Naima yang dipaksa menjadi penanggung jawab acara mewah yang diselenggarakan oleh keluarga suaminya, Padahal selama ini dia yang telah membiayai seluruh kebutuhan keluarga suami, Tapi suaminya diam saja ketika keluarganya memperlakukan nya layaknya pembantu dan bukan menantu.
Saatnya Naima bangkit Dari kebodohan yang dia lakukan selama ini, kisahnya penuh drama dan menguras emosi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Keesokan harinya benar saja Tyo keruangan Bram karena dia harus meluruskan kesalahpahaman kemaren.
tok.. tok.. "Permisi pak, saya Prasetyo, bisakah saya masuk??
Dia menunggu jawaban dari dalam dengan perasaan tidak menentu, dia sungguh khawatir akan kariernya.
"Ya silahkan masuk". Ucap Bram dari dalam.
Tyo membuka pintu itu perlahan dengan tangan gemetar, dia sangat takut akan apa yang terjadi setelahnya.
"Duduklah, kebetulan ada hal penting yang akan saya bicarakan sama kamu". Ucap Bram dengan dingin.
Tyo menghela nafasnya kemudian menyeka keringat di pelipisnya karena ketakutan.
"Silahkan pak, saya akan mendengarkan". Ucapnya pelan tapi masih bisa didengar oleh Bram.
"Mulai besok kau akan dipindahkan ke kantor cabang, kita membutuhkan karyawan disana, beberapa dari karyawan sini juga akan dipindahkan". Ucap Bram dengan dingin.
"Maksud bapak saya akan dipindahkan ke Bandung, cabang baru?? Tanya Tyo memastikan apa yang dia dengar.
"Iya benar sekali, kami akan menunjuk beberapa orang yang akan menempati disana sambil merekrut karyawan baru untuk kantor cabang".
"Bapak melakukan ini bukan karena kejadian kemaren kan pak??". Tyo menatap tajam Bram karena tidak terima.
"Terserah apa katamu, tapi saya menempatkan kamu disana tidak sendiri karena akan ada lebih dari 15 orang karyawan yang akan ditempatkan disana termasuk dengan orang yang akan memimpin kantor cabang". Bram membalas tatapan tajam itu dengan tatapan mematikan.
Tatapan itu membuat nyali Tyo menciut seketika, dia tidak tahu jika kata-katanya barusan membuatnya bisa dalam masalah.
"Pergilah, saya sudah tidak ada urusan lagi denganmu, dan beritahu pada ibumu, sekali lagi dia menghina calon isteri saya, maka dia akan menerima akibatnya". Ucap Bram dengan dingin.
Tyo mengepakkan tangannya dengan menahan emosi, dia sebenarnya tidak terima perkataan itu, tapi dia tidak bisa apa-apa karena ibunya memang bersalah.
Tyo tidak menjawab perkataan Bram, dia langsung keluar dari ruangan itu agar tidak lepas kontrol melampiaskan emosinya.
"Wah bro kelihatannya kita senasib karena akan dikirim ke kantor cabang". Ucap salah satu karyawan terpilih dari perusahaan itu.
"Jadi benar, kita akan ditempatkan di kantor cabang?? Tanya Tyo dengan hati-hati.
"Loh bukannya kamu dari dalam ruangan pak Bram, memang beliau tidak memberi tahu kamu?? ". Tanya karyawan itu dengan heran.
Tyo tersenyum canggung mendapatkan pertanyaan itu, dia pikir Bram sengaja melakukan ini kepadanya karena kejadian kemaren, ternyata bukan. Dia salah paham dengan kebijakan itu.
" Iya aku sudah diberitahu oleh pak Bram tadi, aku hanya Shock saja tiba-tiba dipindahkan seperti ini". Ucapnya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia salah tingkah.
"Oh begitu, aku kirain kamu belum tahu, tadi kita semua dipanggil ke ruangan pak Bram bergantian jadilah diberitahu tetang masalah itu".
"Oh iya bagaimana dengan masalah tempat tinggal, kita jauh lib dari sana, kalau bolak-balik capek banget rasanya". Pancing Tyo ingin tahu detailnya.
Dia tidak diberi tahu segala hal tentang kerjaannya disana, dia hanya diberitahu jika akan dipindah kan, itu sebabnya dia bertanya kepada teman-teman nya.
"Kita akan dapat rumah dinas untuk disana, katanya sih begitu, agar memudahkan kita terutama yang berkeluarga, jika yang tidak memiliki istri akan disatu rumah kan dengan yang lainnya".
"Oh maksud kamu yang yang tidak punya pasangan akan menempati satu rumah dan beramai-ramai?? ".
"Iya Yo, seperti itulah, kan tidak memliki pasangan kecuali yang ada pasangan, dia akan mendapatkan rumah dinas sendiri, yang 2 kamar katanya".
"Kalau punya orangtua dan ingin dibawah bagaimana??
"Tidak perlu lah, kecuali kalau sakit parah, itu baru bisa, katanya hanya akan mengganggu kinerja jika orangtua atau keluarga ikut kecuali pasangan".
Tyo menganggukkan kepalanya tanda mengerti, walau kini pemikirannya jatuh pada ibunya karena dia tidak bisa membawa ibunya, ibunya pasti sangat marah jika dia memberitahukannya.
Dia kembali keruangan kerjanya, baru semalam dia bertengkar dengan ibunya dan mengatakan akan pergi, malah iru terwujud dengan pekerjaan nya.
