Cinta Ku Habis Di Kamu

Keesokan hari nya biel sudah sedikit pulih mungkin karena dia tidur dengan cukup, dia memilih keluar dari kamar dan turun untuk sarapan.

"mbok..mbok.."panggil biel

"iya non..sebentar lagi di buatkan tomyam nya," sahut si mbok

biel diam dan memperhatikan di atas meja dekat dia duduk di meja makan banyak sekali roti dan juga cake.

"apa semalam si mamat datang ya? Gumam biel

"loh kamu kok turun? Memang sudah ngga pusing lagi kepala nya? Tebak mariana

"ngga udah gak sakit banget..itu cake banyak banget mah? Tunjuk biel

"iya semalam mateo sama juna datang cuma kamu dah tidur,, rumi ngga tega bangunin nya.." terang mariana lalu memotong tiga slice buat biel.

"untuk nanti aja mah..biel mau makan tomyam dulu, " sahut biel

"oh iya tadi juga jevan titip vitamin buat kamu, nanti habis sarapan di minum ya.."mariana memberikan dua botol suplemen untuk biel

"jeje? Kesini? Kapan? Selidik biel

"pagi banget waktu papa mu mau berangkat ke kantor, memang ngga ada chat kamu? Mariana balik bertanya

"ngga..ngga penting juga kali.."acuh biel.

"gak boleh gitu biel..kalau memang ngga suka ya kamu harus bersikap baik aja tapi jangan kasih harapan kalau kamu jutek begini yang ada dia pikir kamu cemburu.."nasehat mama mariana ada benar nya lalu biel pun mengirim pesan ke jevan untuk mengucapkan terima kasih.

Mama mariana senang biel mau mengikuti saran nya dan setelah habis memakan tomyam, gadis cantik itu memilih menonton film di ruang keluarga.

"kamu mau ngemil apa? Mama mau buat kue atau puding..rencana nya sih mama mau kirim buat mommy nya mateo dan juga juna.."terang mariana

"memang mama kenal sama emak nya si mamat?biel sedikit penasaran.

"ya kenal lah..waktu juna melamar rumi terus sama acara nikah dan kemarin di rumah sakit pun kami jenguk mommy mateo juga.." tutur mariana.

"oh iya ya..dia kan sepupu bang juna..terserah mama aja, aku lagi ngga pengen apa apa..itu cake aja masih ada dua loyang!! Tunjuk biel ke arah ruang makan.

"ya sudah..kalau gitu mama mau buat puding aja! Sayang buah buahan jadi mama mau manfaatin aja deh."seru mariana

"bikin asinan mah..atau ngga manisan.."teriak biel

"oke.."pekik mariana.

mengingat parsel buah banyak dan bahkan ada yang sampai busuk, biel berpikir keras.."kalau misal ada yang sakit mending kalau mau jenguk gue chat aja..bawa duit itu lebih berguna.."

Karena efek obat bukan biel yang menonton televisi tapi televisi yang menonton biel. Mariana selesai membuat manisan mangga mengecek putri nya yang tidak ada suara sama sekali.."dia tidur...anteng banget!! Kekeh mariana.

"mbok..biel ada bilang mau makan siang apa? Saya mau tanya anak nya tidur.."ujar mariana

"oh sayur bayam sama perkedel kornet bu..sudah saya buatkan tinggal di goreng perkedel nya.."jawab si mbok

"nanti saya yang goreng sekalian saya mau buatkan oseng daging sapi..si mbok di kulkas ada dua loyang puding di bagikan saja ya..sudah dingin kok.."pinta mariana.

Mariana jika membuat kue atau apa pun pasti akan di lebihkan untuk para pekerja di rumah nya.

"oh ya mbok..itu cake tape di bawa aja buat teman ngopi nanti siang..sisakan saja satu untuk biel dan alex ya?

"iya nyonya terima kasih, saya akan minta sri untuk bawakan ke si mamang dan si asep juga.."sahut si mbok.

