PEMUDA KONYOL DAN GADIS CANTIK GALAK

Setelah persiapan di rumah selesai, Farrel dengan cepat bergegas ke ladang pak Kasim ,ia tidak lupa membawa beberapa peralatan ,seperti senter dan tali ,ia juga membawa karung untuk jaga jaga .

Seperti biasa ia berjalan menuju ke arah Cinangka, jalannya yang naik ,cukup membuatnya berkeringat di malam hari .

Beberapa saat kemudian, ia sampai di gubuk pak Kasim ,menatap bulan purnama cerah yang terlihat di kaki ufuk Timur, Farrel nenghela nafas .

" kegiatan rutin setiap hari " gumamnya memulai meneliti setiap keadaan ladang pak Kasim yang sudah mulai waktunya di panen.

Uhukkk...uhukk. . !!"

Farrel mendengar suara burung hantu bernyanyi di pokok pohon jambu yang sudah matang buahnya ,ia menyipitkan matanya saat menoleh ke arah pokok jambu itu .

" malam ini tidak seperti biasanya ,aku harus waspada "

Matanya terus fokus menatap ke arah pohon jambu itu ,dengan langkah ringan dan juga teliti ,ia mengendap endap ke arah kegelapan malam.

" apa itu ?"

Farrel melihat dengan samar ,sosok berwarna hitam membawa sesuatu yang cukup berat .

Merasa penasaran ,ia melangkah dengan hati hati ,matanya tetap tertuju ke arah sosok hitam yang membawa sesuatu yang mencurigakan .

Sosok hitam itu berjalan dengan santai ,seakan tidak tahu bahwa dirinya telah lama diikuti oleh Farrel yang ada di belakang bersembunyi.

Srakk , srakk. ..

Sosok itu menuruni punggung pegunungan ,dikejauhan kota Bandung Raya terlihat terang benderang dengan lampu lampu berkelap kelip.

Tak lama sosok itu menurunkan beban dipundaknya, ia perlahan dengan tenang membuka karung yang berwarna putih .

Farrel masih mengikuti, ia menatap secara fokus ke arah sosok hitam itu ,sosok tersebut terlihat seperti pria paruh baya, karena postur berjalan serta tubuhnya seperti orang tua berkepala empat.

" hahahaha... panen hari ini sangat banyak ,untung saja tidak ada yang menemukan tempat harta karun peninggalan Jepang, lumayan sangat banyak emas batangan sepuluh kilogram dan juga perhiasan emas yang sangat banyak dan berat ini aku bisa menjualnya secara perlahan " ucapnya dengan jelas ,saking gembiranya ia sudah lama di pantau oleh Farrel yang bersembunyi di semak semak .

Kemudian pria paruh baya berpakaian hitam itu mengambil cangkul yang dibawanya ,dengan nafas ringan, pekerjaan menggali lubang selesai dilakukan .

Bukk !..

Karung berisi barang berharga itu dengan sekejap terkubur, dan kemudian pria paruh baya itu menutupinya dengan ranting ranting yang ada di sekitar, setelah itu melapisinya dengan daun daun berguguran, sehingga terlihat tidak seperti ada aktivitas penggalian di dekatnya .

Merasa puas ,pria paruh baya itu ,menatap sejenak ke arah tempat karung di pendam ," bagus aku akan kembali lagi minggu depan, aku sudah cukup membawa dua kilo emas ini " gumamnya tersenyum.

Kemudian pria itu berjalan menuju tempat semula ia datang ,Farrel segera bersembunyi, ia duduk diatas tanah ,tersembunyi di semak alang alang.

Setelah melihat kepergian pria paruh baya itu ,Farrel mendatangi tempat di mana karung di kubur ,tanpa keraguan ,ia mengambil cangkul yang sebelumnya ia lihat di sembunyikan di balik batuan besar dekat karung berisi harta karun itu .

Menyingkirkan penghalang diatas tanah, Farrel dengan mudahnya menggali lubang yang sebelumnya menjadi tempat penyimpanan harta karun .

Dalam waktu dua menit ,ia berhasil mengangkat karung yang dirasa sangat berat baginya ,ia memperkirakan bahwa ada sekitar tiga puluh kilogram barang yang ada di dalam karung.

