kisah menceritakan kriminal dan persaingan cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqbal nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode XXXV : Permintaan Tebusan
Penculikan yang terjadi atas Stefani membuat ibunya Angelia menjadi sangat gelisah. Penculik putrinya Stefani meminta tebusan senilai 500 Miliar rupiah. Jika dalam waktu sampai besok sore uang tebusan tidak diberikan, maka para penculik mengancam akan membunuh putrinya Stefani. Hari itu ibu Angelia bersama suaminya Alfredo sedang terlibat pembicaraan serius.
"Angel..
"Menurut pendapatku sebaiknya kita ikutin saja dahulu kemauan para penculik Stefani, saat ini yang terpenting adalah keselamatan putrimu, Angel!."
Kata Alfredo kepada sang istri.
"Aku mengerti, Alfred..
"Tapi bagaimana aku bisa yakin akan keselamatan putriku Stefani??."
Jawab Angelia dengan perasaan gelisah.
"Hanya itu jalan terbaiknya, Angel.
"Aku juga mengerti dengan perasaanmu saat ini, tapi kamu juga harus pikir keselamatan Stefani, Angel!.
"Waktu kita hanya sampai besok sore, Jika dalam waktu itu kita belum penuhi permintaan mereka, maka nyawa Stefani yang jadi taruhannya.."
Alfredo coba meyakinkan istrinya agar memenuhi permintaan dari para penculik.
"Kita masih punya waktu lebih dari 24 jam lagi, Alfredo, bagaimana menurut pendapatmu, apakah kita laporkan kepada polisi tentang permintaan tebusan dari penculik putriku?."
Tanya Angel kepada suaminya Alfredo.
"Sebaiknya jangan, Angel..
"Sangat berbahaya bagi keselamatan Stefani kalau kita melaporkannya kepada polisi..
"Mereka yang menculik Stefani bukan penculik sembarangan, pasti mereka mengetahui rencana kita disini, Angel!.
Kata Alfredo menjelaskan pendapatnya.
"Apakah menurutmu bahwa kita harus menuruti semua keinginan mereka?."
Tanya Stefani.
"Itu lebih baik, Angel!, yang terpenting adalah kita harus selamatkan Stefani terlebih dahulu, setelah Stefani selamat, kita akan cari si penculik dengan bantuan polisi.
"Bagaimana pendapatmu, Angel?, kamu setuju dengan yang kukatakan?.
Tanya Alfredo kembali.
"Baiklah Alfredo, besok pagi aku dan kamu akan kesana bersama sama, aku akan penuhi permintaan mereka, bagiku yang terpenting adalah putriku Stefani selamat."
Kata Angel.
Setelah mendengar ucapan Angel istrinya, Alfredo merasa rencananya akan sukses dan Senyum kemenangan terlihat dari wajahnya yang tampan.
Sore itu, Johan datang kerumah Rina. Wanita itu meminta Johan untuk datang kerumahnya sore itu, ada hal penting yang ingin dia bicarakan kepada Johan tentang sesuatu yang berhubungan dengan Stefani.
"Silahkan masuk dan duduk dulu, Johan..
"Rina baru saja pulang kerja, dia tadi pesan kalau Johan datang supaya tunggu sebentar.
Kata ibu mertua dari Rina kepada Johan.
"Baik bu.."
Jawab Johan.
Beberapa menit kemudian terlihat Rina keluar dari kamarnya dan lalu menghampiri Johan yang telah menunggunya.
"Sudah lama menunggu ya bang?."
Sapanya.
"Baru beberapa menit saja, Rin.."
Jawab Johan.
"Mau minum apa, bang?."
Tanya Rina.
"Tidak usah repot, Rina, saya minum air mineral gelas yang ada disini saja."
Jawab Johan sambil mengambil air mineral kemasan yang ada diatas meja lalu meminumnya.
"Ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu, bang johan, tentang kecurigaanku dengan pak Alfredo dan ibu Rachel."
kata Rina.
"Memang, kenapa Rina?, dan apa hubungannya dengan penculikan stefani?."
Tanya Johan.
"tadi sore tanpa sengaja, aku mendengar pembicaraan ibu Rachel dengan Pak Alfredo melalui ponsel, dalam pembicaraan mereka, aku mendengar ibu Rachel menyebutkan nama Stefani di sana."
Kata Rina.
"Bagaimana Rin?, apalagi yang telah kamu dengar tentang Stefani?."
Tanya Johan.
"Waktu itu, ibu Rachel memintaku untuk segera menyelesaikan laporan yang ia minta. Setelah menyelesaikan laporan yang diminta olehnya, aku segera keruangannya, tapi ibu Rachel tidak berada disana. Aku mencarinya, dan aku melihat dia sedang berada di parkiran mobilnya. Aku mengira dia akan pergi, lalu aku datang menghampirinya. Namun sepertinya ibu Rachel terlihat berbicara sangat serius dengan pak Alfredo. Ibu Rachel tidak menyadari keberadaanku disana, dan ia berkata memanggil nama Alfred dengan sebutan sayang.
