NovelToon NovelToon
Diantara Cinta Dan Dosa

Diantara Cinta Dan Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jesslyn Kim

Masih saling sayang, masih saling cinta, namun terpaksa harus berpisah karena ego dan desakan dari orang tua. Ternyata, kata cinta yang sering terucap menjadi sia-sia, tak mampu menahan badai perceraian yang menghantam keras.

‎Apalagi kehadiran Elana, buah hati mereka seolah menjadi pengikat hati yang kuat, membuat mereka tidak bisa saling melepaskan.

‎Dan di tengah badai itu, Elvano harus menghadapi perjodohan yang diatur oleh orang tuanya, ancaman bagi cinta mereka yang masih membara.

‎Akankah cinta Lavanya dan Elvano bersatu kembali? Ataukah ego dan desakan orang tua akan memisahkan mereka dan merelakan perasaan cinta mereka terkubur selamanya?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesslyn Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkenalan

Setelah acara sarapan bersama selesai, Vano dan Bella pun kembali ke kamar.

"Bella, maaf aku harus ke rumah sakit lagi sekarang,"

"Aku ikut ya kak," ucap Bella bersemangat, ia sebenarnya penasaran seperti apa Vanya itu.

Vano tampak berpikir "Sebaiknya jangan sekarang." tolak Vano secara halus.

"Jadi kapan aku bisa bertemu dengan Elana?"

"Mungkin lain kali," ujar Vano seraya pergi meninggalkan Bella

"Hanya berkenalan kok, Kaka gak perlu bilang siapa aku sebenarnya." Bella mencoba mengejar Vano

Vano menghentikan langkahnya, kemudian berbalik. "Kamu yakin?"

Bella mengangguk penuh keyakinan.

"Baiklah." walaupun terpaksa Vano akhirnya menyetujui keinginan Bella.

"Elana suka apa? setidaknya aku tidak mau datang dengan tangan kosong,"

"Apa saja. Elana akan menghargai apapun yang di berikan untuknya."

Sementara di rumah sakit, Elana kini di jaga oleh mama Herlina. Walaupun tadi pagi sempat mendapatkan omelan dari Vanya, setidaknya mama Herlina lega karena kondisi Elana sudah semakin membaik sekarang. Sedangkan Vanya pulang terlebih dahulu untuk mengambil keperluan Elana.

Dengan perasaan ragu Vano membuka pintu rumah sakit, sebenarnya ia tidak siap dengan keadaan ini.

Sedikit merasa lega karena Vanya tidak ada di sana. "Selamat siang ma," Vano menyapa sekaligus mencium tangan mama Herlina.

"Selamat siang nak, terimakasih ya semalam sudah datang menemui Elana," ucapnya tulus

Vano hanya mengangguk. "Oh iya mah kenalkan ini..."

"Bella," Bella langsung mengulurkan tangannya.

Mama Herlina pun menyambut baik uluran tangan Bella.

"Papi!" panggil Elana dengan senyum sumringah.

Vano merentangkan kedua tangannya, berlari memeluk Elana yang sedang duduk di kasur.

"Papi kok lama sih?" tiba-tiba raut wajahnya menjadi cemberut.

"Maaf ya sayang. Papi ada urusan tadi."

"Papi sama siapa?" Elana menatap perempuan yang datang bersama ayahnya.

"Hai Elana. Kenalkan aunty Bella," Bella kagum melihat gadis kecil di hadapannya. Wajahnya cantik, pipinya yang bulat kemerahan, berkulit putih, rambut yang hitam serta panjang. Membuat ia penasaran secantik apa ibunya.

"Hai aunty, kok Elana baru lihat aunty ya? Apa aunty ini adik papi juga sama seperti aunty Kirana?" tanya Elana polos.

"Aunty baru pulang dari luar negeri sayang. Bukan, aunty bukan adiknya papi. Aunty.... temannya aunty Kirana." jawab Bella dengan ragu. Sejujurnya ia ingin mengungkap siapa dirinya yang sebenarnya. Namun sudah terlanjur berjanji pada Vano.

"Ini aunty bawa sesuatu buat Elana, semoga Elana suka ya," Bella menyerahkan sebuah bingkisan pada Elana.

"Waah... Terima kasih aunty," jawab Elana dengan wajah sumringah. Dengan antusias Elana membuka kado yang di berikan oleh Bella. Dengan senang hati Bella pun membantu Elana dan mengajak nya bermain bersama.

