Sebuah Perjalanan

"katakan alasanmu mengapa tiba - tiba saja kamu menyerangku?." bisik jaka kendi.

"ampun pendekar trabas tanpa batas, aku hanya disuruh oleh seseorang." jawab pendekar racun kecoa ostrali.

..

Mendengar jawaban dari pendekar racun kecoa, jaka kendi sejenak berfikir.. Ternyata pendekar racun kecoa itu mengira kalau jaka kendi adalah pendekar trabas tanpa batas, atau kakeknya.

"siapa yang menyuruhmu?." tanya jaka kendi berbisik.

"seseorang dari kerajaan bulukumba." jawab pendekar racun kecoa.

plakkkk..

"siapa?, jangan bertele - tele.." ucap jaka kendi setelah memberikan sebuah tamparan tak berwujud.

"aku tidak tau, dia tidak memberitahukan namanya. Kalau dilihat dari pakaiannya, yang jelas dia adalah orang penting dari kerajaan bulukumba." jawab pendekar kecoa.

"imbalan apa yang di berikan untukmu jika kamu berhasil membunuhku?." tanya jaka kendi yang kini berpura - pura menjadi kakek trabas.

"dia memberiku seribu keping emas untuk misi ini, dan jika aku berhasil membawa kepalamu, dia berjanji kepadaku untuk memberiku sebuah pangkat yang tinggi di kerajaan.

"tolong ampuni aku pendekar trabas tanpa batas.. Aku hanya mengadu nasib saja.. Tolong ampuni aku." ucap pendekar racun kecoa memelas.

"aku akan melepaskanmu dengan satu syarat." ucap jaka kendi.

"apapun syaratnya, aku akan melakukannya. Asal pendekar trabas mengampuni kesalahanku ini." ucap pendekar racun kecoa.

"pergilah dan cari orang yang menyuruhmu.. Katakan padanya kalau aku memberinya dua pilihan. pertama, mati. dan yang kedua, mati." ucap jaka kendi.

Pendekar racun kecoa ostrali sejenak berfikir lalu bergidik ngeri karena sudah memahami isi dari kata - kata jaka kendi.. Namun pendekar racun kecoa tidak mau salah ucap dihadapan malaikat mautnya kali ini.

"baiklah pendekar trabas. a.. a.. Aku akan melakukannya." ucap pendekar racun kecoa.

"pergilah." ucap jaka kendi.

..

Jaka kendi tak mau berlama - lama berurusan dengan si racun kecoa itu karena, ia sudah merasakan getaran dan kekuatan dari dalam kawah gunung pakubumi. Kemungkinan sebentar lagi dewi akan menyelesaikan tugasnya untuk menjemput kembaran pedang gledek.

Dengan sangat cepat pendekar racun kecoa berlari menuruni gunung.. Ia tidak sadar kalau sebenarnya maut sedang menunggunya.. Karena sudah pasti, orang yang menyuruh si racun kecoa itu akan membunuh dirinya kalau memang benar ia mengatakan sebuah kata - kata yang jaka kendi titipkan padanya untuk orang itu.

..

Sementara itu di atas kawah gunung pakubumi, tengah melayang - layang sebuah pedang pusaka yang pamornya mampu membuat siapa saja yang melihatnya merasa takjub..

Ukiran indah pada pedang pusaka itu seakan memberikan sebuah filosofi tentang seekor naga yang mempunyai kekuatan petir dan api yang sangat besar..

Hap..

Jaka kendi melompat meraih pusaka pedang gledek yang telah bersatu dengan kembarannya itu dan mendarat di sisi sebrang kawah ..

"kekuatannya.. Ini bukanlah pusaka yang diciptakan untuk penduduk bumi.." gumam jaka kendi setelah pedang pusaka itu berada di genggaman tangannya.

"lepaskanlah serangka pedang itu sayang.. Serangka itu akan mengubah wujudnya menjadi baju pelindung yang akan aku lekatkan pada tubuhmu." ucap seseorang di belakang jaka kendi.

Jaka kendi menoleh kebelakang dan alangkah kagetnya ia saat melihat dewi si roh pedanglah yang berbicara padanya.. kini dewi terlihat lebih nyata..wajahnya kini semakin cerah dang bertambah cantik dan manis sekali.. Senyumnya seperti ombak dilautan yang siap menggulung siapa saja di hadapannya..

Pakaiannya kini bak putri raja.. perawakannya yang dahulu terlihat seperti kabur, kini dewi terlihat sangat nyata layaknya manusia pada umumnya.. Bahkan auranya memancar seperti memendarkan aura bangsawan yang sangat berwibawa..

Dan yang membuat jaka kendi bertanya - tanya adalah, mengapa dewi bisa muncul di hadapannya tanpa ia panggil?. Bukankah dewi sendiri yang mengatakan bahwa semenjak jaka kendi menjadi kuat, ia tak bisa lagi keluar masuk dari tubuhnya semaunya ?

"dewi?." ucap jaka kendi terkesima.

"cepat lepaskan serangka itu sayang, waktuku tidaklah banyak.." ucap dewi.

"baik" ucap jaka kendi.

jaka kendi dibuat bingung dengan ucapan dewi. namun jaka kendi tak mau berbasa - basi.. ia berniat akan menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi setelah ia menuruti perintah dewi.

