NovelToon NovelToon
Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Cintapertama
Popularitas:590
Nilai: 5
Nama Author: mama D²

menceritakan tentang lika liku kehidupan setelah menikah dan mendapatkan mertua yang super julid

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama D², isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab:27

Hari Minggu yang ditunggu tunggu tiba Mira bima dan Mardi sudah bersiap siap untuk menuju kampung Erlin, mereka bertiga menggunakan motor sebelum berangkat mereka bertiga singgah diwarung Mbah Ijah untuk mengisi bahan bakar minyak.

"mau kemana mir "tanya Mbah Ijah sambil menuangkan botol bekas air mineral yang di isi bensin

"hmmm..." Mira bingung mau menjawab pertanyaan wanita berambut yang sudah memutih tersebut dia takut Mardi tersinggung karena orang desa tau jika Mardi dan Erlin sudah cerai secara agama.

"oh ini Mbah saya minta tolong Mira dan Bima untuk mengantar kan saya ke kampung Erlin" jelas Mardi dia tau Mira bingung menjawab pertanyaan Mbah Ijah

Mbah Ijah pun hanya mengangguk dia tidak mau bertanya terlalu jauh toh bukan urusan nya juga, setelah mengisi bensin mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan nya tidak ada kendala dalam perjalanan selang waktu dua jam mereka terus mengemudi tanpa berhenti.

Setelah melewati perbatasan kota Mardi memberikan bima kode supaya berhenti dia menghidupkan lampu sen kiri, motor nya menepi disebuah warung sederhana saat mereka bertiga memasuki warung tersebut.

Ternyata didalam warung sederhana itu lumayan banyak orang yang singgah untuk beristirahat bahkan melepas penat perjalanan.

"kita istirahat sebentar bim,kamu dan Mira pesan apa"tanya Mardi sambil melepaskan jaket yang dipakai nya

"aku mau lihat minuman yang ada di kulkas aja deh" Mira berjalan menuju kulkas yang minuman botol kemasan yang ada di dekat meja kasir

"aku capuccino cincau dingin saja di" ujar Bima melihat kearah pengunjung lain

"yasudah aku kesana dulu pesan nya"Mardi menuju seorang wanita yang sedang membuat pesanan pelanggan lainnya seperti nya dia adalah karyawan yang bekerja diwarung tersebut

Saat mereka bertiga sedang menikmati minuman masing-masing, ada seorang pria paruh baya yang dari tadi menarik perhatian mereka dia duduk bersama dua wanita yang beda generasi tetapi mereka tidak melihat wajah kedua wanita tersebut karena posisinya membelakangi.

"ingat jangan sampai kamu jatuh cinta sama anak bajingan itu"ujar pria tersebut dia berbicara kepada wanita berambut pirang ditaksir umur nya baru dua puluh lima tahun

"tapi sepertinya aku benar benar jatuh hati deh om sama dia"jawab wanita tersebut dengan nada khas kota nya

"kamu nggak ingat misi kita, kenapa om dan Tante mu menjodohkan kamu dan anak itu ha!" ucap pria paruh baya tersebut berang

"aduh pa, jangan teriak seperti itu dong ngomong nya kalau ada yang dengar gimana "

"keponakan kamu ini ngeyel di bilangin, bisa bisa gagal rencana aku.

Lihat saja dia akan merasakan apa yang aku dan ibu ku dulu rasa kan enak saja dia hidup bergelimang harta sedangkan aku dan ibuku uang untuk makan saja dulu kami tidak punya "ujar pria tersebut tangan nya mengepalkan tangannya

Mereka bertiga yang melihat amarah bercampur dendam yang ada pada pria tersebut bergidik ngeri, karena terlihat sekali pria paruh baya tersebut sangat membenci orang yang dimaksud nya, setelah dirasa sudah cukup beristirahat mereka bertiga Pun langsung melanjutkan kan perjalanannya menuju kampung Erlin tanpa berhenti lagi.

Terlihat gapura desa kampung Erlin dari kejauhan semakin dekat terlihat jelas nama kampung yang tertera diatas gapura bertuliskan "selamat datang dikampung jambu"konon katanya kampung tersebut dinamakan kampung jambu, karena setiap rumah yang ada disana didepan rumah nya ada pohon jambu .

kampung Erlin juga berada dikaki bukit udara masih terasa sejuk , kampung jambu tidak kalah asri dari kampung jati hanya mayoritas warga didesa ini penduduk nya bermata pencaharian sebagai petani jagung.

Tidak heran di sepanjang perjalanan setelah melewati gapura ditepi kiri kanan banyak ditumbuhi oleh tanaman jagung,bahkan ladang jagung warga disana sangat luas sangat memanjakan mata memandang nya.