"Ibu pasti tidak terima dan marah-marah setelah ini".
Waktu berlalu dengan cepat, tidak terasa kini sudah sore hari dan akhirnya jam pulang karyawan pun terasa cepat. Tyo bergegas pulang untuk menyampaikan keputusan kantor pada ibunya tapi alangkah terkejutnya dia ketika rumahnya lumayan rame, entah apa yang terjadi.
"Loh pak apa yang terjadi disini?? ". Tanyanya dengan cemas.
Dia berusaha menerobos untuk masuk tapi tidak bisa, entah mengapa orang berkerumun di rumahnya. Hatinya bertanya-tanya ada apa gerangan yang terjadi.
"Ini pak, ada ibu-ibu bertengkar dengan seorang perempuan katanya perempuan itu mengandung anak dari anak pemilik rumah ini". Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya.
Deg.. Perasaan Tyo tidak enak seketika.
"Dasar jalang, anakku tidak akan bertanggungjawab pada perempuan seperti mu, kamu pikir saya tidak tahu jika kamu hanya perempuan yang hobbynya meminta uang dan menjebak para laki-laki mapan". Hardik bu Alma dengan garang.
Dia tidak mau menerima perempuan di hadapannya ini, karena perempuan ini hanya pengangguran tidak jelas, bisa habis uang anaknya jika dia menikahi perempuan ini. Uang bulanannya akan terancam.
"Ini anaknya, saya bisa melakukan tes DNA jika memang diperlukan, enak saja sudah membuatku seperti ini malah kabur". sang perempuan tidak mau kalah.
Deg.. mendengar suara keduanya membuat jantung Tyo serasa ingin lepas.
Dia sangat mengenali 2 suara wanita itu, yang satu ibunya dan satunya lagi adalah selingkuhannya saat masih berstatus suami Nayma.
Tyo membalikkan badannya bermaksud untuk pergi dari sana, dia tidak mau bertanggung jawab pada anak itu, dia belum siap memukul tanggungjawab sebagai seorang ayah, tapi langkahnya terhenti mendengar teriakan memanggil namanya.
"Mau kemana kau Tyo, jangan lari dari tanggung jawab, sialan akan kubuat perhitungan padamu jika kau berani melakukannya". Teriak perempuan itu.
Perempuan bernama Nadira itu segera menerobos kerumunan warga untuk menghentikan langkah Tyo karena dia akan meminta pertanggungjawaban kepadanya.
Setelah berhasil menerobos kerumunan, dia mendekati Tyo dan menarik kerah baju lelaki pengecut itu dengan wajah penuh emosi.
"Mau kemana kau ha, kau pikir bisa kabur dariku setelah ini, tidak akan bisa, tidak akan kubiarkan kau lari begitu saja setelah membuat ku mengandung". Hardik Nadira dengan kasar.
Kini semua pandangan mengarah ada mereka dengan tatapan hina dan juga jijik, Tyo yang melihat tatapan mereka menelan ludahnya susah payah.
"Itu bukan anakku, kamu pikir aku percaya jika itu anakku, kau saja melakukannya bersama orang lain saat aku tidak bersamamu". Ucapnya dengan mengelak.
"Baik, mari kita tes DNA, jika ini anakmu, kau harus menikahi ku, jika tidak aku akan datang ke perusahaan tempatmu bekerja dan membuatmu dalam masalah". Ucapnya dengan senyum meremehkan
nyimak dulu...
nnti lama lama Bram yg di embat nadira yakin lah.
novel ini bnyak janggal nya.
sebaik baiknya ular kl di bantuin nnti akn nyaplok juga. nnti stlh urusan tyo beres pasti akn ngincar Bram. novel pling aneh.
nayma dan bram baik tp mlh kelihatan bodoh. bantuin pelakor biar dpt predikat baik tp mlh gk elegan blas. pantes laki nya selingkuh Wong nayma saja gk teges.
terlalu enak sih hidup nadira.
trus mnurut hukum agama nadira tidak bisa mnuntut nafkah krn anaknya hasil zina jd gk bisa nuntut, kl tyo ngasih itu bukan nafkah tp sedekah. jd hrs Terima berapapun di kasih.
harap penulis belajar lagi biar para pembaca wanita tau kl hamil di luar nikah tak bisa menuntut apapun. dan tidak punya nasab bapaknya.
walau nikah anak itu lahir akta nya ttp ibunya tdk ada nm bpk nya.
susah kl wanita terlalu murah sprti nadira, hamil di luar nikah. saat hub diam diam trus slh hamil koar koar. smp sgitunya. walau dinikahi pun gk dpt status bpknya.
🤣🤣🤣
sebaiknya pelajari dulu ttg ini ya wahai penulis.
anak di luar nikah tdk bisa mnuntut nafkah, kl tyo ngasih uang itu disebut sedekah bkn nafkah.
akta lahir ttp nm ibunya tdk bisa nm ayahnya jd walau nikah percuma saja sih, anaknya ttp gk bisa pake bin atau binti bpk nya
rumah tangga tidak akan bener kalau kepala keluarga disetir terus oleh ibunya...
bahkan semuanya dilakukan hidup rumahtangga anaknya jadi berantakan....
sampai anknya sendiri sudah lelah hidup dengan ibunya selalu saja diatur...
apakah tyo masih berlanjut kerja diperusahaan pak bram ?
Wow keren Naima ...