NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:773
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30 CBDN

"Mas.... iiiiiiiiiiiihhhhhhh....bawa Brima ya plis..." Ucap Berlian.

"Jangan sayang anak-anak kan juga ada di rumah. Brama juga ada biarin sama mereka ajah. Panjul bawa Brama sama Briana pulang pake mobil. Motornya Briana bawa sama Idam ajah. Inget ya langsung pulang jangan belok-belok dulu. Nanti sekitar jam satu bilangin Surya bawa anak-anak ke baso iga langganan nyonya." Ucap Braja.

"Siap pak."

"Daddy......Ana minta uang dulu mau beli batagor itu Daddy...." Ucap Briana yang baru datang.

"Kan uang kamu ada di Abang." Ucap Berlian.

"Abang lama itu belum keluar mamih...keburu banyak yang jajan itu mih minta uang mih... sekalian mau beliin Bara juga." Ucap Briana.

"Nih... sekalian beliin Panjul sama Idam juga. Daddy pergi duluan ya bilangin kakak sama Abang kamu" Ucap Braja yang ngasih uang seratus ribu sama Briana.

"Inget beliin Surya juga." Ucap Berlian.

"Iya mamih...." Ucap Briana.

Mereka langsung masuk mobil dan langsung pergi dari sekolah tiga Abg labil.

"Briana..." Panggil Danu ayah Brian.

Briana hanya diam dia tak menjawab panggilan Danu.

"Hey.....bocah jangan mentang-mentang udah kaya lupa sama orang tua." Ucap Dian istri Danu.

"Maap ibu, bapak Anda siapa ya?" Tanya Panjul.

"Biarin ajah mang Panjul Ana gak kenal sama mereka ko." Ucap Briana.

"Hey....dia ayah kandung kamu." Teriak Dian.

"Orang lain juga lihat tadi kalau Daddy kandung nya Ana itu Braja Dimitri Hartawan. Bukan Anda, anda salah anak tuh anak anda Siti Hasna." Ucap Briana.

"Ana ayah kangen pengen ngobrol." Ucap Danu.

"Astaga.... Om udah Ana bilang kan tadi Anda salah orang anak anda itu Siti tuh dia lagi nunggu kalian di deket mobil. Mang Panjul ambil batagor nya ya, Ana mau masuk mobil ajah gak nyaman di sini. Mang Idam....tungguin Abang sama kakak ya pulangnya barengan mereka. " Ucap Ana.

"Siap non." Kompak keduanya.

Briana ngambil Brima di gendongan Panjul dan dia langsung jalan ke arah mobil dia langsung masuk mobil.

Danu tak bisa berkata apa-apa lagi sekarang dia hanya diam.

"Mas...deketin mereka mas. Daddy nya mereka itu orang kaya mas mereka bisa kita manfaatin nanti. Braja Dimitri Hartawan itu yang punya perusahaan mas. Kita harus deketin mereka biar kita bisa naik jabatan. Gak jadi kuli pabrik terus." Bisik Dian

"Hah..... Braja Dimitri Hartawan....lebih baik kita gak macem-macem seperti nya dia gak bisa di usik. Kita hidup dengan aman saja. kerjaan kita walaupun jadi kuli yang penting bisa menyekolahkan Siti sudah cukup. Dan kamu jangan ingin lebih terus sampe Siti ngambil hak orang. Saya gak habis pikir saya selama ini usahain buat kalian tapi..ya sudah lah...yuk pulang ibu nunggu kita." Ucap Danu.

"Mas... iiiiiiiiiiiihhhhhhh...kita nunggu Brian kalau Briana gak bisa di ajak ngobrol." Ucap Dian.

Kebetulan Brian dan Brama Keluar dari sekolah mereka ketempat parkiran.

"Mang... Idam Ana mana?" Tanya Brama.

"Di mobil sama den Brima den."

"Yuk...kita pulang." Ucap Brian Tiba-tiba kesel setelah tak sengaja dia lihat Danu jalan ke arah dia.

"Brian...." Ucap Danu.

"Kak...yuk buru pulang. Takutnya Bara keburu pulang duluan. Nanti kita jajan dulu di sekolah Bara beli baso goreng yang kemarin di beli Daddy enak itu bumbunya." Ucap Brian yang pura-pura tak denger suara Danu.

"Hey...... Brian kamu ini sombong banget di panggil sama ayah kamu sendiri malah begitu anak durhaka." Ucap Dian.

"Tante salah orang mungkin Brian itu adik saya bukan anak suami Tante." Ucap Brama.

"Saya ayah kandung kembar saya mau ngobrol sama Brian sebentar." Ucap Danu.

"Maap saya dari kecil hanya tau kalau Daddy saya itu namanya Braja Dimitri Hartawan tak ada lagi hanya dia satu-satunya Daddy saya." Ucap Brian yang langsung pake helm nya dan dia langsung ngajak Idam dan Brama pergi dari sana.

"Mang Idam buru cepet." Ucap Brian.

