NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Akan Hamil

Suara bell pintu membuat Regina yang baru saja merebahkan tubuhnya di sofa, langsung menghembuskan napas pelan. Malam hari dia baru pulang karena pekerjaan yang cukup banyak, dan karena dia yang datang siang ke Kantor tadi.

"Siapa yang datang sih"

Dengan malas, Regina menyeret kakinya untuk berjalan ke arah pintu. Matanya terasa lelah sekali, seharian berkutat dengan layar komputer. Membuka pintu, Regina melihat Arian yang berdiri di depannya sekarang.

"Arian, ada apa?"

Arian tidak menjawab, tapi dia menerobos masuk tanpa menunggu Regina mempersilahkan. Regina langsung mengikuti pria itu yang sudah duduk di sofa tanpa permisi.

Dia ini kenapa sih?

Regina menghela napas pelan, ikut duduk di sofa tunggal sebelah Arian. "Ada apa kamu datang malam-malam begini?"

"Aku sudah datang tadi sore, tapi kau tidak ada"

Kenapa dia marah? Apa kesal karena dia sengaja datang dan aku yang malah tidak ada di Apartemen. Tapi 'kan dia juga tahu kalau aku bekerja, siapa suruh tidak menghubungi dulu.

"Em, aku baru pulang kerja. Memangnya ada apa? Lagian kenapa kamu tidak menghubungi aku dulu?"

Arian melirik tajam pada Regina, tatapan yang membuat Regina langsung terdiam. Kedua tangannya saling meremas di atas pangkuan. Arian mengeluarkan ponsel dan menyodorkan di depan Regina.

Regina mendongak dan menatapnya dengan bingung. Kenapa tiba-tiba Arian memberikannya ponsel miliknya.

"Kau lupa jika aku tidak punya nomor ponselmu. Aku sudah minta pada Arina, tapi sial dia tidak membaca pesanku. Apa dia begitu sibuk dengan pacarnya"

Regina terdiam, baru mengerti apa maksud dari Arian yang menyodorkan ponsel padanya. Tanpa banyak bicara, Regina langsung mengambil ponsel milik Arian dan menyimpan nomor ponselnya di kontak ponsel.

"Aku kesini untuk mengembalikan mobilmu" ucap Arian sambil menaruh kunci mobil di atas meja dengan sedikit kasar. Wajah kesal masih belum menghilang.

"Ah, terima kasih sudah repot mengantarkan mobilku" Padahal aku kira dia akan menyuruh orang untuk mengantarkan mobilku. Tapi, kenapa dia sendiri yang mengantarnya.

Beberapa saat hanya diam, Regina melihat Arian yang malah menyandarkan kepalanya di sandaran sofa dengan memejamkan mata. Dia memang terlihat begitu kesal, apa karena dia sudah datang kesini dan menemukan Regina yang belum pulang dari bekerja. Sekarang terlihat Arian yang sedang mencoba untuk menghilangkan rasa kesalnya.

Apa aku tanyakan sekarang ya? Gumam Regina dalam hatinya. Berpikir tentang percakapan dengan Arina tadi siang, sekarang Regina terus memikirkannya. Tapi untuk bertanya, dia cukup malu dan ragu.

"Em, Arian, untuk kejadian semalam ... em, apa kamu menggunakan pengaman?"

Regina langsung memejamkan matanya malu, setelah berhasil mengeluarkan pertanyaan itu. Jantungnya berdetak kencang karena dia malu dengan pertanyaannya sendiri.

Arian yang awalnya memejamkan mata untuk menghilangkan rasa kesal, langsung menoleh pada Regina. Berubah duduk tegap di sofa, menatap Regina yang memejamkan mata dengan wajah memerah dengan tersenyum licik.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau tidak ingat bagaimana rasanya? Apa terasa milikku menggunakan pengaman, atau tidak?"

Regina merasa sulit bernapas sekarang, matanya masih terpejam, tidak berani menatap Arian sekarang. Belum lagi jantungnya yang terus berdebar gugup.

Sebuah hembusan napas hangat membuat Regina membuka matanya, dia terkejut saat menyadari jika Arian sudah berada begitu dekat dengannya. Tatapan mata mereka beradu, detak jantung begitu cepat berirama.

