NovelToon NovelToon
Cinta Sang Dewa Dingin

Cinta Sang Dewa Dingin

Status: tamat
Genre:Spiritual / Romansa Fantasi / Time Travel / Anak Kembar / Harem / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Star Light

Deskripsi.

Ivona wanita cerdas, tangguh dan Licik usianya kini beranjak dua puluh delapan tahun. Saat ivona membeli cake untuk merayakan hari ulang tahunya kejadian naas menimpanya ivona ditabrak sebuah Truk. Tubuhnya melayang di udara dan terpental jauh. Matanya menatap nanar cake yang sudah hancur. Ivona terkekeh sesaat sebelum menutup mata.
"Bahkan aku tidak diberikan kesempatan meniup lilin untuk terakhir kalinya. Batinya menutup mata".
Seakan takdir mempermainkannya. jiwa Ivona memasuki raga Selir Putra Mahkota yang terkenal dingin dan kejam.
"Siall...
"Kenapa aku harus memasuki tubuh lemah ini, "Dan ingatan apa ini?
"Oo..shhiitt...
"Kenapa pemilik tubuh ini perempuan murahan
"Cinta sih cinta tapi gak juga sampai melakukan Hal sehina itu.
Umpatnya saat mengetahui semua ingatan perempuan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE. 33

Andaikan ke dua wanita durjana itu tidak kuracuni pasti ibu ke dua juga ikut

Batinya.

Setelah sang ibu, ayah dan adiknya keluar dari Istana utama. Ivona kemudian melihat lelaki yang di cintainya itu.

Dengan suara seraknya yang sedang menahan air mata haru dia berseru

"Terimakasih yang Mulia .

Ba Xi'an menatap lembut istrinya itu dalam hatinya ingin sekali istrinya itu memanggilnya dengan sebutan Suami.

Hal Itu sesuatu  yang sangat di impikanya.

Ba Xi'an mengecup lembut jari jari lentik istrinya itu.

" Apa kamu senang hmm?

"Sangat..sangat senang yang Mulia.

Ivona berkata jujur.

Dirinya di dunia lampau belum pernah merasakan kasih sayang keluarga. Di kehidupan ke dua ini Ivona sangat bersyukur bisa memiliki orang tua bahkan sangat menyayangi dirinya.

Ba Xi'an menarik lembut tubuh kurus itu membawanya masuk kedalam pelukannya.

Lalu mengecup singkat kedua mata indah itu bergantian.

Perut yang semakin menonjol itu tidak menghalangi dekapan Ba Xi'an kepada Ivona Dia semakin menenggelamkan wajahnya di leher jenjang milik Ivona menghirup rakus aroma kesukaannya itu.

" Dimasa depan aku berjanji akan membawa mereka setiap hari ke Istana ini.

Ucapnya serak.

Ivona mengangguk...

" Baik yang Mulia.

Setelah Ivona tiba di Istana utama tepatnya di ruang pribadi Ba Xi'an. Ivona duduk dengan anggun sambil menunggu pelayan pribadinya itu.

Sudah beberapa bulan ini dia tidak melihat pelayannya yang bernama Ana.

Setelah Ivona sadar dan mengetahui bahwa dirinya telah berbulan bulan tinggal di Istana Putra Mahkota.

Ivona tau pelayanya itu tidak memenuhi standar sebagai pelayan di Istana Putra Mahkota. Sehingga ana di perintahkan tetap menjaga dan membersihkan paviliun Ivona seperti biasa.

Saat Ivona sibuk dengan pemikirannya.

Suara lembut disertai dengan Isak tangis menyentuh gendang telinga Ivona.

" Hamba menghadap kepada Nyonya.

"Hiks..hiks...Nyonyaa...

Teriaknya seperti anak kecil dan bersimpuh di bawah kaki Ivona.

Membuat Ivona berdelik.

" Apa yang kau lakukan Ana?

" Cepat berdiri..hapus air matamu.?

"Nyonya...kenapa nyonya memarahi hamba? "Hamba sangat mengkhawatirkan nyonya.

"Siang Malam hamba selalu Berdoa kepada Dewa Agung untuk meminta kesembuhan nyonya..