Rina menghentikan pembicaraannya sejenak.
"Maksudmu Rin, antara Rachel dan Alfredo, ada hubungan special kan?, aku juga sudah menduga, Rina?, tapi kamu belum menceritakan hubungannya dengan penculikan Stefani."
Tanya Johan kembali.
"Ibu Rachel bertanya pada Alfredo bagaimana dengan Stefani. Aku melihat dia tersenyum, lalu tanpa sengaja dia berkata seperti ini bang Johan "Jadi si Angel sudah setuju dengan tebusan 500 jutanya sayang??, dan besok pagi kalian akan melakukan transaksi disana?". Aku mendengar kata kata itu dari Rachel, dan dia sangat bahagia sekali. Setelah mendengar pembicaraan nya, aku yang pada saat itu berada di belakang tembok tidak terlihat olehnya. Lalu aku memutuskan untuk meninggalkannya dan kembali keruanganku. Aku takut dia mencurigai, kalau aku telah mendengar pembicaraannya dengan pak Alfredo.
Kata Rina menjelaskan semua yang ia dengar dari pembicaraan Rachel dan Alfredo tadi sore.
Setelah mendengar cerita dari Rina, Johan lalu kembali dan dalam perjalanan dia berpikir dan memutuskan untuk bertemu dengan Angelia.
Angel melihat ponselnya, disana ia melihat sebuah panggilan dari Johan. Setelah berbicara beberapa menit lamanya, dia lalu berangkat sendirian bertemu dengan Johan.
"Ada apa Johan??, kenapa kamu meminta tante bertemu empat mata denganmu disini??.
Tanya Angel.
"Mengenai masalah Stefani, tante Angel.."
Jawab Johan.
"Ada apa, Johan??."
"Apakah kamu sudah dapat informasi tentang keberadaan Stefani??.
Tanya Angel.
"Bukan saya, tante!, tapi tante yang sudah punya kabarnya.."
Jawab Johan.
"Maksudmu bagaimana Johan!, tante masih belum paham arah pembicaraanmu!."
Kata Angel kepada sang detektif.
"Apakah tante Angel tidak percaya denganku?."
Jawab Johan kembali.
Angelia menatap wajah tampan yang duduk didepannya.
"Bukan tante tak percaya padamu, tapi tante merasa khawatir dengan keselamatan Stefani,
Jawab Angel.
"Apakah tante yakin dengan mengikuti permintaan sang penculik, Stefani akan aman??."
Kata Johan.
"Jadi bagaimana menurutmu, Johan?, apa yang harus kita lakukan!."
Tanya Angel yang bingung memikirkan kondisi putri tersayang.
"Coba tante ceritakan semua pembicaraan tante dengan para penculik tadi pagi.
Kata Johan.
Angelia lalu menceritakan semua pembicaraanya dengan si penculik, dan angel juga mengatakan pendapat suaminya Alfredo untuk memenuhi permintaan dari para penculik demi untuk keselamatan Stefani. Lalu Angel juga menyetujui pertemuannya besok di sebuah pulau terpencil dengan mereka. Angel juga mengatakan ancaman dari mereka, jika memberitahu siapapun selain suaminya Alfredo tentang rencana pertemuan besok.
Johan mendengar semua cerita dari Angel. Naluri detektifnya langsung berfikir pada saat itu juga.
"Tante Angel..."
Kata Johan.
"Bagaiman Johan??."
Tanya Angel.
"Tante boleh ikutin permainan mereka..
"Tapi tante harus ingat, cobalah untuk mengulur waktu transaksi..
"Aku juga akan berada disana nanti dengan penyamaran, dan tante harus ingat, jangan lupa tinggalkan jejak.
"Aku sangat yakin, pasti segala bentuk macam peralatan Komunikasi dan elektronik yang tante miliki akan mereka sita sebelum tiba di lokasi.
Kata Johan.
"Lalu bagaimana cara tante berkomunikasi denganmu, Johan?.
Tanya Angel kembali.
Johan lalu bercerita tentang rencana nya kepada Angelia. Setelah selesai mengatakan rencananya, Johan juga meminta Angel untuk tidak bercerita kepada siapapun tentang rencana Johan, walaupun kepada suaminya Alfredo.
Johan juga tidak mengatakan kecurigaan kepada Angelia tentang keterlibatan suaminya Alfredo. Dalam pikiran Johan saat ini adalah bagaimana misi penyelamatan Stefani harus berhasil dan sukses.
Angelia setuju dengan rencana dari sang detektif, harapan terpancar dari wajah sang wanita karir setelah mendengar rencana yang di utarakan oleh sang detektif.