NovelToon NovelToon
Teror Dunia Alam Ghoib

Teror Dunia Alam Ghoib

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Tamat
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

para mahasiswa dari Institut Seni Indonesia tengah melakukan projek pembuatan filem dokumenter ke sebuah desa terpencil. Namun hal tak terduga terjadi saat salah satu dari mereka hilang di bawa mahluk ghoib.

Demi menyelamatkan teman mereka, mereka harus melintasi batas antara dunia nyata dan alam ghoib. Mereka harus menghadapi rintangan yang tidak terduga, teror yang menakutkan, dan bahaya yang mengancam jiwa. Nyawa mereka menjadi taruhan dalam misi penyelamatan ini.

Tapi, apakah mereka sanggup membawa kembali teman mereka dari cengkeraman kekuatan ghoib? Atau apakah mereka akan terjebak selamanya di alam ghoib yang menakutkan? Misi penyelamatan ini menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan misteri, dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Tidak ada yang tahu kelicikan Pak Prabu selama ini. Petaka yang menimpa desa mereka, hilangnya anak-anak secara misterius… semuanya adalah rekayasa liciknya. Dialah dalang di balik kematian tragis anak-anak kampung itu.

Bertahun-tahun ia melakukan ritual keji itu. Setiap tahun, saat bulan purnama mencapai puncaknya, ia mempersembahkan beberapa anak ke alam gaib. Hanya dengan foto, potongan kuku, dan rambut yang dikumpulkan dalam sebuah gulungan, ia melakukan ritual mengerikan yang memaksa korbannya berjalan masuk ke gerbang alam gaib tanpa sadar.

Keluarga para korban hanya bisa meratapi kepergian anak-anak mereka, menganggapnya sebagai ulah makhluk halus. Mereka tak pernah menyangka, selama ini penjahat yang mereka cari berada di tengah-tengah mereka— kepala desa mereka sendiri. Sebagai imbalan atas tumbal manusia itu, Pak Prabu menerima kekayaan melimpah dari iblis yang disembahnya. Di gudang bawah tanah yang gelap dan lembab itulah, ia menjalankan ritual jahatnya.

Tiba-tiba, darah hitam pekat mengalir deras dari mulut Wati, menetes ke lantai, membentuk genangan yang mengerikan. Queen dan Daffa merinding ketakutan melihat pemandangan mengerikan itu. Daffa segera menggendong Valo yang lemah, berusaha mencari pertolongan.

Dengan hati berdebar-debar, Daffa dan Queen mencari kesempatan untuk kabur, mengintai setiap gerak-gerik Pak Prabu, menunggu saat yang tepat untuk melarikan diri dari neraka yang mereka saksikan. Ketakutan dan rasa ngeri mengikat langkah mereka, menuntun mereka menuju kehidupan yang harus mereka perjuangkan kembali.

Secepat kilat, Wati menerjang Pak Prabu. Cakar dan giginya merobek tubuh lelaki itu, darah berhamburan. Jeritan Pak Prabu yang memecah kesunyian membuat Pak Parno dan Pak Budi tersentak dari tempat mereka menunggu di ruang tamu.

Keduanya berlari menuju ruang bawah tanah, namun terhenti mendadak melihat Daffa dan Queen yang tengah memapah Valo yang terluka parah. Mata Queen dan Daffa melebar, ketakutan terpancar dari sorot mata mereka. Mereka saling pandang, khawatir kedua orang itu akan menghalangi mereka.

"Mau ke mana kalian?!" bentak Pak Parno, merentangkan tangannya, memblokir jalan mereka.

"Tolong, Pak! Biarkan kami lewat! Teman kami sekarat!" Daffa memohon, suaranya gemetar.

"Tidak bisa! Kalau kalian kabur, kami akan berurusan dengan polisi!" Pak Parno mengeras, nada suaranya mengancam.

"Kami janji tidak akan melaporkan ini, Pak! Tolong…" Queen memohon.

Namun, Pak Parno tetap menghalangi. Daffa meletakkan Valo, siap menghadapi Pak Parno. Saat keduanya terlibat perkelahian, Pak Budi mencoba menangkap Queen. Tapi Queen bukan wanita lemah. Sebuah tendangan tepat mengenai selangkangan Pak Budi, menjatuhkannya sambil meringis kesakitan.

Melihat Daffa terdesak, Queen segera mengambil vas bunga kristal dan memukulkannya keras ke kepala Pak Parno. Suara pecahan kaca menggelegar. Pak Parno terhuyung, kepala berdenyut hebat, pandangannya kabur, dan ia terjatuh tak sadarkan diri.

Queen segera membantu Daffa berdiri, kemudian mereka bergegas mengambil Valo, meloloskan diri dari rumah itu, meninggalkan dua jagoan yang terkapar di lantai. Bayangan ketakutan masih membayangi mereka, tetapi tekad untuk menyelamatkan Valo jauh lebih kuat.

