NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Pensiun Jadi Artis

Biarkan Aku Pensiun Jadi Artis

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / CEO / Selingkuh
Popularitas:20.6k
Nilai: 5
Nama Author: 🌻Shin Himawari 🌻

Subgenre: Wanita Kuat · Second Chance · Love Healing
Tagline pendek: Kisah tentang aktris yang hidup lagi — dan menemukan cinta manis dengan CEO muda, si sponsor utama dalam karirnya

Sinopsis:
Cassia, adalah artis cantik A-class. Semua project film, drama,iklan bahkan reality show nya selalu sukses dan terkenal. Namun, menjadi terkenal tidak selalu menyenangkan. Cinta yang disembunyikan, jadwal padat tanpa jeda, dan skandal yang merenggut segalanya. Maka dari itu ketika mendapatkan kesempatan terlahir kembali, Cassia mulai menjauhi orang-orang toxic di sekitarnya dan pensiun jadi artis. Ia ingin menikmati hidup yang dulu tak sempat ia lewatkan, dengan caranya sendiri. Bonusnya, menemukan cinta yang menyembuhkan dari CEO tampan, si sponsor utama dalam karirnya.

Ayo klik dan baca sekarang. Ikuti terus kisah Cassia, si aktris kuat ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 - Empat Hati di Malam Berhujan

Aroma parfum Maura masih menempel di ruangan. Wanginya menusuk, memuakan, dan cukup untuk membuka mata Cassia akan kebenaran yang selama ini disembunyikan.

Perselingkuhan Maura dan Felix.

Akan kubuat kalian merasakan sakit seperti yang kurasakan. Bukan dengan cara murahan seperti yang kalian lakukan. Balas dendamku jauh lebih elegan, classy dan sedikit drama, begitu tekad Cassia.

Untuk sekarang, Cassia hanya ingin Felix pergi dari apartemennya, sesegera mungkin. Telinga Cassia sudah tidak sanggup mendengar semua ocehan Felix yang tak tahu malu itu.

Cassia menarik napas lagi, menahan letupan didadanya. Mode kembali berakting. Akting untuk menutup drama di hari ini.

“Felix… aku ngerti. Tapi aku butuh waktu.” ucap Cassia lirih, memberi ilusi bahwa ia peduli namun sedikit terluka.

Mendengar itu, tatapan mata Felix melembut, ucapannya semanis madu saat berkata, "Lihat, kan? Kalau kita bicara, semua selesai. Kasih aku kesempatan. Kamu cuma butuh waktu buat percaya lagi. Asal jangan menghindariku seperti kemarin… sayang.”

Baiklah. Aku akan memberikanmu kesempatan tapi bukan untuk kembali kepadaku lagi. Kesempatan agar kamu hancur Felix, sinis Cassia dalam hati.

Namun karena masih berakting, Cassia hanya menjawab, “...Sekarang kamu pulang dulu, Felix. Aku lelah. Banyak sekali yang terjadi hari ini.” dengan mengangguk kecil, ia memasang wajah sedih.

Felix menatap wajah sendu Cassia lekat lekat, campuran cinta, rasa bersalah, dan obsesi terlihat di mata pria itu. Hasratnya untuk dicintai Cassia lagi semakin tinggi, ia maju untuk memeluk tubuh Cassia yang ia rindukan selama tiga bulan terakhir ini.

Ketika Felix hendak memeluk, Cassia refleks menghindar dengan elegan. Masih memberi batas jelas, bahwa ia belum mau membuka hati untuk hari ini.

Pelukannya ditolak, lagi lagi ego dan harga dirinya terluka, Rahangnya mengeras sempurna namun Felix memaksakan diri tersenyum.

Saat dirinya melangkah keluar menuju pintu Felix berkata, “Baiklah… aku pulang. Aku janji, memperbaiki semuanya agar kita bisa seperti dulu lagi. Besok aku jemput kamu dan lunch bareng ya, Cassia.” dengan senyum lebar, karena merasa sudah memenangkan secercah harapan.

Memang itu tujuan Cassia, memberikan harapan palsu untuk Felix

Cassia yang ikut mengantar Felix, membuka pintu, tersenyum samar sebelum menjawab, “Kita lihat nanti ya, Lix.”

Seolah tidak ingin menjanjikan apapun, hanya ingin mengusir Felix secepatnya.

"Kamu langsung istirahat, ya. Aku mencintaimu Cassia." ucapan terakhir Felix di malam ini.

Klik.

Pintu apartement Cassia pun tertutup. Semuanya hening kembali.