Vanya tergesa-gesa pergi ke rumah sakit saat mendapatkan pesan dari mama Herlina jika dirinya mendadak ada urusan penting dan harus segera pergi. Ya, mama Herlina memang bilang ada Vano dan seorang wanita di sana. Tetap saja dirinya merasa cemas meskipun Vano di sana menjaga Elana.

Pintu terbuka. Ada pemandangan tak biasa di dalam sana. Mereka bertiga begitu asyik bersendah gurau layaknya seperti keluarga harmonis. Mereka bahkan tak menyadari kedatangan Vanya.

"Mami!"

"Vanya!"

Panggil Elana dan Vano bersamaan ketika keduanya menyadari kehadiran Vanya.

"Iya sayang. Maaf ya mami lama." Vanya tersenyum dan segera menghampiri putri kecilnya. Bahkan Ia tak menghiraukan keberadaan Vano maupun Bella.

"Tidak apa-apa kok mami. Oh iya mami, kenalkan ini aunty Bella,"

"Bella," Bella tersenyum ramah seraya mengulurkan tangannya.

"Vanya." jawab Vanya sedikit ketus. Entahlah dia merasa tak nyaman dengan kehadiran Bella. Dan baginya nama itu terasa tak asing dan sering di sebut saat kumpul keluarga besar Vano. Apa mungkin wanita ini yang di maksud?

Vano hanya terdiam menyaksikan interaksi kedua perempuan di depannya. Apalagi melihat respon Vanya membuat Vano bertanya. Apakah mungkin Vanya sedang cemburu.

Tak sengaja Vanya melihat cincin yang tersemat di jari manis Bella, begitupun Vano yang mengenakan cincin yang sama. Vano bahkan tak menyadarinya jika ia masih memakai cincin pernikahannya itu.

"Elana sepetinya sudah lelah, dan sekarang sudah waktunya Elana istirahat, jadi sebaiknya kalian pulang," secara tidak langsung Vanya mengusir Vano dan Bella.

"Vanya!" protes Vano tak terima Vanya mengusirnya. Memangnya siapa dia bisa seenaknya? Vano adalah ayahnya, punya juga hak untuk tetap berada di sini menjaga Elana.

"Rumah sakit bukan tempat yang cocok untuk berbulan madu, jadi sebaiknya kalian cari tepat lain," Meski terkesan asal bicara, namun feeling Vanya begitu kuat saat melihat cincin itu. Terlebih semalam ia melihat Vano memakai pakaian khas pengantin.

Vano langsung menarik tangan Vanya secara kasar keluar dari ruangan.

"Lepas!" Vanya berontak karena merasakan sakit pada pergelangan tangannya.

"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan Vanya!"

"Memangnya kamu tahu apa yang aku pikirkan Vano?"

"Vanya, kamu cemburu kan?"

"Aku tidak berhak cemburu Vano, itu bukan urusanku. Lagi pula aku tidak perduli apapun yang menyangkut dengan hidupmu."

"Mulutmu bisa berbohong tapi tidak dengan hatimu, matamu jelas menunjukkan itu."

"Tahu apa tentang hatiku, Vano? Bahkan selama ini pun kamu tak pernah sekalipun mengerti tentang hatiku." Vanya menunjuk dadanya yang semakin terasa sesak.

"Maafkan aku Vanya," lirihnya dengan suara yang bergetar.

"Sudahlah lebih baik kamu pulang. Jangan sampai kamu mengulangi kesalahan yang sama. Jaga wanitamu baik-baik," Vanya pergi meninggalkan Vano begitu saja.

Dan ternyata Bella sudah berada di sana. Mungkin sejak tadi ia mendengar pembicaraan antara Vanya dan Vano.

"Kak," panggil Bella menghampiri Vano yang mah masih terdiam.

"Bella lebih baik kamu pulang duluan, nanti aku akan menyusul."

"Iya kak. Aku tunggu di hotel ya," Meski terpaksa, Bella tetap mengiyakan apa yang katakan Vano.

Vanya masuk ke dalam kamar untuk menemani Elana.

"Mami kenapa? Mami nangis?" gadis kecil itu sangat peka terhadap apa yang di lihatnya, meski hanya sekilas.

"Mami gak nangis kok sayang," bohong Vanya, sekuat hati menahan air mata.

"Mami jangan bohong," Elana meraih tangan Vanya yang terlihat kemerahan

"Mami hanya sedih melihat Elana sakit, Elana harus cepat sehat ya? maafkan mami ya sayang."

"Tangan mami kenapa? Papi kok diem aja. Biasanya kalau mami sedih papi suka peluk mami." protes Elana pada ayahnya yang diam saja saat melihat Vanya menangis bahkan terluka.

