..." ucap Sagara.

"A...apa...?'' tanya Shaina.

"Besok lusa kamu harus ikut meeting lagi..." jawab Sagara.

"Ja..jadi saya harus presentasi lagi di depan klien...?'' tanya Shaina.

Sagara kembali menghela nafas.

"Kamu mau tidak...?'' tanya Sagara.

"I..iya tuan..." jawab Shaina.

Iya, karena percuma saja, Shaina juga tidak akan mungkin bisa menolak perintah Sagara.

"Tapi tuan...bonusnya apa ...? Bukan potongan hukuman kan...?'' tanya Shaina.

"Kamu mau bonus apa...?'' sahut Sagara.

"Maunya uang lah..." jawab Shaina.

"Kita lihat saja nanti, kalau kerja kamu bagus saya akan kasih bonus yang kamu inginkan..." ucap Sagara.

"Hah...? Beneran tuan...?'' wajah Shaina berbinar. Sagara hanya melirik saja.

"Oke siap tuan... Saya akan bekerja dengan baik..." ucap Shina sambil hormat.

"Ya sudah sana turun, kamu terlalu banyak bicara, telinga saya jadi sakit..." sahut Sagara.

"Ih tuan..." Shaina memanyunkan bibirnya.

"Baiklah saya turun dulu..." ucap Shaina.

"Sekertaris Jo.... Terima kasih ya..atas tumpangannya..." ucap Shaina dengan menampilkan senyuman manisnya. Sekertaris Jo membalas senyuman Shaina.

"Hei gadis berandal.... Ngapain kamu berterima kasih pada Jo, yang memberi tumpangan itu saya, ini kan mobil saya harusnya kamu terima kasih sama saya...." ucap Sagara.

"Iya...iya... Terima kasih tuan Sagara yang budiman...." sahut Shaina dengan senyuman yang dipaksakan.

Sagara mendengus kesal. Shaina segera turun dari mobil. Dan melangkahkan kakinya ke arah lobby utama dengan berjingkat- jingkat seperti anak kecil yang sedang berbahagia. Iya tentu saja Shaina senang karena sebentar lagi dia akan mendapatkan bonus.

Sagara yang melihat tingkah lucu Shaina pun tersenyum sambil mengelengkan kepalanya. Tak lama ponselnya berdering. Sagara langsung mengangkat telponnya.

"Baiklah tuan Davit, saya tunggu di ruangan saya ya..." ucap Sagara dan sambungan telpon pun berakhir.

"Jo, tuan David sedang dalam perjalanan menuju ke sini, kamu persiapkan semuanya ya..." ucap Sagara. "

"Baik tuan..." jawab sekertaris Jo.

Iya, sore ini Sagara ada pertemuan penting dengan tuan David untuk membahas kerja sama.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Malam hari seperti biasa sekertaris Jo mengantar Sagara pulang ke rumah. Tepat pulul tujuh malam mobil yang dikendarai oleh sekertaris Jo memasuki halaman rumah keluarga Mandala.

"Selamat istirahat tuan..." ucap sekertaris Jo sambil membungkukkan badannya.

Sagara mengangguk kemudian dia masuk ke dalam rumah. Sedangkan sekertaris Jo pulang ke apartemennya.

"Kamu sudah pulang Sagara...?'' tanya nyonya Fransiska.

"Iya mah..." jawab Sagara.

Lalu seorang kepala asisten rumah tangga yaitu pak Yahya mengambil tas kerja Sagara dan membawanya ke kamar.

"Sagara...lihatlah siapa yang datang...?'' ucap nyonya Fransiska menunjuk ke sofa ruang tengah di mana di sana ada seorang wanita tua yang berumur hampir delapan puluh tahun namun terlihat masih sehat.

"Oma.." ucap Sagara.

Iya, dia adalah oma Sekar ibu dari tuan Daniel.

"Cucuku..." ucap oma.

Sagara menghampiri oma lalu memeluknya.

"Kapan oma datang...?'' tanya Sagara

"Tadi sore...kamu apa kabar..?'' tanya oma.

"Baik oma..."

"Maaf ya, oma tidak bisa datang saat kamu menikah karena oma sakit. Dan oma sangat sedih mendengar pernikahanmu harus kandas. Oma tahu kamu pasti sangat terpukul..." ucap oma sambil mengusap pipi Sagara.

"Tidak apa- apa oma, Sagara baik- baik saja..." jawab Sagara sambil tersenyum datar.

Iya, selama ini oma Sekar tinggal di amerika bersama dengan adik perempuan tuan Daniel. Sekarang dia datang ke kediaman keluarga Mandala untuk memperingati hari wafatnya ibu kandung Sagara yaitu almarhum nyonya Suci yang ke lima belas tahun.

"Kau ingat Sagara,besok kita akan memperingati hari wafatnya mama mu.Besok kita akan berdoa bersama di panti asuhan..." ucap tuan Daniel.

"Iya Pah..." jawab Sagara.

Setelah ngobrol sambil makan malam bersama keluarga, Sagara masuk ke kamarnya di lantai dua.

Di dalam kamar Sagara mengambil sebuah foto yang ada di atas nakas. Iya ,itu adalah foto nyonya Suci ibu kandung Sagara. Sagara mengusap foto tersebut dengan lembut. Ingatan Sagara pun kembali ke lima belas tahun lalu di mana saat dia pulang sekolah, Sagara menemukan sang mama tergeletak tak bernyawa di lantai kamar mandi dengan tubuh bersimbah darah karena dia terjatuh dan mengalami pendarahan di usia kandungannya yang ke lima bulan.

Dan karena itulah sampai sekarang Sagara tidak kuat bila melihat darah. Dadanya akan sesak dan tubuhnya gemetar karena ingat peristiwa itu.

Bersambung....

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!