NovelToon NovelToon
MADU YANG KU NAFKAHI

MADU YANG KU NAFKAHI

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Suami Tak Berguna / Selingkuh / Romansa
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Mursyidah Awaliyah adalah seorang TKW yang sudah lima tahun bekerja di luar negeri dan memutuskan untuk pulang ke kampungnya. Tanpa dia tahu ternyata suaminya menikah lagi diam-diam dengan mantan kekasihnya di masa sekolah. Suami Mursyidah membawa istri mudanya itu tinggal di rumah yang dibangun dari uang gaji Mursyidah dan bahkan semua biaya hidup suaminya dan juga istrinya itu dari gaji Mursyidah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KABAR DUKA

Gunadi merasakan kepalanya kian berdenyut dan penglihatannya pun mulai samar. Lelaki itu duduk tersandar di kursi. Rukmini dan Astuti menghampiri Gunadi dengan perasaan cemas karena khawatir terjadi sesuatu dengan lelaki itu. Gunadi mengangkat tangannya pada Rukmini dan Astuti.

"Aku nggak apa-apa," katanya dengan suara lirih. "Aku hanya pusing mungkin karena tidak makan sejak semalam." Gunadi memijat pangkal hidungnya.

"Ti, buatkan teh manis panas untuk suami kamu!"

Perintah Rukmini sambil mengambil alih Celia yang masih menangis karena terkejut tadi.

Astuti bergegas ke belakang untuk menyeduh teh seperti perintah ibu mertuanya. Tidak berapa lama wanita itu keluar rumah dengan gelas yang sudah berisi, lalu memberikannya pada suaminya. Gunadi meneguk minuman yang masih panas tersebut hingga habis setengahnya. Wajah pucat lelaki itu mulai tampak segar dan berkeringat.

"Kamu nggak selera makan karena mikirin istrimu itu?" tanya Astuti cemburu. Dia tahu sudah beberapa hari ini suaminya sering melamun dan sudah pasti memikirkan Mursyidah.

"Kamu takut bercerai darinya?" cecar Astuti lagi.

"Sudahlah jangan mulai lagi, kepalaku sedang pusing, "Sahut Gunadi. Pria itu memeriksa ponselnya.

Dari sudut teras Rukmini yang sedang menggoyang-goyangkan cucunya yang ada dalam gendongannya hanya mendengarkan perdebatan anak dan menantunya itu. Akhir-akhir ini keduanya memang sering berdebat dan kemungkinan itulah yang membuat beban pikiran Gunadi hingga dia jadi malas makan. Selain itu tentu saja masalah dengan Mursyidah. Rukmini mendekati Gunadi dan Astuti, tentu saja ia ingin memastikan kondisi anak lelakinya tersebut.

"Bulan depan dia akan pulang bu!" Gunadi memperlihatkan ponselnya pada Rukmini, tapi diambil lebih dulu oleh Astuti dan memberikannya pada Rukmini setelah selesai membaca pesan yang ada di ponsel Gunadi.

"Jadi dia benar-benar ingin pulang dan tidak mau memperpanjang kontraknya?" Tanya Rukmini.

"Nggak taulah bu!" Gunadi kembali meraih ponselnya.

"Aku mau tanya sama dia kapan pastinya dia pulang, paling tidak aku bisa bersiap-siap."

"Bersiap-sipa untuk apa Gun? Menyambut kedatangannya? Untuk apa lagi menyambutnya, dia kan sudah minta cerai dari kamu!" kesal Rukmini.

"Bu, aku masih bisa membantah semua tuduhannya itu nanti bu. Sementara ini Astuti sama Celia kita pindahkan dulu, lalu aku akan menata ruang tamu seperti waktu ditinggalkannya dulu. Saat dia pulang nanti aku bilang semua itu bohong," kata Gunadi memaparkan semua rencananya.

"Apa nanti dia percaya?" tanya Rukmini. Sementara Astuti sudah menekuk wajahnya karena tidak suka dengan ide suaminya.

"Pasti bu... Aliya itu kan paling cepat luluh kalau sudah aku rayu," sahut Gunadi percaya diri.

Ping! Sebuah pesan baru kembali masuk ke ponsel Gunadi. Lelaki itu cepat membuka dan membacanya.

[Aku sudah meminta seseorang untuk mengurus perceraian kita]

Gunadi diam membeku menatap isi pesan tersebut.

Tidak didengarkannya Rukmini dan Astuti yang bertanya.

Rukmini menyambar ponsel yang ada di tangan Gunadi karena tidak sabar dan penasaran dengan isi pesan tersebut.

"Sudah ceraikan saja dia !" putus Rukmini tegas.