"Tangan mami tidak apa-apa, tadi tidak sengaja terbentur pintu," Kilah Vanya, tak mungkin ia jujur kalau Vano yang berbuat kasar padanya.

"Nanti papi tinggal bersama kita lagi kan?" Kini pandangan gadis kecil itu tertuju pada Vano.

"Iya sayang," Meski sejujurnya Vano tak yakin, apakah mereka bisa tinggal bersama lagi dalam waktu dekat ini.

Malam itu Vano menepati janjinya untuk kembali ke hotel menemui Bella, walaupun sejujurnya berat hati untuk meninggalkan Elana.

Sepanjang perjalanan Vano hanya melamun memikirkan ucapan Vanya yang menggangu pikirannya. Seandainya sejak awal dirinya punya pendirian, mungkin Vanya dan Elana tidak akan pernah tersakiti. Dan kini kehadiran Bella menambah pelik masalah hidupnya. Ternyata setelah ia mendapatkan perusahaan yang selama ia inginkan, justru hatinya terasa hampa. Vano kehilangan semangat yang menggebu-gebu seperti dahulu.

Vano membuka pintu, dan lihatnya Bella sedang duduk sambil memainkan ponsel. "Kamu belum tidur Bella?"

"Belum, Aku nunggu Mas Vano," Bella segera menghampiri Vano.

"Hah?"

"Boleh aku panggil Mas? Rasanya kurang nyaman kalau masih panggil kakak, aku kan sekarang sudah jadi istrimu Mas,"

"Tidak, Aku tidak suka dengan panggilan itu." panggilan itu hanya boleh diucapkan oleh Vanya. Meskipun kini Vanya tak lagi memakainya.

"Tapi kenapa?" tanya Bella kecewa.

"Sudah ku bilang, aku tidak suka!" Nada bicara Vano sedikit meninggi.

Bella tersentak. "Oke kalau begitu, aku panggil sayang saja,"

"Terserah! Ya sudah aku mandi dulu,"

"Oke sayang" Bella mengedipkan matanya genit.

Vano hanya menggeleng kepala melihat tingkah konyol Bella. Seandainya Vanya yang menggodanya sudah pasti sudah langsung ia terkam. Sial! Vano benar-benar merindukan sentuhan Vanya.

1
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Firasat seorang ibu ga pernah salah. Licik memang mantan mertua dan si bella itu
dyah EkaPratiwi
jahat sekali mama vano
💜Bening🍆
bisa gaplok emaknya vano gk sih itu mulut apa comberan kotor banget🙄
lari vanya.. lari.... larilah yg jauh dr vano n org2 di sekitaran vano pd gila semua mereka
💜Bening🍆
udahlah paling bener kalian hidup masing2.. apa lg vano udah berkeluarga...
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ceritakan saja sama mami mu kalau Oma Erika tuh mengancam mu kalau kau tidak ikut sama papi mu
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan mau elana lebih baik km ttp sama mami mu jangan pernah tinggalkan dia
Dewi Ajah
gubluugg kok bisa2 nya malah lari ke alkohol.. lemaaHh😒
dyah EkaPratiwi
kenapa Vanya tergodah😭
Author abal-abal: khilaf kak🤭
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
Vano egois bang jahat banget
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Ya kan, rasa bersalah menghantui vano. Padahal kalau jujur pasti lebih baik sekalipun itu sakit. Kalau begini, makin besar kepala si bella
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
tumben banget si Vano acuh begitu biasanya kan dia kalau udh lama gak bertemu langsung maen nyosor aja
Author abal-abal: Vano sudah ternoda katanya 🙈
total 1 replies
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
papi mu bukan sibuk kerja elana tapi kmrn sedang liburan sama Bella 🤭
suzy baek
Type emak2 rempong.. masa anak baru aja cere dah di suruh nikah lagi. Vano makanya kaya gitu dia hidup di keluarga toxic
suzy baek
baru baca Bab awal tapi dah gedeg aja sama si Vano. Jadi laki kok gak tegas sih, kasihan tuh anak istrimu jadi korban.
TiraMissU
wah bercak merah jangan-jangan Bella pms itu 🤣🤣
TiraMissU
Jadi mereka melakukannya atau tidak? kok di skip sih thoorrr...
TiraMissU
Makin sebel sama Bella, di awal ku kira dia itu bakalan baik
TiraMissU
Si Bella sakit jiwa deh kayanya 🙈
TiraMissU
Mending jangan dah Vanya. suami orang tuh...
TiraMissU
uhuk lampu hijau... mending sama Ryuji aja sih bujangan anak tunggal kaya raya😂 emak bapaknya baik pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!