"Iya den tapi janji jangan ngebut kalau ngebut bisa-bisa motor aden di sita Tuan besar." Ucap Idam.

"Tenang ajah.... Brian juga masih mau cari-cari jajan di sepanjang jalan jadi gak akan ngebut. Kakak...buru.....kita pulang." Teriak Brian ke Brama karena Brama sekarang lagi ngobrol sama Panjul yang mau masuk mobil.

"Iya ini udah yuk pulang." Ucap Brama.

Mereka pulang tanpa basa-basi sama Danu dan Dian.

"Dasar anak durhaka." Ucap Dian.

"Siti kamu harus bisa temenan lagi sama mereka, biar kamu bisa dapet rejeki juga dari mereka." Ucap Dian.

"Bunda kenapa sih.... selalu saja begini.." ucap Siti.

"Jangan dengerin bunda kamu. mulai sekarang sekolah yang bener masih beruntung kamu gak masuk penjara. Siti kenapa kamu ngambil uang Briana padahal kamu sudah dapat uang bekal dari ayah?" Tanya Danu.

"Hehehe....uang 20 ribu cukup apa. Untuk jajan pengeluaran yang lainnya gak akan cukup." Ucap Siti.

"Siti...masih banyak anak orang lain yang jajannya malah di bawah kamu. Ini bukan Jakarta ini Bandung. Jajanan di sini pada murah. Untung kamu masih di kasih uang jajan juga Siti." Ucap Danu.

"Kan udah Dian bilang mas uang segitu tuh kurang. Apalagi kita punya hutang." Ucap Dian.

"Kamu itu Dian yang boros, selalu ingin terlihat mewah tapi ngutang sana sini demi penampilan kamu. Kamu lihat ibu sampe gak keurus. Kamu sama Siti begitu terus selalu saja kurang. Padahal kita berdua kerja. kalau gak ada hutang kamu hanya demi kebutuhan kamu yang bukan-bukan itu. Uang segitu bisa kita tabung buat masa depan Siti. Anak kita satu Dian cuma Siti. Tapi kamu malah gini bikin Siti seperti kamu yang tidak bersyukur." Ucap Danu.

"Mas....ini salah kamu yang tak bisa cari uang lebih. Kamu harusnya korupsi lagi dana dari pabrik mas. Kamu itu selalu ketakutan." Ucap Dian.

"Ya Allah....Dian kamu ini selalu saja begitu. Korupsi dan korupsi di otak kamu. Kalau saya korupsi lagi dan saya di pecat pasti kamu juga ikut di pecat Dian. Apalagi sekarang kita baru tau kalau yang punya pabrik ternyata suami Berlian." Ucap Danu.

"Dia punya ajian apa sih...sampe selalu beruntung hidup nya. Pisah dari kamu malah dapat yang lebih dari kamu." Ucap Dian.

"Berlian selalu bersyukur apa yang dia punya Dian. Tak seperti kamu yang terobsesi dengan kekayaan. Makanya dia di kasih yang lebih dari mas karena dia sudah terlalu sakit dulu." Ucap Danu.

"Idih...." Ucap Dian.

Siti bener-bener tak bisa ngomong apa-apa dia hanya bisa tutup matanya.

Di mobil Briana.

"Neng....jangan nangis terus." Ucap Panjul.

"Sakit mang hati Ana inget waktu dulu." Ucap Briana.

"Gak usah di inget lagi. Sekarang kan neng udah bahagia sama semuanya Allah udah ganti sakit hatinya neng dulu sama kehidupan yang sekarang." Ucap Panjul.

"Iya bener ya mang." Ucap Briana.

"Neng....mau beli apalagi?" Tanya Panjul.

"Pulang ajah mang udah Briana lagi lagi datang bulan gak enak perut nya ini sakit." Ucap Briana.

"Oh...iya atuh nanti pas di rumah saya bikinin kunyit asem biar gak terlalu sakit. Dulu ibu saya tukang jamu neng. Beliau kalau datang bulan suka minum itu. Dan beliau dulu jualan jamu keliling kampung." Ucap Panjul.

"Wah...mantap mang makasih sebelumnya. Mang udah berapa tahun ikut sama Daddy?" Tanya Briana.

"Udah dari saya SMA neng. Saya dulu di bawa Daddy neng sama Surya ke rumah nya, karena orang tua kami kecelakaan beruntun pas mau nyari kontrakan baru. Kebetulan mobil Tuan besar lewat. Tuan besar yang bantuin panggil ambulan dan kami di bawa Tuan besar ikut pulang ke rumah nya karena kami tak punya rumah tinggal lagi. Di karenakan kebetulan kami lagi nyari kontrakan juga di saat itu." Ucap Panjul.

"Ya Allah turut berduka mang semoga almarhum bahagia di surga ya mang." Ucap Briana.

"Aamiin neng... makasih doanya..." Ucap Panjul.

"Sama-sama mang.... eeeehhhh....mang....itu ada apa?" Tanya Briana tiba-tiba.

1
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!