"Jika kau hamil, aku juga akan bertanggung jawab tenang saja. Tapi, aku juga tahu jika malam itu kau tidak siap. Jadi, kau aman"

Regina mengerjap pelan ketika merasakan sebuah kecupan hangat di keningnya. Masih mencoba mengembalikan kesadaran dari segala terkejut.

"Kau tidak akan hamil, tapi jika kau ingin hamil, aku bisa melakukannya sekarang" ucap Arian dengan mengangkat satu alisnya.

Regina memalingkan wajahnya, bisa-bisanya Arian berkata seperti itu tanpa rasa malu sedikit pun. "Sudahlah, sebaiknya kamu pulang saja. Aku mau istirahat"

"Siapa yang bilang aku akan pergi, sekarang sudah malam dan kau tega mengusirku?" ucap Arian yang langsung merebahkan tubuhnya di sofa.

Regina menghela napas pelan, entah kenapa pria ini selalu seenaknya sendiri sejak awal Regina mengenalnya. Tapi kali ini lebih menjadi.

"Terserah padamu"

Akhirnya Regina memilih pergi ke kamar tanpa menghiraukan Arian yang tidur di sofa di ruang tengah. Sebenarnya ada dua kamar di Apartemennya ini, tapi karena Arian yang seperti memaksa untuk tidur disini, maka Regina juga tidak akan memberikan dia kamar untuk tidur.

"Sebenarnya dia itu mau apa sih? Kenapa sikapnya begitu aneh" Regina naik ke atas tempat tidur, masih memikirkan tentang sikap Arian.

*

Entah pukul berapa dan Regina terbangun tengah malam dengan keringat membanjiri tubuhnya. Mimpi buruk kembali datang, dan itu sudah cukup lama sejak beberapa waktu.

"Kenapa aku bermimpi itu lagi" Regina mengusap wajah kasar, mengikat rambutnya dengan asal. "Sudah 3 tahun berlalu, dan seharusnya aku melupakan kejadian itu"

Regina turun dari atas tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Berniat mengambil minum, tapi sudut matanya melihat seseorang yang tidur meringkuk di atas sofa. Regina merasa cukup jahat kejam karena tidak memberinya selimut dengan pendingin ruangan yang menyala. Pastinya Arian sangat kedinginan.

Regina kembali ke kamar, mengambil selimut cadangan di dalam lemari dan membawanya keluar. Menyelimuti Arian dengan pelan, takut akan mengganggu tidurnya.

Dan ketika Regina siap berdiri dan pergi, sebuah tangan di balik selimut menariknya hingga dia terjatuh dalam pelukan Arian. Regina masih terkejut, dia ingin melepaskan diri, tapi pelukan dari Arian malah semakin erat.

"Diamlah, aku kedinginan sejak tadi"

"Aku sudah memberikan selimut, kenapa kamu malah melakukan ini?"

"Kau pikir selimut saja cukup?"

Arian semakin erat memeluknya, tubuh mungil Regina tentunya cukup untuk berada di sofa bersama dengan Arian. Meski sedikit tidak nyaman, tapi Regina pada akhirnya tidak bisa melepaskan diri. Merasakan hembusan napas hangat di lehernya, dan pelukan hangat dari Arian, membuatnya nyaman.

Regina tidak bisa mengkhianati hati dan juga tubuhnya, jika dia merasa nyaman dalam pelukan ini.

Semakin dia seperti ini, semakin aku terikat dengannya.

Perasaan yang tidak bisa di bohongi sejak awal, salahkan Arian yang selalu bersikap penuh peduli padanya, itu membuat Regina terjebak sendiri dengannya.

Jika aku benar mencintainya, apa boleh? Salahkah aku mencintainya?

Bersambung

1
sagi🏹
aduh abang istri sendiri kau anggurin abang 🤧
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣 iya ya bilang aja kamu impoten ARIAN🤭🤭🤭🤭
ken darsihk
Kalau aq ketawa kesan nya jahat nggak seih yak 😅😅🤭
ken darsihk
Kamu merendahkan diri mu sendiri Evelina 🤦‍♀️🤦‍♀️🥴🥴
mbok Darmi
bilang aja Arian kamu impoten gampang to biar evalina ngga nuntut hak nya
dika edsel
seharusnya arian bilang gini ." maaf karena aku impoten" itu dah beeeh..makjeder..bisa memukul mundur si eve biar tdk minta2 itu lagi ..!!! definisi cantik tp tdk menarik adlh dirimu eve..kasian..!! udah mundur aja carilah pria lain..,harga diri eve harga diri..!!!
Rani R.i
kamu harus kuat tahan hasrat mu Arian,,jgn pernah menyentuh tubuh Evelin,,meski pun Evelin perempuan baik2...karna kamu hanya cinta pada regina..