"Nyonya...hiks ..hikk..izinkan hamba menangis menyalurkan rasa bahagia hamba...hiks..hikss.

Ivona menghembuskan nafasnya.

Pelayanya itu terlalu polos dan terbuka. Terkadang juga melebih-lebihkan sesuatu yang menurutnya tidaklah penting.

" Sekarang berdirilah..Dewa Agung sudah menjawab Doamu dan sekarang aku sudah kembali sehat dan sedang duduk cantik di depanmu.

Ana menarik ingusnya kuat..berpikir sejenak. Sepertinya ada yang aneh dengan perkataan nyonyanya ini.

Tetapi Ana tidak terlalu ambil pusing. Sekarang Ana sangat senang nyonyanya telah sadar dan sebentar lagi akan melahirkan.

Ana tidak akan berpikir yang lain-lain sekarang ana akan fokus menemani majikanya menyambut penerus Putra Mahkota. Membayangkannya hatinya senang. Rasa sedih hilang dalam sekejap. Sedikit banyaknya Ana sudah mendengar gosip tentang Dekrit Kaisar.

Majikanya itu akan di bebaskan dari hukuman.

Ruangan Putra Mahkota kembali sepi.

Ana sibuk ... Tangan kecilnya memijit mijit punggung Ivona sambil mengadu.

"Nyonya..setiap hari setelah hamba membersihkan paviliun dan merawat bunga di taman Paviliun.

Hamba akan datang kedepan Istana utama untuk mengetahui kondisi nyonya.

"Dan setiap hamba bertanya kepada manusia patung itu.

"Dia tidak pernah menjawab pertanyaan hamba bahkan melirik hambapun tidak pernah.

"Hamba sangat sedih dan merasa marah...

Ivona memicingkan matanya.

"Manusia patung?

"Itu..itu nyonya pengawal pribadi Putra Mahkota yang bernama Bingwen.

Ivona membulatkan bibirnya.

"O..Apa kamu suka padanya ?

Ana melotot..kenapa majikanya itu tidak nyambung.

Ana mengerutu.

"Siapa yang menyukai manusia patung itu.

" Sekalipun tidak ada lagi laki- laki di dunia ini. "Hamba tidak akan meliriknya.

Ana bahkan tidak sadar..Lelaki yang di bicarakan itu sedang memasuki ruangan Putra Mahkota.

Setelah membungkuk hormat kepada Ivona. Bingwen dengan langkah ringan mengambil sesuatu dari laci Putra Mahkota.

Setelah itu Dia keluar dari tempat Putra Mahkota. Tanpa ekspresi.

Ivona..mendengus.

"Ckk...majikan dan anak buah sama saja.

Batinya.

"Ya sudah...jika kamu tidak menyukainya. Kedepanya jangan bahas dia lagi.

Ucap Ivona datar.

Ana mengangguk patuh.

Sedangkan Ba Xi'an yang sedang di ruangan sang ayah di aula utama sedang membicarakan sesuatu hal terkait pencabutan hukuman Ivona.

Ba Xi'an Melihat Raut wajah Bingwen sedikit berbeda.

Walaupun wajahnya hanya menunjukkan ekspresi samar yang tidak bisa di tebak orang lain.

Lain halnya dengan Putra Mahkota.

 Ba Xi'an sudah sangat hapal dengan setiap perubahan mimik wajah para bawahannya.

" Katakan..kenapa dengan wajahmu.?

Bingwen Langsung kaku.

Sekecil apapun tidak ada yang terlewatkan dari pengamatan majikanya itu.

Bingwen menghela nafasnya.

Kali ini dia juga harus ikut bersikap kekanak-kanakan.

" Pelayan selir kelima. Yang bernama Ana.

Tidak menyukaiku.

"Dia mengadu kepada selir kelima.

"Apakah istriku marah?

Bibir Bingwen berkedut. Kenapa Putra Mahkota ini malah membahas selirnya.

Disini dirinyalah yang di aniaya.

"Bingwen hanya mengeleng.

" Bagus...cobalah memahami pelayan istriku. Tidak ada wanita yang suka dengan perilaku cuek seorang Pria.