"Nanti dia juga yang akan menyesal. Dia pikir gampang hidup tanpa suami, apalagi sekarang ibunya sudah nggak ada. Sudah, kamu bercerai saja dari perempuan itu! Jangan lupa minta harta gono-gini, suruh bagi yang adil."

Dada Rukmini terlihat naik turun saat mengatakan semua itu. Dia sudah sangat kesal dan marah pada Mursyidah yang menurutnya sudah mulai berani membangkang pada Gunadi.

"Jadi b*bu saja sombong!"Rukmini kembali mendumal. Astuti diam tidak bersuara lagi. Dia menyerahkan semua permasalahan itu pada Rukmini.

Biarlah ibu mertuanya itu yang menyelesaikan. Yang dia yakin ibu mertuanya itu akan selalu berpihak padanya.

Gunadi mengambil ponselnya dari tangan Rukmini dan mengetikkan sesuatu membalas isi pesan dari Mursyidah.

{Dek, nanti saja kita bahas kalau kamu sudah pulang.

Nggak baik ngomongin cerai sekarang. Semuaitu bohong mas nggak pernah menikah lagi. Memang kamu tau dari siapa? itu kan hanya dugaanmu saja} send

Tidak berapa lama masuk beberapa pesan berturut-turut. Gunadi dengan cepat membukanya. Ada beberapa buah foto di sana. Gunadi terperangah dan menatap tidak percaya pada foto-foto tersebut lalu kemudian beralih pada ibu dan istrinya. Gunadi menyerahkan ponselnya pada ibunya. Rukmini ikut ternganga melihat semua foto itu. Ada foto Gunadi yang menggendong Celia yang sedang menangis dan ada Astuti di sebelahnya, ada foto Rukmini yang sedang mengambil Celia dalam gendongan Gunadi, dan foto Gunadi yang sedang berpamitan pada Astuti saat akan berangkat. Masih ada foto lainnya, sepertinya di hari yang berbeda karena terlihat dari pakaian yang dikenakan oleh Gunadi dan Astuti. Terlihat Gunadi yang sedang menjemur pakaian yang baru selesai di cuci, Astuti yang berdiri sendiri di depan rumah sedang melambaikan tangan pada Gunadi dan terakhir foto Rukmini yang menggendong Celia berjalan keluar dari halaman rumah.

[Apakah bukti ini semua masih belum cukup?]

Gunadi, Rukmini dan Astuti saling berpandangan setelah melihat semua pesan yang dikirim oleh Mursyidah.

"Dari mana dia dapat foto ini dan siapa yang mengirimkannya?" Rukmini bergumam sendiri tapi dapat di dengar oleh Gunadi dan Astuti.

"Masalahnya bu, siapa yang melakukan itu dan kapan dia melakukannya? Kenapa kita nggak tau sama sekali," sambung Astuti. Wanita itu mencoba mengingat-ingat namun pikirannya terasa buntu. Entah kapan semua foto-fot itu diambil oleh seseorang.

Gunadi memijat pelipisnya. Kepalanya kembali berdenyut kencang. Saat ini dia sudah tidak bisa berkelit lagi, semua bukti sudah terpampang di depan mata. Harapannya untuk tetap bersama Mursyidah musnah sudah, penyesalan pun tidak akan berguna. Semuanya tidak akan dapat dia raih lagi. Sesuatu yang hilang itu takkan kembali, dan semua yang tinggal hanyalah sisa-sia harapan yang pudar.

**

Sebulan telah berlalu sejak terakhir Mursyidah mengirimkan foto-fot bukti perselingkuhan Gunadi. Sejak itu pula wanita itu tidak pernah berkabar lagi dengan Gunadi. Pesan-pesan dari Gunadi pun tidak pernah dibukanya. Gunadi berusaha mencari informasi

Tentang istri pertamanya tersebut. Setelah mencari informasi kesana sini, akhirnya dia mengetahui juga jadwal kepulangan istrinya tersebut bersama beberapa TKW lain dari beberapa daerah.

Pagi itu Gunadi sedang bersiap-siap hendak berangkat ke tempat pemberhentian bis damri yang ada di kota sebelah. Sesuai perhitungannya istri pertamanya itu akan tiba sekitar pukul dua siang ini. Biarlah dia menunggu sebentar tidak mengapa baginya, asalkan dia dapat membawa istrinya itu pulang ke rumah mereka. Astuti dan Celia sudah dia singkirkan sementara ke rumah orangtua istri keduanya tersebut. Gunadi tidak peduli meski dia mendapatkan amarah mertuanya. Untuk saat ini dia fokus pada istri pertamanya.

