NovelToon NovelToon
Di Bawah Langit Yang Sama

Di Bawah Langit Yang Sama

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

" Sekali berkhianat maka sampai kapanpun akan terus menjadi pengkhianat".

Begitulah kalimat yang menjadi salah satu sumber ujian dari sebuah hubungan yang sudah terjalin dengan sangat kokoh.

" Orangtua mu telah menghancurkan masa depanku, makan tidak menutup kemungkinan jika kamu akan menghancurkan pula anakku. Sebelum itu terjadi aku akan mengambil anakku dari hubungan tidak jelas kalian berdua".

Cinta yang sudah terbentuk dari sebuah kesederhanaan sampai akhirnya tumbuh dengan kuat dan kokoh, ternyata kalah dengan sebuah " Restu" dan "keegoisan" di masa muda adalah sebuah penyelesalan tiada akhir.

Berharap pada takdir dan semesta adalah sebuah titik paling menyakitkan secara sederhana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Setelah pelukan itu lepas kini Liora sedang membersihkan wajahnya di toilet sebelum kembali ke ruangan, ia tidak ingin dicurigai sehingga sebisa mungkin wajahnya harus segar agar tidak ada kecurigaan apalagi banyaknya pertanyaan yang akan didapatkan.

Wajah sembab itu tidak bisa disembunyikan dengan sempurna karena masih terlihat, namun sudah mulai berkurang namun tidak sepenuhnya. Liora merasa sedikit lega menarik nafasnya dalam, bersiap kembali memasuki ruangan kerja dan melanjutkan pekerjaannya.

Sepanjang perjalanan menuju ruangannya, bayangan itu kembali hadir ketika pelukan itu kembali diterima dengan hangat oleh tubuhnya, perasaan luka, sedih, marah, kecewa bahkan rindu kini datang menghampiri secara bersama membuat Liora semakin bimbang.

Aku begitu munafik bahkan terlihat seperti seorang perempuan murahan, dulu aku dibuang tanpa bekas kasih meskipun aku memohon untuk tidak di tinggalkan.

Kini pertama kali bertemu aku dengan mudahnya tidak menolak untuk berada didalam pelukannya, aku hanya bisa menangis. Entah, apa yang sedang aku tangisi kali ini....

Apakah aku sedang menangisi kebodohan diri selama ini, dan kembali masuk kedalam perangkap egois cinta seorang Arga?

Atau aku sedang menangisi alur kehidupan yang sedang dipermainkan oleh semesta, setelah ini kejutan apalagi yang harus aku hadapi....

Dibalik gumaman dalam hati yang sedang merutuki kebodohannya, ada sedikit perasaan lega yang membuat hatinya sedikit ringan apalagi melihat kondisi Arga yang baik-baik saja secara fisik, memberikan kesan dan perasaan bahagia karena bisa bisa bertemu kembali sedikit mengobati rindu yang menggebu selama ini.

Rasa sedih akan kilatan ucapan Arga terkahir kali, dimana dirinya ditinggalkan seorang diri karena kondisi yang memang cukup melelahkan. Liora yang sempat memohon namun tidak dihiraukan oleh Arga, semua terasa sekali nyata sulit untuk membenci karena hatinya tidak bisa berbohong jika cinta itu masih utuh.

" Li, Lo kenapa? apa ada masalah?". Pertanyaan yang keluar dari mulut Nami kini menyadarkan Liora yang ternyata sudah sampai di meja kerjanya.

" Hah.. Ohh aku gak apa-apa, cuma sedikit lelah aja karena ternyata pak Arga memiliki beberapa pertanyaan yang harus aku jelaskan ulang".

Liora sempat kaget namun dengan cepat ia bisa menguasai kondisi saat ini, dengan berusaha keras dirinya meyakinkan team divisi untuk percaya jika semua baik-baik saja.

" Nin..." Ezra sepertinya masih khawatir dan akan kembali memastikan kondisi perempuan yang ia sayangi.

" Aku baik-baik aja Zra, hanya memang sedikit lelah saja butuh pulang on time sepertinya". Candaan ringan kini keluar dari mulutnya.

Ezra tahu bahkan sangat tahu jika Liora sedang membohongi dirinya dan kedua teman mereka, tetapi Ezra tidak ingin terlihat egois.

Aku tahu kamu sedang berbohong Nin, ada apa antara kamu dengan Pak Arga? Bahkan sampai kamu rela menangis, apakah dia orangnya yang membuat kamu bahkan sampai tidak bisa membuka hati untuk laki-laki manapun termasuk Aku?...

Memberikan waktu untuk ketenangan Liora adalah salah satu cara untuk Ezra memberikan ruang, namun ada cara lain untuk Ezra bisa memberikan ketenangan kepada Liora yaitu dengan membelikan minuman kopi kesukaan untuk Liora sebagai salah satu bentuk rasa pedulinya meskipun Liora hanya menganggap dirinya teman tidak lebih.

Ezra selalu meyakini jika semua akan berubah dengan sebuah usaha yang terus dilakukan, namun Ezra tidak mengetahui bagaimana dalamnya cinta Liora untuk Arga yang bahkan rela sampai menutup hati dan kehidupannya selama 5 tahun ini.

