NovelToon NovelToon
Istriku, Adik Sahabatku.

Istriku, Adik Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di saat kedua sahabatnya telah menikah, Davin masih saja setia pada status jomblonya. hingga pada suatu malam ia menghadiri perayaan adik perempuannya di sebuah hotel. perayaan atas kelulusan adik perempuannya yang resmi menyandang gelar sarjana. Tapi siapa sangka malam itu terjadi accident yang berada diluar kendali Davin, pria itu secara sadar meniduri rekan seangkatan adiknya, dan gadis itu tak lain adalah adik kandung dari sahabat baiknya, Arga Brahmana. sehingga mau tak mau Davin harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menikahi, Faradila.

Akankah pernikahan yang disebabkan oleh one night stand tersebut bisa bertahan atau justru berakhir begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5.

Keesokan paginya saat sarapan bersama, Davin mengutarakan niat mereka untuk pindah ke apartemen pada kedua orang tua Dila, serta Arga.

"Apa tidak terlalu cepat? Apa kalian tidak mau tinggal beberapa hari lagi di rumah papah?." Tutur papah ketika Davin mengutarakan keinginan untuk pindah ke apartemen.

"Apa tidak sebaiknya kalian tinggal dulu di sini untuk beberapa hari lagi." Mamah Ita ikut bersuara.

"Kami ingin hidup mandiri, mah." Dila pun ikut angkat bicara. Ia tak mau sampai rencananya untuk segera pindah dari rumah orang tuanya tertunda dengan alasan apapun.

"Kamu ingin cepat-cepat pindah dari rumah ini bukan karena berniat macam-macam kan Dila?." Berbeda dengan kedua orang tua mereka, Arga justru menaruh curiga pada adiknya itu.

"Mas tidak boleh terus-menerus berpikiran buruk terhadap Dila. Bisa jadi itu hanya perasaan mas saja. lagipula mana mungkin Dila berani bertindak macam-macam." Bukannya ingin ikut campur terlalu dalam, namun sebagai sesama wanita, Margin kurang setuju dengan sikap suaminya yang selalu saja menaruh curiga terhadap adik iparnya tersebut.

Apa yang dikatakan Margin ada benarnya. Bisa jadi semua itu hanya perasaannya saja. Arga akhirnya diam, dan kembali melanjutkan sarapannya.

Menyaksikan keteguhan putrinya ingin segera pindah dan hidup mandiri bersama sang suami, membuat papah Hidayat akhirnya mengalah dan memberi izin pada putri dan juga menantunya untuk segera pindah ke apartemen, sesuai dengan keinginan mereka.

Seusai sarapan, Dila langsung kembali ke kamar untuk mengemas beberapa barang serta pakaian yang akan di bawa serta olehnya ke apartemen.

"Akhirnya aku akan segera terbebas dari tekanan papah dan mas Arga." Dila bersorak dalam hati.

Setelah selesai berkemas, Dila dan Davin pun pamit pada papah Hidayat dan mama Ita. Ini kali pertama mama Ita jauh dari putrinya maka tak heran jika mama Ita terlihat sedih melepas kepergian sang putri untuk tinggal di tempat yang berbeda dengan mereka.

Karena jalanan cukup macet, butuh waktu empat puluh menit untuk mereka tiba di apartemen Davin. Setibanya di gedung apartemen, Davin langsung mengajak sang istri menuju unit apartment miliknya.

"Sembari mas mencari rumah yang cocok, kita akan tinggal di sini dulu untuk sementara waktu." Tutur Davin sambil menekan sandi apartemennya.

Dila diam saja, gadis itu tidak berniat merespon perkataan suaminya. Ia langsung mengayunkan langkah memasuki apartemen ketika pintu telah terbuka.

"Lumayan luas, semua barang di dalamnya pun tertata dengan rapi." batin Dila Ketika mengedarkan pandangan ke seisi apartemen.

"Di mana kamarku?." Pertanyaan Dila mampu membuat Davin mengeryit bingung dibuatnya.

"Kamar kamu?." Cicit Davin.