semoga reghina slalu baik baik dan kandungan nya sehat,,,Samuel beri perlindungan pada reghina..takut ada yg mencelakai nya
dika edsel
yap..anda benar nona,suamimu pny wanita idaman lain jd gk usah kamu memaksakan dirimu..,pake otakmu jgn cuma mengandalkan perasaan aja..!! klo udah gk tahan ya cari hiburan dong contohkan selingkuh banyak noh kumbang2 ditaman..,kabooooorrr🏃🏃🏃🏃🏃🏃
nonoyy
duhh aq jd syedih bacanya moga takdir pertemukan mereka lagi 🥺🥺🥺
ken darsihk
Dua manusia dewasa berlainan jenis dalam satu kamar si pria nya mabuk duhhh nggak menjamin , tidak terjadi sesuatu 😅😅😅
ken darsihk: he he harapan nya Regina sm Ariann dah mentok sist , jadi daripada ke ingetan dongkol kita bawa happy sajah 😅😅🤭
dika edsel: girang banget mak...,hah.. kayaknya udah gkda harapan regina bakal balik nih!? ntar klo balik disebut pelakor..serba salah jadinya?? sad ending juga ikhlas klo gini mah💔
total 2 replies
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ku pikir arian di bikin kecelakaan trus koma thor biar gk jadi nikah,,kalo kaya gini apa akan bersatu rian gina yaa, apa akan happy ending,,,mohon di satukan yah thor,,,happy ending
dika edsel
dan aku mulai setres sendiri saat baca novelmu ini thor ..!!! knp jadi gini sih..,tp aku percaya dgn kata2 ini.. sesuatu yang sudah ditakdirkan untukmu pasti akan kembali menjadi milikmu bagaimanapun prosesnya pasti ada jln keluar walaupun terkadang nyasar2.., semangat re.. semoga pny bebi twins yaaaa...
mbok Darmi
semoga evalina juga tidak menuntut arian untuk melanjutkan pernikahan tersebut dan ada seseorang yg juga dicintai evalina jadi biarkan pernikahan mereka hanya diatas kertas sesuai permintaan dua keluarga saja
nonoyy
part yg mengandung bawang 🥲🥲🥲
ken darsihk
Nyesekkk entah siapa yng harus di salah kan , gimana dngn Regina siapa yng akan melindungi dia pokok nya sedihhh dach 😔😔😔
ken darsihk
Sedihh seihhh Arian tertekan dan Regina sendirian di negara orang
Mungkin ada keajaiban esok hari
dika edsel
dih si kakek ngomong nya bikin aku esmosih...!!! aku curiga jangan2 ini akal2an si kakek2 ini,mengatas namakan lion yg memberi wasiat untuk menekan arian, dulu juga gitu kan lion dijodohkan dgn airin, beruntung pd akhirnya mereka saling mencintai tp gktau klo yg inih..?? aku menebak biang kerok nya adlh kakek yg udah mendekati masa ekpayed ini..!!!
dika edsel
jd berapa banyak hati yg akan tersakiti disini..?? tp yg paling nyeeess dihatiku adalah nasib anaknya regina gimana nantinya...,kasian kan lahir tanpa kasih sayang seorang ayah,gk kebayang rasanya gimana!?? klo beneran si arian jd nikah..sungguh keterlaluan..!!! semoga gk bahagia dan gk bakalan langgeng..setres gue lama2 baca novel ini
sagi🏹
nyesek bacanya kasihan antara dua insan yang tidak bisa bersama melepas sulit bersatu pun sulit gimana konsepnya ya kalo gitu🤔
mbok Darmi
jadi penasaran bab bikin menguras air mata regina hamil anak arian dan evalina menikah dgn arian dan hamil.juga pasti seru, ternyata arian sampai menghamili evalina otomatis kesempatan nya untuk.hia melihat anak regina ngga akan terkabul, semoga anak regina cewe dan mirip arian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!