Lanjutan Chelsea and The Ghosts
Bermula dari Seiichi Park yang dihantui oleh arwah gadis koma bernama Sasikirana, membuat dirinya terlibat kasus kejahatan yang sadis, terstruktur hingga tidak memperdulikan nyawa manusia.
Kasus Sasikirana membuat Seiichi bersama dengan Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya berhadapan dengan mafia hukum yang bukan hanya dari kejaksaan tapi juga kehakiman.
Puncaknya, saat ada korban, Klan Pratomo pun turun membantu para polisi-polisi yang masih lurus dan berdedikasi.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alasan Iptu Grace
RS Bhayangkara Jakarta
Suster Lia sedang memeriksa pasien-pasien yang hendak di visite oleh Dokter Lucky dan Dokter Rahmat menjelang sore hari sebelum mereka pulang, ketika melihat Iptu Fariz datang dengan memegang perutnya di area IGD. Suster bertubuh mungil karena hanya 160 cm tingginya dibandingkan dengan para dokter anggota kasus dingin ( bahkan kalah sama Mamat sekalipun ), segera menghampiri pria ganteng itu.
"Pak Fariz? Pak Fariz kenapa?" tanya Suster Lia.
"Kayaknya ... Aku kebanyakan makan es campur deh ... Mana belum makan nasi ... cuma makan roti ...." Iptu Fariz tampak meringis.
"Sudah ke belakang?"
Iptu Fariz mengangguk.
"Diare?"
Iptu Fariz mengangguk lagi.
"Aku bawa ke ruang periksa ya. Ada dok Lucky kok." Suster Lia membantu Iptu Fariz berjalan. "Sedikit Nepo tapi muka pak Fariz pucat banget."
Iptu Fariz hanya mengangguk pelan. Keduanya berjalan menuju ruang periksa untuk para dokter bedah. Gadis itu membantu Iptu Fariz untuk tiduran diatas tempat tidur yang ada disana.
"Pak Fariz disini dulu ya. Disana ada kamar mandi kalau mau ke belakang. Saya mau panggil dok Lucky." Suster Lia lalu keluar dari ruang periksa untuk mencari dokter Lucky.
Iptu Fariz memejamkan matanya karena perutnya berontak lagi. Dirinya bingung kenapa bisa sakit perut padahal biasanya tidak apa-apa.
Tak lama pintu itu terbuka.
"Kamu kenapa wahai Fariz bukan RM?"
Iptu Fariz hanya menatap pria di pintu dengan wajah meringis.
***
Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya Jakarta
"Lho Fariz kemana?" tanya AKBP Victor saat tidak melihat salah satu anggotanya.
"Ke Bhayangkara. Diare," jawab Seiya.
"Eh? Kok bisa?" tanya AKBP Nana.
"Kata Bang Zaki, kebanyakan es campur, mie ayam dan pangsit goreng. Padahal sudah diperingatkan tapi ngeyel ...." AKP Steven memperlihatkan pesan dari Zaki.
"Dua mangkuk es campur, satu porsi pangsit goreng dan satu setengah porsi mie ayam? Dia itu mau ikutan acara tv champion apa ya?" gumam AKBP Nana.
"Ya berontak lah ... Makan nggak kira-kira," kekeh AKBP Atikah. "Dik Grace, kami sudah pesan makanan untuk menyambut kedatangan kamu disini. Seiya, minumnya udah siap? Ini ada nasi Padang Pagi Sore yang dipesankan dik Victor."
"Sudah Tante," jawab Seiya dengan wajah penuh arti.
"Nasi Padang buat dik Fariz?" tanya AKP Arief yang sudah datang dari rumah duka.
"Lha dia aja lagi diare, malah dikasih nasi Padang!" timpal AKBP Victor.
***
Ruang Periksa Dokter Bedah
"Kamu itu makan banyak gitu apa mau lomba Tv Champion?" omel Dokter Lucky membuat Suster Lia yang membantunya cekikikan mendengar ucapan ayah Kenzie dan Elina itu.
"Pantas Dok Hana bilang Dok Lucky manusia purba, sukanya yang jadul," kekeh Suster Lia.
"Dengar Suster Liliput, yang jadul itu yang klasik," sahut Dokter Lucky cuek. "Aku sudah kasih obat Loperamide buat ngurangi frekuensi ke belakang."
"Kok suster liliput dok?" tanya Iptu Fariz.
"Gimana nggak liliput? Aku tingginya 180, jeng Daisy 178, Hanabi 172, Dok Rahmat 177, Dok Wayan 181, Mamat aja 174, suster Intan 169 meskipun bodynya macam pesumo. Pan suster Lia pendek sendiri dari geng kacau begini. Eh, Hanabi mundur diganti Ji-woo juga 175 ... Tetap suster Lia itu suster liliput. Setidaknya lebih imut dari botol Yakult," jawab Dokter Lucky cuek membuat Suster Lia menatap sebal ke dokter favoritnya.
"Iyain aja pak Fariz. Memang bapaknya Kenzie tuh begini!" ucap Suster Lia.
"Lho itu fakta, neng."
Iptu Fariz tersenyum. "Pantas kalian awet ya dari jaman aku kenal Dok Lucky dan Dok Daisy. Hampir lima tahun ya Dok?"
