NovelToon NovelToon
BERGELUT DENGAN NAFSU

BERGELUT DENGAN NAFSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Theo mengkhianati sahabat serta anak dari keluarga yang sudah menjadikannya keluarga sejak ia usia 7 tahun. Ia berselingkuh dengan Zeva, istri dari Anthon, sahabat Theo. Terlalu sering menolong Zeva dari suaminya yang kasar dan penyiksa, membuat Theo memiliki perasaan pada wanita itu hingga terjadilah hubungan terlarang keduanya. "Aaaaaakh!!! Theooooo, aku mohon bawa aku kabur dan nikahi aku!" -Zeva Auliora "Maafkan aku, Zeva. Aku tidak bisa meninggalkan Anthon dan keluarganya, mereka sudah menjadikanku seperti ini" -Theo James "Zeva akan tetap menjadi istriku meskipun kamu sudah menikmati tubuhnya, aku tidak akan melepaskan wanita itu" -Anthon Stephen Bagaimana kelanjutan cinta segita dengan panasnya hubungan perselingkuhan antara Theo dan Zeva? Apakah Anthon akan menyerahkan istrinya untuk pria lain? Dukung novel ini untuk tetap berkarya!

Antara nafsu cinta, nafsu balas dendam, nafsu amarah, nafsu kebencian, nafsu kerinduan dan jenis nafsu lainnya akan bergelut di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LISTRIK MATI

Di Italia, Theo saat ini sedang menyusun rencana untuk memulai melancarkan balas dendam.

Karena ia sangat marah ketika melihat cuplikan keromantisan Zeva dan Anthon di Paris yang tersorot kamera sekaligus sebagai bahan promosi ZH Bakery.

Zeva saat ini berusaha mengembangkan ZH Bakery dengan menjadi influencer. Setiap hari ia akan membagikan konten secara live apa saja roti atau kue yang ia buat.

Terkadang, Anthon pun datang memberikan kejutan dan meramaikan konten wanita itu.

Banyak orang sangat mengapresiasi usaha suami istri ini.

Anthon juga tidak malu untuk terlihat di media dengan kondisinya yang masih di kursi roda.

Karena hal ini, Theo semakin terbakar api cemburu dan ingin segera memisahkan keduanya.

"Aku akan merebut Zeva kembali! Lihat saja Herjunot, anakmu akan aku jadikan alat balas dendam padamu!" batin Theo sambil mengepalkan tangan.

Usia kandungan Zeva sudah 9 bulan dan perkiraan hari lahir bayinya sekitar 10-15 hari lagi.

Anthon menyuruh sang istri untuk dirumah saja namun Zeva menolak.

"Aku tidak apa apa, Anthon. Aku tau kondisiku. Jika dirumah saja malah aku sendirian" alasan Zeva.

"Aku akan memanggilkan asisten rumah tangga untuk menginap dirumah kita saja, bagaimana? Kandunganmu sudah sangat besar seperti ini, kamu akan kelelahan" sahut Anthon.

"Ayolah, sayang. Beri aku waktu satu minggu lagi untuk berada di toko yaa" manja Zeva membujuk sang suami.

Kini Zeva juga sudah bisa memanggil Anthon dengan sebutan sayang.

Entahlah perasaan apa yang dimiliki Zeva pada suaminya.

Anthon menghela nafas panjang. Ia benar benar tidak bisa menolak keinginan sang istri.

"Baiklah. Satu minggu lagi ya setelah itu kamu stay dirumah atau dirumah ayah dan ibu" ucap Anthon mengalah.

"Yes! Terima kasih suamiku" sahut Zeva sambil memeluk sang suami.

Percakapan ini sebelum mereka tidur. Akhirnya Zeva pun tidur sambil memeluk Anthon lalu tidak lama kemudian giliran Anthon yang memeluk Zeva dari belakang dan meletakkan tangannya diatas perut buncit sang istri.

Keesokan harinya seperti biasa, Anthon mengantar Zeva dulu ke toko roti baru ia pergi ke perusahaan.

Tanpa mereka berdua ketahui bahwa ada seorang pria berjaket dan bertopi hitam berada di sudut jalan memperhatikan keduanya dari tadi.

Sampai mobil Anthon pergi dari kawasan pertokoan dan Zeva masuk ke toko yang sudah dibuka oleh 3 karyawannya.

"Selamat pagi nyonya" sapa para karyawan.

"Pagi untuk kalian semua" sahut Zeva ramah.

"Oh ya, untuk informasi, satu minggu lagi saya akan cuti melahirkan, jadi saya harap kalian sudah mempersiapkan diri untuk menjalankan toko ini tanpa saya secara langsung ya" lanjutnya.

Para karyawan pun terlihat serius.

"Eh kalian jangan serius banget dong. Nanti bisa saya pantau melalui video call dan cctv , jadi tenang saja, saya masih sama kalian mengembangkan ZH Bakery ini" ujar Zeva.

Ketiga karyawan tersebut pun terlihat lega.

Pria berjaket dan bertopi hitam yang tadi ada di sudut jalan kini berada di dalam cafe depan ZH Bakery dengan mengotak atik laptop di pangkuannya.

Entah apa yang dilakukan pria ini, namun bisa di duga bahwa apa yang ia lakukan merupakan hal serius baginya karena ekspresi pria ini begitu dingin tanpa senyuman.

"Kita lihat saja apakah Galio IT bertahan setelah ITT mampu menerobos keaman mereka?" lirih pria itu sambil tersenyum menyeringai.

Dan saat pukul 3 sore, perusahaan Galio mengalami listrik padam mendadak. Seluruh komputer di kantor langsung mati serta seluruh elektronik lainnya.