"lepaskan dan tempelkanlah serangka itu tepat didadamu sayang.." ucap dewi.

Jaka kendi kemudian menuruti perintah dewi dan seketika setelah serangka pedang itu menempel pada dadanya.. Seolah seperti sebuah benda cair yang sangat panas mengalir di setiap jengkal tubuh jaka kendi.. dari ujung kaki hingga ujung rambut, jaka kendi merasakan seperti ada yang melapisinya dengan sebuah selaput yang sangat kuat dan panas ..

"bertahanlah sayang .. Itu tak akan lama." ucap dewi ketika melihat jaka kendi hendak berteriak.

Jaka kendi menggeretakkan giginya menahan setiap panas yang kini menjalar di tubuhnya..

setelah beberapa lama, akhirnya proses perekatan baju pelindung dari serangka pedang itu kini telah selesai..

Jaka kendi seperti kehilangan semua energinya.. ia pun kini terduduk lesu sambil memegangi pedang gledek yang telah bersatu dengan kembarannya itu.. Kini pedang itu sudah tak mempunyai serangka.. Karena serangkanya kini telah berubah wujud menjadi baju pelindung yang kini melekat pada tubuhnya..

"ayo sayang, bangkitlah .. Duduklah disini.." ucap dewi sambil memapah jaka kendi dan mendudukannya di atas sebuah batu.

Jaka kendi menatap dewi dengan tatapan yang penuh dengan tanda tanya.. Dewi yang beradu tatapan dengan jaka kendi pun sangat memahami apa yang ada di dalam tatapan itu.. hingga belum sempat jaka jendi membuka mulutnya untuk bertanya.. Dewi langsung saja memberikan jawaban tentang apa yang saat ini sedang jaka kendi pertanyakan..

"aku adalah ratna dewi.. Aku adalah dewi dari langit ke tujuh.. dengan kemauanku sendiri, aku menjadi roh pedang yang bersembunyi di dalam pedang gledek selama ribuan tahun lamanya.. Itu semua aku lakukan karena kekecewaanku kepada para dewa yang telah tega membunuh kedua orang tuaku karena aku menolak sebuah perjodohan.. Ayahku adalah pemilik asli pedang gledek yang ada padamu saat ini sayang.. " jelas ratna dewi.

"jadi sebenarnya siapa roh pedang gledek ini dewi.." tanya jaka kendi.

"roh pedang gledek adalah seekor naga hitam.. asal kamu tahu, semenjak aku masuk kedalam pusaka pedang gledek, aku selalu bertarung dengannya .. Naga hitam itu sangat agresif.. dia sangat tidak suka aku berada disisinya.. dia akan menunjukkan wujudnya hanya ketika kamu panggil untuk keluar.. Dahulu, setelah kamu meneteskan darahmu pada bilah pedang gledek, hampir saja dia akan keluar untuk menemuimu kalau saja tidak aku halau.. Bukan tanpa alasan aku menghalaunya. Itu semua aku lakukan karena pada saat itu usiamu dan kekuatanmu memang belum mampu untuk menundukkannya.. Bisa - bisa kamu malah di makan mentah - mentah olehnya. Karena menurutnya, siapa saja yang akan menjadi tuan barunya, maka orang tersebut harus berhasil mengalahkannya dalam sebuah pertarungan.. Jika orang itu menang, maka naga itu akan tunduk dan mengakui orang tersebut sebagai tuan barunya. " jelas ratna dewi.

"Lalu kenapa kamu mengatakan kepadaku kalau waktumu tidak banyak? Apakah itu artinya kamu akan pergi??." tanya jaka kendi.

"ya.. Aku akan pergi untuk bersembunyi agar naga hitam itu fokus denganmu setelah dia keluar dari dalam pedang gledek.. Dan setelah aku keluar dari pedang gledek, para dewa akan segera menemukanku dan akan membawaku .. untuk saat ini kekuatan pedang gledek telah kembali seperti semula.. pusaka yang dahulu tercerai berai, kini telah menyatu dan kekuatannya pun sangat dahsyat.. dan naga hitam yang ada didalam pedangmu itu sudah mendapatkan kembali kekuatannya yang dahulu telah hilang.. dan saat ini aku pastikan, naga hitam itu sedang mencariku disana.. Karena ada dendam di hatinya setelah ribuan kali aku menyiksanya.. Dan kini kekuatanku sudah tak mungkin lagi untuk menahannya keluar menemuimu sayang.. Dan kamu harus mempersiapkan dirimu untuk melawannya sebentar lagi.." jelas ratna dewi.

"bukannya katamu dia tak akan muncul kalau aku tidak memanggilnya ?." tanya jaka kendi.

"memang benar. Namun, dia masih mempunyai satu portal khusus yang belum dia masuki untuk dapat keluar dari dalam pedang itu karena sebuah perjanjian darah denganmu.. Satu kali kesempatannya untuk keluar dari pedang itu hanya untuk menemui tuan barunya yang telah mengikat perjanjian darah .. itulah mengapa saat naga hitam itu keluar, ia tak akan menyia - nyiakan kesempatannya.. Ia harus membunuh tuan barunya agar dapat hidup bebas.. Namun sebaliknya, jika kamu mampu mengalahkannya ..ia akan menjadikanmu sebagai tuan barunya." jelas ratna dewi.