"Yoi. Kalau suster Lia sudah tujuh tahun sama aku dan Dokter Rahmat, jadi sudah tabah dia." Dokter Lucky pun berdiri. "Kamu tunggu obatnya bekerja dulu. Biar aku telepon Piktor kalau malam ini kamu istirohat ...."
" ... Istirahat, bapaknya Kenzie," ralat suster Lia.
"Masih huruf vokal juga. Kamu istirahat di rumah dan untuk seminggu ke depan, dilarang khilaf di warungnya Zaki !" Dokter Lucky pun mengambil ponselnya dan berjalan keluar sambil menelpon seseorang. "Yo Piktor, si Fariz bukan RM kudu jadi kaum rebahan ...."
Suster Lia memggeleng gemas. "Pak Fariz mau istirahat di ruang tunggu?"
"Kenapa memang?"
"Ruangan ini mau aku bersihkan karena kan dipakai bersama dengan dokter bedah lainnya. Kalau pak Fariz mau menunggu, nanti aku antarkan ke Polda buat ambil tas pak Fariz," jawab Suster Lia.
"Nanti aku merepotkan Suster Lia."
"Santai aja. Aku sekalian ambil nasi Padang jatahnya pak Fariz dari pak Victor," senyum Suster Lia membuat Iptu Fariz melongo.
"Nasi Padang apa?"
Introducing Suster Lia, suster paling tabah dengan Dokter Lucky dan Dokter Rahmat
***
Ruang Kerja Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya
"Jadi kamu sudah lelah dengan kasus terakhir?" tanya AKBP Atikah.
"Iya mbak Tikah. Si korban ini sudah kena KDRT, si suami b@ngs@t itu bikin dia keguguran anak kedua, kok ya tidak mau pergi! Alasannya anak! Helooooo, apa dia tidak memikirkan kondisi psikologis si anak?" omel Iptu Grace yang sudah diberikan serum kejujuran oleh Seiya lewat botol air mineralnya.
"Ya sayangnya tidak ketemu Hanabi, sudah pasti bakalan dikebiri deh!" gumam AKBP Nana.
"Kamu serius mau pindah sini? Yakin?" tanya AKBP Victor.
"Iya bang. Aku capek disana."
"Kamu tidak ada tendensi lain? Mencari tahu kesalahan kami supaya kamu jadi whistleblower?" tanya AKBP Victor lagi dengan tatapan tajam. "Karena aku tidak percaya kebetulan!"
Iptu Grace mengerjap-ngerjapkan matanya. "Apakah ... Disini seperti itu dalam proses masuk menjadi anggota?" tanyanya ke AKP Arief yang mengangguk.
"Itu benar. Disini, semuanya solid. Saling terbuka antar anggota divisi gabut. Kami tidak suka pengkhianatan karena kamu sudah tahu kan rasanya? Tidak enak!" jawab AKP Arief dingin. "Makanya kami bertanya, kenapa sekarang kamu minta pindah kemari?"
AKBP Victor, AKBP Nana, AKBP Atikah dan AKP Steven menoleh ke arah AKP Arief. Ini anak benar-benar didikan divisi klenik!
"Aku ... Aku tahu kalian menyelidiki kasus kematian jaksa Ammar Thahir, Saida Thahir dan Sasikirana Thahir. Aku bukan seorang whistleblower, justru aku mau membantu kalian. Karena menurut aku, kalian yang bisa dipercaya." Iptu Grace menatap semua orang.
"Go on," ucap AKBP Victor sambil bersedekap.
"Aku tahu siapa yang membuat mobil jaksa Ammar Thahir itu celaka."
Sontak semua orang terkejut. Bagaimana Grace tahu? - begitu pikiran semua orang.
"Siapa dik?" tanya AKBP Atikah dengan wajah tegang.
"Apakah ruangan ini aman?" tanya Iptu Grace.
"Aman."
Iptu Grace menghela nafas panjang. "Supervisor aku, di PPA."
Sontak Seiya mengambil ponselnya dan memperlihatkan gambar orang yang mendatangi ICU PRC Hospital tapi dihadang Hana.
"Apakah dia?" tanya Seiya.
Iptu Grace mengangguk.
"Bagaimana kamu tahu?" tanya AKP Arief.
"Karena saat jaksa Ammar kecelakaan, pagi itu aku bersama dia ke kantor kejaksaan untuk mengajukan sebuah kasus. Disaat aku menunggu jaksa Sandra yang sedang ada tamu, dia berjalan ke mobil jaksa Ammar Thahir dan mengutak-atiknya. Aku punya rekamannya juga."
"Bagaimana kamu bisa merekamnya?" tanya AKBP Nana.
"Karena aku penasaran. Dia pamit ke kamar mandi tapi malah ke parkiran dan aku ikuti." Iptu Grace lalu memberikan rekaman video itu ke ponsel AKBP Nana. "Jadi kalian tahu kan kenapa aku tidak bisa bekerja disana. Karena aku tidak bisa bekerja dengan seorang pembunuh yang melanggar sumpah jabatan."
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
baru tole ya pak Hendrik, belum mbak lilis🤭🤭
Ada y ank durjana ky gtu,pdhl ibunya yg hmil trs mlhirkn dia k dnia....bnting tulang jg dmi anknya,glirn udh tua mlah d hbisi anknya sndri....