"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Eh kalian udah makan belum?" tanya Rimba menatap ke arah Nando dan Ken mengalihkan topik kotor dari Nando.
"Tujuan gue sama Ken kesini mau ngajak lo makan ege, laper nih gue" jawab Nando mengeluh sembari mengelus perut nya yang mulai keroncongan.
"Kebetulan Retha masak nasi goreng kebanyakan, kami berdua ngga habis. Kalian mau nyobain ngga? Enak kok, ngga ada di tambah racun" usul Rimba membuat Nando sumringah.
"Waduh boleh tuh, ngerasain masakan dedek manis" ucap Nando segera berdiri lebih dulu di ikuti Rimba dan Ken.
Nando lebih dulu ngacir ke dapur, di susul Ken di belakang barulah Rimba yang mematikan tv.
"Eh Bang jangan lupa ya beli bahan dapur!" seru Retha menepuk lengan Ken yang berjalan melewati kamar Retha dengan santai.
Ken menoleh ke belakang dan membuat tatapan kedua nya membeku satu sama lain.
"Eh sorry" lirih Retha langsung hendak kembali masuk kamar, malu rasanya harus berinteraksi dengan teman Abang nya sendiri.
Ken masih dalam posisi menoleh pun terhenyak saat Nando menepuk pundak nya.
"Sumpah Ken, lo harus nyoba nasgor buatan dedek manis" Nando membawa piring nya yang berisi nasi goreng ke hadapan Ken.
Ken nampak tergoda dengan aroma dan warna dari nasi goreng itu, segeralah ia melangkah ke dapur mengikuti Nando.
Retha kembali menyembulkan kepala nya was-was.
"Oi dek" pekik Rimba mengejutkan Retha yang hampir berteriak.
"Ngapa lo?" tanya Rimba melihat gelagat aneh Retha yang nampak salah tingkah.
"Ngga papa, lo jangan lupa ya beli bahan dapur" jawab Retha kembali mengingatkan Rimba.
"Mendingan ntar lo ikut aja deh ya ke supermarket, biar lo ambil bahan dapur sama yang lo mau, gue males cok" ucap Rimba membuat Retha menatap nya jengah.
"Berdua aja?" tanya Retha sembari melirik ke arah dapur.
"Kagak, sama dua cunguk itu. Gue cape kalo ngemudi mobil sendirian, lo pasti nya habis belanja bakalan tidur, jadi gue ntar mintol mereka buat kemudiin" jawab Rimba santai Retha memutar bola mata jengah.
"Harus banget ya mereka ikut? Eh salah, harus banget ya gue ikut ke supermarket?" tanya Retha dengan malas.
Rimba mengangguk. "Ngga tega gue ninggalin lo sendiri di apartemen, ntar lo ngadu lagi sama Daddy kalo gue ngga ngejagain lo" cibir Rimba segera melangkah ke dapur menghampiri kedua teman nya.
Retha kembali masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap, lagipula suntuk juga di dalam kamar sendirian. Sudah sangat lama Retha ingin keluar dari apartemen pada malam hari.
Usai Ken dan Nando menghabiskan nasi goreng buatan Retha dengan lahap, kedua nya nampak kekenyangan.
"Duh kalo udah kenyang pasti ngantuk gue" cetus Nando dengan mata mulai sayu.
"Yaelah baru makan segitu doang" cebik Ken, ia cukup puas dengan masakan gadis manis yang ia tau adek kandung nya Rimba.
"Selesai makan, cuci piring" titah Rimba membuat Nando menatap nya dengan wajah memelas.
Ken terkekeh. "Sini, takut banget gue liat muka dia gitu, muka minta di kasihani" ucap Ken mengambil alih piring kotor dan langsung sigap mencuci di wastafel.
Retha datang dengan tas selempang kecil yang hanya muat dompet saja, dengan rok cargo berwarna caramel dan kaos oblong yang di tutup cardigan warna senada dengan rok, membuat nya terlihat lebih kalem.
"Udah siap aja ni bocah" ujar Rimba membuat Ken menoleh saat sedang menggosok piring dengan sabun.
Prang
"Astaga!" pekik Ken tanpa sadar menjatuhkan piring milik Rimba hingga terpecah. Retha segera menghampiri wastafel.
"Ih piring kesayangan gue!" pekik Retha dengan air mata mulai mengenang di pelupuk.
Deg
Ken langsung panik saat mendengar isakan, dengan segera ia mengelap tangan nya yang basah di kain kering lalu mendekati Retha.
"Sorry-sorry, gue ngga sengaja" ucap Ken tak berbohong. Dia memang tak sengaja menjatuhkan karena licin sekaligus terpesona.
Tangisan Retha masih terdengar hingga Ken mulai membujuk dan sesekali mengucap kata maaf.
"Gue ganti deh ya, berapa harga nya nanti gue beliin" bujuk Ken tak tega melihat mata sembab Retha.
"Kocak! Itu piring kesayangan Tata dari kecil. Ngga bisa beli itu cok, harus di bikin langsung pakai tangan ahli" ucap Rimba yang sejak tadi hanya menonton Ken membujuk Retha bersama Nando.
Ken makin bersalah. "Gue janji bakalan ganti yang baru, gue bakal minta tangan profesional buat bikinin piring itu lagi, dengan bentuk dan gambar yang sama" Ken masih terus berusaha membujuk sesekali melirik ke arah Rimba yang seakan tak peduli.
"Bukan masalah harga nya, tapi piring itu banyak kenangan nya" isak tangis Retha mereda sejenak untuk berbicara lirih dengan sesegukan.
Ken melirik Rimba tipis dengan tatapan meminta tolong. Rimba kembali mengerdik bahu tak mau ikut campur.
Grep
"Sorry"