"Iya, kamar mana yang akan menjadi kamarku?." Dila yakin untuk ukuran apartemen milik Davin, pasti memiliki kamar tidur lebih dari satu.

"Aku ingin kita tidur di kamar yang terpisah." Dila memperjelas maksud ucapannya.

Davin terdiam mendengarnya. Rupanya itu maksud dan tujuan Dila meminta untuk segera pindah dari rumah orang tuanya, Davin baru menyadarinya. Davin berusaha memaklumi sikap Dila. Pernikahan mereka terjadi begitu cepat sehingga Dila mungkin belum sempat menata hatinya, Davin berusaha berpikir positif. Mungkin setelah beberapa hari kedepan Dila akan bersedia tidur di kamar yang sama dengannya, begitu harapan Davin.

Davin Menuding ke lantai atas. "Kamar yang sebelah kiri adalah kamar utama, kamu boleh menempatinya! Mas akan menempati kamar di sebelahnya." Jelas Davin.

"Thank you." Dila mengangguk paham kemudian berlalu meninggalkan Davin tanpa sedikitpun memikirkan perasaan pria itu.

"Menghadapi istri yang usianya lebih muda memang sedikit menguras tenaga, tapi kamu harus tetap bersabar, Davin." batin Davin menyemangati diri dalam menghadapi sifat dan perangai Dila.

Dila memang sudah memikirkan semuanya dengan matang. Ia ingin pindah dari rumah orang tuanya agar bisa tidur di kamar yang berbeda dengan Davin.

Setibanya di kamar ponsel Dila berdering, rupanya panggilan telepon dari Sandi. Dila langsung menonaktifkan ponselnya saat mendengar suara derap langkah mendekat ke arah kamarnya. Ia yakin Itu pasti Davin.

"Sekalipun kita sudah menikah, mas tidak akan membatasi kegiatan kamu. Jika kamu ingin bekerja maka mas tidak akan menjadi penghalang." Bukannya tidak sanggup memenuhi semua kebutuhan sang istri, namun Davin tidak ingin menjadi penghambat ataupun penghalang bagi Dila dalam memulai karirnya, apalagi ia tahu Dila adalah gadis yang cerdas.

"Nanti akan aku pikirkan." Jawab Dila yang sebenarnya ingin bekerja setelah lulus kuliah.

"Oh iya, jika di perusahaan tempat mas bekerja ada lowongan kerja, beritahu padaku!." Ya, setahu Dila, Davin bekerja di perusahaan SJ group.

Davin hanya bisa mengiyakannya.

Setelahnya, Davin pamit ke kamarnya. Sepeninggal Davin, Dila mendudukkan tubuhnya dengan lemas di tepi tempat tidur.

"Bagaimana jika Sandi sampai tahu kalau kenyataannya aku sudah menikah dengan mas Davin?." Dila bergumam dengan perasaan tak menentu. Di satu sisi Ia tidak ingin mengkhianati ikatan suci pernikahannya bersama Davin, namun di sisi lain, Sandi adalah pria yang dicintainya. Bahkan menurut Dila, Davin yang jahat karena telah menghancurkan mimpinya bersama Sandi. Hidup bahagia bersama sang pujaan hati kini hanya tinggal angan-angan yang mungkin tidak akan pernah terwujud. Benar kata Arga, Sandi belum tentu berlapang dada menerima kondisinya, apalagi kini ia sudah resmi menjadi istri dari pria lain. Andaikan waktu bisa diputar kembali, mungkin Dila akan memilih tak menghadiri acara perayaan malam itu hingga apa yang terjadi pada dirinya dan Davin tidak akan pernah terjadi.

Seharian Dila hanya bermalas-malasan di kamar tanpa berniat keluar kamar, lebih tepatnya Dila sengaja menghindari Davin. Namun, yang sengaja dihindari justru mendatangi dirinya di kamar.

"Turunlah untuk makan malam!." Ajak Davin.

"Aku tidak lapar, mas."

"Jangan aneh-aneh kamu, Dila! Bagaimana mungkin kamu tidak lapar sedangkan sekarang sudah pukul tujuh malam. Kalau kamu sampai sakit karena kelaparan, bisa-bisa orang tua serta Abang kamu malah berpikir aku tidak sanggup memberimu makan." Tutur Davin setengah bergurau, hingga pada akhirnya Dila pun mengalah dan turun untuk mengisi perut.