Orang orang didesa tersebut yang melihat motor mereka bertiga dengan penuh tanya, ada ibu ibu yang sedang duduk diteras rumah ada pula ibu ibu yang sepertinya sedang menikmati rujak dibawah pohon jambu yang sudah disediakan kursi kayu disalah satu rumah warga.

Banyak anak anak yang sedang bermain sungguh indah tinggal didesa, masih sangat bisa menikmati udara yang segar melihat pemandangan yang asri dan indah apalagi jika dimalam hari waktu untuk beristirahat hanya ada suar jangkrik yang menemani malam yang hening.

Tibalah mereka bertiga didepan rumah Erlin, rumah yang masih berdinding kan papan didepan nya ada pagar kayu dan ditumbuhi oleh pohon jambu yang sedang berbuah.

Erlin yang mendengar seperti ada suara motor yang berhenti didepan rumah nya, Dia pun keluar rumah untuk melihat siapa yang singgah didepan rumah nya alangkah terkejutnya dia saat melihat Mira bima dan Mardi.

Dia langsung memeluk Mira Erlin benar benar merindukan Mira, sudah dua bulan mereka tidak berjumpa bahkan untuk telepon pun tidak pernah terakhir mereka telepon ketika Erlin saat itu sudah sampai dikampung nya.

"ayo masuk dulu kerumah" tawar Erlin sesekali dia Mencuri pandang ke arah Mardi

Entah kenapa ketika dia melihat Mardi yang sekarang sangat berbeda dengan Mardi beberapa bulan lalu.

Mereka berempat pun duduk lesehan diruang tamu tersebut dengan tikar yang terbuat dari anyaman, Erlin berpamitan untuk kebelakang membuat minuman.

"aku kebelakang dulu ya "ujar Erlin seraya beranjak dari duduknya

"aku ikut Lin" Mira juga berdiri

"sudah kamu tunggu disini saja, istirahat pasti kamu capek habis perjalanan jauh" Erlin tersenyum pada Mira

"nggak kok"

mereka berdua menuju dapur rumah Erlin dapur sederhana yang berlantai kan papan dan dinding papan.

"orang tua kamu kemana Lin"tanya Mira

"ibu aku lagi ikut panen jagung punya warga sini , kalau ayah tiri ku mungkin lagi diwarung janda ujung sana palingan main judi" jawab Erlin tangan sibuk menghidupkan tungku kayu

selain rumah warga yang masih berdinding kan papan dikampung Erlin warga kampung jambu masih mengandalkan tungku kayu atau memasak menggunakan kayu bakar, bukan karena kampung jambu kurang maju tetapi warga lebih nyaman menggunakan kayu bakar ketika memasak katanya lebih membuat masakan beraroma wangi.

"oh, kamu mau masak air untuk buat kopi ya Lin?" tanya Mira mendekati Erlin

Erlin mengelap keringatnya menggunakan lengan bajunya, perlu usaha untuk bisa menghidupkan api dari kayu bakar.

"iya , sudah kamu duduk disana saja "

"Lin,kamu nggak tanya kenapa aku dan yang lainnya tiba-tiba datang ke kampung kamu?" Mira mencoba untuk melihat ekspresi Erlin karena Erlin yang terus meniup api tersebut supaya bisa menyala

"feeling aku si, kalian berdua kesini pasti untuk antarin Mardi kan"

"iya Lin sebenarnya kami kesini..."

Mira pun menceritakan semuanya dari kenapa Mardi menalak nya karena kesalahpahaman nya saat melihat bima dan Erlin didalam rumah hanya berdua dia mengira mereka selingkuh, tentang mental Mardi yang tidak stabil itulah kenapa dia sering kasar kepada Erlin.

Erlin yang mendengar cerita Mira ,dia menarik nafasnya panjang bahkan waktu ituu Mardi pun tidak memberikan Erlin waktu untuk menjelaskan apapun matanya dan telinga nya seakan-akan buta dan tuli akan penjelasan Erlin .

"astaghfirullah,benaran mir dia nalak aku karena salah paham itu bahkan waktu itu pun dia tidak mengatakan apapun alasan dia ingin berpisah dari aku"wajah Erlin sendu

Mira hanya mengangguk

Di lubuk hati Erlin yang paling dalam dia sebenarnya masih berharap hubungan rumah tangga mereka masih bisa diperbaiki, tetapi sekarang dia akan membuat Mardi sadar akan kesalahannya.

" kamu nanti bicara kan baik baik ya Lin dengan Mardi, tadi dia nyuruh aku duluan sampai kan ke kamu alasan kamu datang kesini"

"iya Lin,kalau gitu kamu bantuin aku masak mau gak" Erlin meletakkan dua gelas kopi ke atas nampan

"boleh dong "

"aku antar kopi nya kedepan dulu ya"

Erlin berlalu meninggalkan Mira yang sedang melihat halaman belakang rumah Erlin yang langsung mengarah ke sungai yang air nya begitu jernih.

dihalaman belakang rumah Erlin ditanami pohon singkong dan juga terong ungu.

