Sinopsis :
Seasons 1 Getatto Nel Pasatto :
Seasons 2 Guida Diventare Dea :
Dari seorang janda petani miskin yang hidup melarat berubah menjadi pejabat wanita terkuat yang di hormati satu benua? Bagaimana bisa?
[DING! Berhasil membeli buku 5 elemen ]
[DING! Berhasil membeli buku teknik pernapasan Surgawi ]
[DING! ... ]
[DING! ... ]
[DING! ... ]
Berawal dari sebuah "Pasar Sistem biasa" yang menjual perlengkapan kehidupan sehari-hari berevolusi menjadi
"Pasar Sistem Super"
"Pasar Sistem Lord"
"Pasar Sistem Langit"
"Pasar Sistem Dewa"
Chu Wei sang pemeran utama berhasil mencuri perhatian satu bumi berkat kekuatan nya dan menduduki kejayaannya. Di saat itu semua Matrial laki-laki baik muda maupun tua berlomba-lomba untuk menjadi pasangan nya.
"Apakah kamu masih mengenalku? "
Chu Wei. "Anda!!! "
[Kumpulkan Lebih Banyak Poin Pengalaman Untuk Mendapatkan Profesi Dewi/Dewa]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Wajah wanita tua Lin itu menjadi kecewa.
"Namun, bukankah Hakim Xun adalah besan anda? Mungkin hakim Xun akan sedikit berbaik hati dan mengizinkan say untuk memberikan anda krim ini" ucap Chu Wei dengan suara pelan.
Wanita tua Lin itu menatap ke arah Hakim Xun dan kemudian terdiam. "Terimakasih saran Sui An' ren, saya akan memikirkan nya lagi" wanita itu pun pergi.
Chu Wei mengangkat sudut mulut nya, di lihat dari sikap Wanita tua Lin barusan dia pasti tidak bisa menahan nya dan akan pergi ke hadapan hakim Xun.
Setidaknya ini langkah yang baik daripada harus menjadikan wanita tua itu musuh, lebih baik bersahabat dan mengambil hatinya. dengan begitu Xun Zhuge tidak akan mengalami kesulitan nantinya.
Acara pernikahan berlangsung dengan baik, wanita tua Lin menjadi pendiam selama acara dan tidak melakukan sesuatu yang menolak pernikahan.
Chu Wei pamit kepada Nyonya dan Tuan Lin, Hakim Xun, Nyonya tua Xun dan kedua pengantin.
Kereta kuda itu berjalan menyusuri jalan Ibu kota, saat melewati pasar banyak kerumunan orang-orang yang berlalu lalang tidak selsai-selsai dia lihat.
Dia meninggalkan Qi Puzi dan Chu Lan di rumah nya, mungkin dia bisa berhenti sebentar untuk membelikan sesuatu sebagai oleh-oleh dari pesta pernikahan. (walaupun beli nya di pasar)
Kereta kuda berhenti di depan toko kelontong yang cukup besar. Chu Wei memasuki toko dan setelah sepuluh menit dia keluar dari toko dengan bungkusan di tangan nya.
Dia berjalan untuk menaiki kereta sebelum langkah nya terhenti ketika dia melihat kerusuhan di belakang. Saat dia menengok melihat, dia sudah melihat seorang pria yang di pukuli tiga orang pria berbadan besar dan anak kecil yang menangis. Dan banyak orang hanya bisa melihat kejadian itu.
Chu Wei mengerutkan kening nya, hatinya tergerak. Dulu saat dia miskin, dia tidak bisa membantu orang miskin karena dia juga orang yang kekurangan. Namun sekarang dia bisa dan ingin membantu mereka.
Chu Wei tidak jadi naik, dia berbalik arah belakang dan menghampiri mereka. Kedua penjaga Chu Jiu dan Chu Jia tanpa di perintahkan mengikuti di belakang nya.
"Apa yang membuat kalian memukuli laki-laki ini? " Chu Wei bertanya dengan wajah datar, berteriak dan meminta mereka untuk berhenti dan menceramahi mereka karena memukul seseorang seolah dia adalah orang yang haus validasi? Dia tidak merasa dia seorang pemeran utama wanita yang naif, dia jelas melihat situasi di depan nya.
Mereka berhenti memukul dan melihat Chu Wei lalu memperhatikan penampilan nya, pakaian sutra dengan perhiasan mewah. Lalu menjawab. "Laki-laki tua ini mencuri roti selai coklat dari putri ku, dia merebutnya dan membuat putri ku menangis."
Chu Wei melihat anak perempuan yang menangis itu, pakaian nya compang-camping dan lusuh, tidak terlihat putri laki-laki yang berpakaian sutra ini.