Tim IT Galio mengalami kebobolan hacker.

Anthon yang juga terkejut saat tiba tiba komputernya mati langsung memanggil Hali.

Tapi sebelum menekan nama sekretaris nya itu di layar ponsel, Hali sudah datang dengan panik.

"Pak Anthon, perusahaan kita diretas oleh seseorang. Listrik kita dipadamkan secara menyeluruh" laporan dari Hali.

"Apa kamu serius? Ada yang bisa membobol keamanan kita melalui hacker?" sahut Anthon.

"Kata Pak Kiro, manager IT Galio, saat ini semua elektronik lumpuh total" jelas Hali.

"Sialan! Siapa yang berani melakukan hal seperti ini!l seru Anthon dengan marah.

"Bawa aku ke kantor IT Galio!" mintanya kemudian.

Lalu ia menggerakan kursi rodanya melewati Hali.

Mereka berdua berniat turun ke lantai 10 dari lantai paling atas yaitu lantai 21 menggunakan lift, tapi ternyata lift pun ikut mati karena tidak ada listrik.

"Siapa kira kira yang melakukan ini, Hal?" tanya Anthon serius.

"Saya juga tidak tau pak. Maafkan saya belum mendapatkan informasi lebih jelas" jawab Hali.

Mereka berada di depan lift yang tidak menyala.

"Liftnya mati, tuan. Saya akan membawa anda untuk turun menggunakan tangga" tawar Hali.

"Tidak perlu. Aku akan memantau dari ruangan kerjanku. Untung saja telepon kita masih bisa" ujar Anthon lalu kembali ke ruangannya.

Di cafe depan toko ZH Bakery, pria bertopi dan berjaket hitam itu dengan santainya menyeruput kopi serta menatap layar laptopnya yang menunjukkan beberapa layar cctv.

"Hahahaha, begitu lemah" lirihnya.

Lalu ia pun memalingkan wajahnya keluar cafe saat melihat seorang wanita yang sedang hamil besar mengantar seseorang keluar dari ZH Bakery.

"Aku akan segera mengambil mu kembali, Zeva. Dan akan kupastikan malam ini, siapa ayah dari bayi yang kamu kandung ini" batin Theo.

Hingga pukul 8 malam, ZH Bakery sudah siap siap untuk tutup gerai karena roti sudah habis terjual. Kini Theo berpindah cafe agar tidak dicurigai.

"Kalian pulang saja dulu, saya masih menunggu jemputan datang" ucap Zeva kepada ketiga karyawannya.

"Baik, Nyonya. Terima kasih untuk hari ini" sahut salah satu karyawan.

"Sama sama. Hati hati dijalan ya. Sampai jumpa besok" ujar Zeva.

Lalu wanita hamil ini sendirian di gerai yang sudah setengah tutup.

Tadi pukul 6 sore ia mendapat kan panggilan dari sang suami yang mengatakan bahwa akan pulang telat karena ada masalah di perusahaan.

Sehingga Anthon menyuruh drivernya untuk menjemput Zeva terlebih dahulu.

Zeva pun memutuskan untuk menunggu di toko bakery saja sampai jemputan datang.

Tiba tiba lampu ZH Bakery pun mati membuat Zeva panik.

"Hah? Kok mati?" ucapnya sambil berdiri dan berniat untuk keluar toko namun tiba tiba ada seseorang yang menutup pintu toko sangat pelan.

"Siapa?? Siapa kamu!??" teriak Zeva yang menyadari ada seseorang berdiri dihadapannya.

Zeva yang mulai takut, langsung memegang perutnya dan memilih memundurkan kaki hingga menatap sofa.

"Apa yang kamu inginkan? Pergi dari sini, aku mohon" minta Zeva.

Saat ini pikirannya hanya berisi tentang bayinya.

Pria bertopi dan berjaket hitam itu masih melangkah majug hingga membuat Zeva mendudukan diri di sofa.

"Jawab aku!! Apa yang kamu mau?!!! Jangan sakiti bayiku" mohon Zeva lagi dan kali ini sudah dengan tetesan air mata.

"Anak siapa yang kamu kandung?" suara Theo mulai terdengar, suara yang tidak asing ditelinga Zeva.

Wanita itu langsung menajamkan pandangannya kearah pria itu.

"Suara ini" lirihnya.

"Tapi tidak mungkin jika Theo" lanjutnya dalam hati.

"Kamu siapa? Jawab aku, apa yang kamu butuhkan" tanya Zeva lagi dengan rasa penasarannya.

Pria itu memilih untuk tidak menjawab namun memberikan penawaran yang lain.

"Aku akan membawamu pergi dari sini. Pilih lah, kamu ingin aku bawa baik baik atau dengan paksaan?" pancing Theo.

"Kamu mau bawa aku kemana? Jemputan dari suamiku akan datang" sahut Zeva membuat pria itu semakin murka.

Tatapan Theo begitu nampak dengan nafsu balas dendam pada wajah wanita itu.

Tapi pandangan berbeda dari Zeva yang tidak asing dengan tatapan pria itu.

"Mata ini,..warna yang sama dengan Theo" ujarnya dalam hati.

Theo memakai masker sehingga Zeva tidak mudah mengenalinya.

1
xia~xiaoling
ku kira novel ini.novel yg udh END..ternyta blommm...msh on going...smngt ya thor..lnjutkn berkarya n cr cuan yg bnyk...
SariRani: Terima kasih untuk semangatnyaa 🫶🏻❤️ siaaap, author usahakaaan segera update hingga tamat yaaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!