Alfa adalah anak miskin yang sering di bully oleh teman SMA-nya. Bukan inginnya menjadi anak miskin, tapi takdir yang menentukannya. Sang ayah duluan di jemput oleh sang Maha Kuasa, dan saat ini Ibunya sakit parah. Ia bingung mencari uang di mana untuk pengobatan ibunya. Sebelum ia mendapatkan uang, ibunya meninggal dunia. Saat pemakaman ibunya, ia mendapat Sebuah sistem Keberkahan di makam ibunya. Dan tentu saja Sistem mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Yang penasaran dengan kisahnya yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
...Happy Reading...
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
Sesampainya di rumah tersebut, Alfa bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ada pertengkaran hebat yang sedang berlangsung di dalam rumah, dan suara-suara keras serta teriakan-teriakan marah terdengar dari luar. Para warga yang mendengar keributan itu mulai keluar dari rumah mereka untuk melihat apa yang terjadi pada tetangga mereka.
Di dalam rumah, seorang pria yang membawa parang sedang mengejar istrinya dengan mata yang merah karena marah. "Kubunuh kau! Kubunuh kau!" teriaknya dengan suara yang keras dan mengancam.
Istrinya yang ketakutan berlari keluar dari rumah sambil berteriak, "Aaaaaaaaaaa!"
Alfa yang melihat kejadian itu langsung berlari ke arah pria itu untuk mencoba melerainya. "Pak, tolong hentikan! Jangan lakukan itu!" teriak Alfa sambil mencoba menarik tangan pria itu.
Tapi pria itu tidak mau mendengarkan, dia terus mengejar istrinya dengan parang yang masih tergenggam di tangannya. Alfa harus bertindak cepat untuk mencegah terjadinya hal yang lebih buruk. Dengan sigap, Alfa langsung menarik pria itu ke belakang dan mencoba mengambil parang dari tangannya.
Sementara itu, para warga yang melihat kejadian itu mulai berteriak dan meminta bantuan. "Tolong! Tolong! Ada yang mau dibunuh!" teriak salah satu warga sambil menelepon polisi.
Alfa terus berusaha untuk menenangkan pria itu dan mengambil parang dari tangannya, sementara istrinya yang ketakutan masih berlari menjauh dari rumah.
Luna sangat khawatir melihat Alfa bergelut dengan pria yang membawa parang. Dia takut jika Alfa terluka atau bahkan lebih buruk lagi. "Alfa! Itu berbahaya!" teriaknya dengan suara yang penuh ketakutan.
Sementara itu, Alfa terus berusaha mengambil parang dari tangan pria itu. Pria itu sangat kuat dan marah, sehingga Alfa harus menggunakan seluruh tenaganya untuk mengendalikan situasi. "Tuhan, tolong selamatkan Alfa, semoga dia tidak kenapa-napa," doa Luna dalam hati.
Luna tidak bisa menahan diri lagi, dia berlari ke arah Alfa dan pria itu sambil berteriak, "Tolong! Tolong! Ada yang mau melukai Alfa!" Para warga yang melihat kejadian itu juga mulai berteriak dan meminta bantuan.
Saat bergelut, tak sengaja, lengan Alfa temenan tajam parang itu hingga ia terluka, dan darah mengalir dari lukanya membuat Luna panik.
"Siapa pun tolong!" teriak Luna.
Tiba-tiba, seorang warga tua yang bernama Kakek Rudi datang dan membantu Alfa mengendalikan pria itu. "Tolong, anak muda, aku bantu," kata Kakek Rudi sambil memegang lengan pria itu.
Dengan bantuan Kakek Rudi, Alfa akhirnya berhasil mengambil parang dari tangan pria itu.
Dengan cepat Alfa memukul tengkuk pria itu membuat pria itu terduduk lemas dan tak bisa melawan lagi.
Alfa menarik napas lega dan memandang Luna dengan mata yang penuh perhatian. "Kamu tidak apa-apa Kak?" tanya Alfa sambil memeriksa apakah Luna terluka.
Luna menggelengkan kepala, masih terlihat ketakutan. "Aku tidak apa-apa, tapi kamu? Kamu tidak terluka," ucap Luna sambil memeriksa Alfa.
Alfa tersenyum lembut, mencoba menenangkan Luna yang terlihat panik. "Luka ku tidak apa-apa, aku hanya khawatir tentang kakak," kata Alfa sambil tersenyum. "Bagaimana keadaan kakaknya?" tanya Alfa sambil memandang ke arah pria yang masih terlihat marah dan kelelahan.
Luna langsung panik melihat luka Alfa yang cukup besar. "Ayo Alfa, ke rumah sakit, luka kamu harus segera di obati," ucapnya dengan suara yang penuh kekhawatiran.
Tapi sebelum mereka bisa pergi ke rumah sakit, seorang bapak yang membawa kotak obat datang menghampiri mereka. "Hey anak muda, luka mu cukup parah, sini saya beri pengobatan untuk sementara sebelum kamu di bawa ke rumah sakit," ucap bapak itu dengan suara yang ramah.
Alfa sedikit ragu, tapi bapak itu terlihat berpengalaman dan memiliki niat baik untuk membantu. "Baiklah, terima kasih pak," kata Alfa sambil membiarkan bapak itu mengobati lukanya.
Bapak itu kemudian membersihkan luka Alfa dengan antiseptik dan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit. Alfa menggigit bibirnya karena rasa sakit yang masih terasa, tapi dia berusaha untuk tidak menunjukkannya.
Luna memperhatikan dengan cermat, dia masih terlihat khawatir tentang keadaan Alfa. "Sakit, Alfa," kata Luna sambil memegang tangan Alfa.
Alfa tersenyum lembut, merasa lega dengan kehadiran Luna di sampingnya. "Sakit sedikit. Terima kasih, kak Luna atas perhatiannya," kata Alfa.
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
baru jumpa untuk 2x
tidak apa la athor punya cerita
semangat