Laki-laki itu melihat mata Chu Wei kemana. "Dia bukan putri ku, putriku sedang menangis di rumah! Dia anak laki-laki ini! "
"Huhuhu... Ayah tidak bersalah, saya yang lapar dan membuat Ayah mencuri, jangan pukul Ayah saya... Huhuhu" Anak perempuan itu berlari ke Ayah nya dan memeluk nya.
"Cih! Pencuri harus di hukum sesuai aturan! Biarkan lengannya potong agar dia kapok mencuri! "
"Tidakk!! " anak perempuan itu menangis dan berteriak. Dan laki-laki tua itu memeluk putri nya dengan wajah sendu, air mata menggenang di pelupuk matanya.
Chu Wei tahu, hal yang di lakukan pria ini adalah salah dan memang seharusnya di hukum sesuai aturan. Namun hati nurani nya menolak, terlebih kondisinya dia tidak tega.
"Apakah anda bisa melepaskan nya? " Chu Wei berbicara.
"Tentu saja tid--" awalnya laki-laki itu berbicara marah dan saat di melihat wanita di hadapan nya, wanita tua itu menyodorkan sebuah bungkusan yang dari atas terlihat pecahan perak yang banyak.
Laki-laki itu segera berubah sikap. "Ekhm, tentu!" dia mengambil uang wanita itu dan melihat ke pria itu. "Anda tidak akan saya lepaskan jika mencuri lagi! "
Tiga laki-laki besar itu pergi, dan orang-orang yang melihat juga bertanya-tanya siapa wanita itu. Saat Chu Wei memindahkan pandangan nya pada pria yang di pukuli tadi, dia melihat pria itu sudah lari dengan menggendong anak perempuan itu. Dia hanya melihat nya sebentar sebelum dia juga akhirnya naik ke kereta nya.
Malam harinya.
Karena di rumah ini dia sendiri, maka Chu Wei mengajak ke empat bawahan nya (Qi Puzi, Chu Lan, Chu Jia dan Chu Jiu) untuk makan satu meja dengan nya.
Mereka menikmati hidangan lezat sederhana bersama dan di selingi dengan pertanyaan Chu Wei mengenai Ibu kota dan segala tempat nya. Qi Puzi menjawab dan yang lainnya jika tahu.
"Saya pikir orang-orang Ibu kota adalah orang kaya dan bangsawan semua, namun saya melihat orang miskin yang menggendong anaknya berpakaian lusuh"
Qi Puzi menimpali. "Di Ibu kota memang 80/90% nya adalah orang kaya dan bangsawan. Ada wilayah khusus yang di huni oleh orang-orang miskin, itu disebut tempat kumuh. Banyak orang miskin yang tidak memiliki rumah tinggal di sana."
"Kaisar tidak bisa bertindak banyak untuk tempat itu, namun pihak istana memberikan anggaran dana untuk tempat itu, setidaknya setiap hari orang-orang di sana bisa makan roti dan air "
Chu Wei mengerti, namun mengapa pria tadi mencuri roti jika mereka mendapatkan roti setiap harinya. Yah, dipikir-pikir makan roti memang tidak kenyang, namun dengan tubuh kedua orang tadi yang kecil dia bisa melihat jika mereka bukan orang rakus atau jahat.
Ini sedikit membingungkan nya.
[ Anda menggunakan otak anda untuk berpikir, mendapatkan 10 poin pengalaman ]
Chu Wei. 'mengapa kata-kata nya sedikit tidak enak 💢'
Keesokan harinya, saat Chu Wei terbangun dia menerima banyak surat yang di berikan ke kediaman nya. Chu Wei tidak bingung harus melakukan apa, dia hanya membiarkan nya. Dia hanya ingin menikmati waktunya di Ibu kota mengunjungi banyak tempat dan pasar dan membeli banyak oleh-oleh untuk warga desa.
Sistem said : Apakah aku tidak berguna lagi bagimu? 🤧
Saat ini keadaan pasar terasa ramai seperti yang di lihatnya, dia berjalan-jalan ke alun-alun Ibu kota sebelum pergi membeli sesuatu. Alun-alun Ibu kota adalah tempat yang cukup megah, di sana ada patung besar kaisar terdahulu yang sangat di hormati. Di bagian luar alun-alun banyak pedang yang berjejer.
Sebenarnya itu bukan alun-alun, namun Chu Wei melihat nya seperti alun-alun di dunia modern, jadi dia menganggap nya Alun-alun.
Orang-orang yang melihat mereka, menilai dia adalah seorang nona cantik dari keluarga bangsawan yang berjalan-jalan di temani dua orang dayang.
cemungut tor, 😘
Thor liburan semester, double up dunk... keren😍😍
semangat ya buat ceritanya Thor 💪👍