Di sela makan malam, Davin pun memutuskan mengutarakan sesuatu yang sejak kemarin bersarang di pikirannya.

"Mas cukup tahu diri jika faktanya pernikahan kita tidak didasari oleh cinta, terutama dari pihak kamu. Tetapi, mas tidak ingin pernikahan ini sampai di nodai oleh pengkhianatan. Untuk perasaan kamu terhadap mantan kekasih kamu itu, mas akan berusaha memakluminya selama kamu tidak lagi berniat menemuinya. Lagipula mas tahu, melupakan rasa yang pernah ada untuk seseorang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mas tidak memaksa kamu untuk jatuh cinta pada mas, tapi mas berpesan padamu untuk tidak berpikir untuk menemui pria itu lagi jika nantinya dia telah kembali ke Tanah air, Faradila." Perkataan Davin laksana sebuah ultimatum di indera pendengaran Dila, dan anehnya Dila merasa lidahnya keluh untuk mengutarakan protes dihadapan pria itu. Dila hanya diam terpaku.

"Mas akan berusaha memaklumi sikap kamu, penolakan kamu, bahkan yang lainnya, tetapi tidak dengan sebuah pengkhianatan, Faradila." Suara Davin terdengar lembut namun terkesan tegas.

1
Lia siti marlia
good dila balasan yang elegan😁😁😁
Lia siti marlia
hadeh kenapa gak di pecat aja sih c rani
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆😆😆
Ariany Sudjana
makanya Rani, kamu jangan bodoh, mau jadi pelakor, malah kamu yang malu 🤭🤣
Rina
Semoga semuanya hidup bahagia 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
sanksinya terlalu ringan buat Rani, hanya turun ke lapangan, kenapa ga ada surat peringatan ke-satu?
Rina
Rasain kamu Rani makanya jangan suka kepo akan kehidupan orang lain 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
mampus kamu Rani, kamu siap-siap dipecat dan jadi gembel 🤭🤭🤣🤣 kamu itu bodoh sekali Rani, dan sekarang kamu menggali kuburan kamu sendiri 🤣🤣🤭🤭
secret
naaaahhh kann kena batunya kamu raniiii, makanya jgn terlalu obsesi smpe nuduh tanpa bukti, tp berkat kamu hubungan davin dila jd go public deehhh makasiii yaa😂
Lia siti marlia
nah kan aku bilang juga apa rani ...kan jadi kamu malu sendiri ......akhirnya kalian ngaku juga kalau sudah menikah dila davin 😁
Dwi ratna
noh ran mkanya jd org jgn kepedean nyebar fitnah,kena sendiri kn
Felycia R. Fernandez
maaaaampoooooss...
akibat iri,hampir hilang masa depan kan...
Davin ayo selidiki siapa yang melaporkan kalau Dila ada di dalam kamar mu??? bisa dilaporkan balik lho atas pencemaran nama baik,atau gak di kasi sanksi dikantor...
aleena
inikah yg disebut cinta bisa membutakan mata hati,
tanpa menncari fau siapa pasangan Davin
dan Dilla
Lia siti marlia
rani hati hati yah kamu jangan sampai berita yang kamu sebar jadi bumerang untuk dirimu sendiri 😁
secret
viralin ajaaa raniii, kasih tauuu semuanya
tp siaapp2 yaa ujungnya kmu yg maluuu
Dwi ratna
ran km yg bakal malu loh jgn macam²
Nurminah
wanita kalo cinta mati ama laki-laki pasti bodoh buta goblok
Dwi ratna
cie ada yg mulai cemburu
Ariany Sudjana
Rani Rani kamu bodoh sekali, kamu mau mengadukan Dila berselingkuh dengan Davin, sehingga Dila dipecat, yang ada kamu yang dipecat , dan kamu akan jadi gembel 🤣🤣🤭🤭
Ayu FazRina Satiasari
Rani...oh Rani....🤣🤣 sumpah aku gemeesss...double up donk kk author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!