Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama ANASTASIA ZAFFRINA CHELSEA CORNELIA. Ia di pisahkan dari keluarga kandungnya, dan diperlakukan dengan tidak adil olah keluarga angkatnya, hingga akhirnya ia di usir dan pergi ke negara lain dan mendirikan sebuah perusahaan miliknya sendiri. Ia juga seorang leader mafia paling d takuti no 2 dunia.
Saat menjalani hidupnya tanpa keluarga, ia bertemu dengan teman2 yang dapat ia andalkan dan setia. Suatu hari ia bertemu kembali dengan seseorang dari masa lalunya yg selalu ia rindukan.
Bagaimanakah kehidupan ANASTASIA kedepannya? Akankah ia bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon taagustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 19.
Saat ini dikamar Anastasia, ia tengah duduk diatas tempat tidurnya sambil membaca sebuah buku. Sejak bertemu dengan Damian ia selalu mengingat apa yang Damian katakan kepadanya, itu membuatnya tidak pernah fokus melakukan apapun.
Ia merasa aneh dengan dirinya sendiri, ia mulai berguling kesana kesini demi mengalihkan pikiran nya terhadap Damian. Anastasia mulai bangkit dari posisi nyamannya dan berjalan mondar mandir dikamarnya, sampai suara ketukan pintu yang membuat nya tersadar.
tok... tok.. tok...
" Nana, kau sudah tidur?. " tanya Cassandra dari luar sana.
" Belum, masuklah. " jawab Anastasia.
Saat pintu terbuka nampak lah Vero dkk yang mulai memasuki kamar Anastasia. Kini ia sedang duduk di pinggir tempat tidur nya, Cassandra dan Katania ada si sisi kiri dan kanannya, sedangkan Vero mengambil kursi yang ada di ruangan itu dan duduk dihadapan Anastasia.
" Jadi Nana, apa yang membuatmu jadi seperti ini?. " tanya Veronica to the point.
" Memangnya aku kenapa?. " tanya balik Anastasia sembari menaikan salah satu alisnya.
" Nana, sedari kau pulang dari perusahaan kau terus melamun. Memangnya apa yang kau pikirkan?. " tanya Katania.
" Iya, apa ada masalah? " tanya Cassandra pula.
Anastasia merasa ragu untuk menceritakan apa yang ia alami saat bersama Damian, wajah nya tiba-tiba kembali merona ketika ia mengingat Damian. Dia seolah gila hanya karena mengingat nya, dan itu membuat Varo dkk tambah bingung.
" Wow... Kenapa wajahmu memerah seperti itu?. " tanya Veronica, dia kelihatan nya penasaran sekali.
" Ini semua salah Damian. " gumam Anastasia kesal.
" Apa yang dia lakukan, apa dia mengganggu mu? Apa dia mengancammu? Kalau begitu aku akan membantumu menghajarnya. " ucap Veronica menyemangati.
" Hei, bodoh. Bagaimana mungkin ia mengancam nya, sampai-sampai ia melamun seperti itu. " ucap Cassandra.
" Bukan seperti itu. Dia... Dia memanggilku 'sayang'. " ucap Anastasia malu.
" Haah... " ucap Veronica dan Cassandra, tidak terkejut tapi tercengang karena respon Anastasia.
" Tapi, Nana. Bukankah kau selalu dipanggil sayang oleh para cowo di sekolah?. " tanya Katania.
" Iya, tapi... " ucap Anastasia menggantung.
" Tapi? " ucap Vero dkk pula.
" Dia... mencium pipiku. " ucap Anastasia, wajahnya pun menjadi lebih merah.
" APA!!! " Vero dkk.
Vero dkk lebih tercengang dengan penuturan Anastasia. Anastasia dicium oleh laki-laki dan ia membiarkannya begitu saja, Anastasia yang dingin dan super cuek itu, yang benar saja. Itu adalah hal yang paling menggemparkan bagi Vero dkk.
Bagaimana tidak, ada laki-laki yang berani mencium Anastasia secara terang-terangan, dan Anastasia membiarkan nya melakukan itu.
" Berani sekali dia mencium Nana ku, dia sudah menyatakan perang dengan kita secara terang-terangan, huh." ucap Veronica emosi.
" Aku benar-benar tidak percaya, ada laki-laki yang berani melakukan itu. " ucap Katania tercengang.
" Aahh, aku tidak tahan lagi. Ayo kita temui dia dan menghajarnya. " Veronica mengepalkan tangannya di depan dada.
" Veronica!, tunggu dulu. " ucap Cassandra sambil menarik pakaian Vero.
" Ehh, memang kenapa?. " tanya Veronica bingung.
" Ini adalah masalah Nana, kita tidak boleh sembarangan bertindak. " ucap Cassandra.
" Lalu bagaimana?." tanya Katania.
" Nana, apa yang mau kau lakukan?. " tanya Cassandra pula kepada Anastasia.
Semua orang pun jadi melihat ke arah Anastasia yang sedang menopang dagunya, pertanda tengah memikirkan sesuatu.
" Sebaiknya biarkan saja. " ucap Anastasia.
" Apa?! kau akan membiarkan nya begitu saja, dia sudah berlaku tidak sopan kepada seorang gadis. " ucap Veronica kesal.
" Tidak, bukan begitu. " Anastasia tengah mengingat sesuatu.
" Memangnya ada apa? " tanya Cassandra.
" Aku sedikit curiga tentang identitas, Damian." ucap Anastasia.
" Curiga bagaimana maksud mu?. " tanya Katania.