Karena siang ini hanya ada satu sopir dan juga satu penjaga rumah, sedangkan art ada tiga orang selain si mbok. Mariana mempunyai kebun bunga dan juga sayuran, rencana dia mau menanam buah sesuai keinginan alex.

Suara ketukan dari pintu luar ruang tamu membuat biel terbangun karena mengganggu dia tidur.

"mba sri..mbok..mba nur.."panggil biel tapi tidak ada yang menjawab. "pada konser di mana sih? Biel pun beranjak bangun dari sofa ruang tengah.

Mata nya masih setengah terpejam dia pun membuka pintu tersebut.

"hai siang biel? Sapa seorang pria yang biel sangat familiar

"hem..siang juga, mau cari siapa? Siang begini pada gak dirumah.."tanya biel tanpa mempersilahkan tamu nya duduk.

"oh sudah datang ya, maaf saya tadi sedang di belakang..biel kenapa mateo ngga di suruh duduk.."protes mariana.

"bukan muhrim nanti kalau di suruh masuk menimbulkan fitnah.."jawab biel

"nak mateo duduk dulu ya..sebentar tante ambilkan puding nya.."mariana bergegas ke dapur.

"duduk.."titah biel

mateo tersenyum dan senyum nya membuat hati biel meleleh.."manis juga ya..kalau Lo senyum, mat.."kekeh biel dan wajah mateo langsung merah di puji oleh biel.

"muka lo kenapa? Alergi pada merah gitu.."tunjuk biel ke arah wajah mateo.

"oh ngga kok.."dengan cepat mateo menetralkan degup jantung nya. Tidak lama mariana datang membawa satu paper bag yang berisi puding.

"oh iya nak mateo sudah makan siang? Ini masuk jam makan siang loh? Tanya mariana

"udah mah jangan basa basi..dia kan pasti mau numpang makan juga.."tebak biel

"ah gampang tante bisa di jalan nanti.."mateo merasa malu saat ini.

"ngga apa..yuk kita makan siang bertiga, tapi lauk nya sederhana gak apa apa kan? Oceh mariana

"ngga usah tan..jadi merepotkan.."tolak mateo halus

"gak ada yang di repotin mamat..selagi hati gue baik, udah tinggal telan aja itu sayur bayam..kecuali gue suruh Lo masak yang ada bakalan kek kapal pecah dapur emak gue!! Baru itu nama nya ngerepotin..!! Biel pun bangun dari sofa untuk keruang makan.

"ayo nak..ngga baik nolak rejeki.."ajak mariana

mateo pun mengekori kedua orang wanita yang beda generasi itu.

"duduk..ngapain berdiri!! nanti kelar makan baru berdiri cuci piring.."ejek biel dan hanya di tanggapi dengan senyum manis dari mateo.

"jangan senyum..bikin si mbok diabetes nanti.."ledek biel karena si mbok kalau ada mateo datang dia sangat senang sekali.

Mateo bingung baru kali ini dia melihat sayur bayam, biel hanya melirik lalu tersenyum mengejek. "bingung bingung dah Lo..sampe makan malam Lo liatin aja itu sayur.."gumam biel.

"nak mateo ambil nasi dulu, lalu masuk kan sayur bayam nya sedikit sedikit dan jangan lupa pakai perkedel atau tumis daging..coba deh pasti ketagihan.."seru mama mariana dan mateo pun mencoba nya lalu dia makan sangat lahap sekali.

"lapar mat? Apa doyan? Ledek biel

"ini enak..aku baru coba.."jawab mateo

"terus Lo mau nambah? Tebak biel

"ngga ini cukup kok..takut ke penuhan perut nya nanti kerja kurang konsen.."jawaban mateo benar

"iyalah makan secukup nya aja..ngga harus berlebihan.."sela biel

Mariana sedikit lega, putri nya ngga ngajak ribut anak orang.