Saat mereka keluar dari rumah itu, suasana mencekam menyambut mereka. Beberapa polisi dan warga desa berkumpul, wajah-wajah mereka dipenuhi kepanikan. Melihat kondisi mereka yang berlumuran darah, semua mata tertuju pada mereka. Nenek penjual warung yang mereka temui sebelumnya segera menghampiri, wajahnya penuh rasa khawatir.

"Ya Allah, Nak... Kalian kenapa?!" suara nenek itu penuh kegelisahan.

Air mata Queen jatuh membasahi pipinya, rasa lega mengalir seiring dengan tetesan air matanya. Mereka selamat. Para polisi dengan sigap membantu mengangkat Valo dan membaringkannya di kursi di depan rumah.

Nenek itu memeluk Queen erat-erat. "Nenek melihat kalian dibawa Pak Prabu. Nenek merasa curiga dan langsung menghubungi polisi."

Queen membalas pelukan nenek itu, suaranya bergetar karena haru. "Terima kasih, Nek… terima kasih banyak."

"Tangkap mereka! Mereka semua penjahat! Teman kami masih di dalam!" Daffa berteriak.

Polisi dan beberapa warga segera masuk ke dalam rumah, menangkap Pak Parno dan Pak Budi. Daffa dan yang lainnya bergegas menuju ruang bawah tanah.

Namun pemandangan mengerikan menyambut mereka. Tubuh Pak Prabu tercabik-cabik seperti dirobek binatang buas. Kedua matanya tergeletak di sampingnya, darah berceceran di mana-mana. Suasana mencekam. Dan yang paling mengejutkan adalah keberadaan Wati, tergeletak tak jauh dari tubuh Pak Prabu, namun tubuhnya bersih tanpa sebuah noda darah pun. Daffa terkejut. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Polisi segera menutupi mayat Pak Prabu. Daffa menggendong Wati, membawanya keluar dari tempat mengerikan itu. Queen berlari dan memeluk Daffa dan Wati, rasa lega menyelimuti hati mereka. Akhirnya, semuanya berakhir.

Tak lama kemudian, ambulans tiba. Meskipun dalam kondisi kritis, nyawa Valo masih bisa diselamatkan. Mereka segera membawa Valo ke rumah sakit terdekat. Daffa dan Queen harus memberikan kesaksian mereka atas kejahatan Pak Prabu. Keadilan akhirnya menghukum pelaku kekejaman itu.

.

.

BERSAMBUNG...

1
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍👍👍
Shyfa Andira Rahmi
ganjaran buat si Arin, dibayar kontan😬😬😬
Shyfa Andira Rahmi
setannya modern bisa ngeprank orang🤣🤣🤣
Shyfa Andira Rahmi
waduhhh, Daffa kemana....
Shyfa Andira Rahmi
yaa ellahh malah aq yg baper sihh🫣🫣
Shyfa Andira Rahmi
astagaaaa...
Shyfa Andira Rahmi
wahhh...wahh, gila si Arin nihh main begituan
Shyfa Andira Rahmi
iyya Valo...iyya aq percaya ko🤪🤪
Shyfa Andira Rahmi
🤣🤣🤣🤣
Shyfa Andira Rahmi
ngapain juga bayangan ko dicariin...dasarrr si Valo ini, kayanya ngga KEPO ngga serem x yaa🤣🤣
⧗⃟ᷢʷ ғᷠʜͥᴀͣ§𝆺𝅥⃝©🌻͜͡ᴀsˢ⍣⃟ₛ🦂
wahh plot twist banget ini.. Ternyata si Arin dalangnya
Evi Sirajuddin
Ahhh merinding sebadan badan 😱
Evi Sirajuddin
Penasaran 😱 kok pada aneh sih penduduk nya
Evi Sirajuddin
Kalau gue Jd Juna udah ku Jambak aja tuh Arin, Mulut kok kasar betul
Evi Sirajuddin
Semangat berkarya author 💪💪
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ⍣⃟ₛ: makasih 🤗🤗
total 1 replies
Evi Sirajuddin
Wahhh...keren banget 👏👏
lanjut
Evi Sirajuddin
Lanjut author 💪
NAEL
Kesel gw sama iklan. Ganggu jempol
NAEL: Emng iklan ngaruh sm novel?
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ⍣⃟ₛ: jangan kesel ma iklan kak.. iklan juga sangat berarti bagi author 🤭🤭
total 2 replies
NAEL
Romansa
NAEL
Pas part 1 vibes nya kaya jaman film horor yg di bintangin ama bang Zacky Zimah keren.
NAEL: Sama2 thor
§𝆺𝅥⃝©LUO YIˢ⍣⃟ₛ: Makasih ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!