NovelToon NovelToon
Bun Dasim

Bun Dasim

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: bundaAma

Alzena Jasmin Syakayla seorang ibu tunggal yang gagal membangun rumah tangganya dua tahun lalu, namun ia kembali memilih menikah dengan seorang pengusaha sekaligus politikus namun sayangnya ia hanya menjadi istri kedua sang pengusaha.

"Saya menikahi mu hanya demi istri saya, jadi jangan berharap kita bisa jadi layaknya suami istri beneran"

Bagas fernando Alkatiri, seorang pengusaha kaya raya sekaligus pejabat pemerintahan. Istrinya mengidap kanker stadium akhir yang waktu hidupnya sudah di vonis oleh dokter.

Vileni Barren Alkatiri, istri yang begitu mencintai suaminya hingga di waktu yang tersisa sedikit ia meminta sang suami agar menikahi Jasmin.

Namun itu hanya topeng, Vileni bukanlah seorang istri yang mencintai suaminya melainkan malaikat maut yang telah membunuh Bagas tanpa di sadari nya.

"Aku akan membalas semua perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku dan orang tuaku...."

Bagaimana kelanjutan polemik konflik diantara mereka, yuk ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundaAma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-26

"Sama sama Bu, tapi saya gak bisa lama lama setelah ini saya langsung pulang..." ujar Jasmin lembut.

Semua tamu undangan menatap nya dengan berbagai tatapan, namun tak sedikit orang yang menatap nya dengan tatapan kagum, seorang wanita muda yang begitu manis namun terkesan dewasa dengan balutan baju syar'i dan hijab pashmina yang di lilit dengan gaya modern hingga menampilkan kesan modis padanya.

"Bu Leni, apakah ini kerabat jauh mu? Mengapa saya baru lihat wanita semanis ini sekarang?" tanya seorang pria yang mungkin beberapa tahun lebih tua dari suaminya, pak Jonas teman bisnis mereka dahulu saat masih mengelola perusahaan keluarga Bagas.

"Eh--.. Ini saudara Bu Darsih yang sudah saya anggap seperti anak saya sendiri, biasanya dia tidak mau hadir ke acara saya, makanya pak Jonas baru liat..." jawab Bu Leni ringan dan datar tanpa merasa bersalah.

Jasmin tak masalah jika ia dikenalkan kepada orang orang sebagai saudara jauh Bu Darsih, malah itu jauh lebih baik ketimbang di kenalkan sebagai istri muda dari suaminya, bisa bisa hijab yang di pakainya sekarang bisa menjadi acuan untuk menghina hinanya nanti.

"Udah nikah?" tanya Pak Jonas lagi seraya menatap Jasmin dari atas sampai bawah, karena dari sekian banyak wanita yang ia temui selama ini tak ada satupun yang membuatnya penasaran, dan tidak ada yang semenarik Jasmin.

Baginya Jasmin tidak terlalu cantik cantik nya biasa saja namun entah mengapa saat wajah manis, tubuh mungil dan tatapan teduh di balut dengan baju syar'i yang biasanya terlihat kuno namun saat di pakai oleh Jasmin malah menjadi nilai plus sempurna untuknya

"Dia pernah nikah, tapi sekarang single itu anaknya sama pengasuh nya...." jawab Bu Leni lagi seraya menunjuk ke arah Rani yang tengah menggendong Azzam.

"Oh gitu, boleh dong kalo saya mau?" ujar Jonas seraya tersenyum devil dengan tatapan yang seolah tengah menelanjangi lawan yang di tatapnya.

Ekhemmm

Suara deheman Bagas membuat Jasmin yang sedari tadi merasa terkuliti kini bisa bernafas dengan lega.

"Jangan macam macam Jon, istrimu memantau..." ujar Bagas terkekeh seraya menunjuk istri Jonas dengan dagunya.

"Ah-hahahah... Bisa ajah Gas, sorry kadang orang di umur kita kalo liat yang muda suka lupa usia..." ujar Jonas bercanda seraya tertawa kecil.

"Kalo gitu saya pulang duluan yah Bu pak..." ujar Jasmin yang semakin merasa tidak nyaman berada di tempat acara ini.

"Makan dulu ajah di dalem rumah, samperin Bu Darsih..." titah Bagas dingin dengan tatapan tajam seolah memberi isyarat agar Jasmin masuk dulu ke dalam rumah.

"Eh-- ba--baik pak.." jawab Jasmin lalu berpamitan untuk masuk ke dalam lebih dahulu.

Sampai di dalam rumah Azzam mulai merengek tidak ingin masuk ke dalam rumah, ia tidak terlalu nyaman berada di sana, dan merengek ingin pergi menemui Roni.

"Bawa ajah Ran, paling dia masih pengen mobil mobilan, nanti saya nyusul belakangan pak tua nyuruh saya buat nungguin dia..." ujar Jasmin menggerutu karena kesal.

