Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab4
" Ini kuncinya bro, perempuan itu siapa,gila juga Lo ya,aku fikir kamu tuh cinta mati sama seila ternyata nyeleweng juga"
" USS jangan bicara yang tidak tidak itu adik sepupu gue,ini sewa rumahnya"
" Oke,aku terima uangnya,semoga Lo betah ya tinggal dirumah ini,kalau begitu aku pamit selamat beristirahat"
Gavin membuka pintunya, diikuti oleh Yuna yang terus mengekori langkahnya.
" Dirumah ini ada dua kamar.pilih saja dikamar mana kamu mau tidur"
" Aku tidak tahu masalah kamu dengan bapak.tapi apa tidak difikirkan lagi,kasihan bapak jika dia harus tinggal sendirian"
" Kamu orang baru dalam keluarga kami jadi diamlah!bukankah sudah kujelaskan sebelumnya kalau pernikahan kita hanya untuk sebentara saja jadi jangan terlampau jauh mengurusi urusan ku."
Bibir Yuna terkatup,ia tidak mampu mengeluarkan satu katapun.
Ia hanya bisa menatap punggung suaminya yang perlahan menjauh dari penglihatannya.malam ini seharusnya menjadi malam pertama baginya dan gavin.malam pertama yang seharusnya menjadi awal yang baik kini menjadi malam yang terasa penuh dengan drama.
Dengan langkah kaki yang terasa berat Yuna berjalan kearah kamarnnya semua ini terasa seperti mimpi buruk dalam hidupnya.baru saja ia kehilangan sosok ayahnya yang selalu melindungi dirinya kini ia harus dihadapkan pada pernikahan konyol seperti ini.
Keesokan harinya mentari pagi bersinar dengan begitu indah menghangatkan jiwa yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Aroma makanan memenuhi ruangan membuat perut Gavin terasa lapar.
" Mas sudah bangun ?ayo mas sarapan dulu sebelum berangkat kerja!"
Gavin mulai menarik kursinya dan duduk.Yuna menyiapkan nasi goreng yang baru saja dibuatnya.
" Maaf ya mas.Yuna hanya memasak ala kadarnya karna tadi malam kita pindahannya mendadak untung ada tokoh didekat sini jadi habis shalat subuh Yuna sempat berbelanja disana.dan untungnya lagi tokoh itu bukannya pagi pagi sekali."
Tidak ada jawaban dari Gavin,namun dia tampak menikmati nasi gorengnya dengan lahap lidahnya cukup dimanjakan dengan masakan Yuna.belum pernah ia dimanjakan dengan makanan selezat ini biasanya dirumah dia hanya memakan masakan pak Rudi yang terkadang terasa asing.
" Bagaimana masakan aku mas."
" Hmm rasanya tidak terlalu buruk" namun Gavin cukup gengsi untuk mengakui masakan Yuna.
melihat Gavin melahap masakannya saja yuna sudah bersyukur dan tersenyum.
Gavin bangkit dari duduknya setelah menghabiskan nasi gorengnya dan bergegas kekantor .
" Mas tunggu!"
Gavin berbalik.
" Ada apa lagi? Aku sudah hampir terlambat."
" Dasi kamu miring mas."
Yuna memperbaiki dasi Gavin.
" Kalau pakaian kamu seperti ini kekantor, bagaimana bisa bos kamu mempercayakan pekerjaan kepada kamu mas jika kamu berpakaian saja tidak rapi seperti ini"
Jarak antara mereka terasa sangat dekat, hembusan nafas Yuna terasa begitu hangat Gavin merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.
"Sudah aku bisa melakukannya sendiri."
" Mas aku tahu pernikahan kita hanya karna terpaksa tapi aku mohon mas,biarkan aku melakukan tanggung jawab aku sebagai seorang istri aku janji tidak akan berharap lebih."
"Kamu jangan aneh aneh aku hanya tidak ingin kamu berharap sesuatu yang nantinya akan membuat kamu sakit sendiri"
Yuna kembali merapikan dasi Gavin.
" Aku tahu ma.,aku tidak punya tempat dihati kamu dan kita bisa memulai dengan berteman"
Gavin mengambil tas kantornya.
" Aku tidak mau menyakiti hati Seila,ketika aku memberikan ruang untukku dengan wanita lain" ucapan Gavin tidak dingin namun kata kata itu tajam bagai anak panah yang menghujam hatinya yang begitu sesak.
Suara langkah kaki Gavin yang terdengar menjauh.Yuna segera berlari kecil menarik tangan suaminya dan menciumnya mencoba meredam rasa sesak didalam hatinya.
" Hati hati ya mas.aku janji besok aku akan memasak bekal untuk mas Gavin"
Gavin segera menarik tangannya.
" Terserah kamu saja" ucapnya berlalu dari hadapan Yuna.
Dikantor Gavin tidak fokus dalam bekerja, fikiranya kini benar benar kalut kepalanya terasa ingin pecah.
Ada beberapa pesan dari Seila yang memintanya untuk bertemu, sekarang dia merasa ketakutan bagaimana dia harus menceritakan semuanya kepada Seila.
\_\_\_\_\_\_
Disebuah cafe yang tidak jauh dari kantor Gavin.Seila menunggu dengan perasaan yang gelisa.
" Seila"
Seila menoleh kesumber suara dan langsung memeluknya.
" Gavin. akhirnya kamu datang juga."
" Kamu kenapa?"
" Aku mau dijodohkan dengan lelaki kaya"
" Apa,?itu tidak boleh terjadi! Bukankah aku sudah nenyangupi mahar kamu,aku tahu sekarang aku tidak punya apa apa,tapi aku akan berusaha"
" Tidak ada jalan lain kita kawin lari saja"
Gavin melepaskan genggaman tangannya.
" Aku tidak akan pernah melakukan itu.aku akan menikahi perempuan yang sangat kuncintai secara baik baik."
" Tapi ini semua terlalu sulit bagi kita untuk bersatu aku mohon bawa aku pergi bersamamu."
" Tidak seila.aku tidak akan pernah melakukan hal itu,aku akan menikahimu dengan cara baik baik aku akan bekerja keras untuk mengumpulkan uang.aku akan membuka bengkel dikontrakkan ku saat malam hari"
Akhirnya hati seila melunak.dia tidak akan lagi mengambil jalan pintas untuk bersama dengan Gavin seila menghamburkan tubuhnya memeluk Gavin dengan erat.
" Terimakasih sayang"
" Aku hanya minta kamu percaya sama aku.aku akan memperjuangkan kamu."
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