Sekarang Cassia sudah bisa berhenti berakting.

Seketika ia merasakan seluruh tubuhnya melemas. Cassia memegang dadanya, menahan gelombang emosi yang sejak tadi ia tekan habis-habisan. Udara terasa sesak. Matanya panas.

Cassia berjalan dengan langkah goyah, menuju kamarnya. Ia berdiri tepat di depan cermin meja rias. Matanya merah—ada beberapa tetes air mata yang keluar karena rasa sakit dan kemarahan yang ia rasakan.

Dengan cepat, Cassia menghapus airmatanya dengan punggung tangannya, tatapan matanya berubah tegas kembali.

“Cukup. Ini terakhir kali aku menangis karena kalian. Aku bukanlah Cassia yang bisa kalian bodohi lagi. Sekarang, aku akan menyutradai drama kehancuran kalian.”

Cassia mengeluarkan recorder yang sedari tadi ia nyalakan di dalam saku celana piayamanya.

Ya. Cassia tidak bodoh membiarkan Felix masuk ke dalam apartement tanpa rencana apapun. Meskipun belum tahu rekaman ini akan berguna atau tidak, setidaknya Cassia memilikinya.

Sebagai senjata rahasia, property dramanya nanti.

Cassia menarik napas panjang, memandang pantulan dirinya di cermin meja rias, dan tersenyum. Senyum elegannya, yang biasa dipakai saat ia percaya diri mengejar tujuannya.

Karena merasakan energinya terkuras habis di hari ini Cassia pun langsung beranjak ke ranjangnya tanpa menyadari ada satu hal yang masih belum ia ketahui.

Pesan baru dari Max yang belum sempat Cassia baca.

...🌻🌻🌻...

Mobil mewah Max masih terparkir hampir satu jam di depan lobby apartement.

Max menatap layar ponselnya, Tidak ada balasan. Bahkan tidak ada tanda online.

Bukannya kesal, Max justru menghela napas pelan—lebih seperti menenangkan dirinya sendiri.

Cassia selalu bilang ingin menghandle sendiri, meskipun ini membuatku hampir gila....aku akan menunggu lebih lama lagi. Because I trust her. But God, please save her for me. Max memejamkan matanya berdoa.

"Pak! Felix sudah keluar!" kata Theo tiba tiba.

Pintu lobby terbuka.

Felix keluar berjalan cepat menuju mobilnya di parkiran, raut wajahnya jauh lebih terkontrol, dibanding saat Max melihatnya datang tadi.

Felix berjalan melewati mobil Max, tanpa sadar pemilik mobil itu menatapnya dengan tatapan tajam.

“Sepertinya mereka menyelesaikan dengan baik, Pak,” ucap Theo pelan, sambil membaca ekspresi Max.

“Ya.” Max menyandarkan punggung. “Kalau Cassia bisa membuat pria itu pergi tanpa terluka… berarti kontrol diri Cassia memang hebat.” ada rasa bangga di hatinya, meskipun masih berselimut dengan rasa marah dan cemburu kepada Felix.

Ada jeda, sebelum Theo memberanikan diri bertanya pelan, “Sekarang... apakah anda akan naik ke atas?”

Alih alih menjawab, Max menatap ponsel sekali lagi. Sepersekian detik setelahnya Max menutup layar ponsel, dan menyimpannya.

“Kita pulang, Theo. Kita datang lagi besok pagi. Cassia pasti lelah seharian ini. Biarkan dia istirahat." Max sudah memutuskan.

SUV hitam itu perlahan bergerak meninggalkan area lobby.

Theo sempat mendengar Max bergumam, lebih kepada diri sendiri bukan mengajak Theo bicara, jadi ia hanya diam mendengarkan saja.

“Cassia…kamu selalu bisa membuatku bangga, tapi aku berharap kamu meminta bantuanku dan memilihku...semoga waktu itu akan tiba secepatnya."

Bersamaan dengan itu, Felix masuk ke dalam mobilnya, tidak peduli dengan hujan yang mengguyur tubuhnya saat berjalan dari lobby.

Akhirnya suasana hatinya lumayan membaik dibandingkan 3 bulan terakhir ini, saat Cassia menghindarinya.

Sebelum menjalankan mobil, Felix melihat tangannya sendiri, tangan yang ingin memeluk namun di tolak lagi oleh Cassia.

Ia bisa merasakan frustrasi karena rasa bersalah di dadanya, tapi ego dan obsesinya jauh lebih besar.