Kemudian setelah meninggalkan tempat kejadian itu ,Farrel dengan langkah hati hati kembali melihat sekelilingnya, ia memastikan tidak akan ada orang yang melihatnya, juga ia menutup kembali lubang yang berisi dengan harta karun ,dalam keadaan semula.

Naik ke atas bukit ,Farrel melihat bahwa pria paruh baya itu masih ada di sekitar tempat pertama kali Farrel melihatnya.

Segera ia bersembunyi dari pandangan pria paruh baya itu ,matanya menatap tajam ke arah pria itu. Ia tidak habis fikir kenapa pria paruh baya itu masih ada di sana.

Namun untungnya ,pria itu kembali melanjutkan perjalanannya dan menghilang di tikungan dekat ladang pak Kasim .

" akhirnya dia sudah pergi ,aku harus segera masuk ke dalam gubuk ,melihat benda apa yang ada di dalam karung ini ,selain emas dan permata " gumamnya dalam hati .

Sebagai manusia biasa ,ia juga memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, dan tuhan mengabulkan pemikirannya ,dalam hidup ini ia mendapatkan sekarung berat emas permata .

Brughhh...

Karung di buka ,kemudian ia memuntahkan isi karung, dalam cahaya lampu petromax, Farrel melihat sebagian besar emas batangan, perhiasan emas, kalung dan juga cincin, juga ia melihat ada pistol buatan Jepang yang ukurannya cukup praktis di tangan .

Ia tidak menyentuh pistol itu, takut bila pistol itu dibuat sebagai kejahatan perampokan, kemudian ia melihat lembaran uang emas yang sangat besar ,ukurannya sekitar tiga puluh Inc, dengan nominal lima gram per lembar .

" aku harus bagaimana? Apakah harta ini aku harus berikan kepada pemerintah ,atau di simpan " Farrel merasa bimbang ,ia baru menyadari bahwa tindakannya bisa menjadi berbahaya, terutama emas dan permata yang bila di jual bisa mendapatkan satu pulau penuh ukuran satu mil .

Merasa bingung dan pikiran terus berkecamuk, akhirnya Farrel memutuskan untuk memberikan sebagian besar harta karun peninggalan Jepang itu dan ia mengambil sekitar dua kilogram emas dan juga permata, hal itu karena ia juga memiliki sisi egois yaitu memiliki keinginan dalam harta dan kekayaan.

Karena itu ia mengambil satu batang emas satu kilogram, dan segenggam cincin serta kalung emas, lalu ia memasukan ke dalam sakunya yang terdalam ,ia berencana menggunakan harta karun yang sisihkan sebagai kehidupan di masa depan .

Sudah selesai, Farrel segera melaksanakan kegiatan rutinnya kembali, menjelajahi ladang pak Kasim yang sudah mulai bersiap di panen .

Dalam pandangannya ,ada banyak bekas bekas cakaran babi hutan di sekitar pohon singkong yang memiliki batang besar , terlihat goresan goresan di sekitarnya, juga singkong mencuat ke atas akibat dorongan keras babi hutan itu.

" sungguh di sayangkan bila tidak dimanfaatkan, aku harus menggali singkong ini ,sudah lama aku kelaparan " gumamnya berwajah tenang.

Malam pun berlalu ,hari esok tiba ,Farrel beranjak dari pondok pak Kasim, ia mengambil air wudhu ,walaupun dingin, ia merasa tidak ada alasan untuk meninggalkan kewajiban beragama ,dengan serius dan tertib ,Farrel segera melaksanakan sholat subuh.

Matahari perlahan muncul di ufuk Timur, cahaynya menerpa wajah segar Farrel ,segera ia melakukan gerakan olahraga yang sangat baik ,ia merasa heran dengan tubuhnya yang memiliki kemampuan menyalin apa yang telah dilihatnya.

Namun kemampuan itu hanya ada pada tubuh bagian eksternal, kekuatannya sangat dahsyat, juga ia mempelajari jurus jurus yang ia lihat di buku perpustakaan maupun di koran ,terlihat sepele ,tapi bagi Farrel itu sangat berharga.

" aku harus segera ke kantor gubernur, " gumamnya dalam hati .