Bagaimana tidak kesal, ia menyuruh Jasmin untuk menemui Bu Darsih, tapi kenyataan nya di dalam rumah tidak ada siapapun entah semua orang pergi kemana mungkin semuanya sibuk dengan acara di luar.

"Mau makan apa?" tanya Bagas sesaat setelah masuk ke dalam rumah dan menemukan Jasmin yang tengah duduk di kursi mini bar dekat dapur bersih.

"Saya mau sate..." ujar Jasmin manja, entah sengaja atau memang sudah nada Jasmin memang begitu dari sananya.

"Kenapa tadi gak ngambil?" tanya Bagas lagi seraya mengelus kepala Jasmin yang terbalut oleh hijabnya.

"Saya malu pak, soalnya ini tuh pertama kalinya saya datang di acara begini..." jelas Jasmin dengan wajah manisnya.

Cuppp

Kecupan hangat mendarat begitu saja tepat di bibir monyong Jasmin.

"Nanti saya suruh Andreas bawain..." ucapnya lembut dengan wajah berseri-seri tanpa memedulikan wajah Jasmin yang kini tengah melotot sempurna dengan tangan yang menutupi mulutnya.

"Bapak... Ari bapak teh kenapa? Gimana kalo ketauan sama orang?" tanya Jasmin menggerutu dengan suara setengah berbisik bisik.

"Kenapa emang? Kamu gak mau di sini di kecup nya?" tanya Bagas tengil dengan wajah mesumnya.

"Ih enak ajah, saya mah mau di mana juga gak mau tuh di kecup kecup sama pria renta kayak bapak.." jawab Jasmin seraya mencoba menghindar dari tatapan Bagas.

"Yakin? Coba kita ingatkan ulang..." ujar Bagas lalu menggendong tubuh mungil Jasmin ala bridal style tanpa aba aba.

"Bapak.. Gimana kalo ada yang lihat..." ujar Jasmin mencoba memberontak seraya memukul mukul punggung Bagas.

Clekkkk

Tak ingin membuang waktu Bagas menurunkan tubuh sang istri muda di kamar tamu yang biasa di pakai pak Barren. Dengan cepat ia mendorong tubuh sang istri ke tembok hingga tubuh mungil itu tepat berada di dalam Kungkungan nya.

Hmphhhhhh cuppp cuppp clappp

Dengan gerakan cepat Bagas mencium bibir Jasmin dengan ganas, tangan kanannya mencoba menahan punduk sang istri yang awalnya mencoba memberontak, namun akhirnya Jasmin luluh karena sapuan lembut bibir dan lidah Bagas yang menghipnotis nya hingga ia terbuai dan ikut terbawa dalam suasana panas penuh adrenalin itu.

Ciuman yang awalnya hanya sebuah kecupan kini berubah menjadi cumbuan ganas yang saling berpacu satu sama lain, sensasi hangat yang menyengat dari sentuhan Bagas yang meremas salah satu gunung nya kini membuatnya semakin tegang.

Tanpa Jasmin sadari tubuhnya meminta lebih dari sekedar remasan bagian luar saja, suaranya mendayu indah seiring remasan tangan kiri suaminya.

Tak tinggal diam Bagas yang cukup peka membuka resleting belakang baju Jasmin untuk memudahkan nya menyentuh gunung kenyal milik sang istri.

Ahhhh

Desahan indah keluar begitu saja saat Bagas mencoba mengulum dan mengisap sesuatu yang kecil namun menonjol berwarna coklat ke merahan milik sang istri.

"Pak--- bi--bisa stop dulu gak?" pinta Jasmin dengan nada bergetar dan wajah yang mulai sayu dan penuh keringat.

"Kenapa? Apa kamu sudah tidak tahan?" tanya Bagas menggoda seraya tangannya bergerilya ke dalam celana dalam milik Jasmin, entah sejak kapan baju Jasmin sudah terbuka dan turun ke bawah sampai tergeletak tepat di bawah kakinya.

"enng---enngak gitu..." ujar Jasmin lagi dengan suara yang mulai serak dan bergetar tangannya mencoba menahan tangan sang suami yang mulai masuk dan membelai miliknya dari bawah sana, ia benar benar tak bisa menahan gairah yang kini memuncak di tubuh nya.

"Jangan.... Bapak lagi ada acara, saya gak mau ketahuan..." ujar Jasmin saat melihat Bagas yang akan melucuti pakaiannya.

"Baiklah, tapi saya akan bertanggung jawab..." jawab Bagas lalu mencumbu leher sang istri dan sedikit menyesapnya, sedangkan tangannya bermain di bawah sana menciptakan rangsangan demi rangsangan untuk memuaskan istrinya.

Jlebbb

Ahhhh

Jari telunjuk Bagas masuk begitu saja tanpa aba aba setelah menurunkan celana milik Jasmin.

Ahhhhh

Ahhh

Arghhhhhhh.....

1
31_PUTU WIDIARTA
Keren banget nih cerita, semangat terus author!
Kanza: dukun author pemula ini yah bun🙏
total 1 replies
Willian Marcano
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!