Ia tahu Cassia masih goyah, dan itu nggak masalah. Felix berniat akan memperjuangkan Cassia lagi—persis seperti awal pacaran dulu.

"Tidak ada yang mengerti kamu selain aku, Sia—tidak ada. Bahkan Maximillan brengsek itu pun tidak akan bisa." Felix tersenyum miring.

...🌻🌻🌻...

Beberapa menit yang lalu, di koridor lantai apartement Cassia.

Maura berdiri bersembunyi di belakang dinding. Tangannya meremas gagang payungnya yang basah, saat melihat pemandangan Felix yang keluar dari pintu apartement Cassia, merasa geram.

Wajah Maura yang biasanya disetel dengan ramah, menampilkan sisi jujurnya. Wajah penuh rasa iri dan kebencian kepada Cassia.

Apalagi Felix, pria yang menurutnya seharusnya mencintai dirinya itu, keluar apartement dengan wajah frustasi bercampur rasa lega.

"Sialan! Apa mereka sudah berbaikan kembali? Padahal aku sudah menyerahkan cinta dan tubuhku apa masih kurang untuk Felix?! Pasti Cassia si j4lang itu yang menggodanya lagi." menahan dirinya untuk memunculkan diri di hadapan Felix dan Cassia.

Maura merasakan ego dan harga dirinya tersenggol. Tanpa ragu, ia mengeluarkan ponsel dan memotret.

Di kameranya Felix membelakangi kamera, tapi wajah Cassia jelas terlihat—momen sempurna untuk skandal yang bisa menghancurkan wanita itu.

Maura tersenyum licik. “Cassia, jangan harap dunia akan selalu memihakmu,. Akan kutunjukkan seberapa mudah kau bisa jatuh,” gumamnya dingin.

Begitulah kisah malam ini berakhir.

Masih dengan hujan deras yang menyirami kota, di dalamnya ada empat hati mengambil langkah berbeda.

Cassia, menahan amarah dan menulis naskah drama pembalasan dendamnya sendiri.

Max, setia menunggu, namun sangat gelisah berharap kesempatan memihak kepadanya.

Felix, bergulat dengan rasa bersalah dan obsesi menginginkan Cassia kembali.

Sementara, Maura, menatap penuh iri, dan merencanakan suatu hal yang licik..

Bersambung

...🌻🌻🌻...

Hai semua terima kasih sudah bersabar nunggu updatenyaaa.

Akhirnya sampai di titik balik hidup Cassia di kehidupan kedua ini, selama ini Cassia cuma memilih menghindari takdir agar tidak terjadi kejadian tragis. Mulai dari sini Cassia mulai berani membuat takdirnya sendiri. :)

Bantuin Cassia terus yaa!

Thanks for like comment and vote nya

1
Jemiiima__
udah nikmati Maura aja gak usah rakus jadi musang wkwk
Jemiiima__
maklum udh 9th baru berasa dpet lampu ijo skrg, jd terbayang² mulu yak bawaannya 😌
Jemiiima__
bedebar hati adek, bangg 😍
Nuri_cha
Kenapa emangnya? kamu ngerasa tersaingi?
Nuri_cha
Max jatuh cinta pada pandang pertama sama cassia
Nuri_cha
hatimu emang udah tertutup sama cassia... semoga kalian berjodoh ya
Nuri_cha
Max pria yg baik. jangan kelamaan mikir ya Cass....nnt dia kbauuur
Nuri_cha
aw.. aw... aw.... meleleh gak tuh casss
Avalee
Meremang ga kau sia?! Kalo aku sih iya *loh 🗿
Afriyeni Official
air putih kan bang, yakin,, nggak ada yg lain ya.. janji 🤭
Afriyeni Official
max pura pura nggak tau aja ya🤣
Afriyeni Official
yg kamu lakukan sudah benar, daripada sakit hati terus,, balas aja balik 🤭
Avalee
Jelas beda kalo sama pria matang, semoga lu pria hijau bak hutan hijau ya max 🤭
Avalee
Butterfly gak tuh? Untung ga horse *eh 🗿
Avalee
Sok tau lu!! Sia udah ga mau ama suami orang, paham?!
Xlyzy
udah kayak demit ea muncul tiba tiba ngilang sesuka hati nya
Xlyzy
itu perasaan cassia udah kayak es buah campur aduk
Drezzlle
Max berarti udah suka Cessia lama ya Thor. semoga kali ini cintanya kesampaian
Drezzlle
benar max, singkirkan kedua orang itu
Alyanceyoumee
lebih tepatnya nyenengin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!