"Mira bisa nggak kamu buat sambal itu ulekan nya ya, aku mau metik daun singkong dan terong disitu "Erlin menunjuk kearah tanaman tersebut

"iya Lin"

dua sahabat tersebut memasak sambil bercerita tentang kehidupan dari mereka sendiri setelah dua bulan lebih tidak berjumpa, mereka berdua bercerita sambil tertawa.

masakan sudah terhidang ditikar anyaman bambu daun singkong rebus terong yang di goreng sambal terasi buatan Mira,dan ikan asin serta ikan sarden goreng sebagai menu makan siang mereka berempat.

ibu Erlin pulang kerumah saat matahari terbenam, karena katanya panen bulan ini yang begitu melimpah.

Setelah selesai makan Mira membantu Erlin untuk mengemasi piring bekas makan mereka,dan langsung mencuci nya disungai belakang rumah yang terdapat air jernih.

"di, aku sama Mira mau jalan jalan dulu mau lihat pemandangan dikampung ini ya" ujar Bima dia dan Mira sengaja meninggalkan Erlin dan Mardi supaya bisa berbicara lebih leluasa.

"iya bima"ujar Mardi tersenyum

Mira dan Bima meninggal kan rumah Erlin mereka berjalan kaki sesekali mereka berpasaan dengan warga ada yang menanyai mereka siapa karena baru kali ini mereka melihat ada orang baru, padahal waktu Erlin dulu menikah mereka sempat juga datang ke kampung ini untuk mengantar Mardi.

Dirumah Erlin ada jarak dan kecanggungan yang ada pada Erlin dan Mardi,Erlin sengaja tidak mau memulai obrolan duluan dia mau melihat bagaimana Mardi membujuk nya atas kesalahannya sendiri apakah dia benar-benar sudah berubah dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

"lin" Mardi menatap Erlin yang sedang duduk didepan nya

Erlin menoleh kearah Mardi tanpa menjawab

matanya meminta penjelasan

"Mira sudah cerita ke kamu tujuan aku datang kesini"tanya Mardi

"dia nggak cerita apapun"Erlin berkata tetapi pandangannya tidak menatap Mardi

"aku salah Lin aku salah paham aku fikir selama ini kamu dan Bima selingkuh"ujar Mardi tertunduk malu

"kenapa waktu itu kamu nggak mau dengarin penjelasan aku, jangan mendengar kan aku meminta penjelasan ku saja tidak!" seru Erlin dia menahan air matanya supaya tidak jatuh dia tidak mau terlihat lemah didepan Mardi

Dia sudah belajar dari yang sudah terjadi kepada dulu.

"maafkan aku aku benar-benar kacau,aku nggak tau kenapa semenjak ibu meninggal aku jadi mudah emosi dan sering berbuat kasar sama kamu" Mardi berucap air matanya perlahan turun

Dia sungguh menyesali perbuatannya Mardi berharap Erlin masih bisa memaafkan nya dan mau memperbaiki hubungan rumah tangga bersama

"aku sudah maafkan kamu"ucap Erlin datar

"terimakasih "

"kamu mau kan ikut aku pulang tujuan aku kesini mau jemput kamu "Mardi menatap Erlin dengan penuh harap

"aku memang sudah memaafkan mu, tapi untuk kembali hidup bersama aku perlu waktu untuk memikirkan matang semuanya setelah apa yang sudah terjadi" jelas Erlin menatap Mardi

dalam hati Erlin tersenyum haru dia berharap Mardi benar benar sudah berubah jauh lebih baik.

selang hampir tiga puluh menit Mira dan Bima pun kembali kerumah Erlin , mereka berdua bingung melihat Mardi yang sudah siap untuk kembali ke kampung mereka tetapi tidak dengan Erlin.

Mereka berdua mengira Erlin menolak untuk kembali bersama Mardi, tetapi saat Mira melihat kearah Erlin dia malah tersenyum tengil dia mengerti apa yang di maksud Erlin akhirnya mereka bertiga memutuskan pulang sore itu juga.

"Lin titip salam ya sama ibu kamu,kami pamit dulu" ujar Mira yang sudah duduk di atas motor

"iya kalian hati hati ya" balas Erlin tersenyum

Mardi dengan wajah sedih nya mengendarai motor dia galau karena telah menyia-nyiakan Erlin, sepanjang perjalanan Mardi terus memikirkan Erlin dia berharap Erlin mau untuk kembali hidup bersama dirinya.

1
Goresan_Pena421
💪Ceritanya seruuu
Goresan_Pena421: sama-sama kak. ✨ semangat menulis.
total 2 replies
kokichi.oma.panta
Ayo thor, semangat update! Kami siap menunggu 😍
mala darmala: terimakasih sudah mampir dinovel saya
total 1 replies
Alan
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
mala darmala: terimakasih, sudah membaca novel saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!