Gunadi baru saja menyalakan mesin motornya saat dua petugas dari kelurahan datang menemuinya.

"Dengan bapak Gunadi?" tanya salah seorang dari petugas tersebut. Gunadi menganggukkan kepala dan menjawab iya.

"Apakah nyonya Mursyidah Awaliyah adalah istri anda?" tanya petugas itu kembali.

"Iya betu!" angguk Gunadi.

"Kami baru saja mendapat kabar bahwa pesawat yang ditumpangi istri anda mengalami kecelakaan dan nyonya Mursyidah adalah salah satu korban yang tewas."

Gunadi merasakan telinganya yang berdenging kencang. kepalanya berdenyut nyeri dan dadanya terasa sesak. Dia tidak lagi mendengar apa yang dikatakan oleh petugas kelurahan itu. Dunia Gunadi runtuh seketika mendengar kabar duka tersebut.

1
Siti Zaid
Author..terima kasih selalu update ceritanya berkali2...cerita makin menarik..kakak tunggu terus sambungan cerita nya...🤭
Hasri Ani: heheee makasi kembali sudah mampir... 😁😁
total 1 replies
Siti Zaid
Malangnya mursyidah bersuamikan Gunadi..sepatutnya dia merasa bimbang dan risau akan keselamatan mursyidah..malah harta warisan yg difikirkan😠benar2 benalu siGunadi
Ma Em
Gunadi bkn nya sedih mendengar kabar bahwa Mursydah kecelakaan dan meninggal eh malah senang karena akan dapat warisan , tdk taunya Mursydah nya msh sehat segar bugar tambah cantik lagi pasti Amar akan menyesal .
CB-1
semakin menarik ceritanya..makasih author cantik sehat slalu biar makin banyak update nya
Hasri Ani: aamiin.. semoga suka dengan cerita nya😁😁
total 1 replies
CB-1
penasaran apa yg di sembunyikan kinasih
Siti Zaid
Author..terima kasih sudah update berkali2..terbaiklah👍👍👍
Hasri Ani: makasih kembali sudah mampir say... 😁😁
total 1 replies
Siti Zaid
Betapa tidak tahu malu Astuti..sudah rampas suami mursyidah..malah duit hasil titik peluh mursyidah pun dia nak juga..dasar benalu...😠
N Wage
semangat Thor...kutunggu lanjutannya.
N Wage
TOP👍👍👍👍♥️♥️♥️
aku suka cerita halu yg realitis.
N Wage
dan cahaya adalah anak Gunadi yg gak diakui oleh Gunadi.
N Wage
apakah Kinasih pernah selingkuh sama Gunadi?
Ma Em
Bagus Mursydah kamu jgn tertipu lagi sama suamimu yg mokondo itu Mursydah cuma di porotin duitnya doang untuk kasih menyenangkan istri mudanya juga keluarganya , balas semua perbuatan Gunadi yg sdh membohongimu Mursydah buat si Gunadi menyesal .
Hasri Ani: sabar saaayyy sabaaar🤭🤭🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Geram banget pada Gunadi..bohong terus ya hidupnya sekarang..takut ketahuan...sayang semua kelakuan busuknya sudah diketahui sama mursyidah...
Siti Zaid
Terima kasih author selalu update ceritanya...👍👍👍penasaran apakah ada rahsia yg disembunyikan kinasih..
Siti Zaid
Nyaris ketahuan sama Gunadi..kalau ketahuan bisa2 nya gagal rancangan mursyidah...
Ma Em
Sudah tdk sabar Thor Mursydah bertemu dgn Gunadi setelah melihat Mursydah cantik pasti Gunadi kaget , tapi Mursydah tetap hrs cerai sama Gunadi biar Mursydah berjodoh dgn ayah temannya Amar 😄😄
Hasri Ani: 🤣🤣🤣ketika jodoh diatur netizen🤣🤣🤣.. hehehe makasi sudah mampir semoga tetap suka ceritanya..
total 1 replies
Siti Zaid
Author ditunggu lanjutannya ya..nak lihat bagaimana mursyidah membalas sakit hatinya pada suami dan juga madunya😠
Hasri Ani: makasi say sudah mampir.. sehat selalu
total 1 replies
Siti Zaid
Terima kasih author sudah update beberapa episode lagi👍👍👍
Siti Zaid
Mursyidah..perempuan yg dikhinati itu harus kuat dan tabah..bangunlah dan balas semua perbuatan suami mertua dan madu mu itu...biar mereka menyesal kerana telah mengkhanati kamu😠
Siti Zaid
Cerita yg menarik..author anda hebat kerana bisa bikin cerita bisa bikin hati panas bila membacanya..terbaik👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!