" Kalian tahu kan aku sedang mencari seseorang?. "
" Iya, kami tahu. " ucap Veronica.
" Entah kebetulan atau tidak, tapi Damian benar-benar terlihat mirip dengan kak Ian. Dia juga tahu teh kesukaan ku, ditambah saat bertemu dengan nya, dia menatapku dengan tatapan seperti telah menahan rindu yang sangat besar. " jelas Anastasia.
" Mungkinkah dia itu... " ucap Katania.
" Itu mungkin saja. Namanya juga memiliki kata Ian di dalam nya, bisa saja dulu dia menyembunyikan identitasnya karena takut ada yang memanfaatkannya. " potong Cassandra.
" kalau begitu, apa kita akan mencari tahu tentang dia?. " tanya Veronica.
Mereka diam sejenak memikirkan kemungkinan yang ada, mereka juga tidak mau bertindak gegabah karena Damian adalah pemimpin perusahaan terbesar di negara S.
" Sebaiknya kita biarkan saja, jika ada celah aku akan mencari tahunya. " ucap Anastasia dengan santainya, kemudian ia pun melirik kearah jendela. " Lagipula dia itu juga Leader BDK. " batinnya pula.
" Kalau begitu ayo kita tidur saja. " ajak Katania.
" Iya, kita tidur di disini saja lagian kita semua sudah berkumpul, hehe. " ucap Veronica.
" Bagaimana jika kita nonton film saja, toh besok adalah hari minggu. " usul Cassandra.
" Setuju. " ucap Veronica dan Katania bersama.
" Itu ide bagus. " ucap Anastasia.
" Kalau begitu, ayo kita begadang, hahaha. " ucap Veronica.
Mereka pun tertawa dan melanjutkan nya dengan nonton film bersama di kamar Anastasia.
* Kediaman keluarga Chornelin
Seorang pria paruh baya tengah berada di ruang kerjanya, duduk dikursi yang ada disana. Saat kemudian ia mendapatkan telpon dari salah satu anak buahnya tentang keberadaan putrinya.
" Jadi bagaimana?. " tanya pria itu. Dia adalah Aria Ark's De Chornelin, ayah kandung Anastasia.
" Tuan kami telah menemukan, Nona Anastasia." ucapnya dari sebrang telpon.
" Benarkah? Dimana dia sekarang?. " ucap Aria dengan bahagia sangat bahagia.
" Beliau ada di Negara ini, Tuan. Nona Anastasia mendirikan sebuah perusahaan bernama CA Corps. "
" Apa kau yakin kalau itu putri ku?. "
" Sangat yakin, Tuan. Semua ciri-ciri dan nama yang anda beri tahu kepada saya semuanya cocok dengan beliau, Tuan. "
" Baiklah, Kerja bagus. "
Aria pun langsung menutup telpon dari bawahannya itu, ia begitu senang bisa mendapatkan kabar bahwa putrinya berada di Negara yang sama dengan nya. Lebih tepatnya ia begitu senang dapat mendengar kabar tentang putrinya setelah 17 tahun dipisahkan. Ia langsung pergi ke tempat istri dan anak-anak nya berada untuk memberitahukan kabar gembira itu.
" Clara, Prensais, Sherly. " panggil Arya.
" Ada apa, ayah?. " tanya Prensais De Alger Chornelin, kakak kandung Anastasia.
" Ayah tampak senang sekali. " ucap Sherly Zaffriana Chornelia, adik kandung Anastasia.
" Apa yang membuatmu begitu senang, suamiku?. " tanya Clara Chelsiana Chornelia, ibu kandung Anastasia.
" Coba tebak, aku sudah menemukan keberadaan Anastasia. " ucap Aria.
" Kau yakin ayah. " ucap Prensais bahagia.
" Kakak sudah ketemu? " tanya Sherly.
" Apa itu benar?. " tanya Clara yang sangat tidak sanggup menahan tangisnya mendengar itu.
" Iya, ayah baru saja mendapatkan kabar dari salah satu anak buah ayah. Dia menemukan Anastasia di sini, di Negara ini. Dia adalah pemimpin perusahaan CA Corps. " ucap Aria dengan sangat antusias.
" Jadi CEO termuda itu, Anastasia adikku, kupikir hanya nama nya saja yang mirip karena dia tidak pernah kelihatan. " ucap Prensais yang kelihatan sangat terkejut dengan kenyataan itu.
" Kak Anastasia benar-benar hebat. " ucap Sherly. Meskipun ia tidak pernah bertemu Anastasia secara langsung tapi ia selalu mendengar keberadaan nya dari orang tua nya, dia sangat ingin sekali menemuinya.
" Kita harus segera menemuinya. " ucap Clara.
" Sebaiknya kita harus mendekati nya dengan cara halus, ibu. Dia tidak mungkin percaya kepada orang lain begitu saja. " sahut Prensais.
" Tapi aku ibunya , Ren. "
" Aku tahu bu, tapi coba pikiran apa yang sudah dikatakan oleh keluarga itu kepada adik kecil ku, mereka mungkin saja sudah membuat nya membenci kita. "
" Prensais benar, sayang. Kita harus memenangkan hati Anastasia terlebih dahulu. " bujuk Aria.
" Baiklah, aku akan mengikuti kalian. "
" Ibu tenang saja, kakak pasti kembali kepada kita. " Sherly mencoba menghibur ibunya.
" Iya. "
memang sih ini cm novel,,tp pembaca kan jg boleh berkomentar.
bukannya compeni