Diruangannya kini Arga sosok lelaki itu masih betah duduk dengan menyandarkan tubuhnya dipunggung sofa, dengan kedua tangan menutupi kedua mata yang sedang terpejam dengan deru nafasnya yang masih terdengar cukup berat.

Dimas sang sahabat sekaligus saat ini menjabat sebagai personal asisten Arga kini hanya bisa mendengus kesal, gemas sekali sejak dulu Dimas adalah salah satu saksi hidup perjalanan cinta keduanya dan kini kembali lagi Dimas menjadi saksi keduanya bertemu kembali dengan Arga yang terlihat kurang pintar membuat Dimas benar-benar dibuat kesal.

" Mau sampe kapan Lo diem aja gini, Ga? Gak akan ada perubahan kalau cuma duduk doang Arga Mahendra... Ketikung yang ada".

Ucapan asbun Dimas kini berhasil membawa Arga untuk duduk tegak dengan wajah paniknya " Apa maksud Lo, Dim?".

" Ya perempuan butuh kepastian Arga, Lo baru ketemu udah main peluk aja apalagi manggil Sayang. Lo pikir si Liora gak punya perasaan hah? Kalau Lo masih ada rasa buruan deh bergerak, jangan keban rencana doang".

Dimas benar-benar memberikan nasihat dengan gaya terbaru, tidak ada keramahan apalagi kelembutan.

" Tapi, gue takut nyakitin dia lagi Dim". Sorot mata keraguan itu kini terlihat jelas.

" Lo sadar? Bisa-bisanya takut nyakitin, emang Lo udah ada niat buat nyakitin dia lagi?" kini nada bicara Dimas sedikit naik.

Arga menggelengkan kepalanya pelan " Gue takut, dia udah lost feeling dan malah makin menjauh".

" Terus kalau dia benci sama Lo, kenapa tadi dia dipeluk diem aja Arga? Lo jangan kebanyakan asumsi deh, kalian butuh ngobrol berdua biar ketemu jalannya. Lo sebagai laki bergerak kenapa Ga, jangan males banget jadi manusia".

Terdengar cukup kasar memang tetapi kadang manusia sesekali membutuhkan nasihat yang cukup tegas, agar mereka sadar atas tindakan yang dilakukan.

" Dulu Lo yang ngajarin gue tentang sebuah perjuangan dimana kita berani melangkah dan mengambil resikonya, lah sekarang Lo sendiri yang ragu gimana sih".

Arga terdiam beberapa saat mencerna ucapan Dimas yang mulai memasuki pikiran warasnya, kembali hening dengan kilatan memori yang semakin datang dengan sejuta kenangan indah.

" Perempuan butuh kepastian Ga, tidak selamanya Liora bisa nunggu Lo jangan kepdean. Kalau Lo serius bergerak jangan sampe nyesel yang selama ini Lo rasain bakal bertambah berpuluh kali lipat ketika Liora di bahagiakan oleh orang lain".

Dimas tidak bermaksud mengancan, bukankah itu fakta yang harus diterima oleh Arga jika dirinya masih saja berdiam diri.

" Lo bener Dim, padahal gue belum bergerak dan belum tau hasilnya tapi gue udah takut duluan" Dimas mengangguk senang karena kini ia berhasil.

" Nah, gitu dong. Tikungan tajem bro, inget itu". Dimas kini menepuk pundak Arga pelan.

" Semesta berbaik hati memberikan kesempatan buat gue Dim, kali ini gue bener-bener berjuang apapun resikonya gue terabas..." semangat itu kembali bangkit membuat Dimas tersenyum senang.

" Gue akan selalu bantu apapun yang Lo butuhkan, jangan ngerasa sendiri Ga".

Tekad dari Arga kini semakin besar untuk kembali berjuang, jika dulu dirinya egois merasa keputusannya baik tidak untuk saat ini.

Dan hal pertama yang akan dilakukan adalah kembali mendekati Liora, mencari kesempatan untuk keduanya saling jujur untuk kembali berjuang bersama.. Ahh tidak..tidak tapi cukup Arga yang berjuang kali ini.

1
Wang Lee
Itulah kamu, ngak sama kayak aku
Wang Lee
Kok bisa begitu
Wang Lee
Keringkan
Wang Lee
Aku ngak paham kok
Wang Lee
Kenyataan seperti yang
Wang Lee
Apa benar begitu
Wang Lee
Makanlah yang banyak
Wang Lee
Itulah aku
Wang Lee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wang Lee
Hmmmm
Wang Lee
oke, masama
Wang Lee
Iya, makasih
Wang Lee
Setelah itu
Wang Lee
Menyiapkan
Wang Lee
Sebuah rencana
Wang Lee
Teriakan
Aksara_Dee
adit kadang-kadang kidding ya
Aksara_Dee: bikin Arga tantrum aja
total 2 replies
Aksara_Dee
aaiihh kaann... lihatlah kemarahannya sampe mau buka toko hape 😍
Aksara_Dee: bisa lebainya kayak pemiliki langit, udara, tanah dan lautan ya kaa ❤️❤️
total 2 replies
Aksara_Dee
kalau bakar gunung gak kena pasal, mungkin kemarahannya bisa membakar gunung 😅
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Wang Lee: oke dek/Ok/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!