"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Dokter itu pun telah pulang, bersamaan dengan Nando yang juga pulang, ia tak bisa lama-lama.
"Nggak pulang juga lo kayak Nando?" Rimba bertanya dengan nada sedikit ketus.
"Gue mau cek keadaan Retha dulu" jawab Ken segera masuk ke dalam mendahului Rimba.
Brak
Ken terdiam menatap pintu kamar Retha yang kembali tertutup, bahkan terdengar bunyi kunci di dalam nya.
"Tha.. Nggak mau keluar dulu? Dengerin gue ngejelasin bentar ya" bujuk Ken di depan pintu kamar Retha lagi.
"Biarin aja, mungkin dia udah denger penjelasan lo tadi" sahut Rimba dengan lega, ia menatap ke arah meja yang beberapa makanan nya hilang tanpa jejak bahkan boneka besar milik Retha juga hilang, yang Rimba tebak Retha telah mengambil nya.
Tring
Rimba merogoh hp nya dan membaca pesan singkat yang di kirim oleh Retha.
Suruh Ken pulang.
"Ken, lo pulang aja deh, nanti lagi lo ngejelasin nya. Dia nggak bakal mau ketemu lo sementara waktu" ucap Rimba membuat Ken menghela nafas.
"Gue bakal nyoba ngebujuk Retha" sahut Rimba sembari menepuk pundak Ken pelan.
Ken kembali menghela nafas panjang, inilah resiko menyembunyikan hubungan yang menurutnya bukan hubungan serius.
Ken akhirnya memilih pasrah dan pulang ke rumah nya, ia akan mencoba kembali esok hari.
Dan mungkin seterusnya akan mengejar cinta nya untuk Retha.
Rimba geleng-geleng kepala melihat Ken yang nampak tak bersemangat keluar dari apartemen nya.
Mau bagaimana lagi, ini konsekuensi Ken yang tak terus terang pada adek nya.
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Sudah seminggu Retha mencampakkan keberadaan Ken, bahkan ia terlihat asik dengan Nando ketimbang Ken sekarang.
Tapi Ken tak akan menyerah, dia terus mencoba hingga Retha kembali memperhatikan nya nanti.
Kini Ken, Nando dan teman-teman basket nya sedang berada di sekolah Rimba dan Retha yang sedang mengadakan tanding basket.
Hampir semua murid dari sekolah itu menonton, termasuk Retha.
Jessi sebagai ketua cheerleader mengharuskan beratraksi di depan banyak orang yang menonton.
Walau keadaan hati nya sedang tak baik-baik saja karena Ken yang benar-benar menjadi acuh pada nya, ia tetap profesional.
Menyesal di akhir selalu ada, itulah yang Jessi rasakan setelah Ken memutuskan hubungan ttm mereka.
Selama ini ia beralasan ingin tetap bebas, agar Ken tetap mengejar nya seperti itu tanpa rasa lelah.
"Semua cowo sama aja" cetus Jessi melihat Ken dari kejauhan.
Teman-teman Jessi hanya bisa diam tanpa berkomentar, disaat-saat begini Jessi akan sangat sensitif.
Kembali ke Ken yang mencari keberadaan Retha yang sebenarnya sangat mudah di temukan, tapi Ken mengira Retha akan duduk di tribun atas jadi lebih susah.
"Nyari siapa?" tanya Nando menatap heran ke arah Ken, padahal di depan nya ada Retha yang menatap kedua nya datar.
"Retha" jawab Ken singkat dengan mata sibuk mencari hingga badan nya berputar ke belakang mencari di tribun sebelah.
"Gob*ok, Retha di tribun bawah ege" Nando menoyor kepala Ken dan mengarahkan kepala Ken menghadap ke Retha.
Ken terdiam menatap ke arah Retha yang sudah memalingkan wajah nya tak ingin bersitatap dengan Ken.
Dengan helaan nafas lega Ken tersenyum, walau di campakkan Retha yang penting ia melihat keadaan Retha baik-baik saja sudah cukup. Milik nya harus selalu baik.
Ken kembali fokus dalam pertandingan, setiap berhasil mencetak gol ia akan menatap Retha yang tak bereaksi apapun.
Hingga skor kedua tim seri di detik terakhir, membuat Ken dan Rimba saling hadap-hadapan dengan bola basket yang sedang di dribble oleh Rimba.
Ken menyempatkan untuk melirik ke arah tribun tempat Retha duduk sejak tadi. Tapi.. Kenapa tidak ada Retha?
Ken kembali mencoba fokus ke Rimba yang sudah melalui diri nya, Nando heran dan mengejar Rimba mencoba untuk menahan.
Dan.. Ya, Rimba tetap bisa mencetak skor lebih tinggi dan kini tim basket nya bersorak senang karena berhasil memenangkan pertandingan basket kali ini.
Ken tak memperdulikan kehebohan itu, ia langsung pergi keluar dari lapangan, ia masih tak lega jika tak melihat Retha.
Nando menepuk pundak Rimba dan memberi kode untuk mengikuti Ken yang sudah hampir hilang di balik dinding.
Ken terus mencari Retha yang hilang tanpa jejak.
"Dedek manis kemana ya? Tiba-tiba banget pergi dia tadi" ujar Nando membuat Rimba mencerna.
"Jadi ini alasan nya skor tim basket kita nggak seri lagi? Karna Ken nggak fokus" ucap Rimba di sahut deheman oleh Nando.
"Dia tiap mau gerak ngelirik Retha dulu anjir" ujar Nando membuat Rimba terkekeh pelan.
"Ada guna nya adek gue nonton cuma sampai setengah" Nando langsung melirik sinis ke arah Rimba.
"Kali ini doang lo di kasih menang, liat aja nanti lomba berikutnya" Rimba manggut-manggut, sedangkan Ken terus diam sembari mencari Retha.