"Sudah saatnya dirimu Lebih terbuka.

Ucapnya tanpa menyadari dirinya juga seperti itu.

Bibir Sang Kaisar dan Kasim berkedut.

" Tidakkah sadar bahwa yang sedang menggurui ini lebih cuek dan dingin.

" Bahkan terik matahari tidak bisa mencairkan hatinya yang beku.

Batin mereka ingin muntah.

Sementara Bingwen. Hanya mengangguk patuh.

"Baik yang Mulia.

Hari sudah malam...Matahari sudah tengelam. Lampu lampu energi sihir sudah di nyalakan. Ivona sudah Selesai melakukan ritual mandinya tanpa pelayan. Dia mandiri seperti biasa.

Krek...

Ba Xi'an membuka pintu kamarnya.

Tercium aroma yang menyenangkan di Indra penciumanya. Ba Xi'an melihat istrinya sedang mengeringkan rambut hitamnya. Hatinya bergejolak melihat pemandangan yang di hadapannya.

" Kenapa tidak menungguku?

Ba Xi'an bertanya sambil memegang handuk kecil dari tangan Ivona. Mengambil alih pekerjaan itu. Dengan tangan besarnya.

Kedua tangan itu seakan menutup kepala  Ivona. Sesekali jari jari Rampingnya menyentuh telinga dan leher Ivona.

Meninggalkan jejak nakalnya disana.

Mencoba merayu Ivona, meluluhkan istrinya itu

" Istriku sangat cantik Bisiknya.

Kedua bibirnya menyentuh pipih mulus dan wangi itu.

Ivona tersenyum. Wajahnya merona menerima perlakuan manis suaminya.

"'Terimakasih yang Mulia.

"Apa aku bisa melakukanya?

Ucap Ba Xi'an to the points sambil memeluk leher istrinya. Mengecupnya sesekali.

Ivona berkedut. Bukankah semalam lelaki ini sudah menghajarnya bahkan berjalan saja dirinya tertatih tatih.

Jika bukan karena kondisinya sedang hamil. Akan sangat sulit baginya menjelaskan kepada orang lain.

Ivona menghembus nafas kasarnya.

Mengangguk patuh.

Menolak suami katanya dosa. Batinya pasrah.

Ba Xi'an sangat bahagia. Senyum merekah terpatri di wajah tampannya.

Sekarang Dia sudah menemukan hidup damainya.

Dia tidak lagi merasakan kesuraman dan kehampaan.

Obat lelahnya sudah ada.

Jantungnya sudah berdetak.

Darahnya yang beku sudah mengalir.

Permata hatinya sudah di genggamanya.

1
Bunda Cica
isss thor kok bikin nangis sih😭😭😭
Linda Agustina Wardhana
kayak nya lemah deh /Smug/ gk bar bar gk bisa melawan
Qeela Mila
cerita menarik walau panjang dari awal sampe akhir gak bkin bosen
Cha Sumuk
terlalu bertele-tele cerita nya
Dewi Yanti
knp dia selalu begitu engga wkt jd selir dan skrg jd dewi msh ja gt sikapnya greget jd nya..
Dewi Yanti
kalah berceritq ky mu nge dongeng aja ih grget nya
Dewi Yanti
knp sih dia lemah bgt ky orag bisu g bs ngomong, jd nya gedek
Mearly Early Mey
👍👍💯💯
ira rodi
sudah baca ulang ulang tapi tetap aja nangis....nyesek banget....
hibatul wafiroh
males nglihat sikap ivona...di luar garang giliran ma suaminya lembek mewek
Fadilah Azzahra
Lumayan
Ind Ah
Kecewa
Ind Ah
Buruk
Anahda Comeel
😭😭😭😭😭😭😭
Erlina Ibrik
Mulai dari angka 0
Erlina Ibrik
takut kepada nya ..(,jingmi,)
Erlina Ibrik
selalu ada kesalahan pahaman
Erlina Ibrik
typo thor ,selir kelima*
Erlina Ibrik
selir kelima*
Erlina Ibrik
Ibu ke 3...kalii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!